DEFISIENSI BESI
Nama: Egeinsia Merlyn Suarlembit
Nim: 2010-83-018
Anemia defisiensi besi (ADB) adalah anemia yang timbul
akibat berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoesis,
karena cadangan besi kosong (depleted iron store) yang
pada akhirnya mengakibatkan pembentukan hemoglobin
berkurang
PENDAHULUAN
Negara berkembang 39% (0-4 tahun), 48,1% (5-14 tahun) dan 52% (wanita
hamil).
ADB pada anak usia sekolah (5-8 tahun) di kota sekitar 5,5 %, anak praremaja
2,6% dan remaja 26%.
Di Amerika Serikat sekitar 6% anak berusia 1-2 tahun diketahui kekurangan besi,
lebih kurang 9% remaja wanita kekurangan besi, anak laki-laki sekitar 50%
cadangan besinya berkurang saat pubertas.
Di Indonesia prevalensi ADB pada anak balita sekitar 25-35%.
Pada balita di Indonesia 40-45%.
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) menunjukkan prevalens ADB pada
bayi 0-6 bulan 61,3%, bayi 6-12 bulan 64,8%, dan anak balita 48,1%.
Angka kejadian ADB lebih tinggi pada usia bayi, terutama pada bayi prematur
(sekitar 25-85%) dan bayi yang mengonsumsi ASI secara eksklusif tanpa
suplementasi.
EPIDEMIOLOGI
Kebutuhan yang meningkat
Kurangnya besi yang diserap
Perdarahan
Kehamilan
Transfusi feto-maternal
Hemoglobinuri
Iatrogenic blood loss
Idiopathic pulmonary hemosiderosis
Laihan yang berlebihan
ETIOLOGI
METABOLISME BESI
Kebutuhan rata-rata zat
besi per hari
0-6 bulan 3 mg
7-12 bulan 5mg
1-3 tahun 8 mg
4-6 tahun 9 mg
7-9 tahun 10 mg
10-12 tahun pria : 14 mg wanita : 14 mg
13-15 tahun 17 mg 19 mg
16-19 tahun 23 mg 25 mg
Hamil + 20 mg
Menyusui 0-12 bulan + 2 mg
Kadar zat besi pada bayi kira-kira 400mg yang terbagi sebagai
berikut : 12
Massa eritrosit 60%
Feritin dan hemosiderin 30%
Mioglobin 5-10%
Hemenzim 1%
Besi plasma 0,1%
Pengeluaran besi dari tubuh yang normal adalah :
Bayi 0,3-0,4 mg/hari
Anak 4-12 tahun 0,4-1mg/ hari
Wanita hamil 2,7 mg/hari
Feritin serum
Absorbsi besi
Saturasi Transferin
TIBC
PATOFISIOLOGI
Hemoglobin Tahap I Tahap II (sedikit Tahap III
(Normal) menurun) (menurun jelas)
Mikrositik
hipokrom
Cadangan besi (mg) <100 0 0
Fe serum (ug/dl) Normal <60 <40
TIBC (ug/dl) 360-390 >390 >410
Saturasi transferin 20-30 <15 <10
(%)
Feritin serum (ug/dl) <20 <12 <12
Sideroblas (%) 40-60 <10 <10
FEP (ug/dl eritrosit) >30 >100 >200
MCV Normal Normal Menurun
Gejala umum Anemia Gejala ADB
Lemah koilonychia
lesu Atrofi papil lidah
mudah lelah Stomatitis angularis
pucat Glositis
pusing Disfagia
penurunan Sindroma Plummer
konsentrasi. Vinson
MANIFESTASI KLINIS
Hemoglobin
Penentuan
Serum
Indeks
feritin
Eritrosit
ADB
Saturasi Hapusan
transferin darah tepi
Serum
Serum Fe
transferin
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kadar Hb kurang Konsentrasi Hb
dari normal eritrosit rata-rata
sesuai usia <31%
DIAGNOSIS
Gbr. Algoritma pendekatan diagnostik penderita dengan anemia
hipokromik mikrositer3
Normal ADB Anemia Thalasemia
penyakit
kronik
MCV 80 90 fl Menurun <70 fl Menurun/N Menurun
MCH 27 31 pg Menurun Menurun/N Menurun
Besi serum 50 150 Menurun Menurun Normal
g/dL <50 g/dL
TIBC 240 360 Meningkat Menurun Normal/
g/dL >360 g/dL Meningkat
Saturasi 30 35% Menurun Menurun/N Meningkat
transferin < 15% 10-20% >20%
Besi sumsum Positif Negatif Positif Positif kuat
tulang
FEP 15 18 g/dL Meningkat Meningkat Normal
>100 g/dL
Feritin serum 20 250 Menurun Normal Meningkat
g/dL <20 g/dL >50 g/dL
Elektrofoesis Normal Normal Hb A2
Hb meningkat
DIAGNOSIS BANDING
PENATALAKSANAAN
Preparat Besi Parenteral
Dekstran besi (50 mg/ml)
Dosis besi (mg) = BB(kg) x kadar Hb yang diinginkan (g/dl) x 2,5
Transfusi Darah
Diberikan untk penderita anemia berat dngan kadar Hb <4g/dl
PRC, dosis 2-3 ml/kgBB.
Lanjutan TL
Makanan Suplemen besi
Keb. Perhari utk bayi-1thn 2mg
Pemberian ASI minimal 6 bln
Fe/kgBB
Hindari minum susu sapi yang berlebihan Bayi prematur 4mg Fe/KgBB
Tambahan makanan yg meningkatkan Suplemen besi utk bayi yg mnm ASI >
absorbsi besi 6bln
PENCEGAHAN
Prognosis baik penyebab anemianya hanya karena
kekurangan besi saja dan diketahui penyebabnya serta
kemudian dilakukan penanganan yang adekuat. Gejala
anemia dan manifestasi klinis lainnya akan membaik
dengan pemberian preparat besi.
PROGNOSIS
TERIMA KASIH