Anda di halaman 1dari 37

BAGIAN ILMU PSIKIATRI

REFERAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
OKTOBER 2017
UNIVERSITAS PATTIMURA DEPRESI

Disusun oleh:
Sandra Lisya Loupatty (2010-83-039)

Pembimbing :
dr. Sherly Jakobus, Sp.KJ

DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITERAAN KLINIK


PADA BAGIAN ILMU PSIKIATRI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSSITAS PATTIMURA
AMBON
2017
PENDAHULUAN
Depresi merupakan gangguan mental yang sering terjadi di
tengah masyarakat. Berawal dari stres yang tidak diatasi, maka
seseorang bisa jatuh ke fase depresi.
Pasien dalam keadaan mood terdepresi memperlihatkan
kehilangan energy dan minat, merasa bersalah, sulit
berkonsentrasi, mengalami hilangnya nafsu makan, berpikir mati
atau bunuh diri. Tanda dan gejala lain termasuk perubahan
aktivitas, kemampuan kognitif, bicara dan fungsi vegetative
(termasuk tidur, aktivitas seksual dan ritme biologik yang lain).
DEFINISI
Depresi merupakan salah satu gangguan mood (mood disorder).

Depresi sendiri adalah gangguan unipolar, yaitu gangguan


yang mengacu pada satu kutub (arah) atau tunggal, yang
terdapat perubahan pada kondisi emosional, perubahan dalam
motivasi, perubahan dalam fungsi dan perilaku motorik, dan
perubahan kognitif.
EPIDEMIOLOGI
Gangguan depresi berat paling sering terjadi, dengan

prevalensi seumur hidup sekitar 15 persen. Penderita


perempuan dapat mencapai 25 persen, sekitar 10 persen di
perawatan primer dan 15 persen dirawat di rumah sakit. Pada
anak sekolah didapatkan prevalensi sekitar 2 persen, dan usia
remaja 5 persen.
Jenis kelamin

Usia

Status perkawinan

Faktor sosioekonomi dan budaya


Klasifikasi Depresi
F32 Episode depresif

F32.0 Episode depresif ringan

Tanpa gejala somatik

Dengan gejala somatik

F32.1 Episode depresif sedang

Tanpa gejala somatik

Dengan gejala somatik


F32.2 Episode depresif berat tanpa gejala psikotik

F32.3 Episode depresif berat dengan gejala psikotik

F32.8 Episode depresif lainnya

F32.9 Episode depresifYTT

F33 Gangguan depresif berulang

F33.0 Gangguan depresif berulang, episode kini ringan

Tanpa gejala somatik

Dengan gejala somatik


F33.1 Gangguan depresif berulang, episode kini sedang
Tanpa gejala somatik

Dengan gejala somatik

F33.2 Gangguan depresif berulang, episode kini berat tanpa gejala


psikotik
F33.3 Gangguan depresif berulang, episode kini berat dengan gejala
psikotik
F33.4 Ganguan depresif berulang ,sekarang dalam remisi

F33.8 Gangguan depresif berulang lainnya

F33.9 Gangguan depresif berulangYTT


F34 Gangguan suasana perasaan (mood [afektif]) menetap

F34.0 Siklotimia

F34.1 Distimia

F34.8 Gangguan suasana perasaan (mood [afektif]) menetap

lainnya
F34.9 Gangguan suasana perasaan (mood [afektif]) menetap

YTT
F38 Gangguan suasana perasaan (mood [afektif]) lainnya

F38.0 Gangguan suasana perasaan (mood [afektif]) tunggal lainnya

.00 Episode afektif campuran

F38.1 Gangguan suasana perasaan (mood [afektif]) berulang

lainnya
.10 Gangguan depresif singkat berulang

F38.8 Gangguan suasana perasaan (mood [afektif]) tunggal lainnya

YDT

F39 Gangguan suasana perasaan (mood[afektif])YTT


PATOFISIOLOGI
Genetik

Neurobiologi

Monoamin

Axis hipotalamus-hipofisis-adrenal

Tidur

Neuropsikologi

Kognitif dan Daya Ingat

Lingkungan dan kejadian kehidupan


Gejala Klinis
Mood yang rendah
Minat
Tidur
Tenaga
Rasa bersalah
Konsentrasi
Nafsu makan/berat badan
Aktivitas psikomotor
Bunuh diri
Diagnosis
DSM-IV-TR, membagi depresi menjadi tiga bagian besar :

gangguan depresi mayor/ major depressive disorder (MDD),


distimia, dan depresi yang tidak terklasifikasikan.
Kriteria Depresi (PPDGJ III)
F32 Episode depresif

Gejala utama (pada derajat ringan, sedang dan berat):


Afek depresif

Kehilangan minat dan kegembiraan dan

Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan

mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan
menurunnya aktivitas
Gejala lainnya:

a. konsentrasi dan perhatian berkurang

b. harga diri dan kepercayaan diri berkurang

c. gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna

d. pandangan masa depan yang suram dan pesimistis

e. gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri

f. tidur terganggu

g. nafsu makan berkurang


Untuk episode depresif dari ketiga tingkat keparahan tersebut

diperlukan masa sekurang-kurangnya 2 minggu untuk


penegakkan diagnosis, akan tetapi periode lebih pendek dapat
dibenarkan jika gejala luar biasa beratnya dan berlangsung cepat.
F32.0 Episode depresif ringan
Pedoman diagnostik
Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti disebut di atas

Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya sampai dengan (g)

Tidak boleh ada gejala berat diantaranya

Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya sekitar 2 minggu

Hanya ada sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa
dilakukannya
Karakter kelima: F32.00 = tanpa gejala somatik
F 32.01 = dengan gejala somatik
F32.1 Episode depresif sedang

Pedoman diagnostik

Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti

pada depresi ringan

Ditambah sekurang-kurangnya 3 (dan sebaiknya 4) dari gejala lainnya;

Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya sekitar 2

minggu

Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial,

pekerjaan dan urusan rumah tangga


F 32.2 episode depresif berat tanpa gejala psikotik
Pedoman diagnostik
Semua 3 gejala utama depresi harus ada

Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya dan beberapa di


antaranya harus berintensitas berat
Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi psikomotor) yang
mencolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu untuk
melaporkan banyak gejalanya secara rinci
Dalam hal demikian, penilaian scara menyeluruh terhadap episode
deprsif berat masih dapat dibenarkan
Episode depresif biasanya harus berlangsung sekurang-kurangnya

2 minggu, akan tetapi jika gejala amat berat dan beronset sangat
cepat, maka masih dibenarkan untuk menegakkan diagnosis
dalam kurun waktu kurang dari 2 minggu.

Sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan kegiatan

sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga, kecuali pada taraf


sangat terbatas.
F 32.3 episode depresif berat dengan gejala psikotik

Episode depresi berat yang memenuhi kriteria menurut F 32.2 tersebut


di atas;

Disertai waham, halusinasi atau stupor depresif. Waham biasanya

melibatkan ide tentang dosa, kemiskinan atau malapetaka yang


mengancam, dan pasien merasa bertanggung jawab atas hal itu.
Halusinasi auditorik atau olfatorik biasanya berupa suara yang
menghina atau menuduh, atau bau kotoran atau daging membusuk.
Retardasi psikomotor yang berat dapat menunjukkan stupor.
F 32.8 episode depresif lainnya

F32.9 episode depresifYTT

Karakter kelima: F32.00 = tanpa gejala somatik

F 32.01 = dengan gejala somatik


Berdasarkan ICD-10
Kriteria Umum

Episode depresi harus bertahan setidaknya 2 minggu

Tidak ada hypomanic atau manik gejala cukup untuk

memenuhi kriteria untuk episode hypomanic atau manik


pada setiap saat dalam kehidupan individu

Tidak disebabkan penggunaan zat psikoaktif atau gangguan

mental organik
Gejala Utama

Perasaan depresi untuk tingkat yang pasti tidak normal bagi

individu, hadir untuk hampir sepanjang hari dan hampir setiap


hari, sebagian besar tidak responsif terhadap keadaan, dan
bertahan selama minimal 2 minggu

Kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas yang biasanya

menyenangkan

Penurunan energi atau kelelahan meningkat


Gejala Lainnya
Kehilangan percaya diri atau harga diri

Tidak masuk akal perasaan diri atau rasa bersalah yang berlebihan dan tidak
tepat
Berpikiran tentang kematian atau bunuh diri, atau perilaku bunuh diri

Keluhan atau bukti kemampuan berkurang untuk berpikir atau


berkonsentrasi, seperti keraguan atau kebimbangan
Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

Gangguan tidur

Perubahan nafsu makan (penurunan atau kenaikan) dengan perubahan berat


badan yang sesuai
Kotak 2. DSM-IV-TR kriteria diagnosis episode depresi mayor 1,4
A. Lima (atau lebih) gejala yang ada berlangsung selama 2 minggu dan memperlihatkan perubahan fungsi, paling tidak
satu atau lainnya (1)mood depresi (2)kehilangan minat
1. Mood depresi terjadi sepanjang hari atau bahkan setiap hari, diindikasikan dengan laporan yang subjektif (merasa
sedih atau kosong) atau yang dilihat oleh orang sekitar. Note : pada anak dan remaja, dapat mudah marah
2. Ditandai dengan hilangnya minat disemua hal, atau hampir semua hal
3. Penurunan berat badan yang signifikan ketika tidak diet, atau penurunan atau peningkatan nafsu makan hamper
setiap hari. Note : pada anak-anak, berat badan yang tidak naik
4. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari
5. Agitasi psikomotor atau retardasi hampir setiap hari (dilihat oleh orang lain, bukan perasaan yang dirasakan secara
subjektif dengan kelelahan atau lamban)
6. Cepat lelah atau kehilangan energi hampir setiap hari
7. Merasa tidak berguna atau perasaan bersalah yang berlebihan (bisa terjadi delusi) hampir setiap hari
8. Tidak dapat berkonsentrasi atau berpikir hampir setiap hari
9. Pemikiran untuk mati yang berulang, ide bunuh diri yang berulang tanpa perencanaan yang jelas, atau ide bunuh
diri dengan perencanaan.
B. Gejala-gejalanya tidak memenuhi episode campuran
C. Gejala yang ada menyebabkan distress atau kerusakan yang signifikan secara klinis
D. Gejala tidak disebabkan langsung oleh sebuah zat (penyalahgunaan obat, obat-obatan) atau kondisi medis umum
(hipotiroid)
E. Gejala yang muncul lebih baik tidak masuk dalam kriteria bereavement
DSM-IV-TR memberikan spesifikasi depresi dengan maksud

agar pemilihan terapi yang diberikan lebih baik dan


memprediksikan prognosisnya.
kotak 3. DSM-IV-TR sub tipe dan spesifikasi MDD1,6
Sub tipe Spesifikasi DSM-IV-TR Kunci
Depresi melankolis Dengan gambaran melankolis Mood nonreaktif, anhedonia, kehilangan berat
badan, rasa bersalah, agitasi dan retardasi
psikomotorik, mood yang memburuk pada
pagi hari, terbangun di pagi buta

Depresi atipikal Dengan gambaran atipikal Mood reaktif, terlalu banyak tidur, makan
berlebihan, paralisis yang dibuat, sensitive
pada penolakan interpersonal
Depresi psikotik (waham) Dengan gambaran psikotik Halusinasi atau waham
Depresi katatonik Dengan gambaran katatonik Katalepsi, katatonik, negativism, mutisme,
mannerism, echolalia, echopraxia (tidak lazim
pada klinis sehari-hari)

Depresi kronik Gambaran kronis 2 tahun atau lebih dengan kriteria MDD

Gangguan afektif musiman Musiman Onset yang seperti biasa dan kambuh pada saat
musim tertentu (biasanya musim
gugur/dingin)
Depresi postpartum Postpartum Onset depresi selama 4 minggu postpartum
Kotak 4. Derajat keparahan depresi 1
Keparahan depresi Kriteria DSM-IV-TR Kriteria ICD-10
Ringan 1. Mood depresi atau kehilangan minat + 4 1. 2 gejala tipikal
gejala depresi lainnya 2. 2 gejala inti lainnya
2. Gangguan minor sosial/ pekerjaan

Sedang 1. Mood depresi atau kehilangan minat + 4 1. 2 gejala tipikal


atau lebih gejala depresi lainnya 2. 3 atau lebih gejala inti
2. Gangguan sosial/pekerjaan yang bervariasi lainnya

Berat 1. Mood depresi atau kehilangan minat + 4 1. 3 gejala tipikal


atau lebih gejala depresi lainnya 2. 4 atau lebih gejala inti
2. Gangguan sosial atau pekerjaan yang berat lainnya
atau ada gambaran psikotik Juga dapat dengan atau tanpa
gejala psikotik
Diagnosis Banding
1. Bereavement (Kehilangan teman atau keluarga karena
kematian)
Kotak 5. Pembeda antara bereavement dan episode depresi mayor1

Gejala Bereavement Episode depresi mayor

Waktu Kurang dari 2 bulan Lebih dari 2 bulan

Perasaan tidak berguna/tidak Tidak ada Ada


pantas

Ide bunuh diri Tidak ada Kebanyakan ada

Rasa bersalah, dll Tidak ada Mungkin ada

Perubahan psikomotor Agitasi ringan Melambat

Gangguan fungsi Ringan Sedang Berat


2. Gangguan Afektif Disebabkan Karena Kondisi Medis Umum

3. Gangguan Afektif Disebabkan Karena Zat

4. Gangguan bipolar
Prognosis
Beberapa pasien, MDD dapat menjadi kronis, penyakit yang berulang.

Relaps terjadi pada enam bulan pertama dari masa penyembuhan terjadi pada

25% pasien, 58% akan relaps setelah lima tahun, dan 85% akan relaps setelah
15 tahun setelah penyembuhan yang terdahulu.

Individu yang mengalami dua episode depresi terdahulu memiliki 70%

kemungkinan untuk menjadi ke tiga kalinya, dan yang sudah mengalami


episode ke tiga memiliki kemungkinan 90% untuk relaps.

Berdasarkan progres dari penyakitnya, interval antara episode depresi menjadi

lebih pendek dan lebih berat untuk setiap episodenya menjadi lebih luas. Lebih
dari 20 tahun, kekambuhan terjadi sekitar lima sampai enam kali.
TERAPI
Anti depresi
Golongan Trisiklik : Amytriptyline, Imipramine, Clomipramine,
Tianeptine
GolonganTetrasiklik : Maprotiline, Mianserin,Amoxapine.

Golongan MAOI_Reversible ( REVERSIBLE INHIBITOR OF


MONOAMIN OXYDASE-A-(RIMA) : Moclobemide
Golongan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors) : Sertraline,
Paroxentine, Fluvoxamine, Fluoxetine, Duloxetine, citalopram.
Golongan Atipical :Trazodone, Mirtazapine,Venlafaxine
Kebanyakan dari obat antidepresan yang efektif bekerja

dengan meningkatkan sinyal dari serotonin dan norepinefrin


adalah dengan cara menghambat proses reuptake pada celah-
celah sinaps
Interaksi dengan obat-obatan lain

Mood stabilizer

Obat-obatan antipsikotik

Psikologi terapi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai