Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 1:

1. Ima Alimatul H
2. Iza Mufarikhah
3. Mariza Kusuma W
4. Meta Ayu M
5. M. Anwar Sidiq
6. Ridyasari Kamela D
7. Sella Ayu Masfiroh
8. Susanti
9. Uswatun Khasanah
10. M. Junaedi
Sel darah merah atau eritrosit adalah jenis sel
darah yang paling banyak dan berfungsi
membawa oksigen ke jaringan - jaringan
tubuh lewat darah.
Sel darah merah berfungsi untuk mengangkut
hemoglobin yang berperan sebagai pembawa
oksigen dan karbon dioksida.
Darah diencerkan 100x atau 200x
menggunakan pipet eritrosit atau tabung,
kocok selama 3 menit supaya homogen.
Larutan sampel kemudian dimasukkan atau
diteteskan ke dalam bilik hitung sel-sel
eritrosit dihitung di bawah mikroskop dengan
perpisahan dengan perbesaran sedang (40x)
Letakkan bilik hitung di bawah mikroskop dengan perbesaran lemah
(10x). Cari kotak perhitungan yang ada di tengah. Kotak tersebut terbagi
dalam 25 kotak kecil dan setiap kotak kecil terbagi dalam 16 kotak
kecil-kecil. Sel eritrosit dihitung dalam 5 kotak kecil, yaitu 4 kotak di
sudut dan 1 kotak lagi di tengah. Jumlah eritrosit dihitung dengan
rumus:
Hitung eritrosit =
(N/V)xpengenceran
=(N/(5x0,2x0,2x0,1))x200
=(N/0,02)x200
=NX10.000
Dimana N=jumlah sel eritrosit yang dihitung
Leukosit adalah sel darah putih di dalam darah
yang berfungsi melindungi tubuh dan melawan
infeksi dengan memfagosit organisme asing dan
memproduksi atau mengangkut/
mendistribusikan antibodi.
Ada dua tipe utama dari sel leukosit ini, yaitu :
Granulosit : Basofil, Neutrofil, Eosinofil
Agranulosit : Limfosit dan Monosit
1. Neutrofil adalah kelompok terbesar dari sel
darah putih, membuat sekitar 45 sampai 75
persen dari jumlah darah putih. Neutrofil adalah
fagosit, pemain utama dalam memerangi infeksi
bakteri dan virus. Penurunan neutrofil di bawah
1.000 sel per mikroliter meningkatkan risiko
pengembangan infeksi.
2. Limfosit terdiri dari kelompok terbesar kedua dari
sel-sel darah putih, 20 sampai 40 persen dari sel-
sel darah putih adalah limfosit, menurut Merck. Ada
tiga jenis limfosit: sel T, sel B dan sel-sel pembunuh
alami. Sel B membuat antibodi yang menyerang
antigen asing. Sel T dan sel-sel pembunuh alami
menyerang sel-sel asing dan juga membuat racun
yang merusak penyerang.
3. Monosit membuat 1 sampai 10 persen dari sel-sel
darah putih. Monosit bergerak keluar dari aliran
darah dan ke dalam jaringan, di mana mereka
berubah menjadi makrofag, sel pemulung besar
yang menghancurkan sel-sel asing, mengangkat
jaringan mati dan membunuh sel kanker. Monosit
akan meningkat saat infeksi kronis dan penyakit
autoimun, kemoterapi dapat menyebabkan
penurunan tingkat monosit.
4. Eosinofil membentuk sekitar 7 persen dari sel-
sel darah putih dan memulai reaksi alergi
terhadap alergen. Sebuah jumlah yang
meningkat dari eosinofil paling sering
menunjukkan respon reaksi alergi, University of
Nebraska at Omaha states, stres yang ekstrim
atau invasi parasit juga dapat menyebabkan
peningkatan eosinofil.
5. Basofil mewakili kurang dari 3 persen dari sel-
sel darah putih. Basofil berperan dalam reaksi
alergi dengan melepaskan histamin, yang
menyebabkan pembuluh darah membesar.
Basofil juga membantu dalam memperbaiki luka
dengan melepaskan heparin, yang menunda
pembekuan darah sehingga lebih banyak sel
dapat mencapai lokasi luka.
Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih berfungsi dalam sistem
pertahanan tubuh dan kekebalan, yaitu
membunuh dan memakan mikroorganisme
dan zat asing yang masuk ke dalam tubuh.
hisaplah darah dengan pipet thoma leukosit sampai tanda garis tanda 0,5 tepat

hapuslah kelebihan darah yang melekat pada bagian luar pipet

lau hisaplah larutan turk samapai tanda 11 (hati - hati jangan sampai terjadi gelembung udara)

lalu kedua ujung pipet di tutup dengan menggunakan jari lalu kocok sampai darah dan larutan
turk homogen

letakkan kamar hitung (improved neubaure) dan kaca penutungnya / cover glass (supaya kaca
penutupmudah lengket pada bagian kedua tunggul di basahi dengan sedikit air)

lalu ambil pipet thoma tadi dan kocok kembalai, lalu buang kira - kira 3 - 4 tetes

tetesan selanjutnya di masukkan kedalam kamar hitung (improved neubaure) dan diamkan
sebentar

kemudian leukosit di hitung dalam 4 bidang besar dengan perbesaran lensa objektif 10x dan
40x untuk memperjelas
Nilai Normal Sel Leukosit : 3.200 - 10.000 / mm3
Nilai krisis leukositosis ; 30.000/ mm3 . Leukosit hingga
50.000/mm3 mengindikasikan gangguan diluar sumsum
tulang (bone marrow). Nilai leukosit yang sangat tinggi
(diatas 20.000/mm3 ) dapat disebabkan oleh leukimia.
penderita kanker post-operasi (setelah operasi)
menunjukkan pula peningkatan leukosit walaupun tidak
dapat dikatakan infeksi.
Biasanya terjadi akibat peningkatan 1 tipe saja (neutrofil).
Bila tidak ditemukan anemia dapat digunakan untuk
membedakan antara infeksi dengan leukimia.
Leukopenia adalah penurunan jumlah sel leukosit, yaitu
<4000/ mm. Penyebab leukopenia antara lain : Infeksi
virus, hiperplenism, leukimia
Obat (antimetabolit), antibiotik, antikonvulsan, kemoterapi
Anemia Aplastik/ pernisiosa
Multipel mieloma
Prosedur pewarnaan : Reaksi netral untuk netrofil ;
Pewarnaan asam untuk eosinofil ; Pewarnaan Basa
untuk basofil. Fungsi dari jenis sel leukosit : Neutrofil
melawan infeksi bakteri dan gangguan radang
Eosinofil melawan gangguan alergi dan infeksi parasit
Basofil melawan diskasia darah dan penyakit
myeloproliferatif
Limfosit melawan infeksi virus dan infeksi bakteri
Monosit melawan infeksi yang hebat

Anda mungkin juga menyukai