Anda di halaman 1dari 16

N SOAL JAWABAN PEMBAHASAN

O
26. Seorang dokter di suatu rumah B. Biclutamide (Dipiro,
sakit berdiskusi dengan 883-892)
apoteker mengenai pengobatan
lanjutan pasiennya ( laki- laki,
usia 48 tahun, penderita
kanker prostat ). Pasien telah
mendapatkan kemoterapi
dengan flutamide selama 2
bulan. Namun terjadi
peningkatan PSA yang
signifikan. Dokter
menginginkan pemberian
antiandrogen ( targeted) untuk
pasien. Apakah obat yang
tepat direkomendasikan ?
a. Docetaxel
b. Biclutamide
c. Abriaterone
d. Leuprolide
e. Degarelix

27. Seorang apoteker di suatu D.Mengusulkan Pada soal apoteker telah melakukan assesment dan evaluasi. Jadi tidak perlu
rumah sakit melakukan mengakses kepatuhan pasien menggunakan obat lagi (rekonsiliasi) jadi langkah
penggantian obat pada
evaluasi terapi obat pada pertama yang dilakukan apoteker yaitu mengkonfirmasi kepada dokter (karena
pasien glaucoma sudut terbuka dokter sebelumnya pasien menggunakan obat atas resep dokter) untuk penggantian
( laki – laki, usia 37 tahun ). obat karena obat sebelumnya tidak efektif.
Pasien telah menggunakan
tetes mata timolol maleat 0,25
% ( 2 kali sehari 1 tetes ) atas
resep dokter. Hasil assesmen
dan evaluasi menyimpulkan
bahwa obat tersebut tidak
efektif mengurangi gejala
penyakit pasien. Apakah
tindakan pertama kali yang
tepat dilakukan ?
a. Mengakses kepatuhan
pasien menggunakan obat
b. Mengganti sediaan obat
menjadi timolol 0,5 %
c. Meningkatkan frekuensi
pemberian obat
d. Mengusulkan penggantian
obat pada dokter
e. Mengusulkan terapi laser
pada dokter

28. Apoteker di bagian QC di A.78,26% Dik: Absorbansi (Y)= 0,2650. Kurva baku yang digunakan adalah y = 0,0322x
industri farmasi melakukan uji + 0,0044 (x=ppm)
disolusi tablet famotidin 40 mg Dit: kadar famotidin (x)?
yang dilarutkan dalam 900 ml Jawab:
dappar fosfat 1 M, pH 4,5. Y = bx + a
Sampel diambil pada menit ke Y = 0,0322x + 0,0044
– 30, diencerkan sebanyak 4 0,2650 = 0,0322x + 0,0044
kali dengan dappar fosfat dan
diperiksa kadarnya X =
menggunakan
spektrofotometer UV – Vis. = 8,093 x FP
Absorbansi yang didapatkan = 8,093 x 4
adalah 0,2650. Kurva baku = 32,372 ppm
yang digunakan adalah y =
0,0322x + 0,0044 ( x =
konsentrasi dalam ppm ). Mg =
Berapakah Q30 tablet
famotidin tersebut ? = 29,134 mg
a. 72,84 %
b. 78,26 % % disolusi =
c. 80,93 %
d. 85,42 % X 100%
e. 88,89 % = 72,837%
= 72,84% (A)

29. Apoteker bagian QC di E.Uji Tahap 2 + 20 Pada FI edisi IV (1995) menyatakan bahwa untuk melakukan uji volume
industri farmasi melakukan uji sampel terpindahkan, pengujian dilakukan dalam dua tahap yaitu, tahap I dilakukan
volume terpindahkanproduk pada 10 sample kemudian dilanjutkan dengan tahap II dengan melakukan
suspensi ibuprofen 100 mg/5 pengujian terhadap 20 sample berikutnya.
ml kemasan 60 ml pada saat
produksi berlangsung. Hasil
pengujian dari 10 sampel
produk menghasilkan rata –
FI ed IV (1995)
rata volume adalah 59,53 ml
dan ada 1 sampel produk yang
volumenya sebesar 56,5 ml.
Bagaimanakah tindakan yang
tepat menanggapi hasil
pengujian tersebut ?
a. Terima
b. Tolak
c. Uji tahap 2, + 10 sampel
d. Uji tahap 2, + 15 sampel
e. Uji Tahap 2, + 20 sampel

30. Apoteker bagian QC di e. Lanjutkan uji tahap Pada akhir batas waktu seperti yang tertera dalam monografi, angkat keranjang
industri farmasi sedang ke-2 dengan dan amati semua tablet: Semua tablet harus hancur sempurna. Bila 1 atau 2
melakukan uji waktu hancur menggunakan 12 tablet tablet lebih tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12
tablet Metformin 500 mg tablet lainnya; tidak kurang dari 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur
dengan menggunakan 6 sempurna (FI IV, 1995)
sampel tablet. Spesifikasi
produk yang ditetapkan adalah
semua tablet harus hancur
dalam waktu 15 menit. Setelah
dilakukan pengujian selama 15
menit ada 2 tablet yang tidak
hancur sempurna. Apakah
tindakan yang tepat untuk
menanggapi hasil pengujian
tersebut ?
a. Hasil pengujian dapat
diterima
b. Hasil pengujian ditolak dan
dilakukan formulasi ulang
c. Lanjutkan uji tahap ke-2
dengan menggunakan 3
tablet
d. Lanjutkan uji tahap ke-2
dengan menggunakan 6
tablet
e. Lanjutkan uji tahap ke-2
dengan menggunakan 12
tablet

31. Seorang pasien laki – laki b. Lignokain


berusia 54 tahun ( laki – laki,
usia 60 tahun, penderita gagal
jantung ) dibawa ke IGD
dengan diagnose overdosis
digoksin. Salah satu gejala
yang terlihat adalah detak
jantung cepat tak beraturan
( ventricular takikardi ).
Dokter meminta pertimbangan
apoteker mengenai obat yang
akan diberikan sebagai terapi
emergensi untuk menormalkan
detak jantung pasien. Apakah
obat yang tepat
direkomendasikan ?
a. Diazepam
b. Lignokain
c. Kalsium Laktat
d. Atropin Sulfat
e. Epinefrin
32. Selain meresepkan B. Amytriptilin
sumatriptan, seorang dokter
akan meresepkan obat untuk
terapi profilaksis migraine
untuk seorang pasien ( laki –
laki, usia 40 tahun, penderita
migraine berat ). Dokter
berdiskusi dengan apoteker di
rumah sakit untuk menentukan
obat profilaksis migraine
tersebut karena pasien juga
memiliki riwayat insomnia.
Apakah obat yang tepat
direkomendasikan ?
a. Fluoksetine
b. Amytriptilin
c. Propanolol
d. Asam Valproat
e. Verapamil
33. Sebuah PBF mengalami B. Metamfetamin
kekosongan sediaan obat flu
yang mengandung
pseudoefedrin sehingga
seringkali tidak mampu
melayani kebutuhan apotek.
Hal ini disebabkan adanya
pengawasan yang ketat pada
industri farmasi yang
memproduksi obat flu tersebut,
karena pseudoefedrin
merupakan sebuah precursor
yang dengan mudah
disalahgunakan untuk
memproduksi senyawa
narkotika. Apakah narkotika
yang dimaksud ?
a. Metadon
b. Metamfetamin
c. Kodein
d. Morfin
e. Papaverin

34. Apoteker di sebuah rumah D. Rp. 1.000.000


sakit melakukan evaluasi
farmakoekonomi terkait
penggunaan Metformin dan
Glimepiride pada pasien
X = 1.000.000
diabetes mellitus. Indikator
yang ditetapkan adalah nilai
ICER kedua obat tersebut.
Data hasil penelitian diperoleh
efektivitas metformin sebesar
70 % dan Glimepiride 60 %,
sedangkan besar biaya medis
langsung Metformin Rp
500.000,- dan Glimepiride Rp
400.000,-. Berapakah nilai
ICER kedua obat tersebut ?
a. Rp 250.000,- / efektivitas
b. Rp 500.000,- / efektivitas
c. Rp 750.000,- / efektivitas
d. Rp 1.000.000,- / efektivitas
e. Rp 1.250.000,- / efektivitas

35. Seorang apoteker di Instalasi c.prinsip aseptip


rawat jalan suatu rumah sakit penyuntikan
akan memberikan konseling
penggunaan insulin flexpen
untuk pasien yang baru
pertama kali menggunakan
obat tersebut. Hal apakah yang
pertama kali harus
didiskusikan dengan pasien ?
a. Cara memegang spuit
insulin
b. Menghitung dosis yang
tepat
c. Prinsip aseptic penyuntikan
d. Cara rotasi penyuntikan
e. Penanganan jarum insulin
setelah terpakai

36. Seorang dokter di suatu rumah A. 2 minggu CD4 < 50 sel/mm³ ARV dimulai dalam 2 minggu setelah pengobatan TB.
sakit meminta informasi waktu CD4 > 50 sel/mm³ ARV dimulai dalam 8 minggu setelah pengobatan TB.
yang tepat untuk memulai
terapi KDT ARV
( TDF+3TC+EVP ) kepada
apoteker untuk pengobatan
pasien HIV ko-infeksi TBC
( laki-laki, usia 40 tahun ).
Kadar CD4 pasien saat ini
adalah 40 sel/mm³. Apoteker
menyampaikan bahwa
pemberian ARV sebaiknya
ditunda selama beberapa
minggu setelah penggunaan
KDT RHZE. Berapa lamakah
penundaan pemberian ARV
ynag tepat disampaikan
kepada dokter ?
a. 2 minggu
b. 4 minggu Permenkes no.87 th 2014 hal. 35 tentang pengobatan antiretroviral
c. 6 minggu
d. 8 minggu
e. 10 minggu

37. Apoteker di suatu industri A. < 1


farmasi melakukan
pemantauan cemaran mikroba
pada sarung tangan steril 5 jari
yang digunakan pada proses
pengisian serbuk injeksi steril
seftriakson 1 g/vial dengan
menggunakan metode cawan
kontak. Pengambilan sampel
dilakukan pada saat proses
pengisian berlangsung.
Berapakah batasan jumlah
mikroba (cfu/sarung tangan)
yang memenuhi persyaratan ?
a. < 1
b. ≤ 5
c. ≤ 10
d. ≤ 100 Peraturan bpom no 34 tahun 2018 tentang pedoman CPOB, Hal.143
e. ≤ 200

38. Apoteker di bagian R&D suatu d. 316 L


industri farmasi sedang
merancang Kualifikasi Desain
untuk WFI (Water For
Injection) Storage Tank
dengan menggunakan bahan
stainless steel. Apakah jenis
stainless steel yang tepat
digunakan ?
a. 304 L
b. 340
c. 347 H
d. 316 L
e. 360

39. Seorang perempuan, usia 67 a. 60 menit sebelum


tahun, penderita osteoporosis, makan
menebus obat atas resep dokter
di apotek yang berisi
ibandronat 150 mg tablet ( 1
kali 1 bulan 1 tab ). Pada saat
skrining resep, apoteker tidak
melihat ada informasi waktu
pakai obat dalam resep pasien.
Apakah informasi waktu pakai
obat yang tepat disampaikan ?
a. 60 menit sebelum makan
b. 30 menit sebelum makan
c. Bersama dengan makanan
d. 30 menit setelah makan Dipiro ed 10, Bab : Osteoporosis
e. 60 menit setelah makan

40. Seorang pasien perempuan, A. Asetilsisteinn A. Asetilsistein : mukolitik, faktor resiko pada kehamilan B
usia 25 tahun, hamil 24 B. Guaiafenesin : ekspektoran, faktor resiko pada kehamilan C
minggu, dating ke apotek C. Ambroxol : mukolitk, faktor resiko pada kehamilan C
untuk berkonsultasi dengan D. Kodein : antitusif
apoteker. Pasien mengeluhkan E. Bromhexin : mukolitik, faktor resiko pada kehamilan C
batuk berdahak sejak 2 hari
lalu tak kunjung membaik.
Pasien meminta rekomendasi Sumber : Drug Information Handbook
apoteker untuk mengatasi
masalahnya. Apakah obat yang
tepat dipilihkan ?
a. Asetilsistein
b. Guaiafenesin
c. Ambroxol
d. Kodein
e. Bromhexin

41. Seorang dokter di suatu rumah C.montelukas


sakit meminta saran
pengobatan kepada apoteker
untuk pasiennya (laki-laki,
usia 50 tahun, penderita alergi
debu-persisten alergi). Pada
saat serangan, pasien
mengalami bersin – bersin,
hidung berair dan tersumbat.
Penggunaan cetirizine 10 mg
tablet 1 kali sehari sudah tidak
mampu mengurangi gejala
alergi tersebut. Apakah obat
yang tepat direkomendasikan?
a. CTM
b. Loratadin
c. Montelukast
d. Kombinasi cetirizine dan
pseudoefedrin
e. Kombinasi CTM dan
ipratropium bromide
42. Apoteker di bagian R&D suatu C.Asam fosfat
industri farmasi melakukan
pembuatan suatu larutan dapar
pH 7,4. Pada laboratorium
R&D terdapat beberapa bahan,
antara lain asam sitrat (pKa₁ =
3,15), asam asetat (pKa =
4,76), asam fosfat (pKa₂ =
7,21), asam borat (pKa₁ =
9,24) dan asam karbonat
(pKa₂ = 10,33). Apakah bahan
yang tepat dipilih untuk
pembuatan larutan dapar
tersebut ?
a. Asam sitrat
b. Asam asetat Fi IV (1995)
c. Asam fosfat
d. Asam borat
e. Asam karbonat

43. Seorang apoteker pada bagian C.23,22 Diketahui : akan membuat 6 suppositoria @ 4 gram
R&D suatu industri farmasi Aminofilin 100 mg / suppositoria
sedang melakukan Nilai tukar Aminofilin = 1,3
pengembangan sediaan Ditanyakan : Berapa gram basis yang digunakan ?
aminofilin dengan kekuatan Jawab :
100 mg/suppositoria. Basis Berat suppositoria = 6 x 4 gram = 24 gram
yang digunakan adalah basis Aminofilin = 6 x 100 mg x nilai tukar
glisero-gelatin. Diketahui = 6 x 100 mg x 1,3
displacement value aminofilin = 780 mg = 0,78 gram
terhadap basis glisero-gelatin Basis Glisero Gelatin yang digunakan = 24 gram – 0,78 gram
adalah 1,3. Pengujian = 23,22 gram
dilakukan untuk 6 suppositoria
dengan menggunakan cetakan
4 gram. Berapa gram basis
yang dibutuhkan ?
a. 22,80
b. 23,11
c. 23,22
d. 23,40
e. 23,54

44. Apoteker di suatu rumah sakit a. Asidosis Laktat Perhatian khusus untuk Entecavir pasien dengan hepatitis B kronis infeksi HIV
melakukan MESO pada pasien Hepatomegali , asidosis laktat, transplantasi hati, kerusakan hati dan ginjal,
rawat jalan penderita hepatitis anak- naka, ibu hamil dan ibu menyusui (MIMS)
B kronis (laki- laki, usia 31
tahun). Pasien telah
menggunakan Entacavir 1
mg/hari selama 3 bulan.
Apakah efek samping
potensial yang tepat dimonitor
untuk penggunaan obat
tersebut ?
a. Asidosis laktat
b. Sitopenia
c. Gagal ginjal akut
d. Pankreatitis
e. Neuropati perifer

45. Apoteker di bagian QC b. Diterima karena Berat sebelum- Berat sesudah


industri farmasi sedang kerapuhan 0,744% X 100% = 0,738%
melakukan uji kerapuhan Berat Sebelum
tablet Olanzapine 10 mg.
Bobot teoritis tablet adalah Kesimpulan 0,378% memenuhi standar karen akurang dari 1,0% Jadi
sebesar 100 mg. Berat dari 20
DITERIMA.
tablet yang diuji adalah 2.030
mg dan setelah dilakukan Tablet dianggap baik bila kerapuhan tidak lebih dari 1%.
pengujian, berat ke-20 tablet
tersebut tinggal 2.015 mg.
(Andayana, 2009)
Bagaimanakah kesimpulan
hasil pengujian tersebut ?
a. Diterima karena kerapuhan
0,344 %
b. Diterima karena kerapuhan
0,744 %
c. Diterima karena kerapuhan
1,993 %
d. Ditolak karena kerapuhan
0,744 %
e. Ditolak karena kerapuhan
1,933 %

46. Apoteker Bagian QC industri Rumus : 964,8 x 100% = 96480


farmasi melakukan uji potensi
antibiotik tetes mata steril
kloramfenikol yang baru saja
selesai diproduksi dengan
menggunakanmetode lempeng
silinder/difusi agar. Potensi
tetes mata kloramfenikol hasil
pengujian yang didapatkan
adalah 964,8 U/ml. Berapah
potensi sediaan tersebut jika
dinyatakan dalam % ?
a. 4,82
b. 9,65
c. 24,12
d. 48,24
e. 96,48
47. Apoteker di bagian R&D suatu B.sirup kosolven
industri farmasi sedang
melakukan studi preformulasi
untuk mengembangkan
sediaan cair oral
kloramfenikol. Kloramfenikol
sedikit larut air, selain itu
dapat mengalami degradasi
dengan pembawa air. Apakah
bentuk sediaan yang tepat
dikembangkan untuk obat
tersebut ?
a. Sirup
b. Sirup kosolven
c. Emulsi
d. Suspensi
e. Suspensi kering

48. Seorang Apoteker di Apotek A.Prekusor Prekursor Farmasi adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat
hendak memesan obat yang digunakan sebagai bahan baku/penolong untuk keperluan proses produksi
mengandung ergotamine dan industri farmasi atau produk antara, produk ruahan, dan produk jadi yang
caffeine. Apakah jenis surat mengandung ephedrine,pseudoephedrine, norephedrine/pheny lpropanolamine,
pesanan yang tepat
digunakan ? ergotamin, ergometrine, atau Potasium Permanganat
a. SP Prekursor
(Permenkes No.3 tahun 2015).
b. SP Narkotika
c. SP Psikotropika
d. SP Obat – obat tertentu
e. SP Biasa
49. Seorang perempuan 67 tahun B.Absorbsi
terdiagnosis osteoporosis oleh
dokter di rumah sakit,
kemudian diresepkan
risedronat dan kalsium
karbonat. Setelah dilakukan
skrining klinis, apoteker
menyimpulkan bahwa terdapat
interaksi antara kedua obat
tersebut. Pada fase
biofarmasetika manakah
interaksi kedua obat tersebut ?
a. Liberasi
b. Absorpsi
c. Distribusi
d. Metabolisme
e. Ekskresi
50. Seorang dokter di suatu rumah d.sikloserin
sakit berdiskusi dengan
apoteker mengenai rencana
pengobatan seorang pasien
MDR-TB (laki-laki, usia 48
tahun, penderita MDR-TB)
pada fase intensif. Apoteker
mengatakan bahwa pasien juga
harus mendapatkan vitamin B₆
( piridoksin ) untuk mencegah
salah satu efek samping obat
( kanamisin injeksi,
Levofloksasin, Etionamid,
Silkoserin, Pirazinamid dan
Etambutol ). Apakah obat
yang dimaksud ?
a. Kanamisin injeksi
b. Levofloksasin
c. Etionamid
d. Sikloserin
e. Pirazinamid

Anda mungkin juga menyukai