1. Tidak berlaku jika probabilitas kondisionalnya adalah nol, apabila nol maka
probabilitas prediksi akan bernilai nol juga
2. Mengasumsikan variabel bebas
Contoh studi kasus
PT. Pertamina berencana membuka satu SPBU baru di Jl. Merah Putih dengan kondisi sebagai
berikut:
Lebar jalan = jalan tol
Volume kendaraan = sepi
Jumlah pesaing(SPBU) = >1
Jumlah Pemukiman = <3000
Rumus menghitung probabilitas masa datang :
keterangan :
P(c|x) posterior probability dari class (target) tiap predictor (attribute).
P(c) prior probability dari class.
P(x|c) likelihood : probability dari predictor tiap class.
P(x) prior probability dari predictor.
Jumlah data = 10
Ya = lokasi strategis bernilai ya
Tidak = lokasi strategis bernilai tidak
Dari 10 data, jumlah lokasi strategis yang bernilai ya = 6 , dan yang benilai tidak = 4
Maka,
P(Ya) = 6/10 = 0.6
P(Jalan tol | Ya) = 2/6 = 0.33
P(Sepi | Ya) = 1/6 = 0.16
P(>1 | Ya) = 1/6 = 0.16
P(<3000 | Ya) = 2/6 = 0.33
P(Tidak) = 4/10 = 0.4
P(Jalan tol | Tidak) = 1/4 = 0.25
P(Sepi | Tidak) = 3/4 = 0.75
P(>1 | Tidak) = 1/4 = 0.25
P(<3000 | Tidak) = 4/4 = 1
Posterior Ya = P(Ya) P(Jalan Tol | Ya) P(Sepi | Ya) P(>1 | Ya) P(>5000| Ya)
= 0.6 x 0.33 x 0.16 x 0.16 x 0.33
= 0.00167
Posterior Tidak = P(Tidak) P(Jalan Tol | Tidak) P(Sepi | Tidak) P(>1 | Tidak) P(>5000| Tidak)
= 0.4 x 0.25 x 0.75 x 0.25 x 1
= 0.01875
Karena nilai prosterior tidak lebih besar dari prosterior ya maka lokasi strategis = Tidak