1
Keyword
Modalitas pemeriksaan radiologis sering kali dibutuhkan untuk
membantu menegakkan diagnosis klinis kelainan pada traktus
digestivus.
Manakah pernyataan yang benar?
Pemeriksaan Radiologi Traktus Digestivus
Foto polos abdomen supine: Foto polos abdomen erect atau
Melihat adanya distensi atau Lateral dercubitus:
dilatasi usus. Melihat adanya air fluid level pada
Melihat adanya massa abdomen usus
yang berkalsifikasi Melihat adanya udara di rongga
Melihat ada tidaknya psoas line peritoneum (erect udara bebas
(-) pada akut abdomen atau di subdiafragma; LLD udara
inflamasi intraabdomen bebas dibagian kiri abdomen)
Jawaban:
Manifestasi klinis
Benjolan kenyal, batas tegas, tidak nyeri, makin
membesar, di daerah banyak KGB spt leher, ketiak,
lipat paha supurasi benjolan pecah ulkus
dengan cairan kekuningan, tepi ireguler
Jawaban:
b. Scrofuloderma
4
Keyword
Laki-laki, 17 tahun,
Keluhan nyeri sekali pada betis kiri akibat kecelakaan lalu lintas satu jam
yang lalu.
Pemeriksaan fisik: pembengkakan, tampak pucat, teraba keras dan mulai
parastesia di regio cruris sinistra, tidak ada luka terbuka. Saat dilakukan
dorsofleksi jari-jari kaki sinistra pasien mengeluh sangat kesakitan.
Foto ronsen: fraktur di tulang tibia dan fibula kominutif.
Dokter menduga telah terjadi sindrom kompartemen.
Dasar diagnosis?
Compartement Syndrome
Definisi : Terjadinya peningkatan suatu kompartemen osteofasial yang
mengakibatkan iskemia dan nekrosis.
Lokasi : Tungkai bawah, lengan bawah, kaki, tangan, bokong, tungkai atas
Tanda : Pain (nyeri hebat), paraesthesia, pallor, paralysis(late),
pulselessness(late), poikilothermia
Tatalaksana
Buka semua perban dan gips nilai ulang
Fasiotomi (lateral dan medial)
Jawaban:
a. Parestesia
5
Keyword
Laki-laki, 30tahun
Penurunan kesadaran. Dari anamnesis diketahui, 2 jam SMRS pasien
kecelakaan, tak pakai helm, luka lecet di pelipis-samping kepala dan
pingsan sebentar kemudian siuman lagi.
Pasien dibawa ke Puskesmas kemudian dibolehkan rawat jalan. Setelah 1
jam di rumah pasien mengeluh pusing, muntah-muntah dan tak sadarkan
diri.
GCS E3V3M5 dan vulnus ekskoriasi pada regio temporal kiri.
Diagnosis?
Perdarahan Otak
EPIDURAL HEMORRHAGE (EDH) SUBDURAL HEMORRHAGE (SDH)
MANIFESTASI KLINIS: MANIFESTASI KLINIS:
Muntah, nyeri kepala hebat, kejang. Akibat ruptur bridging vein
Adanya Lucid Interval. Gejala lebih ringan dari EDH, progresivitas
Dalam interval tersebut bisa diawali lambat
hemiparese kontralateral, dilatasi pupil CT Scan: Tampak bayangan hiperdense
ipsilateral. Crescent
CT Scan: Tampak bayangan hiperdense
BIKONVEKS
Jawaban:
a. Epidural
6
Keyword
Perempuan 27 tahun
Keluhan buang air kecil terasa perih (anyang-anyangan) sejak 3 hari
yang lalu, disertai rasa menggigil. Pasien sering menahan kecing.
Hasil urinalisis: warna urin kuning keruh, nitrit positif, leukosit
esterase positif, leukosit urin:15 25 / LPB, eritrosit urin: 0-4/LPB,
epitel ++, bakteri positif.
6 = RA definitif
Diagnosis?
Trauma Uretra Prostatic
hantaman ke
Klasifikasi: perineum
Anterior: mengenai pars Trauma tajam
glandularis, pendularis,
bulbosa. Iatrogenik:
pemasangan
Posterior: mengenai pars kateter, operatif
Pendulous
glandularis
Tanda dan Gejala Trauma Uretra
Trauma uretra posterior: Trauma uretra anterior:
Sering disertai fraktur pelvis Darah pada meatus
Darah pada meatus Buli penuh tidak bisa BAK
Ekimosis perineum
Tidak bisa pasang kateter Sleeve hematom
Buli penuh tidak bisa BAK
RT floating prostate
Uretrogram retrograde
ekstravasasi kontras Butterfly sign pada perineum
Colapinto-McCallum Grading in Posterior Urethral Trauma
Type 1 Posterior urethra is
stretched but still intact
Type 2 Partial or complete pure
posterior urethral injury with tear of
the membranous urethra while the
urogenital diaphragm is intact.
Contrast medium extravasates only
above the urogenital diaphragm
Type 3 Partial or complete
anterior and posterior urethral injury
with disruption of the urogenital
diaphragm; contrast agent leaks
above and below the urogenital
diaphragm
Jawaban:
DIAGNOSIS BPH
Nilai PSA
Nilai normal : 40-49 thn : 0-2,5 ng/mL - Transrectal/transabdominal ultrasonography
50-59 thn : 0-3,5 ng/mL - IVP dan sistogram
60-69 thn : 0-4,5 ng/mL - Flowmetri
70-79 thn : 0-6,5 ng/mL -
FARMAKOLOGI
a. Alfa-Blocker
Menginhibisi reseptor di prostat dan
dan leher bladder, sehingga mengurangi
kontrakstilitasnya.
b. 5-Reductase Inhibitor
Menghambat konversi testosterone
menjadi dihidrotesteron, sehingga
mengurangi ukuran prostate
Jawaban:
d. Tamsulosin
10
Keyword
Laki-laki 40 tahun
Keluhan utama BAK berwarna merah, nyeri (-) sejak 6 bulan yang lalu.
Keluhan berkemih ini tidak berlangsung tiap hari.
Pasien memiliki kebiasaan merokok 2 bungkus sehari sejak 20 tahun yang
lalu.
Pemeriksaan tanda vital dan status lokalis dalam batas normal.
Lab: ureum 20 gr/dL, kreatinin 1,2 mg/dL.
Urinalisis didapatkan sedimen eritrosit banyak / LPB.
c. Tumor buli
11
Keyword
Anak laki-laki 17 tahun
Keluhan nyeri pada scotum kiri secara tiba tiba.
Pemeriksaan fisik: pembesaran pada testis sebelah kiri merah, letak
lebih meninggi dan posisi mendatar.
Ketika testis kiri diangkat, nyeri tidak berkurang.
c. III A
14
Keyword
Laki-laki 25 tahun
Kecelakan lalu lintas saat mengendarai motor, lutut kanannya
berbenturan dengan bemper mobil dari arah berlawanan.
Pemeriksaan: pasien sadar dengan kondisi stabil.
Temuan fisik apakah yang perlu diperiksa dan diwaspadai pada pasien
ini?
Penanganan Trauma
Pemeriksaan Pasien Trauma Pemeriksaan Fisik Trauma Ekstremitas
1. Look
PRIMARY SURVEY Inspeksi terdapat bengkak, memar, deformitas
Airway Kulit intak atau tidak open fx
Breathing Warna kulit extremitas distal cedera neurovaskuler
Circulation
2. Feel
Disability Palpasi untuk menetukan nyeri tekan
Environtment Periksa vaskular dan persarafan
3. Move
Setelah primary survey pasien selesai dan Krepitasi fx, jangan sengaja dilakukan
pasein stabil, lanjutkan dengan
pemeriksaan dari kepala hingga kaki ROM pasif dan aktif
SECONDARY SURVEY
Jawaban:
X-Ray:
Lesi litik dan sklerotik
Histopatologi
Jawaban:
d. Paget Disease
16
Keyword
Seorang ibu rumah tangga
Keluhan jari telunjuknya bengkak karna tertusuk tulang ikan.
Pemeriksaan: pembengkakan yang difus pada seluruh ruas jari
telunjuk pasien, dengan jari sedikit fleksi, sangat sakit saat di ekstensi.
e. Sulphasalazine
18
Keyword
Laki-laki 57 tahun
Keluhan nyeri pangkal ibu jari kaki kanan sejak 3 hari yang lalu.
Pemeriksaan fisik: suhu 37OC, pangkal ibu jari kaki kanan bengkak,
merah, nyeri tekan (+).
Serologis: WBC 12.6 10 9 /L.
Aspirasi cairan sendi: monosodium urat (-).
Gambaran
Kristal
Jawaban:
b. Pseudogout
19
Keyword
Wanita 23 tahun
Keluhan nyeri sendi sejak 3 bulan yang lalu. Nyeri sendi berupa kaku
di sendi-sendi jari-jari tangan kanan dan kiri, siku lengan kanan dan
kiri. Tampak ruam kemerahan di wajahnya. Pasien juga tidak tahan
jika terkena sinar matahari dan sering sariawan. Rambut mudah
rontok sewaktu menyisir.
a. Artritis septik
21
Keyword
Perempuan 14 tahun
Keluhan benjolan di payudara kanan sejak 2 bulan yang lalu. Benjolan
dirasakan membesar saat menjelang menstruasi.
Pemeriksaan fisik: benjolan di payudara kanan dengan diameter
sekitar 2 cm, konsistensi padat, tidak nyeri tekan, berbatas tegas, dan
dapat digerakkan dari jaringan sekitarnya.
KANKER PAYUDARA
Benjolan pada payudara
Perubahan kulit: skin dimpling, peau de orange, ulserasi, edema/nodul
satelit
Perubahan puting: retraksi, discharge (nanah, darah), erosi, krusta
Pembesaran KGB pada aksila, infraklavikula, supraklavikula
FIBROADENOMA FIBROKISTIK
Multipel dan bilateral
Golongan paling sering pada tumor Disertai rasa nyeri terutama menjelang haid
payudara (45-50%) Ukuran berubah; menjelang haid lebih besar
dan penuh, dan rasa sakit bertambah
Konsistensi padat, kenyal, dapat setelah menstruasi sakit hilang atau
digerakkan dari jaringan sekitarnya, berkurang dan tumor mengecil
bentuk bulat lonjong, dan batas tegas Tidak berbatas tegas, kecuali pada kista yang
soliter
Pertumbuhan lambat, tidak ada Konsistensi padat, kenyal, dan dapat pula
perubahan pada kulit kistik
Tidak nyeri Th/ medikamentosa simtomatik, dapat
dilakukan operasi jika:
Usia muda (15-30 tahun) Nyeri tidak hilang dengan obat
Bilateral atau multiple Ditemukan pada usia pertengahan
sampai tua
Tidak ada metastase
Th/ Eksisi tumor
SISTOSARKOMA
FILOIDES PAPILOMA
INTRADUCTAL
(CYSTOSARCOMA
PHILLOIDES) Pertumbuhan sel-sel yang menyerupai kutil
dalam saluran air susu ibu yang kecil di
Gambaran klinis seperti FAM dengan ukuran belakang areola (area gelap di sekeliling
besar puting payudara
Bentuk bulat lonjong, permukaan berbenjol, batas menyebabkan timbulnya benjolan kecil di
tegas, ukuran 20-30 cm bawah areola dan sekret puting payudara
Konsistensi padat kenyal tetapi ada bagian yang yang abnormal.
kisteus Pada beberapa kasus, orang-orang dengan
Tidak ada perlengketan ke dasar atau kulit papiloma intraduktal dapat merasa nyeri
pada daerah yang benjol tersebut.
Kulit payudara tegang dan berkilat dengan
venektasi
Tidak ada metastasis
Jawaban:
e. Fibroadenoma mammae
22
Keyword
Laki-laki 35 tahun
Penurunan kesadaran setelah kecelakaan lalu lintas tanpa memakai
helm satu hari yang lalu.
Pemeriksaan fisik: TD 120/90 mmHg, nadi 100x/menit, respirasi
24x/menit, suhu 36oC.
CT scan kepala: gambaran edema serebri.
c. Manitol
23
Keyword
Laki-laki 30 tahun korban kecelakaan lalu lintas
Tanda vital: TD 120/80 mmHg,nadi 96x/menit, pernafasan 32x/menit.
Pasien diberikan oksigen 4L/menit, dipasang penyangga leher dan
infus, setelah itu keadaan korban menjadi tidak menyahut ketika
dipanggil, hanya terdengar menggumam dan mata terbuka dengan
rangsang nyeri serta anggota gerak atas dalam posisi terlipat
walaupun telah diberikan rangsang nyeri.
b. NaCl 0.9%
24
Keyword
Laki-laki 30 tahun
Keluhan sesak nafas. Riwayat trauma di daerah dada.
Tanda vital : TD 110/80 mmHg, denyut nadi 96x/menit, nafas 24x/menit.
Pemeriksaan dada: dada cembung, perkusi hipersonor, auskultasi suara
nafas menghilang.
Foto rontgen dada: gambaran hiperlusen avaskular.
b. Tension pneumothorax
25
Keyword
Laki-laki 30 tahun kecelakaan lalu lintas 2 jam SMRS
Pasien terjepit setir di bagian perutnya. Pasien merasa nyeri pada
perut dan pinggang kanan.
Pemeriksaan fisik: nyeri tekan dan nyeri lepas perut kanan atas,
ballotement tidak ada. Kateter uretra tampak hematuria makroskopik.
a. Epitel
Myoma Uteri: Menoragi,
b. Otot polos
metroragi, dismenore. Uterus
c. Kelenjar membesar. USG: Whorl like
d. Mesenkim pattern
e. Otot Lurik
37
Wanita 40 tahun P4A0 -> nyeri perut hebat saat haid. Haid pasien
tidak pernah teratur, dengan durasi 10-15 hari. Selain itu pasien juga
mengeluhkan nyeri panggul sudah setahun lebih. Ketika dilakukan
pemeriksaan dalam, teraba forniks posterior bernodul dan nyeri
uterus saat digoyangkan. Diagnosis?
Adenomyosis Hiperplasia endometrium
Tumbuhnya jaringan endometrium di Penebalan endometrium akibat
antara myometrium perangsangan berlebihan oleh estrogen
Usia 30-40 tahun, multipara Wanita postmenopause, penggunaan
Gejala: Menoragia, dismenorea, estrogen eksogen jangka panjang
uterus membesar simetris,
konsistensi padat Gejala: menoragia, polimenorea,
perdarahan setelah menopause
USG: penurunan heterogenitas
myometrium, penebalan dinding USG: penebalan dinding endometrium
myometrium yang simetris bersifat FR: Hiperesterogenism, sindrom metabolic,
difus paling sering pada dinding meningkatnya usia, genetic
posterior uterus Jenis: hyperplasia tanpa atypia (kepadatan
kelenjar dalam stroma tanpa atypia sel),
hyperplasia dengan atypia (kelenjar dalam
stroma dikelilingi sel yang
membesar,nucleus ireguler
a. Endometriosis Endometriosis: Gambaran sel sama seperti normal namun
terdapat kista, sering terjadi pada wanita usia produktif
b. Adenomyosis
c. Kista ovarium -> teraba masa kistik
d. Angiogenesis
e. Endometritis
38
Seorang perempuan usia 36 tahun, P4A1, dengan dua anak hidup,
datang dengan keluhan perdarahan setelah koitus yang telah terjadi
pada 3 bulan terakhir dan tidak terjadi hingga dua hari sebelum
masuk RS. Menikah dengan pengemudi antar kota berusia 40 tahun.
Hasil biopsy serviks memperlihatkan gangguan pada arsitektur sel
epitel yang tetap terpolarisasi seara normal, dan sel-sel epitel
mengalami dysplasia pada dua pertiga dari ketebalan epitel.
Diagnosis?
a. Normal squamous epithelial tissue of the cervix
b. Cervical intraepithelial neoplasia (CIN) I
c. Cervical intraepithelial neoplasia (CIN) II
d. Cervical intraepithelial neoplasia (CIN) III
e. Carcinoma in situ of the cervix
39
Seorang perempuan berusia 28 tahun -> perdarahan setelah
melahirkan dengan bidan plasenta tidak lahir lengkap. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit berat,
kesadaran somnolen, tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 140x/ menit,
nafas 24x/ menit, suhu 36.7 C, konjungtiva anemis. Dari pemeriksaan
fundus kontraksi lemah dan teraba 2 jari di bawah pusat. Apakah
pertolongan pertama?
Diagnosis: retensio plasenta
a. Plasenta manual
b. Vaginal tamponade
c. Pemberian uterotonika
d. Tranfusi darah
e. Infuse cairan (pertolongan pertama, ABC)
40
Pasien wanita datang dengan keluhan benjolan di bibir kemaluan.
Benjolan dirasakan nyeri dan sebelumnya pasien demam. Kemudian
dilakukan ektirpasi. Ketika dibelah terdapat nanah. Apakah diagnosa
pasien tersebut?
Kista bartholini : terjadi akibat adanya penyumbatan pada kelenjar
bartholin yang menyebabkan akumulasi cairan dan adanya
pertumbuhan kulit pada saluran kelenjar bartholin. Dapat juga terjadi
karena adanya infeksi gonorrhea,streptococcus,dan E. Coli.
a. Kista bartolin
b. Condyloma akuiminata : kutil
c. Kista gatrner Kista gartner : pada dinding lateral-
anterolateral vagina sampai pada vulva dekat uretra dan
klitoris berisi cairan jernih
d. Kista nabothi : retensi kelenjar endoserviks berisi cairan
mucus
e. Kista ovari
41
Wanita 39 tahun sudah menikah 2 kali, mempunyai 4 anak, anak
terkecil umur 7 tahun.
-> keputihan berwarna kecoklatan dan berbau. IVA di puskesmas,
didapatkan acetowhite (+). Diagnosis?
Inspeksi visual dengan asam asetat (IVA)
adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan mengamati leher
rahim yang telah diberiasam asetat/asam cuka 3-5% secara
inspekulo dan dilihat dengan penglihatan mata telanjang.
Motilitas spermatozoa:
Bila spermatozoa motil < 50% : astenozoospermia
Morfologi spermatozoa
Bila >50% abnormal: teratozoospermia
a. Azoospermia
b. Oligospermia
c. Asthenospermia
d. Oligoasthenospermia
e. Oligoteratoasthenospermia
50
Wanita 21 tahun, melakukan hubungan seksual dengan
suaminya tiap masa subur nya. Suatu hari pasangan ini lupa
memakai kondom. Pasangan ini datang ke dokter karena
khawatir terjadi kehamilan, saat ini pasangan belum
merencanakan hamil.
Kontrasepsi yang diberikan?
KONDAR
Mekanik: IUD mengandung tembaga dipasang dalam <7 hari
setelah senggama.
Medikamentosa: pil progesteron (dalam 72 jam efektif)
Mekanisme: menunda ovulasi.
a. Implan
b. IUD
c. Spermiside
d. Pil progresteron
e. Pil estrogen
51.
Jawaban menggunakan
consensus terapi
Penderita epilepsi idiopatik umum memiliki kecerdasan normal dan hasil dari
uji neurologis dan MRI biasanya normal. Hasil electroencephalogram (EEG,
sebuah tes yang mengukur impuls listrik di otak) mungkin menunjukkan
pelepasan epileptik yang mempengaruhi seluruh otak (disebut pelepasan
umum).
64. Toxoplasmosis
Toxoplasmosis is a disease caused by an obligate intracellular protozoal parasite,
Toxoplasma gondii, whose name was derived from the crescent shape of the parasite
(toxon is Greek for "arc"), as well as the name of the North African rodent in which it
was first observed, Ctenodactylus gundi. T gondii is one of the most successful protozoal
parasites; it infects the nucleated cells of virtually all warm-blooded animals. Some
species of felines are the definitive host for sexual reproduction of the parasite;
however, asexual reproduction occurs in secondary hosts, such as rodents, livestock,
birds, and humans, culminating in the formation of tissue cysts, which persist for the
lifespan of the secondary host.
Human infection usually occurs via the oral or transplacental route. Consumption of raw
or undercooked meat that contains viable tissue cysts (principally lamb and pork), direct
ingestion of oocysts from contaminated soil and water, and consumption of unwashed
vegetables are common sources of infection. Infection has also been reported in
individuals who drink unpasteurized goat's milk.
Congenital toxoplasmosis may be associated with anomalies such as microcephaly,
microphthalmia, hydranencephaly, hydrocephalus secondary to aqueduct stenosis,
porencephalic cyst, and periventricular calcification.
65. b. Transhient Ischemic Attack
ransient ischaemic attack (TIA) atau stroke ringan adalah serangan
yang terjadi saat pasokan darah ke otak mengalami gangguan sesaat.
Serangan ini umumnya berlangsung lebih singkat dari stroke, yaitu
selama beberapa menit hingga beberapa jam, dan penderita akan
pulih dalam waktu satu hari.
Meski hanya sesaat, TIA merupakan peringatan akan datangnya
serangan yang lebih parah. Pernah mengalami TIA berarti Anda
memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena stroke dan serangan
jantung.
66. d. Obat anti agregasi trombosit
d. Delayed ejaculation
PTSD:
Exposure to actual/threatened death; recurrent, involuntary and intrusive
distressing memories of traumatic events; persistence avoidance of stimuli
associated with the traumatic events; negative alterations in cognitions and
mood associated with the traumatic events; marked alterations in arousal
& reactivity disorder; duration of disturbance is more than 1 month;
disturbance causes clinically significant distress/impairment in important
areas of functioning; not attributable to the physiological effects of
substance/another medical condition
88. d. Episode depresi berat tanpa gejala
psikotik
89.
Post partum depresi
Somatoform disorder:
the presence of physical symptoms that suggest a general medical
condition (hence, the term somatoform) and are not fully explained
by a general medical condition, by the direct effects of a substance, or
by another mental disorder (e.g., Panic Disorder). The symptoms
must cause clinically significant distress or impairment in social,
occupational, or other areas of functioning. In contrast to Factitious
Disorders and Malingering, the physical symptoms are not intentional
(i.e., under voluntary control).
91. b. Dakriosistitis
KW: saccus hiperemis, nyeri tekan dan keluar
secret putih kekuningan ketika ditekan
92. . a. Ambliopia
KW: tetap ga bisa 6/6>>
6/9 dengan koreksi (S -5.00 C-3.00 axis 150 derajat) dan visus mata kiri 6/20
dengan koreksi maksimal (S-4.50 C2.25 axis 180 derajat).
DK/ Otomycosis jenis dari otitis externa (infeksi saluran luar telinga)
oleh jamur dua jenis yaitu candida albican(serabut putih kapas)
atau aspergillus niger (serabut tempe / oncom)
Berenang adalah risk factor otitis (nama lain otitis externa adalah
swimmers ear)
98. d
Dk/ Auricular hematoma
pada kondisi ini, jika tidak diterapi, terjadi proses wound healing
abnormal, menjadi deformitas irreversible disebut Cauliflower ear
99. E. Natrium dekusat
E. Natrium dekusat >>> cerumenolysis