Anda di halaman 1dari 32

TENAGA ENDOGEN

Created by:
Anggra Dita Iswatin 150322600890
Khurrotul Aeni 150322600890
Syifaul Hasanah 150322603839

S1Fisika_Offering 2015
VULKANISME

1. Magma dan aktivitasnya


2. Erupsi [Ekstrusi magma]
3. Intrusi magma
4. Bentuk gunung berapi
5. Tipe letusan
6. Ciri-ciri letusan dari tipe gunung
7. Gejala pasca vulkanik
8. Manfaat vulkanik
9. Bencana vulkanik
Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari lapisan
dalam litosfer menyusup ke lapisan yang lebih atas atau
sampai ke luar permukaan bumi.

1. Magma dan aktivitasnya


Di dalam litosfer, magma menempati suatu kantong yang
dinamakan dapur magma. Kedalaman dan besar dapur
magma sangatb bervariasi. Perbedaan itu menyebabkan
perbedaan kekuatan letusan yang terjadi. Besar dan
kecilnya dapur magma berpengaruh terhadap lamanya
aktivitas gunung api yang bersumber dari magma tersebut.
2. Erupsi
Erupsi ada 2 yaitu :
1. Erupsi efusif : adanya lelehan larva di permukaan bumi
2. Erupsi eksplosif : disemburkan butiran magma yang
kemudian menjadi padat

3. Intrusi
Dari dapur magma, dengan kekuatan tekanan gas dan kemampuan
melarutkan batuan yang bersinggungan, magma bergerak ke lapisan lain.
arahnya ke lapisan di atasnya atau ke lapisan yang relatif lebih lunak.

Aktivitas magma di dalam lapisan litosfer yang memotong atau menyisip


di antara lapisan-lapisan litosfer, tetapi tidak mencapai permukaan bumi,
dinamakan plutonisme atau intrusi magma.
Bentukan-bentukan yang dihasilkan dari Intrusi
magma:

Batolit
Lakolit
Keping intrusi atau sills
Gang atau dikes
Apofisis
Diatrema
4. Bentuk gunung berapi
Berdasarkan bentuk lubang tempat erupsi, terdapat 3
macam erupsi:

Erupsi

Erupsi Erupsi Erupsi


Sentral Linear Areal

Gunung Gunung Gunung


Api Perisai Api Maar Api Strato
Erupsi Sentral : Jika letusannya melalui sebuah pusat letusan
Gunung Api Perisai
sebuah gunung berapi yang beralas luas dan berlereng landai sekali.
Hasil erupsi efusif magma cair yang encer.
Gunung Api Maar
bentuk gunung hasil eksplosif yang tidak begitu kuat dan hanya terjadi
sekali saja dan berupa tanggul di sekeliling danau kawah
Gunung Api Strato
bentuk gunung dari hasi erupsi campuran, efusif dan eksplosif yang
berulang beberapa kali. Gunung ini berbentuk kerucut dan bentuknya
berlapis-lapis.
Erupsi Linear Erupsi Areal
Letusan yang melalui sebuah Letusan yang melalui lubang
celah seperti di tempat yang sangat luas
pemekaran dasar samudra
5. Tipe letusan
Tipe letusan dibedakan berdasarkan kedalaman, volume
dapur magma, dan kekuatan tekanan magmatik.
6. Ciri-ciri letusan dari tipe gunung

Tipe letusan hawaii : Tipe letusan strombol :


lava yang keluar sangat cair dan memuntahkan material bom,
tipis lapili, dan abu
lava mengalir ke segala arah letusan terjadi pada interval
membentuk tipe gunung api perisai waktu yang sama
tekanan gas sangat ringan akan tekanan gas rendah
terlembar ke atas magmanya sangat cair

contoh : letusan G. Maona Loa, Contoh : letusan G. Vesuvius Italia


Maona Kea, dan Kilaeua di Hawaii dan G. Raung
Tipe letusan vulkano : Tipe letusan merapi :
mengeluarkan material padat seperti lava cair yang kental menyumbat
bom, abu, lapili, dan material cair mulut kawah
awan dan debu membentuk bunga kol tekanan gas agak rendah
tekanan gas gas sedang dapur magma relatif dangkal
lavanya agak cair tekanan gas memecahkan sumbatan
lava
tipe vulkano kuat : G. Vesuvius dan G. hasil pecahan tersebut menjadi ladu
Etna (gloedlwein)
tipe vulkano sedang : Gunung kelud dan terjadi awan panas (gloedlwolk)
G. Anak Bromo atau wedhus gembel
tipe vulkano lemah : Gunung Bromo dan
Gunung Raung Contoh : letusan G. Merapi (2010)
Tipe letusan pelean :
kekentalan magma hampir sama dengan tipe merapi
terdapat penyumbatan lava yang berbentuk jarum
tekanan gas cukup besar
letusan gas ke arah mendatar

contoh : letusan G. Pelee (Karibia) dan Lamington (Papua New Guinea)


7. Gejala Pasca Vulkanik
Gejala pasca vulkanik adalah gejala yang menunjukkan sisa aktivitas
vulkanisme. Gejala ini antara lain :

Sumber air panas


Sumber air mineral, yaitu sumber air yang mengandung mineral. Air di
tempat seperti ini seringkali dijadikan obat.
Geyser, yaitu sumber air panas yang memancar berkala
Sumber gas (ekhalasi / fumarol). Fumarol yang mengeluarkan gas racun
(CO atau CO2) dinamakan mofat, sedangkan yang mengeluarkan gas belerang
(H2S) dinamakan solfator.
Pasir dan Tanah Vulkanik. Pasir vulkanik berwarna agak gelap dengan
kesuburan tanah yang cukup subur untuk ditanami berbagai macam tanaman
pertanian.
8. Manfaat vulkanik
Sumber mineral, yang terbentuk dari magma melalui deferensiasi
magma
Daerah pertanian
Obyek wisata

Bencana vulkanisme antara lain :


Bencana Erupsi
Bencana Pasca Vulkanik
9. Bencana vulkanik
Gempa: pergeseran tiba-tiba dari lapisan tanah di bawah
permukaan bumi.Ketika pergeseran ini terjadi, timbul
getaran yang disebut gelombang seismik.
Gelombang longitudinal
Gelombang transversal
Gelombang panjang atau gelombang permukaan, yaitu
gelombang gempa yang merambat di permukaan bumi dengan
kecepatan sekitar 3,5 - 3,9 km per detik. Gelombang inilah yang
paling banyak menimbulkan kerusakan.
Gempa berdasarkan penyebabnya:

Gempa tektonik: terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng di


litosfer kulit bumi oleh tenaga tektonik.
Gempa vulkanik: terjadi akibat aktivitas magma dalam gunung
berapi.
Gempa runtuhan: terjadi akibat peristiwa runtuhnya tanah atau
batuan karena pengaruh kondisi yang curam atau struktur yang
rapuh.
Gempa tumbukan: terjadi akibat tumbukan meteor atau steroid yang
jatuh ke permukaan bumi.
Gempa buatan: terjadi akibat perbuatan manusia baik sengaja atau
tidak sengaja.
Gempa berdasarkan bentuk episentrumnya:

Gempa Linier, jika episentrumnya berbentuk garis. Gempa linier


biasanya terjadi pada gempa tektonik. Sebab tanah patahan
merupakan sebuah garis dan bukan titik.
Gempa Sentral, jika episentrumnya berbentuk titik. Gempa
Vulkanik dan gempa runtuhan adalah beberapa contoh jenis gempa
sentral
Gempa berdasarkan hiposentrumnya:

Gempa dalam, gempa yang hiposetrumnya terletak antara 300-


700 km di bawah permukaan bumi
Gempa Intermidier, gempa yang hiposentrumnya terletak antara
100-300 km dibawah permukaan bumi
Gempa dangkal, gempa yang hiposentrumnya terletak kurang dari
100 km dibawah permukaan bumi
Gempa berdasarkan jarak episentralnya:

Gempa setempat, jika jarak tempat gempa terasa ke


episenralnya kurang dari 10.000 km
Gempa Jauh, jika jarak episentral dan termpat terasanya
berjarak sekitar 10.000 km
Gempa sangat jauh, jika jarak episentralnya dan tempat gempa
terasa lebih dari 10.000 km
Gempa berdasarkan lokasinya:

Gempa Laut, jika episentrumnya terletak di dasar laut


Gempa daratan, jika episentrumnya terletak didarat
Alat pencatat gempa:

Seismograf horisontal terdiri atas massa stasioner yang


digantung pada tiang dan dilengkapi dengan engsel di tempat
massa itu digantungkan serta jarum di bagian bawahnya.
Seismograf vertikal terdiri dari massa stasioner yang
digantungkan pada pegas, gunanya untuk menormalkan gravitasi
bumi.
Lokasi episentrum

Cara menentukan letak episentrum :


Dengan menggunakan tiga tempat yang terletak pada satu
homoseista.
Homoseista adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat di
permukaan bumi yang mencatat getaran gempa pertama pada waktu
yang sama
Dengan menggunakan hasil pencatatan 3 seismograf, orang dapat
menentukan letak episentrum gempa
Dengan menggunakan tiga tempat yang mencatat episentrum
Rumus Laska
A = (S P) 1 menit x 1000 km
A = jarak episentrum dari stasiun pencatat gempa
S = waktu yang menunjukkan pukul berapa gelombang sekunder tercatat di
stasiun
P = waktu yang menunjukkan berapa gelombang primer tercatat di stasiun
1 menit = (konstanta/ketetapan)
1.000 km = (konstanta/ketetapan)
SKALA GEMPA
1. SKALA OMORI
2. SKALA MERCALLI
PERBANDINGAN ANTARA BEBERAPA SKALA GEMPA
Keterangan : Jika jarak episenter dari pesawat = 200 km dan amplitudo = 23 mm, maka
magnitude (kebesaran) gempa bumi = angka 5 pada skala richter
1. Jangan panik

2. Segera keluar dari bangunan

3. Jauhi bangunan tinggi, tebing, kabel listrik, barang terbuat dari kaca.

4. Jika di dalam rumah berlindung pada benda yang kuat seperti


kolong meja

5. Matikan segera lampu, kompor minyak atau gas serta listrik

6. Hentikan kendaraan saat mengemudi

7. Jauhi daerah pantai

Anda mungkin juga menyukai