Anda di halaman 1dari 12

FINDINGS

Student attitudes and beliefs about learning physics


Epistemological beliefs in physics
Mengembangkan kerangka kerja untuk mengkar
akterisasi sikap dan kepercayaan siswa tentang
fisika dalam 3 skala: potongan koherensi, Instructional strategies to improve students’
konsep rumus, dan otoritas independen epistemological beliefs

Surveys of student attitudes and beliefs Praktices pengajaran yang efektif termasuk
menugaskan pertanyaan esai, membuat jurnal
Kuesioner dengan skala item yang menyelidiki
yang mencerminkan tentang strategi belajar
6 dimensi harapan siswa tentang pembelajaran
Fisika.
fisika : independensi, koherensi, dan
konsep serta realitas, matematika dan upaya
Gender differences on attitude surveys

Relationships between epistemological Perempuan memiliki keyakinan seperti ahli


sophistication and performance dalam koneksi dunia nyata, minat, problem
solving daripada pria. Namun pria lebih
mengeksplorasi hubungan antara keyakinan pada akal dan karya
epistemologis dan pemahaman
konsep-konsep fisika.
Faculty beliefs and values about teaching and learning

Faculty conceptions and instructional practices


Dancy dan Henderson menyatakan sebagian
besar fakultas memiliki pandangan tentang
01 pengajaran dan pembelajaran yang dinilai semi
alternatif atau campuran antara pandangan
alternatif (yang direformasi) dan pandangan
tradisional

Beliefs and values about teaching and learning


of problem solving
02 sebagian besar nilai siswa sering tergantung pada
kemampuan mereka untuk memecahkan masalah
seperti tugas rumah dan ujian
Instructor implementations of reformed curricula
Self-reported knowledge and use of reformed instruction

Berdasarkan survei yang dilakukan Henderson dan Dancy


01 Pada 722 fakultas didapatkan (87,1%) telah mendengar strategi pengajaran
berbasis penelitian.

Dari daftar 24 strategi pembelajaran berbasis penelitian, strategi pembelajaran


yang paling umum adalah instruksi rekan (63,5%) dan (29,2%) menggunakannya
dalam beberapa bentuk.

Sebanyak (40%) pengajar menggunakan Physlets, pemecahan masalah


kelompok kooperatif, fisika lokakarya, pengajaran tepat waktu, tutorial, dan
demonstrasi kuliah interaktif.

Sehingga dapat disimpulkan bahawa terdapat pengetahuan yang tinggi terhadap


pengajaran berbasis PER di fakultas. Namun terdapat penghalang yaitu waktu
pembelajaran yang terbatas atau kurangnya dukungan dari fakultas.
Instructor implementations of reformed curricula
Implementations of Peer Instruction

Turpen dan Finkelstein menggunakan observasi kelas untuk menidentifikasi cara


02 guru menerapkan pembelajaran Peer.

Survei ini menunjukkan semua kelas menggunakan pengajaran Peer yaitu dengan
menyajikan informasi konseptual (pertanyaan) dan diskusi dengan teman sekelas
Teaching assistants
Teaching assistants’ pedagogical beliefs and their influence
on instructor-student interactions

01 Spike dan Finkelstein menggunakan wawancara dan rekaman video pengamatan


asisten pengajar untuk menganalisis interaksi kelas mereka saat menggunakan
kurikulum Tutorial di University of Colorado-Boulder (CU) dan University of
Maryland (UM)

Ditemukan bahwa kurangnya "dukungan" dari TA mengakibatkan perilaku yang


bertentangan dengan niat pengembang tutorial, seperti memberikan jawaban
secara langsung terhadap pertanyaan siswa dan lebih meningkatkan
penggunaan persamaan sebagai alat penalaran

kepercayaan dan perilaku asisten pengajar memiliki dampak yang besar pada
sikap siswa di kelas, seperti kehadiran siswa untuk terlibat dalam kerja
kelompok

secara umum dapat disimpulkan bahwa ada berbagai macam


perilaku asisten pengajar yang dapat menghasilkan berbagai
pengalaman berbeda bagi siswa di kelas.
Teaching assistants
The impact of instructional styles on student learning

Koenig, Endorf, dan Braun melakukan penelitian di sebuah kelas yang


02 diajar oleh asisten pengajar menggunakan satu unit dari Tutorial dalam
kurikulum Fisika dan 4 versi implementasi yang berbeda. Topik yang
dipelajari adalah energi dan momentum

4 Versi implementasi yaitu presentasi, belajar individu, belajar kelompok 2 - 4


orang, dan belajar kelompok didampinggi asisten pengajar. Pembelajaran
siswa dinilai dengan menggunakan pretest dan posttest.

Ditemukan bahawa siswa yang belajar kelompok dengan didampingi asisten


memiliki skor yang tinggi pada posttest daripada versi lain, sedangkan siswa
yang belajar kelompok tanpa didampingi asisten memiliki skor yang sama
dengan siswa yang belajar secara individu

Hal ini menujukkan nteraksi TA dengan siswa memiliki pengaruh


besar pada pembelajaran
Strengths and limitations
of research on
attitudes and beliefs
Strengths
Indikasi keberhasilan yang dicapai dengan upaya penyebaran PER
01 dan difokuskan kepada masa depan. Serta adopsi PER
memberikan wawasan untuk mempercepat adopsi kurikulum yang
efektif dalam pembelajaran Fisika

02 Suvei sikap yang dilakukan terhadap siswa telah memberikan


kemudahan bagi guru untuk memantau sikap siswa sebelum,
selama, dan sesudah pembelajaran Fisika
Limitations
Studi kualitatif memakan waktu dan
sulit dianalisis

Beberapa survei sikap tidak


memiliki pengembangan instrumen
dan proses validasi skor
Diperlukan waktu pada cara membantu
mengubah sikap fakultas dan memahami
pengadopsian kurikulum yang direformasi
untuk pengajaran yang lebih efektif
Areas for future study

Varied implementations Teaching assistants


of reformed curricula Institutional barriers

• Dilakukan studi yang • Bagaimana asisten


mengeksplorasi pengajar mempengaruhi
bagaiman guru keberhasilan
memodifikasi dan pembelajaran dan
menerapkan strategi implikasi untuk
mengembangkan • pemberian hadiah
berbasis penelitian
asisten pengajar yang terhadap prestasi
profesional mengajar yang
•Penelitian pada faktor
mencererminkan
sosiologis dan
insfrastruktur yang dapat •Bagaimana pembelajaran siswa yang
mempersiapkan asisten efektif
mengganggu adopsi
kurikulum yang pengajar dan peluang
direformasi dan practice pengembangan asisten
pembelajaran untuk pengajar yang
fakultas profesioanal
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai