Anda di halaman 1dari 14

PERTUMBUHAN

POPULASI
kelompok 2
Pengertian Populasi

Populasi adalah suatu kelompok individu yang spesiesnya sama dan menempati dalam suatu habitat yang
cukup kecil sehingga memungkinkan terjadinya interbreding diantara anggota semua kelompoknya.

Secara taksonomi
1. Densitas atau kerapatan atau kepadatan
Yaitu spesies ditentukan berdasarkan hubungan
Kepadatan adalah ukuran besarnya populasi dalam
kekeluargaan baik secara evolusi, maupun sejarah
satuan ruang atau volume, yang pada umumnya ukuran
nenek moyangnya.
besarnya populasi digambarkan dengan cacah individu,
atau biomas populasi per satuan ruang atau volume.
Berdasarkan peran atau fungsi
2. Angka kelahiran (natalitas)
Yaitu penentuan spesies didasarkan pada
Natalitas adalah reproduksi individu-individu baru di
kesamaan perannya di dalam lingkungan
dalam populasi melalui kelahiran,
germinasi/pembelahan.
3. Angka kematian (mortalitas)
Mortalitas adalah jumlah individu dalam populasi yang mati selama periode waktu tertentu.
4. Genetik
5. Struktur Umur
adalah sifat populasi yang penting mempengaruhi baik natalitas maupun mortalitas. Motalitas biasanya berbeda menurut umur dan
kemampuan berkembangbiak sangat kering terbatas pada kelompok umur tertentu.
6. Potensi biotik
Potensi biotik adalah potensi mengenai jumlah populasi dalam suatu wilayah/ekosistem yang dipengaruhi faktor hidup.
7. Bentuk pertumbuhan
Penyebaran/perpindahan populasi yaitu pergerakan individu-individu atau alat-alat pembiakannya masuk atau keluar suatu populasi atau
daerah populasi.
Pertumbuhan Populasi
Menurut Effendie (1997 dalam Hazrina 2010),
pertumbuhan adalah pertambahan ukuran
panjang atau berat dalam suatu waktu
sedangkan pertumbuhan bagi populasi
adalah sebagai pertambahan jumlah.

Populasi ikan di suatu perairan adalah dinamis, mengalami perubahan-
perubahan, baik penambahan maupun pengurangan. Penambahan terhadap
populasi dapat disebabkan oleh karena masuknya individu lain yang berasal dari
daerah lain (imigrasi) dan karena adanya kelahiran (natalitas). Pengurangan
terhadap suatu populasi dapat disebabkan karena kematian (mortalitas) atau
karena keluarnya individu dari populasi tersebut ke luar wilayah perikanan (Saputra
2007).
Gambaran Cara
Mengamati Pertumbuhan
Populasi
Populasi adalah unit biologis yang menunjukkan perubahan dalam ukurannya.
Setiap populasi mengalami tiga fase sepanjang siklus hidupnya yaitu:
1) Tumbuh
2) Stabil
3) Menurun
Natalitas

Natalitas merupakan istilah yang mencakup produksi individu-


individu baru suatu organisme melalui kelahiran, penetasan,
perkecambahan, atau pembelahan (Chauhan 2008). Natalitas
menyatakan pertambahan populasi dalam lingkungan yang sesuai atau
spesifik. Natalitas berbeda dengan tingkat pertumbuhan suatu populasi.
Tingkat natalitas selalu positif atau paling tidak nol, karena parameter
yang digunakan hanya angka kenaikan neto, dimana angka kematian
dan perpindahan populasi tidak dipertimbangkan. Angka kelahiran tidak
merupakan suatu tatapan yang sama dari suatu populasi melainkan
dapat bervariasi sesuai dengan keadaan lingkungannya (Anshoriy 2008).
Mortalitas
Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik) pada suatu populasi selama
satu interval atauwaktu tertentu (Ricker 1975). Nikolsky (1963) menyatakan bahwa ikan yang memiliki mortalitas tinggi
adalah ikan yang mempunyai siklus hidup pendek, pada populasinya hanya terdapat sedikit variasi umur dan
pergantian stok yang berjalan relatif cepat serta mempunyai daya produksi yang lebih tinggi.
Mortalitas dibagi menjadi dua, yaitu:
Mortalitas alami (M)
Mortalitas alami adalah mortalitas yang disebabkan oleh faktor alamiah seperti predasi, umur dan penyakit. Mortalitas
alami yang rendah akan didapatkan pada organisme yang memiliki nilai Iaju koefesien pertumbuhan yang kecil (Sparre
et al. 1999).
Mortalitas penangkapan (F)
Effendie (1997) mendefenisikan bahwa mortalitas penangkapan disebabkan kecepatan eksploitasi suatu stok karena
kegiatan manusia (penangkapan) selama periode waktu tertentu, dimana semua faktor penyebab kematian
berpengaruh terhadap populasi.Mortalitas penangkapan ada beberapa macam, yaitu:
Mortalitas penangkapan ikan target: Ikan yang tidak sengaja ditangkap, namun masih berharga bagi
nelayan, misal: tuna longliner menangkap ikan hiu
Mortalitas penangkapan bycatch/hasil samping: Ikan yang tidak sengaja ditangkap dan tidak bernilai
bagi nelayan ikan jenis ini biasanya dibuang ke laut. Contoh trawler di perairan Arafura umumnya membuang ikan lain,
selain udang
Mortalitas penangkapan - discards: Ikan yang mati karena pergerakan alat, namun tidak tertangkap
misal: ikan kecil mati selama kegiatan bom atau sianida
Migrasi dan Emigrasi

Migrasi Emigrasi
Migrasi ikan adalah adalah pergerakan Emigrasi adalah tindakan
perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang
lain yang mempunyai arti penyesuaian meninggalkan tempat asal ikan
terhadap kondisi alam yang menguntungkan atau wilayah untuk menetap di
untuk eksistensi hidup dan keturunannya. Ikan tempat lain. Ini adalah sama seperti
mengadakan migrasi dengan tujuan untuk
pemijahan, mencari makanan dan mencari imigrasi tetapi dari perspektif
daerah yang cocok untuk kelangsungan ,perbedaannya adalah Imigrasi
hidupnya. Migrasi ikan dipengaruhi oleh adalah perpindahan ikan dari suatu
beberapa faktor baik faktor eksternal (berupa
faktor lingkungan yang secara langsung atau tempat ke tempat lain,sedangkan
tidak langsung berperan dalam migrasi ikan) Emigrasi adalah tindakan ikan
maupun internal (faktor yang terdapat dalam meninggalkan tempat asal atau
tubuh ikan).
wilayah untuk menetap di tempat
atau kawasan lain
Organisme dengan Generasi Lebih Dari Satu
(continous generation)

Model pertumbuhan populasi dapat didefinisikan sebagai model pertumbuhan populasi


berkelanjutan jika individu suatu populasi menunjukkan musim kawin terus menerus Mereka tidak
pernah bergantung pada parameter seperti musim, makanan, iklim untuk pembiakan. Di sini populasi
bergantung pada tingkat pertumbuhan per kapita sesaat.
Organisme dengan Satu Generasi
(Discret Generation)
Model pertumbuhan populasi eksponensial dapat didefinisikan sebagai model pertumbuhan populasi
diskrit jika individu dari suatu populasi menunjukkan:
Musim kawin diskrit.
Generasi tumpang tindih atau generasi yang tidak tumpang tindih.
Semafar riwayat hidup atau riwayat hidup Iteroparous.
Kondisi Lingkungan Terbatas

Semua makhluk hidup membutuhkan


makanan, air, tempat tinggal dan ruang
untuk bertahan hidup. Namun, populasi
tidak dapat tumbuh selamanya.
Beberapa bentuk perlawanan
lingkungan akan menghentikan
pertumbuhan penduduk. Bentuk
perlawanan lingkungan disebut faktor
pembatas karena membatasi populasi.
Namun, faktor pembatas juga dapat
meningkatkan populasi.
Model Pertumbuhan Exponensial dan Logistik

Titik awal perkembangan model pertumbuhan penduduk ditandai


dengan diterbitkan sebuah tulisan berjudul The Principle of Population
pada tahun 1798 oleh Thomas R. Malthus. Di dalamnya ia menyajikan
teori pertumbuhan populasi manusia dan hubungan antara over-
population dan misery. Model yang ia gunakan sekarang disebut model
eksponensial pertumbuhan populasi. Pada 1846, Pierre Francois
Verhulst, seorang ilmuwan Belgia mengatakan bahwa pertumbuhan
penduduk tidak hanya tergantung pada ukuran populasi tetapi juga
pada efek dari daya dukung yang akan membatasi pertumbuhan.
Modelnya yang sekarang disebut model logistik atau model Verhulst.
Perubahan jumlah populasi setiap waktu merupakan salah satu
penanda terjadinya pertumbuhan populasi yang dipengaruhi oleh
jumlah kelahiran, kematian dan migrasi. Salah satu model
pertumbuhan adalah model pertumbuhan kontinu khususnya model
logistik. Dimana model pertumbuhan logistik tersebut tentunya
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dengan diketahuinya banyaknya
kelahiran, kematian dan migrasi maka laju perubahan populasi dapat
dihitung. Model ini merupakan pengembangan dari model pertumbuhan
eksponensial yang pertama kali dicetuskan oleh Maltus (Haberman,
1977).
Interaksi Populasi
Hubungan interaksi populasi sifatnya bisa bermacam-macam, antara lain :
a) Netral
Hubungan ini terjadi bila tidak ada saling mempengaruhi di antara populasi, sebagai contoh populasi walang sengit, dan burung gelatik. Walang sengit
mengisap buah padi muda. Burung gelatik makan biji padi. Walaupun sama-sama makan biji padi, namun mereka tidak menggangu yang lain, dan tidak pernah
bersaing;
b) Kompetisi, Hubungan yang ditandai dengan adanya persaingan antar populasi. Bila persaingan terjadi cukup hebat dan besar, bisa jadi populasi tertentu
kalah. Misalnya, tanaman budi daya dengan tanaman penggangu, mereka bersaing untuk mendapatkan air, mineral, dan cahaya matahari ;
c) Mutualisme,
Hubungan saling menguntungkan. Misalnya, tumbuhan berbunga dengan serangga (kupu-kupu), burung pikatan dengan kerbau. Tanaman Leguminoceae
dengan bakteri Rhyzobium
d) Predasi,
Hubungan yang terjadi antara pemangsa dan mangsanya. Pemangsa disebut sebagai predator, sedangkan yang dimangsa disebut mangsa. Interaksi semcam
ini memiliki pengaruh terhadap penurunan populasi hewan tetentu. Misalnya hubungan natara harimau dengan kijang, burung elang dengan ular ;
e) Parasitisme,
Hubungan ini terjadi bila salah satu populasi menjadi parasit terhadap populasi yang lain. Interaksi seperti demikian biasanya hidupnya sangat tergantung
pada makhluk yang ditumpanginya. Misalnya, Cacing pita pada daging sapi masih berbentuk larva, setelah dewasa hidup pada tubuh manusia. Benalu dengan
pohon inang
f) Komensalisme, Merupakan interaksi antar populasi, dimana populasi yang satu untung sedangkan populas yang lainnya tidak merasa dirugikan. Misalnya,
pada tubuh hiu menempel ikan remora kecil, larva pada tubuh ulat
Interaksi Antarkomponen Biotik
dengan Abiotik

Interaksi antara komponen biotik dengan


abiotik membentuk ekosistem. Hubungan antara
organisme dengan lingkungannya menyebabkan
terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain
aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga
struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman
biotik, serta siklus materi.

Anda mungkin juga menyukai