Anda di halaman 1dari 12

BATUK REJAN

BATUK 100 HARI


WHOOPING COUGH

Disebabkan oleh
BORDELLA PERTUSSIS
Bakteri gram negatif
Ditemukan pada swab nasofaring
STADIUM KATARAL STADIUM KOVALENS
-Rhinore ringan lendir - Whoop (-)
cair dan jernih - Batuk menetap dan
-Injeksi konjungtiva hilang dalam 2-3
minggu
-Lakrimasi
-Batuk ringan
-Demam subfebris

STADIUM PAROKSISIMAL/SPASMODIC
- frekuensi batuk meningkat
- Glotis menyempit
- Wajah merah
- Mata menonjol dan lakrimasi
- Lidah menjulur dan salivasi
- Distensi vena leher
- Petechie pada wajah
- Muntah setelah whoop
- Sitotoksin pada trakea

-HAF Melekat pada sel - Faktor demonekrotik


epitel bersilia
-aglutinogen (FIM2 & saluran napas - Adenilat siklase
FIM 3
-Protein permukaan
nofibria (PRN)c

CEDERA
EPITEL LOKAL

SENSITIVITAS MANIFESTASI
HISTAMIN SEKRESI DISFUNGSI SISTEMIK
INSULIN LEUKOSIT
Toksin menyebar
Pus pada bronki muntah BATUK KERAS Aspirasi melalui
pembuluh darah

demam
hernia
Foto thorax: infiltrat (+)
epistaksis
Sesak nafas MIOKARDITIS
Perdarahan di
subkonjungtiva

PURULEN Gizi kurang


Masuk ke tuba
(karena tidak
mau makan) eustachius

PNEUMONIA
Menyumbat bronkioli ATELEKTASIS
OTITIS
ANAMNESIS PEMERIKSAAN PENUNJANG
-Imunisasi tidak adekuat - Leukositosis
-Stadium kataral: rinorea, - Limfositosis
anoreksia, batuk - IgG (+)
-Stadium Paroksisimal: whooping - Thorax: infiltrat perihiler
(+), vomitus, muka merah, sianosis
- Apus nasofaring media:
-Stadium Konvlen: batuk Bordet Gengou, media transpor:
berkepanjangan Regan-Lowe
ANTIBIOTIK INDIKASI RAWAT INAP

Eritromycin oral ; 12,5 mg/kgBB


4 x 1 selama 10 hari
Pertusis pada bayi usia < 6 bulan
OKSIGEN Pertusis dengan penyulit termasuk
Pemberian bila anak terjadi apnea dan spel sianotik
sianosis atau berhenti napas atau
batuk paroksisimal berat
Nasal canule
Observasi setiap 3 jam, untuk
posisi canule yang benar dan
tidak adanya mucus yang
menutupi jalan napas

Anda mungkin juga menyukai