PERIKANAN KELOMPOK 6: 1. FAIZA ANISA ULFA 2. YUDITHIA WIRDA ARIANI 3. JAYA WARDANA 4. INTAN NURKOMALA SARI PROGRAM STUDI SUMBERDAYA AKUATIK
HASIL REVIEW TENTANG
MASYARAKAT PEMBUDIDAYA IKAN TAWAR Ikan Air Tawar Kalsel Banyak yang Punah Ikan air tawar banyak yang punah di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang terdiri atas 13 kabupaten/kota dan terbagi dari 183 aliran sungai. Menurut Akademisi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Dr Syarifuddin Kadir MS mengemukakan itu saat paparan Raperda tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), dia mengatakan, kepunahan ikan air tawar di provinsi tertua dan terkecil di Pulau Kalimantan tersebut karena penurunan kualitas air pada DAS sebagai dampak dari berbagai aktivitas, baik oleh peorangan maupun perusahaan dan lainnya. Oleh sebab itu, DAS harus tetap terjaga guna pemenuhan daya dukung lingkungan yang baik dan seimbang. Karenanya pula keberadaan Perda tentang DAS di Kalsel merupakan keniscayaan. Ketua Pansus Raperda DAS H Pribadi Heru Jaya SPi yang juga anggota Komisi III DPRD Kalsel membenarkan, secara empiris banyak air tawar di provinsi berkurang. Dan dia mengatakan "Berkurangnya ikan air tawar karena kepunahan. Sebagai contoh di wilayah Kota Banjarmasin banyak ikan yang dulu terlihat, kini tidak tampak lagi," ujar wakil rakyat dari Partai Kebangkitan Bangsa asal daerah pemilihan Kalsel II/Kabupaten Banjar itu. REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Ikan air tawar banyak yang punah di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang terdiri atas 13 kabupaten/kota dan terbagi dari 183 aliran sungai tersebut. Ikan Air Tawar Kurang Dilirik Pembeli Penyebab dari berkurangnnya ikan air tawar dibeli oleh pembeli karna, Banjir ikan laut di Pasar Induk sejak beberapa pekan ini, sehingga berdampak pada penjualan ikan air tawar. Konsumen ikan air tawar tidak terlalu banyak, mereka hanya mengingnkan ikan lele, mujair dan ikan mas. Orang yang membeli ikan air tawar hanya ada 2 sampai 5 orang saja yang datang mencari ikan air tawar. Lagi, Ratusan Ton Ikan Mati di Cianjur akibat Fenomena Upwelling Hampir 300 ton ikan air tawar yang mengalami kematian massal itu. Taksiran kerugian yang dialami para petambak budi daya ikan itu mencapai miliaran rupiah. Terjadinya up welling karana terakhir turun hujan deras setelah sebelumnya dilanda musim kemarau, sehingga mengakibatkan banjir yang besar. Terjadinya perubahan cuaca itu mengakibatkan limbah pakan di dasar air bermunculan ke atas (upwelling). Fenomena itu membuat ikan keracunan karena kekurangan oksigen. Tidak hanya ikan mas saja yang mengalami kematian massal akibat fenomena upwelling itu. Menurut Asep, ikan nila dan bawal yang nota bene tahan terhadap perubahan cuaca pun ikut terdampak. Fenonema upwelling kali ini di luar perkiraan. Biasanya upwelling terjadi sekitar November atau Desember. Tapi kali kini fenomena itu terjadi pada September. Kondisi saat ini membuat tidak sedikit petani memanen dini budi daya ikan mereka. Namun konsekuensinya harga ikan di pasaran dipastikan jatuh. Ada juga petani yang berupaya menormalkan kondisi air dengan cara memasang blower mesin perahu. Kepala Seksi Bina Kesehatan Ikan dan Hewan Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Cianjur, Agung Riyanto, menyebutkan penyebaran penyakit pada ikan di Kabupaten Cianjur didominasi bakteri aeromonas hydophila, white spot virus, dan koi herves virus. Penyakit tersebut muncul karena perubahan iklim dan kondisi air yang sudah tercemar limbah. Dan ca untuk menaggulanginya adalah memberikan vitamin C dan dicampur pakan ikan sehingga kondisi ikan kembali sehat. Ancaman Kematian Massal Intai Budidaya Nila dan Mujair. Kenapa Terjadi? Adaya ancaman virus yang terjadi sehingga mengakibatkan kepada kematian masal ikan nila dan ikan mujair. Menurut Slamet Soebjabto ancaman virus yang menyerang adalah virus TiLV. Virus ini sangat beerbahaya karena virusini sudah menyerang di negara lain seperti negara Ekuador, Israel, Mesir, dan Klombia. Langkah agar pencegahan terhadap virus adalah: 1.Melakukan pengetatan terhadap impor induk, calon induk maupun benih ikan Tilapia dari luar negeri khususnya dari negara-negara yang sudah terjangkit penyakit TiLV; 2.Mengingatkan dan terus mendorong para pembudidaya agar menerapkan prinsip-prinsip cara pembenihan maupun cara budidaya ikan yang baik dengan disiplin dan ketat; 3.Meminta seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup DJPB dan Dinas Perikanan Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan surveilan serta monitoring penyakit TiLV; dan 4.Untuk sementara tidak melakukan kegiatan penebaran benih Tilapia di perairan umum. Untuk mengetahui, ikan yang terserang virus TiLV biasa memiliki ciri-ciri seperti tubuh ikan seluruh atau sebagian besar terlihat berwarna hitam, bola mata membengkak, kornea mata menyusut dan cekung ke dalam, kulit mengalami erosi, dan jika dilihat pada bagian anatomi, rongga perut terlihat membengkak. Setelah mengalami serangan virus, ikan akan langsung mati dan bisa terjadi secara massal. Adapun, prosentase kematian ikan dalam suatu tempat budidaya akibat virus ini, diketahui sudah mencapai 80-100 persen. Di Israel yang menjadi negara asal munculnya TiLV, virus ini telah menyebabkan hancurnya budidaya Tilapia yang menjadi salah satu komoditas andalan usaha bagi masyarakat setempat. Pelaporan bisa dilakukan melalui lembaga karantinas ataupun dinas perikanan dan kelautan setempat di masing-masing daerah. Tingkatkan Pembenihan Ikan Nila, KKP Kembangkan Sistem Corong. Seperti Apa? Menurut Slamet, teknik pembenihan ikan Nila Salin dengan menggunakan perangkat utama berupa tabung menyerupai sebuah corong dan resirkulasi air secara terus menerus. Perlakuan ini, kata dia, memungkinkan telur ikan yang berada dalam tabung corong akan mengikuti pergerakan sirkulasi air sehingga dapat mencegah antar telur lengket atau menggumpal. Dengan demikian, prosentase tingkat penetasan telur atau hatching rate (HR) bisa meningkat drastis. Slamet menambahkan, keberhasilan tim Ujung Batee mengembangkan teknik pembenihan dengan sistem corong bagi ikan Nila, adalah pengembangan dari keberhasilan teknologi serupa yang terlebih dahulu diterapkan untuk komoditas lainnya.Dia menyebutkan, Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam di Jambi misalnya, sebelumnya telah berhasil menerapkan teknologi ini untuk pembenihan ikan Patin. Inovasi teknologi pembenihan dengan sistem corong tersebut, kata dia, diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para pembudidaya di berbagai wilayah di Indonesia.Selain itu, prinsip-prinsipnya juga dapat diadopsi untuk pembenihan jenis ikan yang lain, sehingga produksi berbagai jenis benih ikan akan terjamin dan mampu mendukung kenaikan produksi perikanan budidaya, papar dia. Sistem corong ini adalah Tabung corong tersebut, berfungsi untuk menampung telur dan mengatur suhu air. teknologi pembenihan dengan sistem corong merupakan teknologi sederhana, namun sangat efektif dalam menaikkan tingkat penetasan telur. Dibandingkan teknik pembenihan umumnya, dia menyebut, perbedaan hanya pada penambahan peralatan berupa tabung corong dan mengatur sirkulasi air. Untuk bisa mengumpulkan peralatan tersebut, dia menyebut, pembudidaya cukup mengeluarkan biaya sebesar Rp2 juta. Dengan dana tersebut, maka peralatan sudah bisa didapat, termasuk 5 tabung corong kapasitas 5 liter per tabung tersebut Keunggulan dasi sistem cornag ini sendiri adalah Dengan mengadopsi teknologi pembenihan menggunakan sistem corong, Bukhari menjelaskan, tingkat penetasan telur (hatching rate/HR) bisa didorong hingga mencapai 90 persen. Capaian tersebut, kata dia, jauh lebih unggul dibandingkan dengan mengunakan sistem konvensional yang hanya mampu mencapai 20 hingga 40 persen. Teknologi pembenihan ikan nila dengan sistem corong yang dikembangkan UPT BPBAP Ujung Batee, Aceh. KKP mengklaim sistem pembenihan ini meningkatkan penetasan telur (hatching rate/HR) hingga 90 persen. Foto : Ditjen Perikanan Budidaya KKP/Mongabay Indonesia Tinjauan Usaha Ikan Hias Air Tawar Ikan hias adalah ikan mempunyai bentuk, warna dan karakter yang khas masing-masing jenisnya, sehingga menciptakan keindahaan tersendiri ketika melihat gerak-gerakannya dalam akuarium ataupun bak semen yang mendukung serta dapat memberikan suasana damai dan tentram. Gerakan ikan hias umumnya lembut dan dipadukan dengan tanaman hias ataupun alat pendukung lainnya (aerasi) didalam akuarium akan selalu menarik untuk melihat. Secara garis besar, ikan hias dibagi menjadi empat macam dilihat dari jenisnya, yaitu : 1. Ikan hias air tawar disebut dengan istilah perdagangannya Freshwater 2. Ornamental Fish. 3. Ikan hias air laut disebut juga dengan Marine Ornamental Fish. 4. Tanaman hias air tawar yang dikenal sebagai Freshwater Ornamental atau 5. Aquatic Plant. 6. Kerang atau biota laut dikenal juga dengan invertebrata . Wadah dan Peralatan Pemeliharaan Wadah untuk pemeliharaan ikan hias air tawar sangat beragam dan dapat disesuaikan dengan lahan yang ada. Wadah tersebut dapat berupa kolam, bak semen, akuarium, atau bak fiberglas. Bahkan ada juga petani yang memelihara ikan cupang menggunakan botol bekas air mineral. Namun, apa pun jenis wadahnya, tentunya harus dapat menampung air dan bahannya tidak membahayakan atau meracuni ikan (Lesmana dan Iwan 2006). Kolam atau Bak Semen Kolam atau bak semen digunakan sebagai tempat pemeliharaan ikan hias air tawar. Kolam atau bak semen berukuaran 1 m x 1 m sampai 2 m x 3 m. Kedalamannnya pun bervariasi dari 25-40 cm. Kedalaman kolam yang relatif dangkal memiliki keuntungan, yaitu difusi oksigen dan sinar matahari dapat masuk sampai ke dasar kolam serta hemat air. Akuarium Akuarium untuk pemeliharaan ikan hias air tawar jenis Black Ghost (Apteronotus albifrons), Ctenopoma acutirostre, dan Patin (Pangasius sutchi). Dengan menggunakan akuarium sangat baik untuk pemeliharaan benih dan induk. Ini dilihat akuarium mudah dibersihkan dan ikan tidak mudah terbuang atau terganggu walaupun ukurannya masih kecil bagi benih. Dengan akuarium yang transparan menyebabkan ikan didalam akuarium mudah dilihat (Lesmana dan Irwan 2006). Peralatan Menurut Lesmana dan Iwan (2006) dal am pemeliharaan ikan Black Ghost, Ctenopoma acutirostre, dan ikan Patin diperlukan peralatan seperti serok, ember, busa spon, baskom, selang untuk sipon, dan selang aerasi untuk menyalurkan udara dari blower ke akuarium. TERIMA KASIH