Anda di halaman 1dari 25

Oleh :

Kelompok II

1. Akhmad Sayuti, S.Kep. (1114901160167)


2. Andi Dinda J.P., S.Kep. (1114901160168)
3. Ema Indriati, S.Kep. (1114901160170)
4. Lilis Hardiana, S.Kep. (1114901160207)
5. Irma Hayati, S.Kep. (1114901160174)
6. Kurnain, S.Kep. (1114901160175)
7. Mamik Rahayu Ningsih, S.Kep. (1114901160177)
8. Rudi Hartono, S.Kep. (1114901160182)
9. Zakiah, S.Kep. (1114901160188)

Stase Manajemen Ners B


STIKES DARUL AZHAR
2017
1. Perencanaan
1. M1 (Man) Tenaga kesehatan
Ruang Bedah RSUD dr.H. andi
Abdurrahman Noor memiliki jumlah tenaga
perawat 21 0rang, termasuk kepala ruangan
dan 3 ketua Tim, terdiri dari 11 orang
(52,3%) Ners, 2 orang (9,5%) S.Kep., dan *
orang (38,09%) DIII Kep. Berdasarkan
Depkes RI, jumlah tersebut mencukupi
2. M2 (Matherial)
Fasilitas Ruang Bedah
1. Nurse Station
a. 3 Meja Perawat
b. 1 Meja Kepala Ruang
c. 1 Meja Administrasi
d. 1 Ruang istirahat perawat
2. Ruang Pasien
a. 1 ruang kelas I dan WC
b. 5 ruang kelas III dan WC
c. 1 ruang isolasi dan WC
Alat yang tersedia sebagai penunjang pelayanan di
ruang bedah cukup sesuai standar, namun
berdasarkan pengamatan kurangnya sarana dan
prasarana yang tersedia seperti :
Ruang kepala Ruangan.
Ruang Administrasi.
Ruang Dokter Jaga.
Ruang Rapat
Pantri di ruang perawat
Ruang Linen
3. M3 (Methode)
Model MAKP menggunakan Metode
TIM, terbagi menjadi 3 Tim dengan 5 -
6 orang perawat pelaksana.

Standar Asuhan Keperawatan/ Standar


Operasional Prosedur/Standar Alat
belum selesai dibuat
2. Pengorganisasian

Struktur Organisasi
metode asuhan keperawatan
yang digunakan adalah metode
modular dengan aplikasi
metode fungsional
2. Pengorganisasian ( lanjutan )

Kelemahan metode TIM


1. Komunikasi sulit dilaksanakan pada waktu-waktu
sibuk.
2. Akuntabilitas dalam tim kabur
3. Perawat terampil berlindung pada perawat terampil

Pelaksanaan metode modular tidak optimal


dilaksanakan, karena rata-rata berdasarkan
pengamatan dinas sore dan dinas malam masih
menggunakan metode fungsional.
Instrumen A

Dari hasil analisa didapatkan total


persentase 75% dilakukan
pengkajian dan 25 % tidak
dilakukan.
Instrumen B

berdasarkan hasil survey kepuasan


pasien yang dilakukan di Ruang bedah
pada tanggal 26 Mei 2017, didapatkan
data yang menyatakan 0 % sangat
tidak puas, 81,5 % tidak puas, 76,62%
puas, dan 15,23 % sangat tidak puas.
Instrumen C

Dari hasil observasi yang dilakukan di


Ruang Bedah

Angka kejadian flebitis Februari 0,25


%, Maret 3,10% dan April 0,00%,
sehingga kejadian flebitis selama 3
bulan mencapai 2 (3,35%).
Instrumen C ( lanjutan)

Pengurangan resiko infeksi


Berdasarkan observasi yang dilakukan
pada tanggal 26 Mei 2017
kepatuhan cuci tangan perawat di
Ruang Bedah didapatkan perawat yang
mencuci tangan sebelum kontak
dengan pasien sebanyak 2 (33,33%)
melakukan cuci tangan sebelum
melakukan tindakan 3 (50%),
setelah melakukan tindakan 6 (100%),
setelah terpapar cairan beresiko
sebanyak 6 (100%),
dan yang cuci tangan setelah kontak
dengan lingkungan pasien 3 (50%).
Kepuasan perawat

Berdasarkan hasil tabulasi kuesioner yang


dibagikan kepada perawat jaga pada tanggal
26 Mei 2017 didapatkan hasil jawaban

Perawat mengatakan tidak puas terbanyak


pada item pertanyaan 12 yaitu
(perbandingan jumlah perawat dan pasien
di ruangan )yaitu sebanyak 42,85 %.
Indikator Pelayanan
TT 33 BOR (%) BTO LOS TOI
BULAN (Kali) (Hari) (Hari)
Februari 50,64 4,3 3,4 3,5
Maret 51,42 4.43 3,1 3,06
April 51,42 4,43 3,1 3,06
Jumlah /3 51,6% 4,8% 3,2% 3,20%
bulan
NO DAFTAR MASALAH INTERVENSI

1 Metode asuhan 1. Sosialisasikan


modular belum metode modular
optimal
2.Buat rancangan
dan
sosialisasikan
uraian tugas
ketua tim
NO DAFTAR MASALAH INTERVENSI ( lanjutan )

1 Metode 3. Buat rancangan dan


asuhan sosialisasikan SOP
modular
belum discharge planning
optimal
4. Buat rancangan dan
sosialisasikan SAP
dan leaflet 10
penyakit terbanyak
NO DAFTAR MASALAH INTERVENSI ( lanjutan )

1 Metode 5. Melakukan role play


asuhan metode modular oleh
modular mahasiswa
belum
optimal
6. Melakukan role play
discharge planning
oleh
mahasiswa
NO DAFTAR MASALAH INTERVENSI ( lanjutan )

1 Metode 7. Melakukan observasi


asuhan kemampuan role
modular play metode modular
belum
optimal
8. Melakukan observasi
kemampuan role
play discharge
planning
NO DAFTAR INTERVENSI
MASALAH

2 Pendokume 1. Membuat usul/draf


ntasian jadwal supervisi
asuhan untuk karu dan katim
keperawatan
yang belum
optimal 2. Melaksanakan role
play
pendokumentasian
asuhan keperawatan
NO DAFTAR INTERVENSI ( lanjutan )
MASALAH

2 Pendokume 3. Melaksanakan role


ntasian play supervisi
asuhan pendokumentasian
keperawatan
yang belum
asuhan keperawatan
optimal
4. Melakukan penilaian
dengan menggunakan
instrumen A.
Analisis Data

1. Metode asuhan modular belum optimal


penyebab masalah sebagai berikut :

Pengetahuan perawat tentang metode


modular.
Perawat dinas siang dan malam masih
menggunakan metode fungsional.
Uraian tugas katim metode asuhan
modular belum ada.
Analisis Data (lanjutan )

Discharge planning belum dijalankan optimal


disebabkan antara lain :

1. Pengetahuan dan kesadaran perawat


tentang asuhan modular belum optimal
2. SOP tentang discharge planning belum
ada
3. SAP dan leaflet 10 penyakit terbanyak
belum ada
2. Pendokumentasian asuhan
keperawatan belum optimal

penyebab masalah sebagai berikut :

Supervisi dokumentasi
pengkajian belum
optimal.
Penyebab masalah (lanjutan)

Perawat mengisi dokumentasi


pengkajian 42%.

Jadwal supervisi oleh karu dan


katim belum ada.

Anda mungkin juga menyukai