Anda di halaman 1dari 11

DEPRESI PADA

ANAK
Penyaji :
1. Ely Ernita (Universitas Islam Sumatra Utara)
2. Putri Budiarti (Universitas Islam Sumatra Utara)
3. Ruby Sacieffera (Universitas Malahayati)
4. Afrizal Hamzah (Universitas Malahayati)

Tanggal Masuk : 18 Juli 2016


Pembimbing : dr. Silvy A. Hasibuan, Sp. KJ
Hari/tanggal : Agustus 2016
Tempat : Ruang Bursa RSUD Dr. RM. Djoelham Kota Binjai
Definisi
Depresi :
Didefinisikan Depresi sebagai
penyakit ketika perasaan tertekan dan
mengganggu aktivitas seseorang anak atau
remaja untuk berfungsi normal.

Depresi pada anak merupakan suatu


kondisi kejiwaan yang relative umum,
yang umumnya terjadi secara keseluruhan
berlanjut sampai dewasa.
Anak- Anak dan Remaja

Erik Erikson membagi tahap perkembangan


psikososial dalam delapan tahap:

Namun masa anak- anak hingga remaja


dimulai dari tahap pertama hingga tahap
kelima masa anak- anak menjadi empat
tingkatan yakni:
tahap pertama (0- 1 tahun)
tahap kedua (2- 3 tahun)
tahap ketiga (3- 6 tahun)
tahap keempat (7- 12 tahun)
tahap kelima (12- 18 tahun)
Etiologi
Beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap
etiologi depresi, khususnya pada anak dan remaja
adalah:
Faktor genetik
Faktor Sosial
Faktor Biologis lainnya
KLASIFIKASI

Klasifikasi gangguan depresi sangat bervariasi. Dahl dan


Brent membagi gangguan depresi dalam 3 kategori,
yaitu:
Gangguan depresi berat (Mayor depressive disorder)
Perasaan sedih selama 2 minggu, jemu, atau lekas marah
(irritable) disertai 4 gejala lain menurut kriteria DSM-IV.
Gangguan distimik (Dysthymic disorder) Suatu bentuk
depresi yang lebih kronis (paling tidak 1 tahun) tanpa ada
bukti suatu episode depresi berat. Dahulu disebut depresi
neurosis.
Gangguan afektif bipolar atau siklotimik (Bipolar affective
illness or cyclothymic disorder).
Gambaran Klinis dan Diagnosis
Gambaran klinis yang tampak pada anak dipengaruhi oleh
usia dan pengalaman psikologis anak. Hingga usia 7 tahun,
umumnya anak belum dapat mengekspresikan perasaannya
dengan kata-kata, tetapi hanya dengan tingkah laku.
Anak yang lebih muda akan menunjukkan :
fobia
gangguan cemas perpisahan
keluhan somatik
perubahan tingkah laku.
Semakin meningkat usia anak, semakin meningkat keluhan
anhedonia, variasi diurnal, keputusasaan, retardasi
psikomotor, dan halusinasi.
gambaran depresi pada anak yang menonjol
adalah keluhan somatik, agitasi psikomotor, cemas
perpisahaan, dan fobia.
sedangkan pada anak remaja adalah anhedonia,
hipersomnia, putus asa, perubahan berat badan, dan
penyalahgunaan obat. Pada anak dengan depresi
psikotik, gambaran klinis yang lebih dominan adalah
halusinasinya, sedangkan pada anak remaja dan
dewasa delusinasinya.
Tanda eksternal depresi pada anak dan remaja:
Usia prasekolah atau awal sekolah dasar
Usia akhir SD hingga remaja
Diagnosis depresi pada anak maupun dewasa
tidak sejelas seperti pada penyakit lain. Tidak ada
tes khusus yang dapat membantu menentukan
bahwa seseorang individu menderita depresi. Dalam
proses menegakkan diagnosis depresi, harus
dilibatkan kedua orangtua dan anak itu sendiri.
Orangtua anak hanya melaporkan tanda luarnya
saja, seperti lekas marah (irritable), prestasi
sekolah menurun, menyingkir dari kegiatan sosial
atau aktivitas yang menyenangkan, dan anak lebih
merasakan tanda dalam (inward sign) seperti
perasaan yang tertekan, rasa bersalah, rasa tak
berharga, dan pikiran bunuh diri.
Kriteria diagnostik berdasarkan DSM- IV (Diagnostic and
Statistical Manual of Mental Disorders 1994 fourth edition).
Dikatakan gangguan depresi berat bila sedikitnya ada 5 gejala
selama priode 2 minggu pengamatan yang disertai perubahan fungsi
berupa:
1. Alam perasaan terdepresi atau mudah tersinggung, atau
2. Hilangnya minat atau kesenangan, disertai sedikitnya 4 gejala
berikut:
a) Anak gagal mencapai BB yang diharapkan
b) Insomnia atau hipersomnia tiap hari
c) Retardasi psikomotor atau agitasi
d) Kelelahan atau kehilangan tenaga setiap hari
e) Rasa tidak berdaya atau rasa bersalah yang tidak wajar
f) Tidak mampu berfikir atau berkonsentrasi
g) Fikiran akan kematian yang berulang (recurrent)
Gejala tersebut harus menimbulkan
ganggauan sosial atau akademik dan bukan efek
langsung alkohol atau kondisi medis umum,
misalnya hipotiroidisme. Diagnosis depresi berat
tidak dapat ditegakkan dalam 2 bulan setelah
kehilangan seseorang yang dicintai, kecuali jika
ditemukan gangguan fungsional yang nyata, rasa
tidak berharga, ingin bunuh diri, gejala psikotik,
atau retardasi prikomotor.

Anda mungkin juga menyukai