Fakultas Farmasi
Universitas Padjadjaran
Anatomi Sinus
Sinus paranasal merupakan salah salah satu organ tubuh
manusia yang sulit dideskripsikan karena bentuknya
sangat bervariasi pada tiap individu. Sinus paranasal
merupakan hasil pneumatisasi tulang-tulang kepala,
sehingga terbentuk rongga di dalam tulang.
Ada empat pasang (delapan) sinus paranasal, empat
buah pada masing-masing sisi hidung ; sinus frontalis
kanan dan kiri, sinus etmoid kanan dan kiri (anterior dan
posterior), sinus maksila yang terbesar, kanan dan kiri
disebut Antrum Highmore dan sinus sfenoidalis kanan dan
kiri (Autio, 2017).
Sinus Maksilaris
Sinus maksilaris berhubungan dengan rongga hidung
melalui ostium dan infundibulum, yang berhubungan
lebih lanjut dengan meatus tengah rongga hidung. Ostium
sinus maksilaris terletak di tengah medial di bagian
superior sinus. Ostium berdiameter 2-5 mm.
Sinus maksila berbentuk piramid ireguler dengan
dasarnya menghadap ke fosa nasalis dan puncaknya ke
arah apeks prosesus zigomatikus os maksila. Dinding
anterior sinus ialah permukaan fasial os maksila yang
disebut fosa kanina, dinding posteriornya adalah
permukaan infra-temporal maksila, dinding medialnya
ialah dinding lateral rongga hidung. Ostium sinus maksila
berada di sebelah superior dinding medial sinus dan
bermuara ke hiatus semilunaris melalui infundibulum
etmoid (Mangunkusumo dan Soetjipto, 2007).
Sinus Etmoid
Sinus etmoid berongga rongga terdiri dari sel-sel yang
menyerupai sarang tawon, yang terdapat di dalam massa
bagian lateral os etmoid, yang terletak di antara konka
media dan dinding medial orbita. Berdasarkan letaknya,
sinus etmoid dibagi menjadi sinus etmoid anterior yang
bermuara di meatus medius, dan sinus etmoid posterior
yang bermuara di meatus superior. Di bagian terdepan
sinus etmoid anterior ada bagian yang sempit, disebut
resesus frontal, yang berhubungan dengan sinus frontal.
Sel etmoid yang terbesar disebut bula etmoid. Di daerah
etmoid anterior terdapat suatu penyempitan
infundibulum, tempat bermuaranya ostium sinus maksila.
Akhir-akhir ini dianggap paling penting, karena dapat
merupakan fokus infeksi bagi sinus-sinus lainnya
(Mangunkusumo dan Soetjipto, 2007).
Sinus Sfenoid
Sinus sfenoid terbentuk pada janin berumur 3 bulan
sebagai pasangan evaginasi mukosa di bagian posterior
superior kavum nasi. Perkembangannya berjalan lambat,
sampai pada waktu lahir evaginasi mukosa ini belum
tampak berhubungan dengan kartilago nasalis posterior
maupun os sfenoid. Letaknya di dalam korpus os etmoid
dan ukuran serta bentuknya bervariasi. Sepasang sinus ini
dipisahkan satu sama lain oleh septum tulang yang tipis,
yang letakya jarang tepat di tengah, sehingga salah satu
sinus akan lebih besar daripada sisi lainnya
Letak ostium sfenoid adalah di dalam ostium sfenoid di
belakang sinus etmoid posterior. Sinus sfenoid dibagi dua
oleh sekat yang disebut septum intersfenoid (Ballenger,
2002).
Sinus Frontal
Sinus frontal yang terletak di os frontal mulai
terbentuk sejak bulan ke empat fetus, berasal dari sel-
sel resesus frontal atau dari sel-sel infundibulum
etmoid. Sesudah lahir, sinus frontal mulai berkembang
pada usia 8-10 tahun dan akan mencapai ukuran
maksimal sebelum usia 20 tahun.
Bentuk dan ukuran sinus frontal sangat bervariasi ,
dan seringkali juga sangat berbeda bentuk dan
ukurannya dari sinus dan pasangannya, kadang-kadang
juga ada sinus yang rudimenter. Bentuk sinus frontal
kanan dan kiri biasanya tidak simetris, satu lebih besar
dari pada lainnya dan dipisahkan oleh sekat yang
terletak di garis tengah (Mangunkusumo dan Soetjipto,
2007).
Fisiologi Sinus
(MaHTAS, 2016).
Gejala Klinik
12 Rhinosinusitis Bakteri Akut (Cont.)
1. Nasal discharge
2. Sakit wajah
3. Hidung gatal
4. Bersin
5. Penyumbatan Hidung
6. Bau nafas yang tidak sedap
7. Demam
(MaHTAS, 2016).
Gejala Klinik
13 Rhinosinusitis Bakteri Akut (Cont.)
1. Pilek terus-menerus
2. Batuk
3. Demam
4. Halitosis (Bau yang tidak sedap)
(Baren, 2008).
14
Uji Biokimia
Sinusitis
Maxillary Sinus Taps (MST) untuk
15 TES LABORATORIUM tusukan sinus dan aspirasi adalah
Metode standar tujuan dalam
Uji kultur laboratorium dan menentukan etiologi ABRS namun
kerentanan antibiotik (C & S) jarang dilakukan karena sifatnya
bertujuan untuk yang invasif. Endoscopically-
mendokumentasikan infeksi directed middle meatal culture
bakteri dan pola resistensi (EDMMC) kurang invasif dalam
pada bakteri RS. Hal ini mendapatkan spesimen
penting untuk memastikan dibandingkan dengan MST. Dalam
bahwa tes ini memiliki dua meta analisis, EDMMC sama
indikasi dan metode akurat dengan MST (MaHTAS,
pengambilan sampel yang 2017).
tepat.
Akurasi gabungan dihitung per budaya dan per isolat
16 sebanding dengan 73%, (95% CI 50 sampai 88) dan 82%
(95% CI 65 sampai 92) masing-masing pada RS.24 akut
dan kronis, tingkat III.
(MaHTAS, 2017).
PENGGAMBARAN SINUSITIS
17
CT scan, dan MRI
CT scan MRI
Standar emas dalam evaluasi Digunakan untuk diagnostik
radiografi dari pranasal sinus atau ketika dicurigai adanya
dan banyak digunakan untuk komplikasi intrakranial .
mendiagnosa bakteri (MaHTAS, 2017).
rhinosinusitis.
Indikasi untuk CT Scan
adalah:
- Terapi medikal yang gagal
- Operasi terencana
Anterior Rhinoscopy
18
Untuk pengawasan klinik dari ARS yang dicurigai dalam
perawatan primer meski perannya agak terbatas.
19
20 Terapi untuk Anak
Contoh kasus :
TUNGAU DEBU
menggunakan penutup kedap untuk bantal dan kasur
mencuci seprai di tempat yang panas (lebih tinggi dari 130 F)
meminimalkan penggunaan karpet (gunakan lantai ubin atau
kayu).
(Burns et al., 2008).
Terapi Non Farmakologis
25 RSBA
BULU HEWAN
Tidak memelihara hewan peliharaan di rumah
26
27 EVALUASI
Perbaikan klinis harus jelas dengan terapi dari 72 jam APY, seperti
yang ditunjukkan dengan perbaikan,mengurangi hidung tersumbat,
dan mengurangi dalam nyeri pada wajah atau tekanan dan gejala
lainnya. Pasien harus dipantau mengenai efek samping umum dan
dirujuk ke dokter spesialis jika respon klinis tidak diperoleh pada
pertama atau terapi klinik kedua. Rujukan juga penting untuk
berulang atau sinusitis kronis ataupenyakit akut pada pasien
immunocompromised. Pembedahan dapat di indikasikan dalam
kasus-kasus yang rumit.