IMUNISASI PADA

bayi dan ANAK

dr. Novia Riansari Gunawan
 SISTEM IMUN
FUNGSI SISTEM IMUN
FUNGSI DASAR :
MENDETEKSI, MENGELIMINASI BENDA ASING

MEMPUNYAI 3 FUNGSI :
1. FUNGSI PERTAHANAN (DEFENSE)
2. FUNGSI HOMEOSTASIS
3. FUNGSI PENGAWASAN (SURVEILLANCE)
 FUNGSI PERTAHANAN
(DEFENSE)
CARA : - MEMPERBANYAK LEUKOSIT
- PEMBENTUKAN ANTIBODI

NORMAL : - BERHASIL BAIK

ABNORMAL :
HIPERAKTIF HIPERSENSITIVITAS
HIPOAKTIF INFEKSI BERULANG
(IMMUNO DEFICIENCY)
 FUNGSI HOMEOSTASIS
CARA :
MEMPERTAHANKAN FUNGSI DEGENERASI
ATAU KATABOLISME

NORMAL :
MENGHILANGKAN ELEMEN-ELEMEN
TUBUH YANG RUSAK (SAKIT / TUA) :
ERITROSIT, LEUKOSIT

ABNORMAL :
HIPERAKTIF AUTOIMUN
 FUNGSI PENGAWASAN
(SURVEILLANCE)
CARA :
MONITOR DAN MENGENAL TIPE-TIPE SEL
ABNORMAL YANG TIMBUL SECARA
KONSTAN

SEL MUTANT : - SPONTAN

- TERINDUKSI : VIRUS, ZAT KIMIA

HIPOAKTIF :
KEGANASAN BURKITS LYMPHOMA
LEUKEMIA
 ORGAN SISTEM IMUN
(ORGAN LIMFOID)
TERDIRI DARI 2 KOMPONEN :

1. SENTRAL (ORGAN LIMFOID PRIMER)

SUMSUM TULANG
THYMUS
BURSA EQUIVALENT

2. PERIFER (ORGAN LIMFOID SEKUNDER)

KELENJAR LIMFE (LYMPH NODE)
LIEN
LYMPH NODULE
 SEL-SEL SISTEM IMUN

FUNGSI KELOMPOK :

SEL FAGOSITIK
SEL MEDIATOR
SEL LIMFOSIT
 KOMPONEN SISTEM IMUN

KOMPONEN
INNATE IMMUNITY (NON SPESIFIK)

HUMORAL : SISTEM KOMPLEMEN

SELULAR : FAGOSITIK

ADAPTIVE IMMUNITY (SPESIFIK )

HUMORAL : ANTIBODI
SELULAR : SEL T
 Figure 6-1 Innate and adaptive immunity. The principal
mechanisms of innate immunity and adaptive immunity are
shown.
 Pembangunan nasional jangka panjang

kualitas sumber daya manusia yang prima

Generasi muda yang terlindung dari

penyakit

Meneruskan pembangunan nasional

 IMUNISASI VS VAKSINASI

Proses menginduksi imunitas

secara buatan

Pemberian vaksin
atau toksoid
Memasukkan antibodi (toksin yang di-
(imunisasi pasif) inaktivasi)

Vaksinasi
(imunisasi aktif)
 NON SPESIFIK :
GAMAGLOBULIN

IMUNISASI PASIF

SPESIFIK :
IMUNOGLOBULIN DARI PLASMA DONOR YANG SUDAH SEMBUH
ATAU BARU MENDAPAT VAKSINASI PENYAKIT TERTENTU
 VAKSINASI

ANTIGEN INFEKSI RINGAN

TIDAK BERBAHAYA
TETAPI CUKUP
UNTUK MENYIAPKAN
RESPON IMUN
 TUJUAN IMUNISASI

Mencegah terjadinya penyakit tertentu

pada seseorang, dan menghilangkan
penyakit tertentu pada sekelompok
masyarakat atau bahkan menghilangkan
penyakit tertentu dari dunia seperti pada
imunisasi cacar
 VAKSIN?

mikroorganisme / toksoid
yang diubah sedemikian
rupa sehingga
patogenisitas /
toksisitasnya hilang tetapi
masih tetap mengandung
sifat antigenisitas
KUALITAS KUANTITAS

cara pemberian
dosis
frekuensi pemberian
ajuvan yang dipergunakan
jenis vaksin
Vaksin Hidup (activated) :
Virus atau bakteri liar
(wild) hidup penyebab Jenis
penyakit yang dilemahkan
Vaksin

Vaksin Inactivated
Bakteri atau virus dalam
media pembiakan
(persemaian), kemudian
dibuat tidak aktif
(inactivated)
Screening a client for immunization
information about the age,

immunization status

health of the client

Is this the right time to give a child an immunization
Does the child need another BCG injection?
How many doses has the child already had?
 washing hands,
opening a sterilizer,
assembling a sterile syringe and needle,
checking vial labels,
If the label has come off, throw the vial away.
If the vaccine inside has passed its expiry date, throw the vial away.
checking a vaccine vial monitor (VVM),
check whether the vaccine has been exposed to excessive heat.
cleaning a clients skin,
opening a vial and ampoule,
drawing vaccine from the vial, and
reconstituting BCG, measles vaccines.
Types of injection equipment
(can be used to administer injectable vaccines)

single-use syringes and needles

prefilled syringes
 Sizes of syringes and needles
Use Syringe size Needle size
BCG (for intradermal 0.1 ml Single-use
injections) 10 mm, 27 or 28 gauge
All other EPI vaccines (for 1.0 ml Single-use
intramuscular or 25 mm, 23 gauge
subcutaneous injections)
Reconstitution 5.0 ml 76 mm, 18 gauge
 intramuskular : DPT, Hep B
subkutan dalam : Campak
per-oral : Polio
Intradermal : BCG
Gambar 1. Penyuntikan Intramuskular (Dikutip dari Suyitno, 2005)
Gambar 2. Lokasi Penyuntikan Subkutan pada Bayi (a) dan Anak Besar (b)
(Dikutip dari Suyitno, 2005)
 Imunisasi yang harus diberikan pada
bayi usia <12 bulan, sesuai dengan PPI
yang diadakan oleh pemerintah
 BCG

DPT

CAMPAK
HEPATITIS
B

POLIO
Tujuan : memberi kekebalan aktif terhadap TB

Jenis vaksin : live - attenuated vaccines

Waktu pemberian : 0-2 bulan

Cara pemberian : intrakutan pada lengan atas

a special BCG needle (10 mm,
26 gauge) (reusable).
Dosis : 0.05 ml

Efek samping : indurasi, pembesaran kelenjar

regional
 Tujuan : Waktu
mencegah pemberian :
penyakit usia 2 bulan, 4
Difteri, bulan, 6 bulan,
Pertusis, dan 18 bulan, dan 5
Tetanus tahun

Cara
pemberian :
suntikan i.m.
Dosis : 0.5 cc
pada
anterolateral
paha
 Efek Samping :

bengkak & nyeri di tempat penyuntikkan,

demam,

anak menangis hebat karena kesakitan,

kesadaran menurun, kejang,

demam, syok
 Kelainan neurologis

Terlambat tumbuh kembang

Riwayat kejang sebelumnya

Mengidap penyakit degeneratif

Pada vaksinasi DTP sebelumnya

menunjukkan reaksi anafilaksis
Tujuan : memberikan kekebalan
aktif terhadap virus rubela

Waktu pemberian : usia 9 bulan

& tahun

Cara pemberian : 1/3

anterolateral paha, s.k.

Dosis : 0.5 ml
Efek Samping : demam ringan, kemerahan, diare, kunjungtivitis

Kontraindikasi :

Demam karena infeksi akut

Defisiensi imunologik, terapi imunosupresif

Alergi telur, kanamisin, eritromisin

Note: imunisasi ini memberikan false positive pada uji tuberkulin

Tujuan : memberikan kekebalan
terhadap penyakit hepatitis B

Waktu pemberian : sesaat setelah lahir,

usia 1 bulan, usia antara 3-6 bulan

Cara pemberian : i.m. 1/3 anterolateral

paha

Dosis: 0.5 ml
Efek Samping :

Demam ringan

Nyeri & perasaan tidak enak pada tempat penyuntikkan

Kontraindikasi:

Hipersensitivitas terhadap komponen vaksin

Penderita infeksi berat yang disertai kejang

 Tujuan : melindungi dari penyakit polio

Jenis vaksin :
a. Inactivated Polio Vaccine (Salk)
b. Oral Polio Vaccine (Sabin)

Waktu Pemberian : saat lahir, usia 2 bulan, 4 bulan,

6 bulan , 18 bulan, dan 5 tahun

Dosis : 2 tetes (0.1ml), per oral

Efek Samping :

Pusing

Diare ringan

Nyeri otot

Paralisis (paling berat)

Kontraindikasi : orang dengan defisiensi

imunitas
 imunisasi yang tidak termasuk ke
dalam PPI namun penting diberikan
pada bayi atau anak

Tingginya
Komplikasi
angka
selanjutnya
kejadian
 MMR
Hib
Demam Tifoid
Hepatitis A
Influenza
Varisela
Pneumokokus
Keadaan yang bukan merupakan kontra indikasi
1. Sakit akut yg ringan dg / tanpa panas / mencret yg
ringan
2. Baru mendapat antibiotik / pada fase konvalesens

3. Terjadi reaksi pada suntikan DTP sebelumnya yg

berupa rasa sakit, kemerahan / pembengkakan pada
tempat suntikan / panas tinggi
4. Prematuritas (pemberian imunisasi pada bayi
prematur sama seperti pada bayi normal)
5. Baru terpapar infeksi

6. Riwayat alergi yg tidak spesifik

 7. Alergi penisilin / antibiotik lainnya kecuali
reaksi anafilaktik terhadap neomisin &
streptomisin
8. Alergi daging bebek
9. Riwayat kejang dalam keluarga terutama
untuk vaksin pertusis
10. Riwayat sudden infant death di keluarga,
misalnya untuk vaksin DTP
11. Riwayat adanya kejadian efek samping di
keluarga setelah imunisasi
12. Malnutrisi