Novia R Gunawan
Etiologi
Termal :
Elektrik :
Radiasi :
Kimiawi :
Bula (-)
Nyeri (+)
Sembuh + 5 10 hari
Bula (+)
Sakit (+)
Sakit (-)
Kepala 18 % 14 %
Badan 36 % 36 %
Kaki 14 % 14 % 16 % 16 %
LB akibat listrik.
Perlu dirawat di RS
Luka Bakar Ringan
Mencegah infeksi.
Mencegah syok.
Penanganan
1. Pertolongan Pertama
Beri analgetik
Cegah infeksi
Beri antitetanus
Cegah syok
bernapas
Boleh minum
Beri elektrolit
2. Indikasi Rawat
Luka bakar mengenai muka, mata, telinga, tangan, kaki, genitalia, perineum,
Luka bakar derajat II > 10 % pada usia < 10 tahun dan > 50 tahun
1000cc koloid.
Lokal:
Sistemik:
lesu, berkeringat. haus, mual sampai muntah. kadang2 diare. rasa gatal dan
Manifestasi hemorragis:
menurun.
Pertolongan Pertama
Menghambat dan menghalangi bisa ular masuk ke sistemik
Tindakan Berupa
Tindakan Pengobatan
insisi Full Thickness sepanjang 5-7 cm sebanyak 2-3 buah melalui bekas
hematotoksin (KI)
pemberian SABU
analgetik, sedative
resusitasi pernafasan
pasang infuse
anti koagulan
transfuse
antibiotic
pembengkakan hebat
Cara pemberian :
Drip intravena
PENANGANAN RABIES
Harus ditangani secepat mungkin
Cuci dg air mengalir & sabun / detergent selama 10-15 menit, walaupun
ANAK DEWASA
TERSENGAT LISTRIK
Matikan arus listrik, putuskan kontak kabelnya, atau matikan dari pusat
seperti kayu, keset karet, dll utk menjauhkan korban dari sumber arus
Jika korban terdapat luka bakar maka lepaskan pakaian, cuci dg air
DEFINISI
Racun (poison): zat kimia yg dapat merusak / membahayakan fungsi tubuh.
Natural / alami
Buatan manusia
Bisa (venom): zat yg dihasilkan oleh hewan, dikeluarkan oleh satu species
ke species lainnya.
mikroorganisme.
Endotoxin
Exotoxin
Paparan racun: tertelannya / adanya kontak dg zat yg menghasilkan efek
beracun.
unintentional poisonings.
intentional poisonings.
EPIDEMIOLOGI
Hampir 90% terjadi di rumah
50% 5 30,
Unintentional ingestions
Kesalahan medikasi
Paparan lingkungan
Gigitan / sengatan
CONTOH RACUN
Produk produk rumah tangga Sabun cuci
Pestisida
Tanaman Obat2an
Rokok CO
Tipe Keracunan
Akut
Kronik
Pemeriksaan Klinis
Anamnesis:
Pemeriksaan Fisik:
Pupil
Status mental
Bising usus
Anticholinergic syndrome
coma, hyperreflexia, twitching, anticholinergics, tricyclics,
agitation, hallucinations, seizures, phenothiazines, antihistamines
dilated pupils, tachycardia
Ventricular
tachycardia/hypotensive tricyclics, chloral hydrate, quinidine,
syndrome anticholinergics, antihistamines,
coma, hypotension, ventricular phenothiazines
tachycardia, ventricular
fibrillation
Sympathomimetic syndrome
seizures, hypertonia, theophylline, MAOI*, phencyclidine,
hyperreflexia, pyrexia, cocaine amphetamines (e.g.,
hypokalaemia, hyperglycaemia, amphetamine, methamphetamine, para-
metabolic acidosis methoxyamphetamine
3,4 methylenedioxyamphetamine
3,4-methylenedioxymethamphetamine)
Cholinergic syndrome
bradycardia, diaphoresis, organophosphates
bronchorrhoea, diarrhoea,
seizures, coma, pinpoint pupils
Pemeriksaan penunjang
Laboraturium
EKG
Rontgen
Penatalaksanaan
Prinsip Umum :
1.Perawatan suportif
1. Perawatan suportif
DEKONTAMINASI
Gigitan ular :
Pasang Tornikuet
Kompres dingin
Imobilisasi
Tertelan :
Activated charcoal
Katartik
Kontraindikasi :
Keracunan hidrokarbon
Kejang
Indikasi :
20-30(anak<1 th : 10 ml)
RANGSANG MEKANIK :
Indikasi :
Kontraindikasi:
- Menelan zat korosif
- Neonatus/anak kecil
Preparat :
- sorbitol / manitol
Peritoneal dialisis
Pengawasan pediatrik
nefrologis
4. Antidotum spesifik
Pencegahan :
KERACUNAN INSEKTISIDA
ETIOLOGI
1. FOSFAT ORGANIK
Gejala klinik :
paralisis
Tanda-tanda muskarinik : salivasi, lakrimasi, urinasi, defekasi, kramp
bronkorhea, bronkhospasme
Terapi:
Kegawatan: Perbaiki KU
larutan 1-2%
Dekontaminasi:
Gejala klinik
Mual, muntah
Komplikasi
Kejang berulang
Aritmia
Terapi
monitor EKG
Dekontaminasi :
Gejala klinik :
Komplikasi
Terapi
Perbaiki KU
KERACUNAN JENGKOL
Etiologi : asam jengkolat
Gejala klinik :
Hematuria (mikro/makroskopik)
Komplikasi
Hidronefrosis
Asidosis metabolik
Terapi
. Anuria : Dekstrose 5%
. Diuretika
KERACUNAN SINGKONG
Etiologi : asam sianida (HCN)
Gejala klinik :
keluhan gastrointestinal
henti napas
Diagnosis banding
Myastenia gavis
Terapi
Kegawatan : Perbaiki KU
Dekontaminasi :
lanjutan
Muntahan Infeksi
menghambat SSP
memburuk
Aspirasi regurgitasi
Fraktur costae-sternum
Konsep ABC
Min interupsi
Hindari pemberian napas bantuan berlebihan
Letakkan tumit tangan pada setengah bawah sternum, hindarkan jari pada
Setelah 30x kompresi, buka jalan napas, berikan 2x napas buatan sampai
Letakkan 2 jari satu tangan pada setengah bawah sternum, lebar 1 jari
Menekan sternum sedalam 2,5 cm kemudian angkat tanpa melepas jari dari
Setelah 30x kompresi, buka jalan napas & berikan 2 kali napas buatan
DEFIBRILASI
Untuk mengubah irama jantung pada kasus henti jantung
AED / defibrilator
Gendong bayi di lengan penolong sambil menopang perut & dada bayi dg
Monitor & rekam tanda vital, kadar respons, denyut nadi, pernapasan
bernafas tidak
normal
tenaga kesehatan)
kompresi
dada
kompresi
Jalan nafas Head tilt, chin lift
kompresi.
Penderita sadar
1. Back blows
Bayi: topang kepala dg ibu jari di 1 sisi rahang & rahang lain menggunakan 1
hentakan
Bila gagal, lakukan chest trust pada bayi & abdominal thrust pada anak 1
tahun
2. Chest trust
Posisikan bayi dg kepala di bawah & posisi terlentang. Lebih aman bila
ubun2 dg tangan
Lakukan chest trust pada bagian bawah sternum (sekitar 1 jari ddi atas
xypoid)
3. Abdominal thrust
Raih kepalan tsb dg tangan lain & hentakkan ke arah atas belakang
Lakukan sampai 5 kali, bila benda asing tidak berhasil maka tindakan
diulang lagi
ke dokter
Penderita tidak sadaar
Penanganan sama seperti pada BHD. Periksa posisi benda asing setiap kali mulut
Trauma syaraf tulang belakang biasanya pada penyelam air dangkal. Dapat
benda asing)
segera