Anda di halaman 1dari 26

Infeksi dan Inflamasi

Genitalia Laki-laki

dr. Fadhli Hasan, SpU


DepartemenBedah
Divisi Bedah Urologi
RSU Cut Meutia Aceh Utara
Infeksi dan Inflamasi Genitalia Laki-laki?

Infeksi dan peradangan yang didapatkan


pada organ reproduksi laki-laki
Prostatitis

Searksi inflamasi pada kelenjar prostat yang dapat


disebabkan oleh bakter maupun non bakter
Sukar disembuhkan masalah yang rumit
Prostat sekretnya bersifat antibakterial
Dibagi menjadi 4 kategori klasifikasi (Drach, Fair,
Meares dan Stamey (1978) berdasarkan pemeriksaan
urin uji 4 tabung
Uji Urin 4 tabung :

1. VB1 : urin pertama kali dikemihkan (10 cc) menilai


mukosa uretra
2. VB2 : urin porsi tengah (10 cc) menilai mukosa
kandung kencing
3. Expressed prostatic secretion (getah prostat)
massase prostate
4. Urin setelah massase prostate 10 cc
Prostatitis
Dibagi menjadi 4 kategori :
1. Kategori I : Prostatitis akut bakterialis
2. Kategori II : Prostatitis kronis bakterialis
3. Kategori III : Prostatitis non bakterialis
kronis / sindrom pelvik kronis
Sindrom pelvis kronik dengan inflamasi
Sindrom pelvis kronis tanpa inflamasi
4. Kategori IV : prostatitis inflamasi
asimptomatik
1. Prostatitis Bakterial Akut
Etiologi : E. coli, pseudomonas,
enterococcus
Patogenesis route of infection
1. Infeksi ascendens dari uretra
2. Refluks urin yang terinfeksi ke dalam sal
prostat
3. Infeksi kuman dari rektum baik langsung
maupun limfogen
4. Infeksi hematogen
Tanda-tanda dan gejala klinis :
Demam tinggi, menggigil
Nyeri perenium, pinggang
Gangguan miksi (Urgensi, frekuensi, nokturia, disuria)
Obstruksi bladder outlet
Mialgia, arthralgia
RT : prostat membesar, nyeri dan hangat
Laboratorium :
Leukositosis
Piuria, mikroskopik hematuria, bakteriuria
Discharge purulent setelah RT
Terapi :
Antibiotik :
Fluoro-quinolon (Ciprofloxacin, Levofloxacin)
TMP-SM (kotrimoksazol)
Aminiglikosid (Gentamisin)
Tobramisin
Bed rest
Analgetik
Bila retensi urin kateter
2. Prostatitis bakterial kronis

Terjadi akibat ISK berulang

Gejala dan tanda-tanda klinis


Bervariasi
Sebagian asymptomatik
Umumnya mengalami urgensi, frekuensi, nokturia & disuria + nyeri
perineal
RT : prostat membesar, kadang teraba krepitasi, indurasi/normal
Hematuria terminal, hemospermia, kadang-kadang discharge
uretra
Laboratorium :
Pada yang kronis sukar dibedakan dengan
prostatitis non bakterialis & prostatodinia kultur
urin D/ pasti
Uji 4 tabung EPS dan VB3 didapatkan kuman yang
lebih banyak daripada VB1 dan VB2
Pada pemeriksaan mikroskopik EPS oval fat body
Terapi :

Sulit, tidak banyak AB yang sesuai

Ab Sesuai hasil kutur

AB yang sering digunakan sebelum kultur :


TMP-SM, doksisiklin, minosiklin, quinolon
2. Prostatotis non bakterial

Reaksi kelenjar prostat yang belum diketahui penyebabnya


tersering
Gejala klinis :
Tidak ada riwayat infeksi saluran kemih
Sub kategori :
IIIA tidak ada kelainan pada pemeriksaan fisik
uji 4 tabung tidak ada pertumbuhan kuman, EPS leukosit
banyak, dan terdapat oval fat body
IIIB prostatodinia
uji 4 tabung tidak terdapat kuman dan penenda inflamasi
Laboratorium :

EPS : sel radang (+)

Bakteri (-)

Terapi

AB tidak efektif

Simptomatik : ibuprofen
3. Prostatitis Inflamasi Asimptomatis

Klinis : tidak menunjukkan keluhan sakit maupun tanda


suatu prostatitis
Ada tanda inflamasi diketahui dari spesimen saat
pemeriksaan analisa semen atau pemeriksaan jaringan
prostat (biopsi prostat)
Sebagian besar tidak memerlukan terapi
Tetapi bila terdapat sel-sel inflamasi dari uji 4 tabung pada
pasien infertil perlu mendapat AB
Epididimitis

Reaksi inflamasi yang terjadi pada epididimis

Bisa terjadi akut atau kronis


Patogenesis Epididimitis

Ascending infeksi Berasal dari bakteri


dalam buli, prostat, uretra epididimis

Refluks urin melalui duktus ejakulatorius

Penyebaran bakteri secara hematogen atau


langsung ke epididimis
Etiologi :
1. Dewasa muda : C. trachomatis, N. gonorroeae PMS
2. Anak-anak dan orang tua E.coli Non PMS

Gejala klinis :
Sulit dibedakan dengan torsio testis
Nyeri dan bengkak pada skrotum, demam, malese,
dan nyeri dirasakan hingga ke pinggang
Laboratorium :
Leukosistosis
Leukosituria

Diagnosa banding :
Torsio testis
Tumor testis
Tuberkulosis epididimitis
Terapi
Antibiotik
Usia <35 PMS : Ceftriaxon intravena diteruskan
eritromisin oral 10 hari
Bed rest
Skrotal support underwear ketat, kurangi aktifitas,
kompres es
Analgetik antipiretik
KIE bengkak menghilang 4-6 minggu, indurasi
epididimis bertahan sampai beberapa bulan
Orchitis
Reaksi inflamasi yang terjadi pada testis

Etiologi
Sama dengan epididimitism (PMS dan Non PMS)
Hematogen mumps orchitis 3-4 hari setelah parotitis
Gejala klinis
Skrotum bengkak, nyeri, hiperemis
Demam, malese
Riwayat parotitis
Laboratorium :
Leukosistosis
Leukosituria

Diagnosa banding :
Torsio testis
Tumor testis
Tuberkulosis epididimitis
Terapi
Antibiotik
Usia <35 PMS : Ceftriaxon intravena diteruskan
eritromisin oral 10 hari
Bed rest
Skrotal support underwear ketat, kurangi aktifitas,
kompres es
Analgetik antipiretik
KIE bengkak menghilang 4-6 minggu, indurasi
epididimis bertahan sampai beberapa bulan
Tuberkulosis urogenital

Traktus urinarius adalah tempat tersering


terserang TB (ekstra pulmonar)

Sering mengenai ginjal, kemudian buli

Paling sering karena hematogen TB testis,


epididimis, vesika seminalis
TB prostat berasal dari TB ginjal akibat proses
penyebaran secara hematogen (walau ginjal
terlihat normal)

TB testis / epididimis epididimo-orkhitis


abses testis/sinus kadang terjadi
penebalan dinding skrotum, tunika albugenia,
serta hidrokel testis
Terapi TB urogenital

OAT seperti tatalaksana TB paru


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai