Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TUTORIAL

BLOK SPECIAL SENSE

KADEK ERWIN WIJAYA


1658011041

UNIVERSITAS LAMPUNG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2017
LEARNING OBJECTIVE

1. MENJELASKAN PEMBAGIAN KELAINAN REFRAKSI


SUBJEKTIF DAN PERESEPAN KACAMATA
2. PEMERIKSAAN PENUNJANG PADA ORGAN MATA
1. MENJELASKAN PEMBAGIAN KELAINAN
REFRAKSI SUBJEKTIF DAN PERESEPAN KACAMATA

Kelainan refraksi adalah keadaan dimana


bayangan tegas tidak dibentuk pada retina tetapi
di bagian depan atau belakang bintik kuning dan
tidak terletak pada satu titik yang tajam. Kelainan
refraksi dikenal dalam bentuk miopia, hipermetropia
dan astigmatisma

Keseimbangan dalam pembiasan sebagian


besar ditentukan oleh dataran depan dan
kelengkungan kornea serta panjangnya bola mata.
Kornea mempunyai daya pembiasan sinar terkuat
dibanding media penglihatan mata lainnya.
KELAINAN REFRAKSI SUBJEKTIF

Bila terdapat kelainan pembiasan sinar oleh


kornea (mendatar, mencembung) atau adanya
perubahan panjang (lebih panjang, lebih pendek)
bola mata, maka sinar normal tidak dapat terfokus
pada makula. Keadaan ini disebut sebagai
ametropia

Ametropia aksial adalah ametropia yang


terjadi akibat sumbu optik bola mata lebih
panjang atau lebih pendek sehingga bayangan
benda difokuskan di depan atau di belakang
retina
ETIOLOGI

AMETROPIA Ametropia Aksial : terjadi akibat sumbu optik bola


mata lebih panjang atau lebih pendek sehingga
AKSIAL bayangan benda difokuskan di depan atau di
belakang retina

Ametropia Kurvatur : disebabkan kelengkungan


kornea atau lensa yang tidak normal sehingga
terjadi perubahan pembiasan sinar.
AMETROPIA AMETROPIA
KURVATUR REFRAKTIF Ametropia Refraktif : akibat kelainan indeks refraksi
media penglihatan
MIOPI

Miopia adalah suatu kelainan


refraksi karena kemampuan refraktif
mata terlalu kuat untuk panjang
anteroposterior mata sehingga sinar
datang sejajar sumbu mata tanpa
akomodasi difokuskan di depan retina

Miopia ditentukan dengan ukuran


lensa negatif didalam dioptri, dimana
1.00 dioptri merupakan kekuatan lensa
yang memfokuskan sinar sejajar pada
jarak satu meter
PATOGENESIS

Miopia dapat terjadi karena ukuran sumbu bola mata yang


relatif panjang dan disebut sebagai miopia aksial. Dapat juga
karena indeks bias media refraktif yang tinggi atau akibat indeks
refraksi kornea dan lensa yang terlalu kuat disebut sebagai
miopia refraktif

Percobaan Columbre : Abnormalitas mesodermal sklera secara


kualitas maupun kuantitas dapat mengakibatkan elongasi sumbu
mata. Percobaan Columbre dapat membuktikan hal ini, dimana
pembuangan sebagian masenkim sklera dari perkembangan
ayam menyebabkan ektasia daerah ini, karena perubahan
tekanan dinding okular.
PATOGENESIS

Dr. Bates : dua otot oblik mata yang melakukan akomodasi mata dengan
mengkompresi bola mata di tengah hingga memanjangkan mata secara melintang.
Akibat daripada kelelahan mata  menyebabkan bentuk mata menjadi tidak
normal. Kejadian ini adalah akibat akomodasi yang tidak efektif hasil dari otot mata
yang lemah dan tidak stabil. Pada mata miopia, bola mata terfiksasi pada posisi
memanjang menyulitkan untuk melihat objek jauh

Klasifikasi miopi
 1. Ringan : lensa koreksinya 0,25 s/d 3,00 Dioptri
 2. Sedang : lensa koreksinya 3,25 s/d 6,00 Dioptri.
 3. Berat :lensa koreksinya 6,00 s/d 9.00 Dioptri.
 4.

Anda mungkin juga menyukai