Anda di halaman 1dari 20

PEMBUAHAN, NIDASI DAN

PLASENTAsi
• Tujuan Umum :
• Memahami proses pembuahan, nidasi dan plasentasi
• Tujuan Khusus :
• Menjelaskan fertilisasi
• Menjelaskan nidasi
• Menjelaskan plasentasi
Fertilisasi (Pembuahan)

• Definisi:penyatuan ovum (oosit sekunder) dengan spermatozoa yang


biasanya berlangsung di ampula tuba.
• Tahapan :
• Penetrasi spermatozoa
• Fusi spermatozoa dengan ovum
• Fusi materi genetik
PROSES PENETRASI SPERMA DENGAN OVUM

Spermatozoa menembus Spermatozoa berinteraksi Interaksi antara sperma


korona radiata dengan zona pelusida dan Glikoprotein ZP3

Terjadi reaksi korteks Sperma menembus zona Pengeluaran enzim pada


ovum pelusida akrosom

Granula pada korteks Hanya satu sperma yang


ovum berfusi dengan Membentuk materi dapat masuk kedalam
membran plasma sel yang keras ovum
Fusi Sperma
dan Ovum serta
Fusi Materi Penetrasi sperma
Genetik dengan ovum

Sperma Ovum

Merangsang Oosit pada


fase metafase untuk
Degenerasi pada membelah
ekor dan
mitokondria

Oosit anafase Polar bodies (badan


kutub) masuk ke
ruang perivintelina

Fusi materi genetik


Pronukleus haploid Pronukleus haploid

ZYGOT
• Sperma yang telah masuk ke vitelus akan kehilangan membran
nukleus nya dan hanya pro nukleus yang tertinggal, sedangkan ekor
dan mitokondria sperma mengalami degenerasi.
• Masuknya sperma kedalam vitelus membangkitkan nukleus ovum
yang berada pada metafase untuk melanjutkan proses pembelahan
ke fase selanjutnya. Sesudah memasuki fase anafase benda kutub
akan masuk ke dalam rongga perivintelina dan ovum hanya memiliki
pronukleus yang haploid
• Kedua pronukleus mendekat dan bersatu membentuk zygot
• Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah pembelahan
zygot.
2 sel 4 sel  8 sel  16 sel (morula)  blastokista
Nidasi (Implantasi)

• Selanjutnya pada hari keempat hasil konsepsi mencapai stadium


blastula disebut blastokista, suatu bentuk yang dibagian luarnya
adalah trofoblast dan di bagian dalamnya disebut inner cell mass.
Massa inner cell ini berkembang menjadi janin dan trofoblast akan
berkembang menjadi plasenta. Dengan demikian, blastokista
diselubungi oleh suatu simpai yang disebut trofoblast. Trofoblas ini
sangat kritis untuk keberhasilan nidasi.
Inner cell
Morula Blastokista Janin
mass

Sito trofoblast Trofoblast

Sinsisiotrofoblas Trofoblas jangkar


Trofoblas invasif
ekstra vili

Menghasilkan Migrasi ke
Menghasilkan hormon
trophouterinectine endometrium dan
bHCG
myometrium

Mensekresikan
proteinase
• Dalam perkembangan differensiasi trofoblast, sitotrofoblast dapat
berdiferensiasi menjadi:
• Sinsisiotrofoblast yang aktif menghasilkan hormon’
• Trofoblast jangkar ekstravili yang menempel pada endometrium
• Trofoblast yang invasif
• Pada umumnya blatokista masuk di endometerium pada bagian
massa inner cell berlokasi. Dikemukakan bahwa hal inilah yang
menyebabkan tali pusat berpangkal sentral atau parasentral.
• Setelah nidasi berhasil, selanjutnya hasil konsepsi akan tumbuh dan
berkembang di dalam endometrium. Embrio ini selalu terpisahkan
dari darah dan jaringan ibu oleh suatu lapisan sitotrofoblas di sisi
bagian dalam dan sinsisiotrofoblas di bagian luar.
Plasentasi

• Proses pembentukan struktur dan jenis plasenta . Setelah nidasi


embrio ke dalam endometrium selesai, plasentasi dimulai dan
berlangsung sampai 12-18 minggu setelah fertilisasi.
• Dalam 2 minggu pertama perkembangan hasil konsepsi trofoblas
invasif telah melakukan penetrasi ke pembuluh darah endometrium.
Terbentuklah sinus intertrofoblas yaitu ruang-ruangan yang berisi
darah maternal dari pembuluh-pembuluh darah yang dihancurkan.
Proses terbentuknya plasenta
Trofoblast Invasif

Penetrasi ke pembuluh Perubahan struktur


darah endometrium endometrium

Terbentuk sinus
intertrofoblastik DECIDUA

Ruang ruang interviler

Villi korialis PLASENTA


-Gambar plasenta-
-desidua-

• Desidua
• Desidua kapsularis
• Desidua basalis
• Desidua parietalis
RINGKASAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai