Pars transisi
Pars mucosa
Dentis
Glandula saliva
◦ Parotis
◦ Submandibula
◦ sublingualis
Ep. Columnar
simplex
Chief cell
Parietal cell
Mucous neck cell
Ep. Columnar simplex
Absorbsi
Plexus myentericus
Plexus
auerbach
Plexus myentericus
meissner
Sugito Wonodirekso, Penuntun Praktikum
Histologi ed. 1 FK UI, Penerbit Dian
Rakyat:Jakarta, 2003
YUNITA
DZIKRULLAH AKBAR
Hasil reaksi imunologik yang menyimpang.
Reaksi hipersensitifitas tipe I yang diperani
oleh IgE
1. Faktor genetik
2. Imaturitas usus
3. Pajanan alergi
4. Faktor pencetus
IgG dan IgM membentuk reaksi kompleks imun dengan
antigen makanan, reaksi tipe III, yang menyebabkan
malabsorpsi, protein-losing enteropathy, anemia defisiensi
besi, perdarahan saluran cerna, penyakit paru menahun,
sudden infant death
Mual, muntah,
peristaltik
meningkat
Gas, asam
Kolonosit laktat, asam Fermentasi Kolon
lemak rantai
pendek
Dilewati pH tinja
menurun
Diare
osmotik
Paroksismal
Daerah periumbilikalis atau suprapubik
Nyeri berlangsung kurang dari 1 jam
Nyeri tak menjalar, kram atau tajam, tak
membangunkan anak malam hari
Nyeri tak berhubungan dengan makanan,
aktivitas, kebiasaan buang air besar
Mengganggu aktivitas
Diantara 2 episode terdapat bebas gejala
Pemeriksaan fisik normal, kecuali kadang-
kadang nyeri perut di kiri bawah
Nilai laboratorium normal
Diare
perut kembung
nyeri perut
kotoran berbau asam dan berlendir, kadang
cair
daerah sekitar anus kemerahan (pada bayi)
Clinitest
Laktosa Loading test
Barium meal lactose
Anamnesis:
◦ Mual Muntah
◦ Diare yang sangat frekuen, cair, bulky, dan berbau asam
◦ Flatulens
◦ Kolik abdomen
◦ Bayi prematur
Pemeriksaan Fisik
◦ Demam
◦ Perut Kembung
Pemeriksaan Penunjang
◦ dicurigai adanya malabsorpsi laktosa bila didapatkan lebih dari 0,5% bahan pereduksi
(++ - ++++)
◦ pemeriksaan laktose toleransi test hasilnya kurva mendatar
◦ Dinyatakan malabsorpsi laktosa bila tampak dilatasi usus halus, pengenceran barium
dan kenaikan kecepatan waktu singgah
◦ peningkatan gas hidrogen nafas diatas 20 ppm sebelum 2 jam setelah pemberian
larutan laktosa menunjukkan kemungkinan adanya malabsorpsi laktosa
Pemberian Low Lactose Milk (LLM) / Free
Lactose Milk (FLM) selama 2-3 bulan kembali
ke susu asal secara bertahap.
Terapi simptomatis
Malnutrisi
BB sulit naik
Kesulitan makan berulang dan lama
Anak dengan alergi makanan non igE-
mediatead biasanya mengatasi alergi
makanan mereka di tahun-tahun pertama
kehidupan.
Secara umum sebaian besar bayi dan anak-
anak mengatasi atau menjadi toleran
terhadap klinis hipersensitivitas makanan
mereka.
suatu penyakit yang berdasarkan reaksi
imunologis yg timbul sebagai akibat pemberian
susu sapi atau makanan yg mengandung susu
sapi dan reaksi ini dapat segera atau lambat
Kejadian alergi makanan (AM) meningkat
terutama pada infant dan anak kecil pada
usia 3 tahun pertama.
Heat stable
Tipe alergi paling sering (68%) onset akut, IgE
mediated, berhubungan dengan riwayat atopi
keluarga
Ig.E
Mediator Inflamasi
Reaksi imun
Reaksi non imun
(Alergi/hipersensitivitas) )
(Intoleransi makanan
Gejala Klinis
Nasal crease
Pemeriksaan Penunjang
• Darah Tepi
Eosinofil > 3% atau eosinofil total >300/mL
Kadar IgE spesifik susu sapi meningkat
• Uji Kulit
Uji kulit gores
Uji tusuk (tersering)
Uji intradermal (lebih sensitif)
Prediksi positif < 50%, prediktif negatif 90%
Usia < 1 th : sering negatif palsu
Indurasi ~ usia
Usia > 2 th : > 8 mm
Usia < 2 th : > 6 mm
Pemeriksaan Penunjang
Uji provokasi susu sapi
• Double blind placebo controlled food challenge :
baku emas
Memberikan makanan dan plasebo secara
bergantian dan tersamar
Sering untuk penelitian
Pemeriksaan Penunjang
• Provokasi makanan terbuka
Eliminasi susu sapi 2-3 minggu
Gejala berkurang/menghilang : diberikan susu sapi secara
bertahap 3 cc, 6cc dan sampai mencapai ~ yang diminum
Evaluasi 2 jam : gejala (+/-)
Usia > 3 th : Dicatat ~ 2 minggu gejala yang mungkin
muncul
Diet eliminasi ulang 2 minggu
Provokasi 10 cc naik ~ diminum, interval 10 menit
Dapat di rumah, kecuali bersifat anafilaksis/angioedema
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan kadar histamin
Dilakukan setelah provokasi dengan protein susu sapi
Kombinasi skin prick test + IgE spesifik : nilai duga positif 95% menduga
reaksi diperantarai IgE
Tidak bergunapada keadaan tidak diperantarai IgE
ASI eksklusif selama 6 bulan
Menghindari segala bentuk produk susu sapi
Anti histamin
Epinefrin
Curiga ASS Bayi dengan ASI eksklusif
Pemeriksaan klinis
•
Perkenalkan
kembali protein Lanjutkan pemberian ASI
susu sapi
• Ibu dapat diet normal atau
• Pertimbangkan diagnosis alergi makanan lain
Gejala (+) •Gejala
Pertimbangkan
(-) diagnosis lain
Eliminasi susu sapi Ibu dapat mengkonsumsi
pada diet ibu protein susu sapi
Pemeriksaan klinis