Anda di halaman 1dari 52

ANATOMI

MATA,TELINGA,HIDUNG
Dhina Widayati
FN II
ANATOMI & FISIOLOGI MATA

Bola mata terdiri dari:


• Dinding bola mata
• Isi bola mata
Potongan sagital segmen depan mata
• Dinding bola mata terdiri dari
– sclera
– cornea
• Isi bola mata terdiri dari
– Uvea: iris, corpus ciliaris, choroid
– Retina
– Lensa
– Corpus vitreus
Retina Vitreous
Humor Lens Muscle
Sclera
Choroid Ligaments
Iris
Fovea

Lens Pupil
The
Cornea
Human
Eye
Aqueous
Optic Nerve eyelid Humor
Blind Spot
Sclera
• Sclera: - tebal (1mm)
- depan
- conjunctiva bulbi
- conjunctiva palpebra
• Fungsi:
1. Mempertahankan
bentuk bola mata
2. Melindungi trauma
Cornea
• Lapisan cornea:
– epithel
– membrana Bowman
– Stroma
– Membrana
Descemeti
– Endothel
• Fungsi:
– sebagai dinding bola
mata
– media refraksi
1. Uvea
a. Iris:Mengatur
sinar 
diameter
1,5mm – 8 mm
b. Corpus ciliaris:
akomodasi
c. Choroid: nutrisi
retina
2. Retina:
• Macula lutea (Ø 1 – 2 mm) ketajaman
penglihatan/fovea centralis
• Papila nn.optici  tempat masuk arteri &
vena retina centralis
• Mengandung reseptor batang & kerucut.
• Mengandung 4 neuron:
• Sel bipolar, sel ganglion
• Sel horizontal, sel amacrine
3. Lensa
– Sifat: elastis, transparan, avascular, syaraf
(-) zonula zinii kendor  lensa jadi
cembung  akomodas
– Fungsi : Media refraksi

4. Corpus Vitreus
– bening, konsistensi lunak
– Tidak punya pemb. darah —> nutrisi dari
choroid, corpus ciliaris & retina
Pupil
• Jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata
dikontrol oleh iris
TELINGA
• Telinga merupakan organ untuk pendengaran
dan keseimbangan
TELINGA DIBAGI MENJADI 3
BAGIAN
• TELINGA LUAR : menangkap gelombang
suara yang dirubah menjadi energi mekanis
oleh telinga tengah
• TELINGA TENGAH : merubah energi mekanis
menjadi gelombang saraf, yang kemudian
dihantarkan ke otak
• TELINGA DALAM : membantu menjaga
keseimbangan tubuh.
ANATOMI TELINGA
ANATOMI TELINGA
TELINGA LUAR

TERDIRI DARI
1. AURIKEL (PINNA)
TERBUAT DARI KARTILAGO YANG DIBUNGKUS
OLEH KULIT, LENTUR
2. SALURAN (CANAL)
TEROWONGAN YANG MASUK KE DALAM TULANG
TEMPORAL
• TERDAPAT KELENJAR CERUMEN (YG BERFUNGSI
UNTUK MENJAGA GENDANG TELINGA LENTUR
DAN MENANGKAP DEBU)
TELINGA TENGAH
• Tdr dr gendang telinga (membran timpani)
dan sebuah ruang kecil berisi udara yang
memiliki 3 tulang kecil yang menghubungkan
gendang telinga dengan telinga dalam.
Ketiga tulang tersebut adalah:
# Maleus (bentuknya seperti palu, melekat
pada gendang telinga)
# Inkus (menghugungkan maleus dan stapes)
# Stapes (melekat pda jendela oval di pintu
masuk ke telinga dalam).
Getaran dari gendang telinga diperkuat secara
mekanik oleh tulang-tulang tersebut dan
dihantarkan ke jendela oval.
2 otot kecil-kecil:

# Otot tensor timpani (melekat pada maleus


dan menjaga agar gendang telinga tetap
menempel)
# Otot stapedius (melekat pada stapes dan
menstabilkan hubungan antara stapedius
dengan jendela oval.
Refleks Akustik
• Jika telinga menerima suara yang keras, maka
otot stapedius akan berkontraksi sehingga
rangkaian tulang-tulang semakin kaku dan
hanya sedikit suara yang dihantarkan.
Respon ini disebut refleks akustik, yang
membantu melindungi telinga dalam yang
rapuh dari kerusakan karena suara.
Tuba eustakius
• adalah saluran kecil yang menghubungkan
teling tengah dengan hidung bagian belakang,
yang memungkinkan masuknya udara luar ke
dalam telinga tengah.
Tuba eustakius membuka ketika kita menelan,
sehingga membantu menjaga tekanan udara
yang sama pada kedua sisi gendang telinga,
yang penting untuk fungsi pendengaran yang
normal dan kenyamanan.
TELINGA DALAM
Telinga dalam (labirin) adalah suatu struktur
yang kompleks, yang terjdiri dari 2 bagian
utama:
# Koklea (organ pendengaran)
# Kanalis semisirkuler (organ keseimbangan).
• Koklea merupakan saluran berrongga yang
berbentuk seperti rumah siput, terdiri dari
cairan kental dan organ Corti, yang
mengandung ribuan sel-sel kecil (sel rambut)
yang memiliki rambut yang mengarah ke
dalam cairan tersebut.
Fisiologi Pendengaran
• Getaran suara yang dihantarkan dari tulang
pendengaran di telinga tengah ke jendela oval
di telinga dalam menyebabkan bergetarnya
cairan dan sel rambut. Sel rambut yang
berbeda memberikan respon terhadap
frekuensi suara yang berbeda dan
merubahnya menjadi gelombang saraf.
Gelombang saraf ini lalu berjalan di sepanjang
serat-serat saraf pendengaran yang akan
membawanya ke otak.
Walaupun ada perlindungan dari refleks
akustik, tetapi suara yang gaduh bisa
menyebabkan kerusakan pada sel rambut.
Jika sel rambut rusak, dia tidak akan tumbuh
kembali.
Jika telinga terus menerus menerima suara
keras maka bisa terjadi kerusakan sel rambut
yang progresif dan berkurangnya pendengaran.
Kanalis semisirkuler
merupakan 3 saluran yang berisi cairan, yang
berfungsi membantu menjaga keseimbangan.
Setiap gerakan kepala menyebabkan ciaran di
dalam saluran bergerak.
Gerakan cairan di salah satu saluran bisa lebih
besar dari gerakan cairan di saluran lainnya;
hal ini tergantung kepada arah pergerakan
kepala.
• Saluran ini juga mengandung sel rambut yang
memberikan respon terhadap gerakan cairan.
Sel rambut ini memprakarsai gelombang saraf yang
menyampaikan pesan ke otak, ke arah mana kepala
bergerak, sehingga keseimbangan bisa
dipertahankan.

Jika terjadi infeksi pada kanalis semisirkuler, (seperti


yang terjadi pada infeksi telinga tengah atau flu)
maka bisa timbul vertigo (perasaan berputar).
HIDUNG

Hidung merupakan organ penciuman dan


jalan utama keluar-masuknya udara dari dan
ke paru-paru.
Hidung juga memberikan tambahan resonansi
pada suara dan merupakan tempat
bermuaranya sinus paranasalis dan saluran air
mata.
ANATOMI HIDUNG
• Hidung bagian atas terdiri dari tulang dan
hidung bagian bawah terdiri dari tulang rawan
(kartilago).
Di dalam hidung terdapat rongga yang
dipisahkan menjadi 2 rongga oleh septum,
yang membentang dari lubang hidung sampai
ke tenggorokan bagian belakang.
• Tulang yang disebut konka nasalis menonjol ke
dalam rongga hidung, membentuk sejumlah
lipatan.
Lipatan ini menyebabkan bertambah luasnya
daerah permukaan yang dilalui udara.

Rongga hidung dilapisi oleh selaput lendir dan


pembuluh darah.
Luasnya permukaan dan banyaknya pembuluh
darah memungkinkan hidung menghangatkan dan
melembabkan udara yang masuk dengan segera.
• sel-sel pada selaput lendir menghasilkan lendir dan
memiliki tonjolan-tonjolan kecil seperti rambut
(silia).
Biasanya kotoran yang masuk ke hidung ditangkap
oleh lendir, lalu disapu oleh silia ke arah lobang
hidung atau ke tenggorokan. Cara ini membantu
membersihkan udara sebelum masuk ke dalam
paru-paru.
Bersin secara otomatis membersihkan saluran
hidung sebagai respon terhadap iritasi, sedangkan
batuk membersihkan paru-paru.
• Sel-sel penghidu terdapat di rongga hidung
bagian atas.
Sel-sel ini memiliki silia yang mengarah ke
bawah (ke rongga hidung) dan serat saraf yang
mengarah ke atas (ke bulbus olfaktorius, yang
merupakan penonjolan pada setiap saraf
olfaktorius/saraf penghidu).
Saraf olfaktorius langsung mengarah ke otak.
SINUS PARANASALIS
Tulang di sekitar hidung terdiri dari sinus
paranasalis, yang merupakan ruang berrongga
dengan lubang yang mengarah ke rongga
hidung.
Terdapat 4 kelompok sinus paranasalis:
# Sinus maksilaris
# Sinus etmoidalis
# Sinus frontalis
# Sinus sfenoidalis.
• Dengan adanya sinus ini maka:
- berat dari tulang wajah menjadi berkurang
- kekuatan dan bentuk tulang terpelihara
- resonansi suara bertambah.
• Sinus dilapisi oleh selapus lendir yang terdiri
dari sel-sel penghasil lendir dan silia.
Partikel kotoran yang masuk ditangkap oleh
lendir lalu disapu oleh silia ke rongga hidung.
Pengaliran dari sinus bisa tersumbat, sehingga
sinus sangat peka terhadap ifneksi dan
peradangan (sinusitis).
TERIMA
KASIH
ATAS
PERHATIANNYA
• • Telinga luar dan tengah mengubah
gelombang suara dari hantaran udara menjadi
getaran cairan di telinga dalam.
Telinga luar :

1. Pina
2. Meatus auditorius eksternus
3. Membran timpani
• • Pina :
Suatu lempeng tulang rawan yg dibungkus kulit,
mengumpulkan gelombang suara dan menyalurkannya
ke saluran telinga bagian dalam.
• Meatus auditorius eksternus :
Merupakan saluran yg dijaga oleh rambut2 rambut
halus. Kulit yg melapisi saluran telinga mengandung
kelenjar keringat yg menghasilkan serumen.
• Membran timpani :
Membran tipis yg teregang menutupi pintu masuk
ketelinga tengah
• • Tuba eustachii :
Yang menghubungkan telinga tengah ke faring. Dalam
keadan tertutup, tapi dapat dibuat terbuka, bila
mengunyah, menguap atau menelan.
• Telinga tengah :
Memindahkan getaran dari membrane timpani ke
cairan telinga dalam. Pemindahan lebih mudah krn ada
tulang maleus, incus dan stapes.Maleus melekat ke
membran timpani, dan stapes melekat ke jendela oval.

Anda mungkin juga menyukai