Anda di halaman 1dari 51

Diana Rachmania

Review Hantaran Jantung


SA Node
(potensial listrik yang mempunyai hantaran besar)

AV Node
(memiliki hantaran lebih kecil = 50 J)

Berkas HIS

Serabut Purkinje (serabut diarea jantung)


Kurva EKG m.gb.kan proses listrik yang terjadi pada
atrium & ventrikel

Proses listrik t/d :


1.Depolarisasi atrium
2.Repolarisasi atrium
3.Depolarisasi ventrikel
4.Repolarisasi ventrikel

Depolarisasi : penyebaran rangsang


Repolarisasi : sel otot kembali istitahat
Hantaran EKG normal memperlihatkan 3 proses
listrik yi/ : Depolarisasi atrium, depolarisasi
ventrikel, repolarisasi ventrikel.

Repolarisasi ventrikel umumnya tdk terlihat ok/


- Intensitasnya kecil
- Waktunya bersamaan dg depolarisasi
ventrikel yg intensitasnya jauh lebih besar
KURVA EKG NORMAL
Disritmia
 Definisi:
kelainan denyut jantung yang meliputi
gangguan frekuensi atau irama atau keduanya.

Disritmia merupakan gangguan sistem hantaran


jantung
Identifikasi Disritmia

Tempat terjadinya:
• Nodus sinus (SA Node)
• Atrium
• Nodus AV atau sambungan
• Ventrikel
Mekanisme Hantaran Pada Disritmia
• Bradikardi
• Takikardi
• Flutter
• Fibrilasi
• Denyut prematur
• Gangguan hantaran impuls jantung
Tipe – Tipe Disritmia
A. Disritmia pada Nodus Sinus
1. Bradikardi sinus
Karakteristik disritmia:
• Frekuensi: 40-60 per menit
• Gelombang P mendahului setiap
kompleks QRS
• Hantaran: normal
• Irama : reguler
2.Takikardi Sinus
Karakteristik EKG:
• Frekuensi: 100 – 180 per menit
• Gelombang P: mendahului setiap
QRS kompleks
• QRS kompleks: mempunyai durasi
yang normal
• Hantaran : normal
• Irama : reguler
B.Disritmia pada Atrium
1. Takikardi Atrium
• Kecepatan antara 150-250
• Irama teratur
• Sering gelombang P terlihat memuncak
Takikardi Atrium Paroksismal
adalah takikardi atrium yang ditandai
dengan awitan yang mendadak dan
penghentian mendadak
Karakteristik EKG:
• Frekuensi 150-250 permenit
• Gel P mengalami distorsi dibanding
gelombang p normal
• Komplek QR: biasanay normal
• Hantaran: biasanya normal
• Irama reguler
2.Kontraksi Prematur Atrium
(PAC = Premature Atrium Contraction)
Disebabkan iritabilitas otot atrium
karena kafein, alkohol, nikotin,
stres, atau cemas

Karakteristik:
• Frekuensi: 60-100 per menit
• Gel P: biasanya berbeda dgn P yang
normal (irritabel)
• Kompleks QRS bisa normal
• Hantaran normal
3.Flutter Atrium (AF)
Flutter atrium terjadi bila ada titik fokus di
atrium menangkap irama jantung dan membuat
impuls antara 250- 350 kali per menit
Karakteristik:
• Frekuensi: 250- 350 per menit
• Irama: reguler atau ireguler
• Gel P tidak ada
• Gel T: ada tapi tertutup gelombanga fluter
• Kompleks QRS: konfigurasi normal dan waktu
hantaran normal
4.Fibrilasi atrium
adalah: kontraksi otot atrium yang
tidak terorganisasi dan tidak
terkoordinasi

Karakteristik:
• Frekuensi: 350-500 per menit
• Gel P tidak konsisten
• Kompleks QRS: biasanya normal
• Hantaran biasanya normal melalui
ventrikel
C.Disritmia Pada Ventrikel
1.Takikardi ventrikel
Disebabkan oleh: peningkatan iritabilitas
miokard
Karakteristik:
• Frekuensi: 150-200 per menit
• Gel P: biasanya tenggelam dlm kompleks
QRS
• Hantaran: berasal dari ventrikel
• Irama: biasanya reguler
2.Kontraksi Prematur Ventrikel
(PVC)
terjadi karena peningkatan otomatisasi
sel otot ventrikel.
Biasanya klien merasa berdebar- debar
tapi tidak ada keluhan lain.
Karakteristik EKG:
• Frekuensi: 60-100 per menit
• Gel P tdk muncul krn impuls dari
ventrikel
• Kompleks QRS: bentuk lebar dan aneh
• Irama: irreguler
3.Fibrilasi ventrikel
Adalah: denyutan ventrikel yang cepat dan
tak efektif
Karakteristik:
• Frekuensi: cepat, tak terkoordinasi, tak
efektif
• Gel P: tidak terlihat
• Kompleks QRS: cepat, ireguler
• Hantaran: banyak fokus di ventrikel
• Irama sangat irreguler
• Penanganan segera dengan defibrilasi
4.Bigemini Ventrikel
Karakteristik:
• Frekuensi: kurang dari 90 per denyut
• Irama ireguler
• Kompleks QRS: setiap denyut adalah
PVC
• Hantaran: denyut sinus normal tapi PVC
mulai berselang seling
D.ABNORMALITAS HANTARAN
1.Penyekat AV derajat satu (Blok AV 1)
Karakteristik:
• Frekuensi : bervariasi
• Gel P mendahului kompleks QRS
• Hantaran: menjadi lambat
• Irama: biasanya ireguler
2.Penyekat AV derajat 2 (blok AV 2)
Karakteristik:
• Frekuensi: 30-55 kali per menit
• Gel P terdapat dua, tiga, atau empat
gelombang utk setiap kompleks QRS
• Kompleks QRS: biasanya normal
• Irama: lambat dan ireguler
3.Penyekat AV derajat tiga
(BLOK AV 3)
Frekuensi jantung berkurang drastis
mengakibatkan perfusi ke organ vital
menurun
Karakteristik:
• frekuensi atrium:60-100 per menit
• QRS kompleks melebar
• Gel P tidak saling berhubungan dg QRS
• Gel P dari nodus SA terlihat reguler
• Irama: biasanya lambat tapi reguler
ASUHAN KEPERAWATAN
DISRITMIA
A.PENGKAJIAN
• Riwayat kesehatan klien
• Pemeriksaan fisik:
-adanya tanda-tanda penurunan curah
jantung
-tanda retensi cairan
-pengukuran TTV
-auskultasi bunyi jantung tambahan
• Pengkajian psikososial
B.DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Resiko Tinggi thd penurunan curah


jantung b.d gg konduksi elektrikal
• Kecemasan berhubungan dengan
ketakutan akibat kurang pengetahuan
• Kurangnya pengetahuan berhubungan
dengan kurangnya pajanan informasi
C.PERENCANAAN
Tujuan:
• Mempertahankan / meningkatkan curah
jantung yg adekuat
• mengurangi kecemasan
• meningkatkan pengetahuan

D.INTERVENSI KEPERAWATAN
• Mengurangi kecemasan
• Memberikan penyuluhan pada klien
• Pemantauan penurunan curah jantung
(observasi TTV secara teratur)
Penatalaksanaan Tambahan
Disritmia
• Kardioversi: pemakaian arus listrik utk
menghentikan disritmia yang memiliki kompleks QRS
dan pasien dlm keadaan sadar
• Defibrilasi: kardioversi dalam keadaan gawat
darurat pada fibrilasi ventrikel
• Defibrilator Kardioverter
Implantabel: alat untuk mendeteksi dan
mengakhiri episode takikardi ventrikel yang
mengancam jiwa
• Terapi pace maker: alat untuk menghasilakan
stimulus listrik berulang ke otot jantung untuk
mengontrol frekuensi jantung

Anda mungkin juga menyukai