Anda di halaman 1dari 33

SEMINAR PROPOSAL

ANALISIS HIDROLOGI UNTUK PENENTUAN


DEBIT BANJIR RANCANGAN PADA
BENDUNGAN WAY BESAI
Oleh
MUTYA NIVITHA
1215011079
PEMBIMBING I : DWI JOKO WINARNO, S.T., M. ENG.
PEMBIMBING II : DR. DYAH INDRIANA K, S.T., M.SC
PENGUJI : DR. ENDRO P. WAHONO, S.T., M.T

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
DAFTAR ISI

I.PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA
I. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

ANALISIS
HIDROLOGI

BENDUNGAN WAY BANJIR


BESAI
RUMUSAN
1. Bagaimana memperkirakan debit
MASALAH banjir rancangan menggunakan
analisis frekuensi?
2. Bagaimana memperkirakan debit
banjir rancangan menggunakan
HEC-HMS (Hydrologic Engineering
Center – The Hydrologic Modeling
System)?
3. Bagaimana memperkirakan debit
aliran rendah dengan metode FDC
(Flow Duration Curve)?
BATASAN MASALAH

1. Pengambilan data debit dilakukan dengan pengukuran


tinggi muka air, kecepatan, penampang melintang sungai
dan data dari bendungan Way Besai
2. Dibuat rating curve (liku kalibrasi) hubungan antara tinggi
muka air dan debit.
3. Data curah hujan didapat dari telemetri dan alat penakar
hujan tipe tipping bucket
4. Tinggi muka air didapat dari AWLR dan telemetri
5. Menghitung debit banjir rancangan menggunakan analisis
frekuensi dan HEC-HMS
6. Menganalisis Flow Duration Curve untuk debit andalan
TUJUAN PENELITIAN
MENGANALISIS DEBIT BANJIR RANCANGAN
MENGGUNAKAN SOFTWARE HEC-HMS

MENGANALISIS DEBIT BANJIR RANCANGAN


MENGGUNAKAN ANALISIS FREKUENSI

MENGANALISIS DEBIT ALIRAN RENDAH MENGUNAKAN


METODE FDC
MENGETAHUI DEBIT PUNCAK,
WAKTU PUNCAK DAN WAKTU
DASAR

MANFAAT
PENELITIAN

MENGETAHUI DEBIT BANJIR


RANCANGAN
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hidrologi
Hidrologi pada dasarnya adalah suatu ilmu yang
bersifat menafsirkan. Melakukan percobaan
dibatasi oleh ukuran kejadian di alam, yang diteliti
secara sederhana dengan akibat yang bersifat
khusus. Persyaratan mendasarnya berupa data
yang diamati dan diukur mengenai semua segi
pencurahan, pelimpasan, penelusuran, pengaliran
sungai, penguapan, dan seterusnya. (Wilson,
E.M., 1969).
2.2. Analisis hidrologi
Analisis Hidrologi adalah kumpulan keterangan
atau fakta mengenai fenomena hidrologi.
Fenomena hidrologi seperti besarnya curah hujan,
temperatur, penguapan, lamanya penyinaran
matahari, kecepatan angin, debit sungai, tinggi
muka air, selalu berubah menurut waktu. Untuk
suatu tujuan tertentu data-data hidrologi dapat
dikumpulkan, dihitung, disajikan, dan ditafsirkan
dengan menggunakan prosedur tertentu (Yuliana,
2008).
2.3. Analisis Frekuensi
Analisis frekuensi digunakan untuk menetapkan
besaran hujan atau debit dengan kala ulang
tertentu. Analisis frekuensi dapat dilakukan dari
rekaman data debit/hujan, dan didasarkan pada
sifat statistik data yang tersedia untuk
memperoleh probabilitas besaran hujan/debit di
masa yang akan datang.
Pemilihan jenis sebaran:
1. Distribusi normal
Ciri khas distribusi normal adalah:
2. Distribusi Log Normal
Sifat statistik distribusi Log Normal adalah :

3. Distribusi Gumbel
Ciri khas statistik distribusi Gumbel adalah:
4. Distribusi Log Pearson III
Parameter-parameter statistik yang diperlukan oleh
distribusi Log Pearson III adalah (Soemarto, 1987):
a. Nilai rerata
b. Standar deviasi (S)
c. Skewness
2.4 FDC (Flow Duration Curve)
Flow Duration Curve (FDC) menunjukkan
persentase waktu yang pasti terjadi terhadap nilai
debit mingguan, bulanan, atau tahunan yang
menyamai atau melebihi jumlah yang tersedia
pada pencatatan tahunan.
FDC berguna untuk menghitung debit andalan
(80%).
2.5 HEC-HMS
Software HEC-HMS (Hydrologic Modeling System)
ini dirancang untuk menghitung proses hujan–
aliran suatu sistem DAS. Software ini
dikembangkan oleh Hydrologic Engineering
Center (HEC) dari US Army Corps of Engineering.
Komponen-komponen HEC-HMS
III. METODOLOGI PENELITIAN
LOKASI PENELITIAN
DATA YANG DIGUNAKAN
1. Data Primer
Data primer yang digunakan berupa :
• Data tinggi muka air
• Kecepatan aliran sungai
• Penampang melintang sungai (cross section)
• Data curah hujan
2. Data Sekunder
•Data tinggi muka air yang didapat dari
Bendungan Way Besai.
•Data curah hujan yang juga didapat dari
Bendungan Way Besai.
•Data debit Way Besai
•Data SRTM (Shuttle Radar Topography Mission)
untuk membuat DEM (Digital Elevation Model)
•Data RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah)
Provinsi Lampung
ALAT YANG DIGUNAKAN

PIEL SCHAALE
ALAT PENGUKUR
PIPA PVC
TINGGI MUKA AIR
(AWLR)
CURRENT METER
ALAT PENAKAR HUJAN
OTOMATIS
METERAN
GPS
PIEL SCHAALE DAN TALI
YANG DITANDAI PER 50 CM
UNTUK MENGUKUR
KEDALAMAN SUNGAI
FLOWCHART
DAFTAR PUSTAKA
Affandy, Nur Azizah. 2011. Pemodelan Hujan-Debit Menggunakan Model
Hec-Hms Di Das Sampean Baru (Skripsi). ITS: Surabaya.

Amin, M. B. (2010, Juni 6). M. Baitullah Al Amin Blog. Retrieved Oktober


30, 2016, from http://baitullah.unsri.ac.id/2010/06/analisis-frekuensi/.

Andika, Fidiarta. 2008. Studi Kelayakan Pembangunan Pembangkit Listrik


Tenaga Mikrohidro (PLTM) Lubuk Gadang di Sumatera Barat dengan
Pendekatan System Dynamics (Tesis). UI: Jakarta.

Jayadi, R. 2000. Hidrologi I Pengenalan Hidrologi Teknik Sipil. UGM:


Yogyakarta.
Jayadi, R. dkk. 2015. Petunjuk Cara Pemakaian Paket Model HEC - HMS. UGM:
Yogyakarta.

Raghunath, H. 2006. Hydrology (Principles, Anylisis, Design). New Age: Manipal.

Robot, Jeffier Andrew. 2014. Analisis Debit Banjir Sungai Ranoyapo Menggunakan
Metode HSS GAMA 1 dan HSS Limantara (Skripsi). Universitas Sam Ratulangi:
Manado.

Soemarto, C. 1987. Hidrologi Teknik. Usaha Nasional: Surabaya.

Triatmodjo, Bambang.2008. Hidrologi Terapan. Beta Offset: Yogyakarta.

Wilson, E.M 1993. Hidrologi Teknik. ITB: Bandung.

Yuliana, Silvya.2008.Kajian Ulang Hidrologi.. UI: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai