Anda di halaman 1dari 33

Kelompok 4

ANA NUR JANNAH


ANGGI HARIS P
ANISHA YULIANTI
M . IZZUL A
Gangguan Muskuloskeletal

Arthritis,
Spondiloartropati seronegatif,
Rheumatoid Artritis,
Osteoartritis,
Keganasan Muskuloskeleal
ARTHRITIS
Definisi
 Artritis yaitu peradangan pada satu atau
beberapa sendi dan kadang-kadang posisi
tulang mengalami perubahan yang disertai
dengan rasa sakit, kebengkakan, kekakuan,
dan keterbatasan bergerak
Klasifikasi

 Osteoarthritis (OA),
 arthritis gout (pirai),
 artritis reumatoid (rheumatoid arthritis),
 artritis psoriatik (psoriatic arthritis)
ETIOLOGI

 Turunan genetik atau sejarah keluarga


 Cedera lama
 Pekerjaan dengan banyak tekanan.
 Kegemukan
 Penyakit otoimun
Manifestasi klinis
 Rasa nyeri yang timbul disebabkan adanya
peradangan yang terjadi di sekitar sendi,
 kerusakan sendi
 kekakuan pada sendi
 ketegangan otot, dan kelelahan
 Kaku sendi
 Kesemutan
 Mati rasa
 Pembekakan dan kemerahan
Patofisiologi
 Destruksi jaringan sendi terjadi melalui dua cara.
Pertama adalah destruksi pencernaan oleh produksi
protease, kolagenase dan enzim-enzim hidrolik
lainnya. Enzim-enzim ini memecah kartilago,
ligamen, tendon, dan tulang pada sendi, serta
dilepaskan bersama-sama dengan radikal oksigen
dan metabolit asam arakidonat oleh leukosit
polimorfonukleardalam cairan sinovial. Proses ini
diduga adalah bagian dari respon autoimun
terhadap antigen yang diproduksi secara lokal.
Destruksi jaringan juga terjadi melalui kerja panus
reumatoid. Panus merupakan jaringan granulasi
vaskular yang terbentuk dari sinovium yang
meradang dan kemudian meluas ke sendi.
Spondiloartritis
(spondiloartropati)
Definisi

nama keseluruhan suatu penyakit rematik


dengan peradangan yang dapat
mempengaruhi tulang belakang dan
sendi, ligamen dan tendon.
Klasifikasi
 Nyeri tulang belakang inflamatif atau sinovitis
 AsimetrisTerutama pada ekstremitas bawah
atau lebih berikut ini :
 Riwayat keluarga positif
 Psoriasis
 Penyakit radang usus
 Uretritis, serfisitis atau diare akut dalam jangka 1
bulan sebelum arthritis.
 Nyeri bokong berpindah-pindah antara glutea kanan
dan kiri.
 Enteropati
 Sakroiliitis
Etiologi

 Masih belum diketahui secara pasti, namun di


duga karena dipengaruhi oleh faktor genetik.
Manifestasi

a. Manifestasi skeletal
a. Nyeri pinggang
b. Nyeri dada
c. Nyeri tekan pada tempat tertentu
d. Nyeri sendi lutut dan bahu
b. Manifestasi extra skeletal
a. Mata
b. Jantung
c. Paru-paru
d. Sistem syaraf
Patofisiologi

 selain genetik yang kuat untuk risiko


spondyloarthritis, hubungan penting ada di antara
agen bakteri spesifik dan patogenesis penyakit.
infeksi genitourinari dengan C.trachomatis, penyakit
diare dengan Shigella, Salmonella, Campylobacter,
dan spesiesYersinia dapat menginduksi arthritis
reaktif. beberapa agen infeksi tambahan kurang
umum terlibat. mereka muncul untuk memicu
respons peradangan, mungkin sebagai akibat dari
invasi antigen bakteri atau menyebabkan respon
kekebalan yang menyimpang terhadap infeksi yang
mengakibatkan misfolding molekul HLA B27 di
antigen presenting sel menghasilkan reaksi inflamasi
persisten
Rheumatoid Arthritis
Definisi
 Rematoid Artritis merupakan suatu penyakit
inflamasi sistemik kronik yangmanifestasi
utamanya adalah poliartritis yang progresif,
akan tetapi penyakit ini juga melibatkan
seluruh organ tubuh.(Hidayat : 2006)
Klasifikasi

 Rheumatoid arthritis klasik


 Reumatoid arthritis deficit
 Probable Reumatoid arthritis
 Possible Reumatoid arthritis
etiologi

 Infeksi
 Genetik
 Gangguan nutrisi
 Gangguan metabolisme
Manifestasi klinis
 Nyeri persendian
 Bengkak (Rheumatoid nodule)
 Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi
hari
 Terbatasnya pergerakan
 Sendi-sendi terasa panas
 Demam (pireksia)
 Anemia
 Berat badan menurun
 Kekuatan berkurang
 Tampak warna kemerahan di sekitar sendi
 Perubahan ukuran pada sendi dari ukuran normal
 Pasien tampak anemik
PATOFISIOLOGI
Proses awalnya, antigen (bakteri, mikroplasma
atau virus) menginfeksi sendi akibatnya terjadi
kerusakan lapisan sendi yaitu pada membran sinovial
dan terjadi peradangan yang berlangsung terus-
menerus. Peradangan ini akan menyebar ke tulang
rawan kapsul fibroma ligament tendon. Kemudian
terjadi penimbunan sel darah putih dan pembentukan
pada jaringan parut sehingga membran sinovium
menjadi hiperatropi dan menebal.Terjadinya
hiperatropi dan penebalan ini menyebabkan aliran
darah yang masuk ke dalam sendi menjadi terhambat.
Keadaan seperti ini akan mengakibatkan terjadinya
nekrosis (rusaknya jaringan sendi), nyeri hebat dan
deformitas (perubahan bentuk).
OSTEOARTHRITIS
 Osteoartritis adalah penyakit peradangan
sendi yang sering muncul pada usia lanjut.
Jarang dijumpai pada usia dibawah 40 tahun
dan lebih sering dijumpai pada usia diatas 60
tahun
ETIOLOGI

1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Ras
4. Faktor keturunan
5. Faktor mekanis
6. Cuaca dan iklim
7. trauma
Klasifikasi
 1.Osteoartritis Primer
 Osteoartritis Sekunder
 Trauma /instabilitas.
 Faktor Genetik/Perkembangan
 Penyakit Metabolik/Endokrin
Manifestasi klinis
 Rasa nyeri pada sendi
 Kekakuan dan keterbatasan gerak
 Peradangan
 Mekanik
Nyeri biasanya akan lebih dirasakan setelah
melakukan aktivitas lama
 Pembengkakan Sendi
 Deformitas
Patofisiologi
 Proses OA terjadi karena adanya gangguan
fungsi kondrosit. Kondrosit merupakan satu-
satunya sel hidup dalam tulang rawan sendi.
Kondrosit akan dipengaruhi oleh faktor anabolik
dan katabolik dalam mempertahankan
keseimbangan sintesis dan degradasi. Faktor
katabolik utama diperankan oleh sitoksin
interkoukin 1β (iL-β) dan tumor necrosis factor α
(TNF α), sedangkan faktor anabolik diperankan
oleh transforming growth factor (TNF β) dan
insulin-like growth factor 1 (IGF 1).
KEGANASAN MUSKULOSKELETAL
Definisi
 pertumbuhan sel baru yang bersifat ganas
dan abnormal pada tulang primer, tulang
rawan, jaringan ikat, dan sum-sum tulang.
Karsinoma tulang disebut juga dengan
neoplasma tulang atau tumor tulang
klasifikasi

 Tumor tulang primer


 Tumor tulang sekunder / metastasik
Etiologi

 EtiologiTumor Tulang Benigna ( jinak)


 EtiologiTumor Tulang Maligna
1.Faktor genetik atau keturunan
2.Virus,
3.Pemajanan
4.Agens hormonal,
5.Kegagalan sistem imun,
6.Agens kimia,
Manifestasi klinis
.Manifestasi Klinis Tumor Tulang Benigna (jinak)
 Pasien umumnya memiliki riwayat nyeri
berulang,
 tidak sanggup beraktivitas.
 Massa dan pembengkakan mungkin dapat
diketahui dengan palpasi,
 tetapi gejala pokok (kehilangan berat badan,
demam, berkeringat pada malam hari, lemas)
 Lesi yang berdekatan bergabung
 Nyeri
Patofisiologi
 Adanya tumor pada tulang menyebabkan
jaringan lunak diinvasi oleh sel tumor. Timbul
reaksi dari tulang normal dengan respon
osteolitik yaitu proses destruksi atau
penghancuran tulang dan respon osteoblastik
atau proses pembentukan tulang. Terjadi
destruksi tulang lokal.. Pada proses osteoblastik,
karena adanya sel tumor maka terjadi
penimbunan periosteum tulang yang baru dekat
tempat lesi terjadi, sehingga terjadi
pertumbuhan tulang yang abortif.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai