Disadur oleh
Bagus Indra Kusuma
122011101068
1
Tujuan
Mengevaluasi pemberian omeprazole pada
pasien yang mengalami luka bakar
esofagus korosif secara endoskopik.
2
Pendahuluan
Mengkonsumsi zat yang bersifat kaustik
dapat menginduksi luka dengan area yang
luas pada saluran pencernaan.
3
Lanjutan...
• Tingkat kerusakan jaringan bergantung
pada beberapa hal.
4
Lanjutan...
• Reaksi histopatologi utama dari jaringan
yang mengalami luka bakar kaustik
adalah sintesis, deposisi, dan remodeling
kolagen esofagus normal digantikan
oleh jaringan penghubung yang padat
stenosis
5
Lanjutan...
• Tujuan utama ketika memberikan terapi
pada kasus konsumsi zat kaustik adalah
untuk mencegah penyempitan.
6
Lanjutan...
• Omeprazole adalah proton pump
inhibitor yang juga mempunyai sifat
antiinflamasi dan antioksidan.
7
Metode
• Sebuah studi prospektif 13 pasien (>18
tahun) yang masuk rumah sakit akibat
konsumsi zat bersifat kaustik antara
Mei 2010 dan Juni 2010.
• Subyek pasien yang masuk unit
emergensi karena mengkonsumsi zat
bersifat kaustik informed consent.
8
Lanjutan...
• Esofagogastroduodenoskopi dengan
endoskopi gastrointestinal dilakukan
oleh klinisi berpengalaman dalam 24 jam
setelah konsumsi.
9
Lanjutan...
• Setelah endoskopi pasien diberikan
omeprazole 80 mg dalam IV bolus diikuti
dengan infus kontinyu 8 mg/jam selama
72 jam dan dirawat tanpa makan secara
oral sampai kondisi dianggap stabil.
10
Lanjutan...
• Klasifikasi kerusakan Klasifikasi Zargar
Tingkat 0 Pemeriksaan normal
12
Hasil
• Sebanyak 13 pasien (7 pria, usia 24
sampai 53 tahun) dengan luka bakar
kaustik masuk rumah sakit antara
November 2009 dan April 2010.
• Dua pasien mempunyai sejarah penyakit
sistemik.
13
Lanjutan...
• Agen pembersih produk industri
mengandung larutan alkali serta asam
kaustik yang termasuk kedalam zat
bersifat kaustik.
14
Lanjutan...
Pasien masuk ke rumah sakit dalam waktu
rata-rata 3,5 jam (2-6 jam).
15
Lanjutan...
• Setelah pemberian terapi selama 72 jam
endoskopi ulang menunjukkan sembilan
pasien sembuh secara total,tiga pasien
dengan luka esofagus tingkat 1, dan satu
pasien dengan luka esofagus tingkat 3
16
Lanjutan...
• Terdapat perbedaan signifikan sehubungan
dengan penyembuhan endoskopik antara
sebelum dan sesudah infus omeprazole
(P=0,004).
• Tidak terjadi kematian di rumah sakit pada
saat tindak lanjut.
17
Lanjutan...
• Gambaran endoskopik pasien menurut
klasifikasi Zargar
• Sebelum sesudah terapi omeprazole
19
Lanjutan...
Penelitian ini adalah penelitian pertama
yang menunjukkan bahwa infus proton
pump inhibitor mencapai perkembanagn
efektif pada temuan endoskopik dalam 72
jam.
20
Lanjutan...
Omeprazole secara luas digunakan untuk
melindungi tehadap luka mukosa esofagus.
Omeprazole merupakan penghambat
spesifik H+/K(+)-ATPase lambung.
21
Lanjutan...
Selain itu, proton pump inhibitor
mempercepat kematian sel apoptosis
secara selektif pada sel kanker dan secara
signifikan menghambat pembentukan
tumor dan mempercepat regenerasi
jaringan penghubung dan mikrovaskular.
22
Lanjutan...
Penelitian lain juga membuktikan setelah
terapi dengan omeprazole, konsentrasi
hidroksiprolin pada mukosa esofagus
pasien dengan sklerosis sistemik progresif
menurun secara signifikan. Oleh karena
itu, omeprazole mungkin bersifat
protektif pada luka bakar esofagus.
23
Lanjutan...
Satu studi eksperimental lain telah
menunjukkan bahwa omeprazole dan
vitamin E dapat menghambat inflamasi
pada fase awal luka bakar korosif.
24
Lanjutan...
Secara umum, pasien dengan luka tingkat
0, 1, atau 2a hilang tanpa bekas. Pasien
dengan luka tingkat 2b sampai 3
mengalami penyempitan dengan cepat.
25
Lanjutan...
Penelitian ini menunjukkan bahwa pada
semua kasus setelah pemberian infus
kontinyu proton pump inhibitor terjadi
penyembuhan sempurna endoskopik
bahkan pada satu pasien dengan tingkat 3
juga mengalami penyembuhan.
26
Kesimpulan
• Proton pump inhibitor efektif digunakan
untuk menekan asam lambung pada luka
bakar korosif esofagus.
• Dibutuhkan sebuah penelitian lanjutan
untuk menentukan bahwa proton pump
inhibitor benar-benar membuat sebuah
perbedaan.
27
TERIMAKASIH
28