Anda di halaman 1dari 28

Terapi Akut dengan Omeprazole Intravena

pada Luka Esofagus Kaustik: Sebuah


Rangkaian Kasus Prospektif

B. cakal, E. Akbal, S. Koklu, A. Babali, E. Kocak, A. Tas

Departemen Gastroenterologi, Rumah Sakit Penelitian dan Pendidikan


Ankara, Ankara, Turki

Disadur oleh
Bagus Indra Kusuma
122011101068

1
Tujuan
Mengevaluasi pemberian omeprazole pada
pasien yang mengalami luka bakar
esofagus korosif secara endoskopik.

2
Pendahuluan
Mengkonsumsi zat yang bersifat kaustik
dapat menginduksi luka dengan area yang
luas pada saluran pencernaan.

Zat yang bersifat kaustik dengan tingkat


pH <2 atau >12 secara cepat merusak
lapisan esofagus.

3
Lanjutan...
• Tingkat kerusakan jaringan bergantung
pada beberapa hal.

• Cairan basa mempenetrasi lapisan otot


dalam sehingga terjadi nekrosis dan luka
esofagus serius.

4
Lanjutan...
• Reaksi histopatologi utama dari jaringan
yang mengalami luka bakar kaustik
adalah sintesis, deposisi, dan remodeling
kolagen  esofagus normal digantikan
oleh jaringan penghubung yang padat 
stenosis

5
Lanjutan...
• Tujuan utama ketika memberikan terapi
pada kasus konsumsi zat kaustik adalah
untuk mencegah penyempitan.

• Protokol manajemen pengobatan pada


kerusakan parah setelah mengkonsumsi
zat yang bersifat kaustik masih
kontroversial.

6
Lanjutan...
• Omeprazole adalah proton pump
inhibitor yang juga mempunyai sifat
antiinflamasi dan antioksidan.

• Beberapa studi eksperimental telah


menginvestigasi hubungan antara proton
pump inhibitor dan luka bakar korosif.

7
Metode
• Sebuah studi prospektif 13 pasien (>18
tahun) yang masuk rumah sakit akibat
konsumsi zat bersifat kaustik antara
Mei 2010 dan Juni 2010.
• Subyek  pasien yang masuk unit
emergensi karena mengkonsumsi zat
bersifat kaustik  informed consent.

8
Lanjutan...
• Esofagogastroduodenoskopi dengan
endoskopi gastrointestinal dilakukan
oleh klinisi berpengalaman dalam 24 jam
setelah konsumsi.

• Anastesi yang digunakan yaitu xylocain


spray melalui rongga mulut.

9
Lanjutan...
• Setelah endoskopi  pasien diberikan
omeprazole 80 mg dalam IV bolus diikuti
dengan infus kontinyu 8 mg/jam selama
72 jam dan dirawat tanpa makan secara
oral sampai kondisi dianggap stabil.

• Endoskopi ulang 72 jam setelah terapi.

10
Lanjutan...
• Klasifikasi kerusakan  Klasifikasi Zargar
Tingkat 0 Pemeriksaan normal

Tingkat 1 Edema dan hipermia mukosa

Tingkat 2a Ulserasi yang dangkal, erosi, kerapuhan, lepuh, eksudat,


perdarahan, dan membran keputih-putihan

Tingkat 2b Tingkat 2a plus ulserasi melingkar/dalam

Tingkat 3a Ulserasi multipel dengan area sebaran kecil dan area


nekrosis dengan perubahan warna coklat-hitam atau keabu-
abuan.
Tingkat 3b Nekrosis ekstensif
11
Lanjutan...
• Data demografik dideskripsikan dengan
rata-rata, standar deviasi, median,
rentang interquartil, frekuensi dan
persentase.

• Dilakukan tes Chi-square untuk


mengevaluasi kelangsungan hidup
keseluruhan.

12
Hasil
• Sebanyak 13 pasien (7 pria, usia 24
sampai 53 tahun) dengan luka bakar
kaustik masuk rumah sakit antara
November 2009 dan April 2010.
• Dua pasien mempunyai sejarah penyakit
sistemik.

13
Lanjutan...
• Agen pembersih produk industri
mengandung larutan alkali serta asam
kaustik yang termasuk kedalam zat
bersifat kaustik.

• Jumlah zat terkonsumsi mempunyai


rentang 2-75 ml (rata-rata 15 ml).

14
Lanjutan...
Pasien masuk ke rumah sakit dalam waktu
rata-rata 3,5 jam (2-6 jam).

Menurut klasifikasi endoskopik Zargar:


• tiga pasien dengan luka esofagus tingkat 1
• lima pasien dengan luka esofagus tingkat 2a
• dua pasien dengan luka esofagus tingkat 2b
• dua pasien dengan luka esofagus tingkat 3.

15
Lanjutan...
• Setelah pemberian terapi selama 72 jam 
endoskopi ulang menunjukkan sembilan
pasien sembuh secara total,tiga pasien
dengan luka esofagus tingkat 1, dan satu
pasien dengan luka esofagus tingkat 3

16
Lanjutan...
• Terdapat perbedaan signifikan sehubungan
dengan penyembuhan endoskopik antara
sebelum dan sesudah infus omeprazole
(P=0,004).
• Tidak terjadi kematian di rumah sakit pada
saat tindak lanjut.

17
Lanjutan...
• Gambaran endoskopik pasien menurut
klasifikasi Zargar
• Sebelum  sesudah terapi omeprazole

12 pasien menunjukkan 12 pasien menunjukkan


luka tingkat 2b luka tingkat 1
18
Diskusi
• Terapi luka bakar esofagus kaustik
masih menjadi perdebatan.
• Proton pump inhibitor intravena
termasuk omeprazole sejak dulu telah
digunakan. Namun, belum dilakukan
investigasi untuk luka esofagus kaustik

19
Lanjutan...
Penelitian ini adalah penelitian pertama
yang menunjukkan bahwa infus proton
pump inhibitor mencapai perkembanagn
efektif pada temuan endoskopik dalam 72
jam.

20
Lanjutan...
Omeprazole secara luas digunakan untuk
melindungi tehadap luka mukosa esofagus.
Omeprazole merupakan penghambat
spesifik H+/K(+)-ATPase lambung.

21
Lanjutan...
Selain itu, proton pump inhibitor
mempercepat kematian sel apoptosis
secara selektif pada sel kanker dan secara
signifikan menghambat pembentukan
tumor dan mempercepat regenerasi
jaringan penghubung dan mikrovaskular.

22
Lanjutan...
Penelitian lain juga membuktikan setelah
terapi dengan omeprazole, konsentrasi
hidroksiprolin pada mukosa esofagus
pasien dengan sklerosis sistemik progresif
menurun secara signifikan. Oleh karena
itu, omeprazole mungkin bersifat
protektif pada luka bakar esofagus.

23
Lanjutan...
Satu studi eksperimental lain telah
menunjukkan bahwa omeprazole dan
vitamin E dapat menghambat inflamasi
pada fase awal luka bakar korosif.

24
Lanjutan...
Secara umum, pasien dengan luka tingkat
0, 1, atau 2a hilang tanpa bekas. Pasien
dengan luka tingkat 2b sampai 3
mengalami penyempitan dengan cepat.

25
Lanjutan...
Penelitian ini menunjukkan bahwa pada
semua kasus setelah pemberian infus
kontinyu proton pump inhibitor terjadi
penyembuhan sempurna endoskopik
bahkan pada satu pasien dengan tingkat 3
juga mengalami penyembuhan.

26
Kesimpulan
• Proton pump inhibitor efektif digunakan
untuk menekan asam lambung pada luka
bakar korosif esofagus.
• Dibutuhkan sebuah penelitian lanjutan
untuk menentukan bahwa proton pump
inhibitor benar-benar membuat sebuah
perbedaan.

27
TERIMAKASIH

28

Anda mungkin juga menyukai