Oleh:
Abdurrozzaq
NIM 122011101080
Dokter Pembimbing:
dr. Justina Evy Tyaswati, Sp.KJ
UJIAN KASUS
Oleh:
Abdurrozzaq
NIM 122011101086
Dokter Pembimbing:
dr. Justina Evy Tyaswati, Sp. KJ
LAPORAN KASUS
ILMU KEDOKTERAN JIWA
RSD DR.SOEBANDI JEMBER
Nama : Abdurrozzaq
NIM : 122011101086
Penguji : dr. Justina Evy Tyaswati, Sp.KJ
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn S
Umur : 32 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tidak bekerja
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah (duda)
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Desa Klatakan,kecamatan Tanggul, Jember
No. Rekam Medis : 123971
Status Pelayanan : BPJS
Tanggal Pemeriksaan : 22 Januari 2018 (poli), 27 Januari 2018
(home visit)
3
II. ANAMNESIS
pasien menjawab “saya lahir tahun 1984” pasien berhenti sambil menghitung,
kemudian ibu pasien menjawab usia 32 tahun.
Saat pemeriksa menanyakan keluhan selain kesulitan berpikir, pasien
mengatakan ,“ saya sering bingung dan kepala pusing ,seperti banyak masalah
tapi tidak tahu masalahnya apa,dan kadang berpikir kenapa saya seperti ini dan
saya tidak mengerti sebenernya saya itu seperti apa, saya juga malu untuk bertemu
orang mas”.
beerat ,ini juga disertai rasa panas ,apakah ini juga efek obat mas”. Karena pasien
membicarakan hal lain, kemudian ibu pasien menjelaskan ke pemeriksa kalau
muncul gejala setelah menikah.
Pemeriksa menanyakan kembali keluhan tangan terasa berat yang
dimaksud seperti apa, pasien menjawab sambil tertawa ,” ini saya ga kuat angkat
cangkir teh”. Pasien juga bercerita kalau sewaktu tangan terasa berat kadang
disertai rasa panas dan dingin. Pemeriksa menanyakan apakah itu karena mahluk
halus, pasien menjawab “,tidak tahu mas sebenernya apa, tapi mungkin saja”.
Kemudian pasien bercerita kalau dia semalam mimpi bertemu Nyi roro kidul yang
ingin membawanya ke laut selatan dan sebelum tidur juga bertemu bayangan yang
berubah -ubah wujudnya, tampak seperti pocong,kadang bayangan hitam dan
bentuk lain. di kamar tidur pasien. Pemeriksa tanya bayangan yang berubah -ubah
itu sebenrnya apa, pasien jawab tidak tahu.
Pemeriksa menanyakan apakah pasien sering curiga sama seseorang,
pasien menjawab kadang curiga kadang tidak. Pasien bercerita ketika bertemu
orang lingkungan sekitar yang membicarakannya seperti ada bisikan untuk
memukulnya atau bahkan membunuhnya. Pemeriksa mempertegas lagi apabila
dibicarakan ,apakah pasien marah atau ingin membalas, pasien mengatakan “,saya
tidak ingin membalas mas, biar mereka seperti itu, kadang saya juga ada bisikan-
bisikan untuk memukul mereka, tapi saya hiraukan karena itu bukan hal yang
tepat”. Ketika pasien ditanya apakah ada seseorang yang dibencinya atau tidak
suka dengannya ,pasien menjawab tidak tahu. Setelah itu pemeriksa menanyakan
apakah pasien memiliki suatu kelebihan , kekuatan atau hal istimewa seperti indra
keenam,pasien menjwab sambil tertawa “, saya biasa aja mas,ga ada sesuatu yang
istimewa, malah kadang saya merasa ga bisa apa- apa sejak saya ga bisa mikir dan
kadang suka ga nyambung,kalau motivasi kerja masih ada tapi kok ga bisa kerja,
semisal dulu bantu-bantu kerja di toko, saya tidak tahu mana yang harus saya
kerjakan,seperti bingung , mau keluar rumah juga bingung ,ga tahu bingung
kenapa seperti pikiran kemana-mana”. Saat ditanya apakah aktivitas akhir-akhir
ini,pasien tertawa dan bilang hanya merokok dan di rumah saja.
7
Heteroanamnesis :
Pasien menemui pemeriksa bersama ibunya di ruang tamu. Ibu pasien
tampak aktif menceritakan pasien dan kadang memperjelas maksud pembicaraan
pasien. Ibu pasien kemudian bercerita kalau anaknya sebelumnya tampak seperti
anak pada umumnya suka bekerja dan masih tampak lugu. Kemudian ibu pasien
memperjelas pembicaraan pasien tentang kronologi dari masa remaja sampai
sekarang yang memiliki gangguan jiwa. Menurut ibunya, pasien sewaktu remaja
SMP, pasien masih tampak biasa tidak ada perilaku aneh lain, kecuali sering bolos
sekolah. Kemudian usia 19 tahun ibunya menikahkan anaknya karena anaknya
sudah ingin nikah, meski ibunya sebenernya kurang setuju karena masih tampak
lugu.
Saat anaknya sudah berumah tangga,ibunya kadang menjenguk anaknya
dan memberikan sejumlah uang agar bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga
anaknya, karena anaknya bekerja masih serabutan/tidak tetap. Ibu pasien
kemudian menemukan keanehan semenjak anaknya sering bermasalah dengan
istri dan mertua pasien yang cerewet. Ibu pasien sering menemukan anaknya
sering bertengkar dengan istrinya, bahkan sering memukul istrinya seperti
menganggapnya musuh. Kadang ibu pasien juga menemukan anaknya tampak
murung seperti orang bingung ,melamun di kamar tidur.
Ketika pemeriksa menanyakan kapan perilaku aneh anaknya mulai
terlihat jelas, ibu pasien menjawab ketika pasien memiliki anak kedua yaitu tujuh
tahun lalu. Saat itu pasien sudah menampakan gejala /perilaku aneh seperti
mondar -mandir tanpa tujuan, sering di kamar bengong, kadang tidak memakai
pakaian sama sekali dan kalau bantu kerja ibunya sering bermasalah yaitu barang
dagangannya habis tapi tidak memperoleh uang dan pasien tidak tahu kemana
uang tersebut. Selain itu ibunya juga mengatakan anaknya malas, hanya merokok
di rumah, tidak bekerja meski sebenernya pasien ada keinginan kerja, tidak mau
keluar rumah sama sekali bahkan sampai teras rumah tidak pernah. Karena sikap
pasien tersebut akhirnya ,istri pasien menceraikannya karena merasa tidak kuat
dan mengambil hak asuh kedua anak pasien. Ketika ibunya bercerita semua itu
tentang alur hidup pasien, pasien membenarkan, tapi dia tidak merasa berperilaku
8
aneh seperti yang diceritakan ibunya sambil tertawa. Ibu pasien juga
membenarkan kalau anaknya sering tidak nyambung. Setelah pengobatan ibu
pasien menceritakan kalau pasien masih tetap memiliki perilaku aneh tapi sudah
agak berkurang seperti keluhan terlihat murung dan mondar-mandir.
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala – leher : a/i/c/d -/-/-/-
Jantung : ictus scordis tampak dan teraba pada ICS
5 anterior axila line, redup, S1S2 tunggal,
e/g/m = -/-/-
Paru – paru : Simetris, retraksi -/-, fremitus n/n,
vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Cembung, BU(+) normal, timpani,
soepel
Ekstremitas : Akral hangat di keempat ekstremitas
Tidak ada odema di keempat ekstremitas
IV. Status Psikiatri
Poli Psikiatri RSD dr. Soebandi Jember (22 Januari 2018)
KU : Pasien berpakaian sesuai usia dan gender, pasien tampak
rapi dengan raut muka terlihat sedih.
Kontak : Mata (+) verbal (+) irrelevan
Kesadaran : Compos mentis
Afek/emosi : Depresi
Proses berpikir : Bentuk : Non realistik
Arus : Asosiasi longgar
Isi : Thougt of Insertion dan Delusion of control
Persepsi : Halusinasi (+) auditori (+) ,olfaktori (-)
Intelegensi : Menurun
Kemauan : Menurun
Psikomotor : Meningkat
Tilikan : Derajat 2 (sedikit menyadari keadaan sakitnya dan
memerlukan pertolongan namun pada saat yang
bersamaan ‘denial’ dan masih menolaknya).
10
V. Diagnosis
Axis I : Skizofrenia paranoid (F20.0)
Axis II : Tidak ditemukan.
Axis III : Tidak ditemukan.
Axis IV : Masalah ekonomi dan rumah tangga
Axis V : GAF SCALE 40-31 (beberapa disabilitas dalam hubungan
dengan realita dan komunikasi, disabilitas berat dalam
beberapa fungsi)
VIII. Prognosis
Dubia ad bonam karena:
Premorbid : ada buruk
Perjalanan penyakit : lambat buruk
Umur permulaan sakit : dewasa muda buruk
Riwayat pengobatan : lambat mendapat pengobatan buruk
Faktor keturunan : tidak ada baik
Faktor pencetus : diketahui baik
Perhatian keluarga : penuh baik
Ekonomi : golongan ekonomi kebawah buruk
12
PANSS
Kriteria Skor
P1 Delusi 2
P2 Disorganisasi Konseptual 5
P3 Perilaku Halusinasi 5
P4 Gaduh gelisah 4
P5 Grandiositas 2
P6 Curiga 2
P7 Permusuhan 1
Total 19
N1 Efek Tumpul 4
N2 Gambaran Emosional 4
N3 Hubungan Buruk 6
N4 Pasif/Apatis social 6
N5 Kesulitan dalam pemikiran 3
abstrak
N6 Kurangnya spontanitas & 4
aliran percakapan
N7 Pemikiran stereotipik 4
Total 31
G1 Perhatian somatic 3
G2 Kecemasan 2
G3 Perasaan bersalah 2
G4 Ketegangan 1
G5 Laku & sikap 6
G6 Depresi 2
G7 Keterbelakangan motor 4
G8 Tidak bekerjasama 4
G9 Pikiran yang tidak biasa 4
G10 Disorientasi 3
G11 Kurangnya perhatian 2
G12 Kurangnya penilaian & 5
wawasan (daya tilik)
G13 Gangguan kemauan 4
G14 Kurangnya impuls control 2
G15 Preokupasi 4
G16 Penghindaran social aktif 6
Total 54
13
S1 Amarah 3
S2 Kesulitan dalam menunda 3
kepuasan
S3 Afek yang labil 2
Total 112