Anda di halaman 1dari 23

ASSALAMU ALAIKUM WR. WB.

KELOMPOK 5B
- SUPRATMAN KAMALUDDIN
- SARTIKA STIEFANY PUTRI
- ROBBY RENALDY
- TRI ARINI PUTRI M.
- YUNI KARTIKA
- APRILYANI
- ANDI DIRHAN TAKDIR
- DINI PRATIWI
- NUR HIKMAH
- MUKHLISAH SAAD
- RESKY AMALIA HERMAN
- SRI SULASRI
SKENARIO II
KORBAN SUAMI NAKAL
Tuan Ale, seorang kepala rumah tangga berusia 35 tahun
mempunyai 2 orang anak masing-masing empat tahun dan
enam bulan. Tuan Ale memeriksakan diri ke dr. Gelo dan
keluhan kencing nanah dan didiagnosis uretrithis gonorea. Dari
anamnesis diketahui bahwa penyakit ini didapatkan tuan Ale
setelah “jajan” kurang lebih seminggu yang lalu. Masalahnya
adalah dalam 4 hari terakhir tuan Ale berhubungan dengan
istrinya sehingga diduga kuat istrinya telah tertular penyakit ini.
Meskipun demikian saat ini istrinya tidak memiliki keluhan
apa-apa.
Tuan Ale tidak ingin sebab diagnosa penyakitnya
diketahui oleh istrinya, karena jika hal ini terjadi, dia akan
malu dan keluarganya bakal terancam keutuhannya. Namun
di sisi lain tuan Ale tidak ingin istrinya tertular penyakit ini
sehingga selain untuk dirinya, tuan Ale meminta ke dr. Gelo
untuk memberikan resep bagi istrinya. Tuan Ale berjanji
akan membelikan obat dan memberikannya pada istrinya
beserta penjelasan bahwa mereka berdua menderita infeksi
kelamin yang memerlukan pengobatan bersama-sama agar
tidak saling menulari.
Berdasarkan alasan tuan Ale di atas dan
mempertimbangkan privasinya, dr. Gelo memenuhi
permintaan tuan Ale tersebut. Namun demikian, dr. Gelo
mengajukan syarat kepada tuan Ale untuk berjanji tidak
“Nakal” lagi dan agar tuan Ale beserta istrinya satu minggu
lagi kontrol kepada dr. Gelo sehingga kesehatan istrinya bisa
diketahui lebih pasti. Alasan dr. Gelo mengajukan syarat
tersebut adalah untuk menghormati keinginan tuan Ale dan
memastikan kesembuhannya, dr. Gelo tidak ingin istri tuan Ale
tertular penyakit sebagaimana yang di khawatirkan juga untuk
menjaga keutuhan rumah tangga tuan Ale.
Kalimat kunci
 Tuan Ale (35 th) memeriksakan diri ke dr. Gelo dengan keluhan
kencing nanah dan didiagnosis urethritis gonorea.
 Dari anamnesis diketahui bahwa penyakit ini didapatkan tuan Ale
setelah “jajan” kurang lebih seminggu yang lalu.
 Masalahnya, 4 hari terakhir tuan Ale berhubungan dengan istrinya
sehingga diduga kuat istrinya telah tertular penyakit ini.
 Tuan Ale tidak ingin sebab diagnosa penyakitnya diketahui oleh istrinya,
karena jika hal ini terjadi, dia akan malu dan keluarganya bakal
terancam keutuhannya.
 tuan Ale tidak ingin istrinya tertular penyakit ini sehingga selain untuk
dirinya, tuan Ale meminta ke dr. Gelo untuk memberikan resep bagi
istrinya.
 dr. Gelo memenuhi permintaan tuan Ale tersebut untuk menghormati
keinginan tuan Ale dan memastikan kesembuhannya, dr. Gelo tidak
ingin istri tuan Ale tertular penyakit sebagaimana yang di khawatirkan
juga untuk menjaga keutuhan rumah tangga tuan Ale.
KATA SULIT
 Kencing nanah biasa disebut gonorea yaitu suatu penyakit yang
didapat melalui hubungan seksual dengan seseorang yang menderita
Penyakit Manular Seksual (PMS). (http://www.scrib.com/doc/14128455/GO-Gonorea)
 Urethritis gonorea yaitu penyakit peradangan pada ureter yang di
sebabkan oleh Neisseria gonorheae.
 Diagnosis yaitu penentuan dari beberapa penyakit yang dihasilkan
oleh suatu gejala. (kamus kedokteran Dorland, edisi 25)
 Anamnesis yaitu pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada pasien
untuk menggali informasi dari pasien mengenai penyakitnya.
(http://www.diagnosa.info/2007/08/anamnesis-seberapa-pentingkah.html)
 Infeksi kelamin yaitu infasi dan pembiakan mikroorganisme pada
jaringan tubuh dibagian kelamin. (kamus kedokteran Dorland, edisi 29)
DILEMA ETIK SENTRAL

Tuan Ale menderita penyakit gonorhea dan


meminta dokter untuk merahasiakan penyakitnya
kepada istri tuan Ale.

dr. Gelo memberikan resep kepada istri tuan Ale,


tanpa menjelaskan kepadanya penyakit yang
mungkin diderita.
TABEL INDUK
KAIDAH DASAR BIOETIK
NO MASALAH KDB KRITERIA ANALISA

1 tuan Ale
Dokter Gelo memberikan pelayanan
menderita
penyakit terbaik untuk tuan Ale dan istrinya
gonorhea dan Beneficience B.4 ; B.8 ; B.9 ; dengan memberikan pengobatan dan
meminta B.11 ; B.13 ; B.16 menyarankan untuk melakukan
dokter untuk check-up selanjutnya demi
merahasiakan kesembuhan keduanya.
penyakitnya
kepada istri
tuan Ale.

Dokter Gelo menyetujui untuk


Non- merahasiakan penyakit tuan Ale demi
NM. 6
Maleficience menjaga keutuhan rumah tangga tuan
Ale.
NO MASALAH KDB KRITERIA ANALISA

1 tuan Ale Autonomy A.1 ; A.2 ; A.3 ; Setelah diberikan inform


menderita A.4; A.5 ; A.6; kepada pasien,selanjutnya
penyakit A.8 ; A.9 ; A.13 pasien diberikan kewenangan
untuk memutuskan cara
gonorhea dan
penanganan terbaik kepada
meminta
dirinya dan istrinya,yaitu
dokter untuk dengan merahasiakan penyakit
merahasiakan tersebut dari istrinya untuk
penyakitnya menjaga keutuhan rumah
kepada istri tangganya. dr. Gelo kemudian
tuan Ale. menghargai hak pasien untuk
menentukan keputusan
pengobatan yang akan
dilakukan dengan
pertimbangan resiko paling
buruk dapat dicegah serta
tidak mengintervensi atau
mengancam tuan Ale yang
dapat menimbulkan kerugian
di satu pihak (tn.Ale).
NO MASALAH KDB KRITERIA ANALISA

2 dr. Gelo Beneficience B.4 ; B.5 ; B.8 ; B.9 Dokter Gelo memberikan
memberikan ; B.13 ; B.16 pengobatan terhadap istri tuan
resep kepada Ale demi kebaikan tuan Ale dan
istri tuan Ale, istrinya dengan maksud mengatasi
tanpa infeksi menular dari penyakit
menjelaskan tersebut karena diketahui
kepadanya pasangan tersebut telah
penyakit yang berhubungan 4 hari terakhir.
mungkin
diderita.

Autonomy A.1 ; A.2 ; A.4 ; Tuan Ale meminta kepada dokter


A.5 ; A.6 ; A.8 ; Gelo agar diberikan resep untuk
A.9 istrinya.
Konsep Prima Facia dalam kasus ini adalah otonomi
pasien.
Karena dalam kasus ini prinsip Kaidah Dasar Bioetik
yang paling menonjol adalah otonomi pasien dalam
menentukan jalan terbaik yang harus dipilih demi
mencegah kemungkinan terburuk seperti yang terjadi
apabila seandainya dokter Gelo tidak menyetujui
keinginan tuan Ale.
Jadi yang paling berpengaruh dalam dilema kasus
tersebut adalah otoritas dari pasien sendiri untuk
menentukan jalan terbaik atas kasus yang dideritanya.
Tentunya keputusan tersebut juga melibatkan
pertimbangan dokter yang harus disertai alasan yang
dapat dipertanggungjawabkan oleh dokter.
ETIKA KLINIK JONSEN, SIEGLER DAN WINSLADE

No. MASALAH EKJS ANALISIS

1 tuan Ale menderita berdasarkan hasil pemeriksaan dr.Gelo terhadap


penyakit gonorhea Tn.Ale, dokter mendiagnosis Tn.Ale mengidap
dan meminta Uretitis Gonorea. penyakit yang diderita Tn.Ale
dokter untuk dengan diagnosis Uretitis Gonorea masih dapat
merahasiakan
penyakitnya kepada Medical Indication disembuhkan.
istri tuan Ale.

prospek hidup pasien dengan pengobatan jauh


lebih besar dibanding tanpa pengobatan, sebab
telah ada tanda-tanda abnormal dari organ
ekskresi pasien. Sehingga apabila tidak diberikan
Quality Of Life pengobatan maka kecil kemungkinan gejala pada
pasien akan berkurang malah sebaliknya bisa saja
akan timbul gejala-gejala lain yang terkait dengan
gejala tersebut yang akan memperparah keadaan
pasien
No. MASALAH EKJS ANALISIS

1 tuan Ale Patient dari kasus ini, pasien mampu secara sadar
menderita preferrences untuk menentukan pilihan pengobatan yang
penyakit akan diberikan kepadanya dan pilihannya
gonorhea dan adalah pasien (Tn.Ale) meminta agar dokter
meminta dokter
mengobati dirinya dan istrinya secara
untuk
merahasiakan bersama-sama karena besar kemungkinan
penyakitnya mereka telah tertular penyakit kelamin
kepada istri tuan tersebut. Dan pasien meminta dokter agar
Ale. merahasiakan penyakit yang di deritanya

Contextual faktor lain yang mungkin akan


features mempengaruhi pengambilan keputusan
pengobatan adalah faktor keluarga, religius,
budaya,hukum, dan penelitian klinik.
No. MASALAH EKJS ANALISIS

2 dr. Gelo Medical kemungkinan kehidupan pasien selanjutnya


memberikan Indication dapat kembali normal jika pengobatan yang
resep kepada diberikan berhasil. Namun, mungkin
istri tuan Ale, menimbulkan prasangka istri Tn.Ale
tanpa
terhadap riwayat infeksi kelamin yang
menjelaskan
kepadanya dideritanya. Masalah medis dari istri Tn.Ale
penyakit yang adalah kemungkinan besar tertular infeksi
mungkin kelamin (Uretitis Gonorea) dari suaminya.
diderita.
Quality Of Life Meskipun istri Tn.Ale tidak tahu penyakit
yang dideritanya tetapi Dr.Gelo tetap
memberikan pengobatan untuk menjamin
kualitas hidup pasangan suami-istri tersebut.
No. MASALAH EKJS ANALISIS

2 dr. Gelo Patient dalam kasus penularan kepada istri Tn.Ale,


memberikan preferrences meskipun pasien tidak mengetahui tentang
resep kepada riwayat penyakitnya namun, suaminya
istri tuan Ale, sebagai orang terdekatnya berkompeten
tanpa
untuk mengambil keputusan pengobatan
menjelaskan
kepadanya bagi istrinya.
penyakit yang
mungkin
diderita. faktor lain yang mungkin akan
Contextual mempengaruhi pengambilan keputusan
features pengobatan adalah faktor keluarga dan
penelitian klinik.
ETIKA DASAR ISLAM
ETIKA DASAR
No. MASALAH ANALISIS
ISLAM
1 tuan Ale Prinsip Niat dr. Gelo untuk merahasiakan penyakit Tn.
menderita Ale untuk menjaga keutuhan rumah tangga
penyakit Tn. Ale, seperti dalam hadist Asma’ binti
gonorhea dan Yazid “ Bohong itu tidak halal kecuali dalam
meminta dokter
tiga hal(yaitu) suami pada istrinya agar
untuk
merahasiakan mendapat ridho dari istrinya, bohong dalam
penyakitnya perang, bohong untuk mendamaikan di
kepada istri tuan antara manusia.
Ale. Prinsip Kepastian Dalam dunia kedokteran tidak di kenal istilah
kepastian, dalam hal ini kepastian
kesembuhan. Dokter hanya mengobati dan
Allah yang memberikan kesembuhan.
ETIKA DASAR
No. MASALAH ANALISIS
ISLAM
1 tuan Ale Prinsip Kerugian dr.Gelo mendukung rencana Tn.Ale untuk
menderita menyembunyikan perbuatannya dari
penyakit istrinya.
gonorhea dan
meminta dokter Prinsip Prinsip kesukaran dalam skenario ini tidak
untuk
Kesukaran ada. Karena prinsip ini hanya dilakukan
merahasiakan
dalam keadaan darurat.
penyakitnya
kepada istri tuan
Ale.
Prinsip Kebiasaan Prinsip kebiasaan telah diterapkan oleh
dokter Gelo, karena beliau telah bertindak
sesuai Standar Oprasional Procedure.
ETIKA DASAR
No. MASALAH ANALISIS
ISLAM
2 dr. Gelo Prinsip Niat untuk menjaga keharmonisan keluarga,
memberikan sehingga pasien (Tn. Ale) meminta kepada
resep kepada Dr. Gelo untuk tidak memberitahukan
istri tuan Ale, masalah ini pada istri Tn. Ale
tanpa
menjelaskan
kepadanya
penyakit yang
mungkin diderita
Prinsip Kepastian Dalam dunia kedokteran tidak di kenal istilah
kepastian, dalam hal ini kepastian
kesembuhan. Dokter hanya mengobati dan
Allah yang memberikan kesembuhan.
ETIKA DASAR
No. MASALAH ANALISIS
ISLAM
2 dr. Gelo Prinsip Kerugian Tn. Ale menularkan penyakit kepada istrinya.
memberikan
resep kepada
istri tuan Ale,
tanpa Prinsip Prinsip kesukaran dalam skenario ini tidak
menjelaskan
Kesukaran ada. Karena prinsip ini hanya dilakukan dalam
kepadanya
keadaan darurat.
penyakit yang
mungkin diderita
ada,karena bagaimanapun dr.Gelo tetap
Prinsip Kebiasaan harus memberikan pengobatan terhadap istri
Tn.Ale dengan cara terbaik sesuai dengan
Standar Operasional Prosedur.
Setiap agama menganjurkan untuk selalu berkata jujur. Tetapi dalam
skenario ini berbohong untuk kebaikan hukumnya boleh (halal).
Sebagaimana yang terdapat dalam hadits oleh Asma’ binti Yazid
diriwayatkan oleh At Tirmidzi dalam Sunannya yang redaksinya hampir
sama dengan hadits Ummu Kultsum yaitu:
« -‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ّللا‬ َِْ ‫ل‬ ُْ ‫سو‬ ُ ‫ل َر‬ َْ ‫ت يَ ِزي َْد قَالَتْ قَا‬ ِْ ‫عنْ أَس َما َْء ِبن‬ َ
‫ب‬ ِ ‫ل ام َرأَت َ ْهُ ِليُر‬
ُْ ‫ضيَ َها َوالْ َك ِذ‬ ُْ ‫الر ُج‬
َْ ‫ث‬ ُْ ‫لَ ِفى ثَالَثْ يُ َح ِد‬ ْ ‫ب ِإ‬ ُْ ‫لَ يَ ِحلْ ال َك ِذ‬
ْ
« ‫ل َمح ُمودْ فِى َح ِدي ِث ِْه‬ َْ ‫ َوقَا‬.» ‫اس‬ ْ ِ َ‫ن الن‬ َْ ‫ح بَي‬ ُْ ‫ب َوال َك ِذ‬
َْ ‫ب ِليُص ِل‬ ِْ ‫فِى ال َحر‬
َ‫ل‬
ْ ْ‫سن‬ َ ‫سى َه َذا َح ِديثْ َح‬ َ ‫ل أ َْبُو ِعي‬ َْ ‫ قَا‬.» ْ‫لَ فِى ثَالَث‬ ْ ‫ب ِإ‬ ُْ ‫ح ال َك ِذ‬ ُْ ُ‫لَ يَصل‬
ْ
ْ‫ن ُخثَيم‬ ِْ ‫لَ ِمنْ َح ِدي‬
ِْ ‫ث اب‬ ْ ‫ث أَس َما َْء ِإ‬ ِْ ‫نَع ِرفُ ْهُ ِمنْ َح ِدي‬.
Artinya:
Dari Asma’ binti Yazid dia berkata: Rosululloh ‫ صلى هللا عليه وسلم‬bersabda:
“Bohong itu tidak halal kecuali dalam tiga hal (yaitu) suami pada istrinya
agar mendapat ridho istrinya, bohong dalam perang, dan bohong untuk
mendamaikan diantara manusia”.
REFERENSI
 Sylvia A.Pricre, Lorraine M.Wilson. Patofisiologi, Konsep
Klinis Proses-proses Penyakit, edisi 6-volume 2. Penerbit
Buku Kedokteran EGC,.
 Buku Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, edisi 3. penerbit
Fakultas Kedokteran Universita Indonesia. Jakarta 1999.
 Kamus Saku Kedokteran Dorland, edisi 25. penerbit Buku
Kedokteran EGC.
 Prof.M.Jusuf Hanafiah,SpOG.Etika Kedokteran dan
Hukum Kesehatan, edisi 3. Penerbit buku Kedokteran
EGC,.

Anda mungkin juga menyukai