Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 3

1. Anggun Sri Mulyani (F1F116009)


2. Atri Karmelia (F1F116007)
3. Dian Lestari (F1F116017) 5. Hefiza Hanita (F1F116005)
4. Dyah Puspita N (F1F116003) 6. Kemas Ryan Kasuari (F1F116015)
7. Megawati (F1F116011)
8. Yustika Trisna (F1F116013)

Cacing Filaria
Wuchereria bancrofti
Taksonomi
Kingdom : Animalia
Telur
Filum : Nematoda
Class : Secernentea
Ordo : Spirurida
Larva
Family:Onchocercidae
Genus: Wuchereria
Species : Wuchereria bancrofti
Cacing Dewasa
Bentuk infektif
 Bentuk diagnosa
Morfologi
Menurut Natadisastra (2009), morfologi
dari Wuchereria bancrofti adalah :
• Macrofilaria ( cacing dewasa ), ♂ : ± 40
mm diameter 0,1 mm, ekor melingkar. ♀ :
80-100 mm diameter 0,24- 0,30 mm,
ekornya lurus berujung tumpul . Bentuk
slindris, seperti benang dan bewarna putih
kekuningan, dan hidup pada saluran
kelenjar limfe.
• Microfilaria ( cacing larva ) di keluarkan
oleh cacing betina yang bersarung dengan
ukuran berkisar antara 250-300 mikro,
ditemukan malam hari (Nocturnal
Periodic), di peredaran darah tepi, dan di
siang hari terdapat di kapiler-kapiler organ
seperti jantung, paru-paru,ginjal dll
• Sinonim Cacing Wuchereria bancrofti
yaitu Cacing Filaria atau cacing kaki
gajah
Wuchereria bancrofti
Menurut Prianto et al (1995), vektor
Hospes definitiv :
Wuchereria bancrofti adalah :
manusia
•Vektor : Didaerah perkotaan oleh
nyamuk Culex quinquefasciatus. Di
pedesaan oleh nyamuk Anopheles atau Penyakit :
Aedes
wukereriasis
Nyamuk dapat menginfeksi
pada negara yang bersifat tropis dan
subtropis khususnya Indonesia yang
merupakan negara tropis di daerah NTT
(Yunarko,2016).
Terapi : dietilkarbamasin
Nyamuk culex quinquefasciatus
mudah berkembang pada tempat (DEC)
dengan limbah yang kotor (Ramadhani
danYunianto,2009).
Siklus Hidup
Vektor

Culex quinquefasciatus
Cacing Wuchereria bancrufti
• Diagnosis filariasis lebih tepatnya didasarkan pada anamnesis
yang berhubungan dengan vektor didaerah endemis dan
dikonfirmasi dengan hasil pemeriksaan laboratorium.
• Bahan pemeriksaaan adalah darah ang diambil pada malam
hari.sediaan tetes tebal di periksa dengan mikroskop melihat
adanya microfilaria yang bergerak aktif.
• Untuk melihat spesies filarial dilakukan dengan membuat
sediaan darah tetes tebal dan hapus tipis diwarnai dengan
larutan giemsa dan wright.
• Ciri mikrofilaria yang khas yaitu lekuk tubuh halus,tidak
ditemukan inti pada ekor,inti tubuh teratur .dan ruang kepala
tidak terisi.
• Untuk mendeteksi mikrofilarial dalam darah tepi dapat
diketahui dengan teknik knot(konsentrasi membran).
Diagnosis
Radiodiagnosis
• Pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG) Radiodiagnosi
pada srotum dan kelenjer getah bening
memberikan gambaran cacing yang s
bergerak- gerak (Browen, 1979).
• Pemeriksaan limfosintigrafi dengan
menggunakan dektran atau albumin yang
ditandai dengan adanya zat radioaktif
menunjukkan adanya abnormalitas pada
sistem limfatik (Browen, 1979).
Jenis
Diagnosis imunologi Diagnosis
• Dengan teknis ELISA dan
immunocromatografi test (ICT) (Browen,
1979).
• teknik ini menggunakan anti bodi
monoklonal untuk mendeteksi antigen
W.bancrofti dalam sirkulasi (Browen, 1979). Diagnosis
Imunologi
Gejala Klinis
-Cacing dewasa menyebabkan
limfadenitis, limfangitis, demam,
funikulitis, orkitis, hidrokel,
elefantiasis mammae dan alat
kelamin.
-Mikrofilaria menyebabkan occult
filariasis.
-Pada stadium lanjut penderita yang
terinfeksi terjadi pembesaran
scrotum yang berisi cairan limfe,
limfedema/elepantiasis pada seluruh
kaki, lengan, vagina dan payudara.
Keadaan ini dapar diperburuk karena
adanya infeksi sekunder oleh bakteri
atau jamur (Prianto, et al, 2006)
Identifikasi
Diferensiasi spesies dan stadium
filarial, yaitu dengan menggunakan
pelacak DNA yang spesies spesifik
dan antibody monoclonal untuk
mengidentifikasi larva filarial dalam
cairan tubuh dan dalam tubuh
nyamuk vektor sehingga dapat
membedakan antara larva filarial
yang menginfeksi manusia dengan
yang menginfeksi hewan (Browen,
1979).
Daftar Pustaka
Browen,H.W. 1979. Dasar Parasitologi Klinis. Jakarta: PT Gramedia

Gandahusada,H.dkk.1998.Parasitologi Kedokteran.Jakarta: Balairung penerbit FKUI.

Kahale,Kecamatan Kodi Balaghar, Kabupaten Sumba Barat Daya,nusa tenggara timur.


Jurnal balaba.vol.12 no : 2

Natadisastra, Djaenuddin, dkk. 2009. Parasitologi Kedokteran. Jakarta : EGC

Prianto,j.L,A.,hadidjaja,P.,darwanto.1995.atlas parasitologi
kedokteran.jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama

Prianto,J.L.A., Tjahaya,P.U., dan Darwanto. 2006. Atlas Parasitologi Kedokteran.


Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ramadhani,T., dan yunianto,b.2009.aktivitas menggigit nyamuk culex quinquefasciatus


didaerah endemis filariasis limfatik kelurahan pabean kota pekalongan provinsi jawa
tengah.jurnal aspirator.vol1 no 1

Anda mungkin juga menyukai