TERGANGGU
Oleh:
I Gusti Ayu Rosita Tri Rejeki (P07120215026)
Ni Putu Eka Ari Suardewi (P07120215027)
Ni Putu Candra Dewi (P07120215028)
Veranita Nindi Probo Utami (P07120215029)
Ni Made Whasu Pramesti (P07120215030)
• Pemakaian antibiotic
• Perdarahan:
• Dengan matinya telur desidua mengalami degenerasi dan nekrose dan
dikeluarkan dengan perdarahan. Perdarahan ini pada umumnya sedikit,
perdarahan yang banyak dari vagina harus mengarahkan pikiran kita ke
abortus biasa.Perdarahan abnormal uterin, biasanya membentuk bercak.
Biasanya terjadi pada 75% kasus.
• Amenorhea:
• Hampir sebagian besar wanita dengan kehamilan ektopik yang
memiliki berkas perdarahan pada saat mereka mendapatkan menstruasi,
dan mereka tidak menyadari bahwa mereka hamil
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG
Ultrasonografi
Laparaskopi
HB
Leukosit
Kuldossintesis
PENATALAKSANAAN
Penanganan kehamilan ektopik pada umumnya adalah
laparatomi. Dalam tindakan demikian, beberapa hal yang harus
diperhatikan dan dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut :
1. Kondisi ibu pada saat itu
2. Keinginan ibu untuk mempertahankan fungsi
reproduksinya
3. Lokasi kehamilan ektopik
4. Kondisi anatomis organ pelvis
5. Kemampuan teknik bedak mikro dokter
6. Kemampuan teknologi fertilitasi in vitro setempat
KOMPLIKASI
• Komplikasi kehamilan ektopik dapat terjadi sekunder
akibat kesalahan diagnosis, diagnosis yang terlambat,
atau pendekatan tatalaksana. Kegagalan penegakan
diagnosis secara cepat dan tepat dapat mengakibatkan
terjadinya ruptur tuba atau uterus, tergantung lokasi
kehamilan, dan hal ini dapat menyebabkan
perdarahan masif, syok, DIC, dan kematian.
• Komplikasi yang timbul akibat pembedahan antara
lain adalah perdarahan, infeksi, kerusakan organ
sekitar (usus, kandung kemih, ureter, dan pembuluh
darah besar). Selain itu ada juga komplikasi terkait
tindakan anestesi.
ASUHAN KEPERAWATAN KEHAMILAN EKTROPIK
TERGANGGU