PENANGGULANGAN
DISINTEGRASI NASIONAL
NOW LOADING….
PENANGGULANGAN
DISINTEGRASI
Anggota :
Aji nurcahyo h ( 02 )
Alfais prayogi ( 03 )
Arif Nur aziz ( 05 )
Jirzy Chaerul F ( 19 )
Wahyu p Jati ( 33 )
Wildan mufti R ( 36 )
NOW LOADING….
Disintegrasi
Indonesia akan disintegrasi atau tidak pasti akan menimbulkan pro dan kontra yang
disebabkan dari sudut pandang mana yang digunakan. Reformasi sudah berjalan
kurang lebih 10 tahun, apa yan telah didapat, bahkan rakyat kecil sudah mulai menilai
bahwa kehidupan di masa Orde Baru lebih baik bila dibandingkan dengan saat ini.
Pandapat rakyat tersebut terjadi karena hanya dilihat dari sudut pandang harga
kebutuhan pokok sehari-hari dan itu tidak salah karena hanya satu hal tersebut yang
ada dibenak mereka. Kemudian ada kelompok masyarakat yang selalu menuntut
kebebasan, dan oleh kelompok yang lain dikatakan sudah keblabasan. Kemudian
timbul kembali pertanyaan apa itu reformasi? Yang jelas bangsa Indonesia semua
menginginkan kehidupan yang lebih baik melalui reformasi setelah hidup di era Orde
Baru.
Dengan demikian bangsa ini sudah mendekati disintegrasi kalau tidak memiliki
pegangan. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh bangsa dan negara ini dalam
upaya untuk bangkit kembali, yaitu :
Pancasila dan UUD1945 harus digemakan lagi sampai ke rakyat yang paling bawah,
dalam rangka pemahaman dan penghayatan.
GBHN yang pernah ada yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam membangun
bangsa dan negara perlu dihidupkan kembali.
Para tokoh dan elit bangsa harus dapat memberi contoh dan menjadi cintoh rakyat,
jangan selalu berkelahi dan saling caci maki hanya untuk kepentingan kelompok atau
partai politiknya.
Budaya bangsa yang adi luhung hendaknya diangkat untuk diingat dan dilaksanakan
oleh bangsa ini yaitu budaya saling hormat menghormati.
TNI dan POLRI harus segera dibangun dengan tahapan yang jelas yang ditentukan
oleh DPR. Jangan ada lagi curiga atau mencurigai antar unsur bangsa ini karena
keselamatan bangsa dan negara sudah terancam.
NOW LOADING….
DI TII
Peristiwa DI/TII dan cara yang dilakukan pemerintah dalam penanggulangannya
DI/TII Jawa Barat dipimpin oleh Soekarmaji Marijan Kartosuwiryo. Gerakan ini merupakan
akibat dari Perjanjian Renville. Berdasarkan isi Perjanjian Reville, maka pada tanggal 26 Februari 1948
kesatuan RI (Divisi Siliwangi) harus mengosongkan Jawa Barat. Laskar Hasbullah dan Sabilillah yang
berada di bawah pengaruh Kartosuwiryo tetap tinggal di Jawa Barat dan tidak tunduk kepada
perjanjian tersebut. Pada saat kekosongan itulah Kartosuwiryo menguasai Jawa Barat dan mendirikan
Darul Islam (DI).
Pada tanggal 7 Agustus 1949, Kartosuwiryo memproklamasikan berdirinya Negaa Islam Indonesia
(NII) di Malangbong, Tasikmalaya. Gerakannya dinamakan Darul Islam (DI), sedangkan pasukannya
dinamakan Tentara Islam Indonesia (TII), oleh karena itu, gerakan separatis ini dinamai DI/TII.
Untuk menanggulangi pemberontakan DI, pemerintah melancarkan operasi “Pagar Betis” di
bawah pimpinan Kol. Ibrahim Ajie. Pada tanggal 2 Juni 1962, prajurit Siliwangi di bawah pimpinan
Letnan .. melancarkan Operasi Bharata Yudha dan berhasil menangkap Kartosuwiryo di Gunung
Geber, Malang. Diperintahkan militer untuk menumpas DI/TII yang dimulai sejak tanggal 27 Agustus
1949 mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
a. DI/TII memanfaatkna medan pegunungan untuk bergerilya
b. DI/TII dapat bergerak leluasa di kalangan rakyat
c. Kartosuwiryo mendapat bantuan dari orang-orang Belanda, yaitu para pemilik perkebunan dan para
pendukung negara Pasundan
d. Perhatian TNI terpecah dua, yaitu Belanda dan DI/TII
NOW LOADING….
Andi Aziz
Pemberontakan ini terjadi di Sulawesi Selatan di bawah pimpinan Kapten Andi Aziz.
Latar belakang terjadinya pemberontakan ini adalah kaena sikap menolak akan
masuknya pasukan APRIS dari TNI ke Sulawesi Selatan.
4)Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam aspek
kehidupan dan pembangunan bangsa yang mencerminkan keadilan bagi semua
pihak, semua wilayah.
Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan yang
arif dan bijaksana, serta efektif.
THANK YOU