Anda di halaman 1dari 35

Asam amino dan Protein

Protein berasal dari kata Yunani Proteios yang artinya


“pertama”. Protein adalah poliamida dan hidrolisis protein
menghasilkan asam- asam amino.

O O O O

NHCHC NHCHC H 2 O, H +
kalo r H 2 NCHC OH
2 H + H 2 NCHCO 2HH

R R' R R'

suatu protein asam-asam


amino
Nama asam amino menunjukkan bahwa senyawa ini mempunyai dua
gugus fungsi yaitu gugus karboksil yang bersifat asam dan gugus amino
yang bersifat basa.
Asam-asam amino yang terdapat dalam protein adalah asam
α- aminokarboksilat.

CO2H

H2N H
Gugus α-amino
C
R variasi struktur terjad
dalam rantai
samping
• Asam amino tersederhana adalah asam amioasetat (H2NCH2CO2H) yang
disebut glisina (glycine). Glycine tidak memiliki rantai samping sehingga
tidak mengandung satu karbon kiral.
• Asam amino lain memiliki rantai samping, sehingga karbon α-nya
bersifat kiral.
Asam amino yang berasal dari protein termasuk dalam deret-
L, artinya gugus- gugus disekeliling karbon α mempunyai
konfigurasi yang sama seperti dalam L-gliseraldehida.

CHO
CO 2 H

HO C H C H
H 2 N

R
CH2 OH

L-gliseraldehida suatu asam L-amino


Sifat-sifat asam amino:
• larut dalam air dan pelarut polar lain tetapi tidak larut
dalam pelarut nonpolar seperti dietil eter atau benzena.
• momen dipol yang besar
• kurang bersifat asam dibandingkan sebagian besar
asam karboksilat
• kurang basa dibandingkan sebagian besar amina.

CO 2H

RCO2 H RNH2 H2 NCH

R
pKa = ~ 5 pKb = ~ 4 pKa = ~ 10 atau pKb = ~ 12
Sifat asam dan basa dari asam amino

Dalam Asam

Dalam Basa
Klasifikasi asam amino menurut fungsi biologisnya

Asam amino Esensial


• Asam amino yang diperoleh hanya dari makanan sehari-
hari karena tidak dapat disintesa di dalam tubuh
Makanan yg mengandung protein hewani --- mrp sumber
AA esensial, ex: daging, susu, keju, telur, ikan, dll
Protein nabati, seringkali kekurangan lisin, metionin dan
triptofan

Asam amino Non Esensial


• Selain dari makanan dapat juga disintesa didalam tubuh
melalui proses transaminasi.
Peptida
Suatu dipeptida terjadi bila suatu ikatan amida terbentuk antara gugus –NH2
dari suatu asam amino dengan gugus –COOH dari asam amino yang lain.

ikatan peptida
O O O O

-H2O
H2NCHCOH H2NCH2COH H2NCH NHCH2COH
+ C
CH3 CH3
glisin
alanin alanilglisina
a
a suatu dipeptida
 Tiap asam amino dalam suatu molekul peptide disebut suatu satuan
(unit) atau suatu residu.
 Alanilglisina mempunyai dua residu : residu alanina dan residu glisina.
 Suatu polipeptida ialah suatu peptide dengan banyak sekali residu
asam amino.
 Menurut perjanjian suatu poliamida dengan residu asam
amino kurang dari 50 dikelompokkan sebagai suatu
peptide, sedangkan poliamida yang lebih besar dianggap
sebagai protein.
 alanina dan glisina dapat digabungkan dengan cara lain
untuk membentuk glisilalanina, dimana glisina
mempunyai gugus amino bebas dan alanina mempunyai
gugus karboksil bebas.
Dua dipeptida berlainan dari alanina dan glisina:
O O
O O

H 2 NCHC NHCH 2 COH NHCHCOH


H 2 N C H2 C

CH 3 C H3
alanilglisin glisilalanina
Asam amino dengan gugus amino bebas biasanya ditaruh
pada ujung kiri struktur itu. Asam amino ini disebut asam
amino N-ujung.
Asam amino dengan gugus karboksil bebas ditaruh diujung
kanan disebut asam amino C-ujung.

C-ujung di kana
N-ujung di kiri
O O O

H2NCHC NHCHC NHCH2COH

CH3 CH2 OH

alaniltirosilglisina
suatu tripeptida
STRUKTUR PROTEIN
PRIMER, SEKUNDER (HELIKS), TERSIER (GLOBULER) ATAU KUARTERNER
(POLIGLOBULER
URUTAN ASAM

AMINO
STRUKTUR
PRIMER

ATAU

STRUKTUR KUMPARAN TAK BERATURAN


α HELIKS
ATAU
SEKUNDER

LEMBARAN BERLIPAT
SUB UNIT

STRUKTUR TERSIER STRUKTUR KUARTENER

MIOGLOBIN HEMOGLOBIN
H Protein Secondary Structure:
N
C H Helix
C
O
N
C H
C
H O N - +
C C
H
O H O
C H N C N C OH
N O H C H C
C H C
H C H C H
O O C
H H
H HO
HN C
C N
C O
N
H Protein Secondary Structure:
N
C
C
H Helix
O
N
C
C
H
H O
N - +
C C
H
O H O
C H N C N C OH
N O H C H C
C H C
H C H C H
O C
H H
H HO
O
H
N
C
C N
C O
N
Protein Secondary Structure:
Helix
R
R
R groups stick out R
R
from the helix R

influencing higher R
R
levels of protein R
R
organization R
R
R
R
R
Protein Secondary Structure:
Pleated Sheet
O H O H O H O H
C C C C
C C N C C N C C N C C
C C C NC
N N N N
O O O O
H H H H
O H O H O H O H
C C C C C C C C
C C C C
N N C N N C N N C N N C
H H H H
O O O O
Protein Secondary Structure:
Pleated Sheet
O H O H O H O H
C C C C
C C N C C N C C N C C
C C C NC
N N N N
O O O O
H H H H
O H O H O H O H
C C C C C C C C
C C C C
N N C N N C N N C N N C
H H H H
O O O O
O H O H O H O H
C C C C
C C N C C N C C N C C N
N C N C N C N C
H H H H
O O O O
Sifat-sifat Fisikokimia Protein
• Sifat fisikokimia setiap protein tidak sama,
tergantung pada jumlah dan jenis asam
aminonya.
• Berat molekul protein sangat besar
• Ada protein yang larut dalam air, ada pula
yang tidak dapat larut dalam air, tetapi semua
protein tidak larut dalam pelarut lemak.
• Bila dalam suatu larutan protein ditambahkan
garam, daya larut protein akan berkurang,
akibatnya protein akan terpisah sebagai
endapan. Peristiwa pemisahan protein ini
disebut salting out.
• Apabila protein dipanaskan atau ditambahkan
alkohol maka protein akan menggumpal.
• Protein dapat bereaksi dengan asam dan basa
Fungsi Protein
• Sebagai enzim
Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau
dibantu oleh suatu senyawa makromolekul
spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang
sangat sederhana seperti reaksi transportasi
karbon dioksida sampai yang sangat rumit
seperti replikasi kromosom.
• Alat pengangkut dan penyimpan
Banyak molekul dengan massa molekul kecil
serta beberapa ion dapat diangkut atau
dipindahkan oleh protein-protein tertentu.
Misalnya hemoglobin mengangkut oksigen
dalam eritrosit, sedangkan mioglobin
mengangkut oksigen dalam otot.
• Pengatur pergerakan
Protein merupakan komponen utama daging,
gerakan otot terjadi karena adanya dua molekul
protein yang saling bergeseran.
• Penunjang mekanis
Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang
disebabkan adanya kolagen, suatu protein
berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk
serabut.
• Pertahanan tubuh atau imunisasi
Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk
antibodi, yaitu suatu protein khusus yang dapat
mengenal dan menempel atau mengikat benda-
benda asing yang masuk ke dalam tubuh
seperti virus, bakteri, dan sel-sel asing lain.
• Media perambatan impuls syaraf
Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya
berbentuk reseptor, misalnya rodopsin, suatu
protein yang bertindak sebagai reseptor
penerima warna atau cahaya pada sel-sel mata.
• Pengendalian pertumbuhan
Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam
bakteri) yang dapat mempengaruhi fungsi
bagian-bagian DNA yang mengatur sifat dan
karakter bahan
METABOLISME PROTEIN
Protein yang terdapat dalam makanan kita, dicerna dlm lambung
dan usus menjadi AA

Diabsorpsi dan dibawa oleh darah ke hati

Sebagian AA diambil oleh hati


Protein dalam sel2 tubuh dibentuk dari Asam Amino

Bila ada kelebihan AA dari jml yg digunakan untuk biosintesis protein ---
maka kelebihan AA akan diubah menjadi Asam Keto yg dapat masuk
kedalam Siklus Asam Sitrat atau diubah menjadi Urea

Hati, merupakan organ tubuh dimana terjadi reaksi katabolisme maupun


anabolisme
• Penguraian Protein Dalam Tubuh

Secara garis besar metab.protein:


Asam amino dibuat dalam hati/dihasilkan dari proses
katabolisme protein dalam hati
dibawa oleh darah
ke jaringan untuk digunakan
Proses anabolik/katabolik jg terjd dlm jaringan di luar hati
Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari 3 sumber :
- absorbsi melalui dinding usus
- hasil penguraian protein dalam sel
- hasil sintesis asam amino dalam sel
Dlm tubuh kita, protein mengalami perubahan2 ttt dg kec yg berbeda
- protein dlm darah,hati dan organ tbh lain ---- waktu paruh 2,5-10 hr
- protein dlm jar otot ---- 120 hr
Rata-rata tiap hari 1,2 gram protein per kg BB diubah menjadi senyawa lain
ASAM AMINO DALAM DARAH
Jumlah AA dalam darah tergantung dari jml yg diterima dan jumlah yg
digunakan
Pd proses pencernaan, protein ---- AA, melalui proses hidrolisis oleh enzim2,
yaitu : pepsin, tripsin, kimotripsin, karboksi peptidase, amino peptidase,
tripeptidase dan dipeptidase

Setelah protein diubah menjadi AA, maka dgn proses absorpsi melalui
dinding usus, AA tsb sampai sampai ke dalam pembuluh darah

Dlm keadaan berpuasa : konst.AA dlm darah 3,5 - 5 mg/100 ml darah


Setelah makan makanan sumber protein : naik 5-10 mg/100 ml darah
setelah 4-6 jam
konsentrasi akan turun kembali

Konsentrasi AA dalam jaringan kira-kira 5-10 kali >>>>>


• REAKSI METABOLISME ASAM AMINO
Tahap awal reaksi metabolisme AA --- melibatkan pelepasan gugus AA, melalui 2
proses, yaitu : TRANSAMINASI dan DEAMINASI

TRANSAMINASI
adalah proses katabolisme AA yg melibatkan pemindahan/ pelepasan ggs amino
(-NH2) dari satu AA kepada AA yang lain
alanin transaminase
AA + asam piruvat asam α keto + alanin
glutamat transaminase
AA + asam α ketoglutarat asam α keto + asam glutamat

Pada reaksi transaminasi ini, gugus (-NH2) yang dilepaskan diterima oleh suatu asam
keto --- shg terbentuk AA baru (alanin, asam glutamat) dan asam keto lain

Reaksi transaminasi bersifat reversibel, pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang
hilang, karena ggs amino yg dilepaskan oleh AA diterima oleh asam keto

Reaksi transaminasi ini terjadi dalam mitokondria maupun cairan sitoplasma


DEAMINASI OKSIDATIF

Pada reaksi deaminasi, gugus -NH2 dilepaskan dalam bentuk amonia yang kemudian
dikeluarkan dari dalam tubuh dalam bentuk UREA dalam urine. Kadar amonia yg tinggi
merupakan racun bagi tubuh manusia
AA dgn reaksi transaminasi ------ asam glutamat
Dalam beberapa sel misalnya bakteri, asam glutamat dpt mengalami proses deaminasi
oksidatif yang menggunakan glutamat dihidrogenase sbg katalis

Asam glutamat + NAD+ asam α ketoglutarat + NH4+ + NADH + H+

Dalam proses ini asam glutamat melepaskan gugus amino dalam bentuk NH4+

Pembentukkan Asetil Koenzim A


Asetil Ko-A merupakan senyawa penghubung antara metabolisme AA dengan
Siklus Asam Sitrat
Ada 2 jalur metabolik yang menuju kepada pembentukkan Asetil Koenzim A,
yaitu Asam Piruvat dan melalui Asam Asetoasetat
• SIKLUS UREA

Berhubungan dengan reaksi deaminasi ( yg melepaskan ggs -NH 2 dalam bentuk


amonia --- yg dikeluarkan tubuh dalam bentuk urea)

Hans Krebs dan urt Henseleit (1932), mengemukakan serangkaian reaksi kimia
tentang pembentukkan urea.

mereka mengemukakan bhw urea terbentuk dari amonia dan karbondioksida,


melalui serangkaian reaksi kimia berupa siklus

SIKLUS UREA
Pembentukkan urea terutama berlangsung dalam hati
Urea adalah suatu senyawa yg mudah larut dalam air, bersifat netral, terdapat dalam
urine yg dikeluarkan dari dalam tubuh

Anda mungkin juga menyukai