Anda di halaman 1dari 63

Hetri Dema Putri Wulandari

2011-83-011
Disfungsi alat
genital

Perdarahan,
Keluhan
nyeri, benjolan

Pertumbuhan sel
Kanker
secara abnormal
Tumbuhnya sel
abnormal pada jaringan
serviks

Kanker genitalia wanita tersering

Dunia : 500.000 kanker serviks


Indonesia : 100 kasus per
baru dari 250.000 kematian
100.000 penduduk atau 200.000
setiap tahunnya. 80%  negara
kasus setiap tahun
berkembang

Rentang usia
30-60 tahun
Faktor risiko
Pola
hubung
an seks

Pasang
Paritas
an seks

Kontras
Meroko
epsi
k
oral
Squamo-
Perubahan sel
columnar
ektoserviks P
junction
A
T
O
F
Proses I
Mutasi sel 
karsinogenesis S
sel diplastik
dari virus I
O
L
O
G
Gangguan I
maturasi epitel
skuamosa
Nyeri
Keputihan
pelvic
G
Kurang gizi, edema
E
kaki, iritasi organ J
sekitar, gejala-
gejala lain Post koital A
Anemia
bleeding
L
Perdarahan
A
post
menopause
L
 Tes visual dengan menggunakan larutan asam
cuka (asam asetat 2%) dan larutan iodium
lugol pada serviks
 Melihat perubahan warna yang terjadi
setelah dilakukan olesan
Klasifikasi IVA Temuan Klinis
Hasil Tes-Positif Plak putih yang tebal atau epitel acetowhite,biasanya
dekat SCJ

Hasil Tes-Negatif Permukaan polos dan halus, berwarna merah jambu,


ektropion, polip, servisitis, inflamasi, Nabothian cyst

Kanker Massa mirip kembang kola tau bisul


 Kanker ginekologik yang sering terjadi di
dunia Barat, menempati peringkat ke-4
kanker pada wanita
 2 per 100.000 perempuan/tahun
 Sebagian besar  adenokarsinoma (75%)
Tidak
diketahui

Etiologi

Obesitas Stimulasi
 risiko estrogen
R Menstruasi

F I Obesitas
A
S DM dan hipertensi
K
T I Nuliparitas
O
R K Faktor genetik

O Pemakaian estrogen endogen


Factors Influencing Risk Estimated Relative Riska

Obesity 2–5

Polycystic ovarian syndrome >5

Long-term use of high-dose menopausal estrogens 10–20

Early age of menarche 1.5–2

Late age of natural menopause 2–3

History of infertility 2–3

Nulliparity 3

Menstrual irregularities 1.5

Residency in North America or northern Europe 3–18

Higher level of education or income 1.5–2

White race 2

Older age 2–3

High cumulative doses of tamoxifen 3–7

History of diabetes, hypertension, or gallbladder disease 1.3–3

Long-term use of high-dose combination oral contraceptives 0.3–0.5

Cigarette smoking 0.5


Mutasi
phospatase dan
Mengkodekan protein dengan P
fungsi tyrosine kinase dan
tensin homolog
(PTEN)
berperilaku sbg gen penekan tumor A
T
Inaktivasi
O
G
Aktivasi P13KCA dan
fosforilasi AKT E
Kehilangan ekspresi &
heterozigositas N
E
Tidak ada penghambatan
S
pembentukan adhesi fokal, Hiperplasia atipikal I
penyebaran sel & migrasi kompleks
S
PERDARAHAN PASCA
MENOPAUSE /
INTERMENSTRUASI

Nyeri saat
berhubunga
n

GEJALA

Keluar
Nyeri perut
sekret
bawah/pang
putih/merah
gul  >2
muda dari
mgg
vagina
Biopsi
endometrium

Dilatasi dan
kuretase

Histeroskopi
Penanda tumor
CA-125
Pembedahan Berdasarkan stadium

- Rendah
- Intermediet
- Tinggi

Evaluasi Tatalaksana Radioterapi

- DepoProvera, 400mg
IM/mgg
Kemoterapi - Provera, 200mg/oral
4xsehari
- Megastrol asetat,
800mg/oral 4xsehari
 Penyakitakibat tumor ganas pada daerah 2/3
bagian atas rahim

Obesitas

Late
Nulliparitas
menopause

Estrogen DM &
endogen hipetensi
 Perdarahan menstruasi tidak  Pemeriksaan biopsy
wajar endometrium rahim,
 Perdarahan sedikit - sedikit  Pemeriksaan kerokan rahim
setelah menopause. (kuretase)
 Rasa sakit pada bagian bawah  Infeksi mudah terjadi,
perut atau rasa kram pada sehingga sering infeksi ini
rongga panggul. merupakan masalah kanker
 Keluar sedikit cairan putih rahim.
melalui vagina pada  Pada stadium lanjut timbul
perempuan sesudah gangguan buang air besar dan
menopause. buang air kecil, karena sudah
 Pada pemeriksaan rongga menyebar ke rectum dan
panggul ditemukan kandung kencing.
perubahan ukuran bentuk
dan konsistensi rahim
- Leiomyosarcoma
- Endometrial stromal tumor

Karsinoma Sarkoma

Diagnosis

Karsinocarsinoma - Malignant mixed mullerian


tumors (MMMTs)
Leiomyosarcoma

Endometrial stromal sarcoma MMMTs


 Pembedahan
 Radioterapi
 Kemoterapi
Tumor dengan histiogenesis yg dapat
berasal dari ketiga dermoblast
(ekto,endo, mesodermal) dg sifat2
histiologis yg beraneka ragam.

Berbentuk kista berisi cairan


maupun padat

FUNGSI

Memproduksi
Memproduksi
Memproduksi ovum hormon
hormon estrogen
progesteron
 Terjadi kerusakan  Androgen mempunyai
pada sel-sel epitel peran penting dalam
ovarium untuk terbentuknya kanker
penyembuhan luka ovarium. Hal ini
pada saat terjadi didasarkan pada hasil
ovulasi. Proses percobaan bahwa epitel
penyembuhan sel-sel ovarium mengandung
reseptor androgen.
epitel yang terganggu
Dalam percobaan in-
dapat menimbulkan vitro, androgen dapat
proses transformasi menstimulasi
menjadi sel-sel pertumbuhan epitel
tumor. ovarium normal dan sel-
sel kanker ovarium.

HIPOTESIS INCESSANT OVULATION HIPOTESIS ANDROGEN


FAKTOR RISIKO

Genetik
Nulipara
Menarche awal atau menopause
lambat
Usia
Pertumbuhan tumor diikuti infiltrasi, jaringan
sekitar yg menyebabkan berbagai keluhan

Akibat Komplikasi Akibat Pertumbuhan

Pembesaran perut, tekanan


- Perdarahan ke dalam kista
terhadap organ sekitar  ggn
- Torsi
miksi, konstipasi, edema,
- Infeksi pada tumor
nyeri
- Robekan dinding kista
- Perubahan keganasan

PATOFISIOLOGI
Stadium Awal Stadium Lanjut

Gangguan haid Asites

Konstipasi Penyebaran ke omentum

Poliuria Perut membuncit

Nyeri panggul Kembung & mual

Nyeri saat bersenggama Sesak napas


Table World Health Organization Histologic Classification of Ovarian
Carcinoma
• Serous adenocarcinoma
• Mucinous tumors
• Adenocarcinoma
• Pseudomyxoma peritonei
• Endometrioid Tumors
• Adenocarcinoma
• Malignant mixed müllerian tumor
• Clear cell adenocarcinoma
• Transitional cell tumors
• Malignant Brenner tumor
• Transitional cell carcinoma
• Squamous cell carcinoma
• Mixed carcinoma
• Undifferentiated carcinoma
• Small cell carcinoma
T
A
T
A
L
A
K
S
A
N
A
Kanker yang mengenai bagian luar dari sistem
reproduksi wanita, yang biasanya terjadi 3-4%
dari seluruh kanker genitalia

Infeksi Riwayat Infeksi


Obesitas
HPV kanker sifilis
G
E
J
Perdarahan, A
Teraba keluar
Iritasi vulva Pruritus
penebalan cairan L
encer
A
 Dengan menentukan staging dan tipe dari
kanker vulva
Eksisi lokal

Pembedahan Vulvektomi

Eksenterasi
Tatalaksana Radioterapi
Panggul

Kemoterapi
Vagina merupakan saluran sepanjang 7,5-
10 cm yang berhubungan dengan serviks
dan vulva

Usia

Infeksi
HPV

Riwayat
berhubu
Genetik
ngan
seks
Nyeri
Dispareunia
panggul

Fluor albus Coital


berbau Bleeding

Keluar
cairan
dari
vagina
 Seluruhterapi untuk kanker umumnya sama,
tergantung derajat yang diderita pasien
Tumbuhnya jaringan abnormal pada
sistem reproduksi yaitu pada tuba
fallopi kemudian menyebar ke
daerah sekitarnya  primer 
tumor adneksa

Jarang terjadi

Etiologi : tidak diketahui


 Jenis papiler
 Jenis adenomatosa
 Jenis alveo-meduler
Gejala

Cairan vagina
kuning
bercampur
darah

Nyeri

Tumor
radang
Tingkat Klinik Kriteria

IA Pertumbuhan tumor terbatas pada salah satu tuba; tidak ada ascites.
1. Tak ditemukan tumor di permukaan luar, kapsulnya utuh.
2. Tumor terdapat di permukaan luar, atau kapsulnya pecah atau kedua-duanya.

IB Pertumbuhan tumor terbatas pada kedua tuba; tidak ada asites.


1. Tak ada tumor di permukaan luar, kapsulnya utuh.
2. Tumor terdapat di permukaan luar, atau kapsulnya pecah, atau kedua-duanya.

IC Tumor dari tingkatan klinik 1A dan IB, tetapi ada asites atau cucian rongga perut positif.

II Pertumbuhan tumor melibatkan satu atau dua tuba, dengan perluasan ke panggul.

IIA Perluasan proses dan/ atau metastatis ke uterus atau ovarium.


IIB Perluasan proses ke jaringan panggul lainnya.
IIC Tumor dari tingkat klinik IIA atau IIB, tetapi dengan asites dan/atau cucian rongga perut positif.

III Tumor melibatkan satu atau dua tuba dengan penyebaran kelenjar limfa intraperitoneal, atau kedua-
duanya. Tumor terbatas pada panggul kecil dengan bukti histologik penyebaran ke usus halus atau
omentum.

IV Pertumbuhan tumor melibatkan salah satu atau kedua tuba dengan metastasis berjarak jauh. Bilamana
didapatkan efusi pleural, harus ada sitologi positif untuk menyebutnya sebagai tingkat klinik IV. Begitu
pula ditemukannya metastasis keparenkim hati.
Sekelompok penyakit yang bersifat ganas dan
berkaitan dengan vili korialis, terutama sel
trofoblasnya, yang berasal dari suatu kehamilan,
baik mola maupun nonmola

Epidemiologi : 1 dari 1724 kehamilan.


Faktor risiko terbanyak adalah riwayat
kehamilan mola sebelumnya dan umur < 15
tahun atau > 40 tahun.
 Mola Invasif
 Koriokarsinoma
 Plasental Site Trophoblastic Tumor
Ukuran
uterus

Ekspulsi Perdara Aktivita


spontan han s janin

Embolis
asi
 Tumor sel trofoblas yang sangat ganas
 Gambaran diagnostik  anaplasia sel, tidak
adanya pola vilus

Kehamilan
Usia
sebelumnya
Amenore & perdarahan pervagina

Hilangnya DJJ

Mual muntah

Uterus lebih besar dari usia kehamilan

Kadar HCG lebih tinggi


 Stadium 1: masa tumor masih terbatas
didalam uterus
 Stadium 2: masa tumor sudah keluar dari
uterus, tetapi terbatas dalam struktur
genitalia, yaitu vulva, vagina, adneksa dan
ligamentum latum
 Stadium 3: masa tumor sudah sampai ke
paru-paru, dengan atau tanpa adanya masa
tumor di alat genital
 Stadium 4: masa tumor sudah mencapai
organ-organ lain seperti hepar, usus dan otak
 CT scan
 Pembedahan  untuk dilakukan pemeriksaan
histopatologi
 USG  keberadaan lokasi tumor atau massa

Anda mungkin juga menyukai