apotek
Kelompok 1
1. Dewi ayu mustika sari (1504015103)
2. Ervina dwi astriani (1504015138)
3. Mawar nusafitri (1504015225)
4. Novalia utami (1504015268)
5. Wahyu ismalasari (1504015425)
Kelas 6P
4. Ruang konseling
Ruang konseling sekurang-kurangnya memiliki satu set meja dan
kursi konseling, lemari buku, buku-buku referensi, leaflet, poster, alat
bantu konseling, buku catatan konseling dan formulir catatan
pengobatan pasien.
5. Ruang penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai
Ruang penyimpanan harus memperhatikan kondisi sanitasi,
temperatur, kelembaban, ventilasi, pemisahan untuk menjamin mutu
produk dan keamanan petugas. Ruang penyimpanan harus dilengkapi
dengan rak/lemari Obat, pallet, pendingin ruangan (AC), lemari
pendingin, lemari penyimpanan khusus narkotika dan psikotropika,
lemari penyimpanan Obat khusus, pengukur suhu dan kartu suhu.
6. Ruang arsip
Ruang arsip dibutuhkan untuk menyimpan dokumen yang berkaitan
Prasarana Apotek paling sedikit
terdiri atas:
a. instalasi air bersih;
b. instalasi listrik;
c. sistem tata udara;dan
d. sistem proteksi kebakaran.
Model pelayanan apotek
PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI
Perencanaan dan
pengadaan
Penerimaan
Penyimpanan
Pendistribusian/Pelayanan
Dokumentasi dan
Evaluasi
A. Perencanaan
◦ Dalam membuat perencanaan pengadaan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
perlu diperhatikan pola penyakit, pola konsumsi, budaya
dan kemampuan masyarakat.
B. Pengadaan
◦ Untuk menjamin kualitas Pelayanan Kefarmasian maka
pengadaan Sediaan Farmasi harus melalui jalur resmi
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
C. Penerimaan
◦ Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin
kesesuaian jenis spesifikasi, jumlah, mutu, waktu
penyerahan dan harga yang tertera dalam surat pesanan
dengan kondisi fisik yang diterima.
D. Penyimpanan Obat
1. Obat/bahan Obat harus disimpan dalam wadah asli dari
pabrik. Dalam hal pengecualian atau darurat dimana isi
dipindahkan pada wadah lain, maka harus dicegah
terjadinya kontaminasi dan harus ditulis informasi yang
jelas pada wadah baru. Wadah sekurang-kurangnya
memuat nama Obat, nomor batch dan tanggal
kadaluwarsa.
2. Semua Obat/bahan Obat harus disimpan pada kondisi yang
sesuai sehingga terjamin keamanan dan stabilitasnya.
3. Sistem penyimpanan dilakukan dengan memperhatikan
bentuk sediaan dan kelas terapi Obat serta disusun secara
alfabetis.
4. Pengeluaran Obat memakai sistem FEFO (First Expire First
Out) dan FIFO (First In First Out)
e. Pelayanan resep
Skrining Resep
Persyaratan administratif Kesesuaian farmasetik
Penyiapan obat
Peracikan obat Kemasan dan etiket
Penyerahan Pemberian
Obat informasi dan
Pemeriksaan akhir
konseling
Dikirim ke Dikirim ke
Dinkes Dinkes
Kab/Kota Kab/Kota
BPOM BPOM
Arsip Arsip
j. Penghapusan dan Pemusnahan
Sesuai peraturan
perundangan yang berlaku
Mencegah pencemaran
lingkungan dan jatuhnya
obat/resep ditangan orang
yang tidak berwenang
Harus terdokumentasi
dengan baik
Sistem control dalam pelayanan
Evaluasi mutu di Apotek dilakukan
terhadap:
A. Mutu Manajerial
1. Metode Evaluasi
a. audit
b. review
c. observasi
2. Indikator evaluasi mutu
a. kesesuaian proses terhadap standar
b. efektifitas dan efisiensi
B. Mutu pelayanan farmasi klinik
1.Metode evaluasi mutu
a. audit
b. review
c. survei
d. observasi