Anda di halaman 1dari 23

BY : NS. SELVI, S.

KEP
PENGERTIAN
Kanker Kolon
 Suatu keadaan dimana tjd pertumbuhan jaringan
abnormal pd daerah kolon (Brunner & Suddarth,
2002)
ETIOLOGI
Penyebab dari kanker kolon tidak diketahui
(idiopatik), tetapi ada beberapa faktor resiko yg telah
diidentifikasi yaitu:
1. Usia lebih dari 40 th
2. Riwayat polip rektal atau kolon
3. Adanya darah dalam feses
4. Adanya polip adematosa atau adenoma vilius
5. Riwayat keluarga dengan kanker kolon atau poliposis
dlm keluarga
6. Riwayat penyakit usus inflamasi kronis
7. Diit tinggi lemak, protein, daging dan rendah serat
MANIFESTASI KLINIS
Gejala yg paling menonjol
1. Perubahan kebiasaan defekasi
2. Pasase aliran dalam usus
3. Anemia, anoreksia, penurunan BB, keletihan
Tanda dan gejala menurut lokasi/tempat kanker
A. Karsinoma kolok kiri : berhubungan dengan
obstruksi
 Perubahan defekasi
 Diare, konstipasi
 Nyeri, kejang
 Kembung
 Penipisan feses spt pita
 Darah merah segar dalam feses
 Anemia
 Pertumbuhan pd sigmoid dapat mengenai radiks syaraf
pembuluh darah
 Hemoroid, nyeri pinggang bag bawah, keinginan
defekasi atau sering berkemih dapat timbul akibat
tekanan pd alat-alat tsb
 Lesi karsinoma kolon kiri cendrung melingkar, sehingga
sering timbul gangguan obstruksi
B. Karsinoma kolon kanan
• Nyeri dangkal abdomen
• Melena
• Isi kolon berupa cairan
• Anemia
• Mukus jarang terlihat karena bercampur dalam feses
• Pada orang kurus tumor kolon kanan dapat diraba,
tetapi jarang pd stadium awal
• Perasaan tidak enak pd abdomen dan kadang-kadang
pd epigastrium
KLASIFIKASI

Berdasarkan besar differensiasi sel, ada 4 tingkatan :


• Grade I : sel anaplastik tidak melebihi 25 %
• Grade II : sel anaplastik terdapat antara 25%-50%
• Grade III : sel anaplastik tdp antara 50%-75%
• Garde IV : sel anaplastik >75 %
Klasifikasi Ca kolon menurut Duke :
 Kelas A  tumor dibatasi pd mukosa dan submukosa
 Kelas B  penetrasi melalui dinding usus
 Kelas C  invasi kedalam sistem limfe yg mengalir
regional
 Kelas D  metastasis regional tahap lanjutan dan
penyebaran yg luas
EVALUASI DIAGNOSTIK

Bersamaan dengan pemeriksaan abdomen dan rektal,


prosedur diagnostik paling penting adalah :
• Pengujian darah samar
• Proktosigmoidoskopi
• Kolonoskopi
• Secara akurat pemeriksaan patologi anatomi thp jaringan
biopsi yg diambil waktu pemeriksaan
proktosigmoidoskopi
• Feses : utk melihat adanya darah yg tersembunyi
• Pemeriksaan CEAI (carsinembryonic antigen) adalah
suatu antigen yg terdapat dalam jaringan hidup
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Hb biasanya menurun


Tumor maker (pertanda tumor)  CEAI, kadar > 5
mg/ml
Tinja secara bakteriologis diperiksa apakah tdp shigela
atau amoeba utk membedakan dgn penyakit kolon
lain
KOMPLIKASI

Obstruksi usus parsial atau lengkap


Hemorrhagi, akibat pertumbuhan Ca dan ulserasi yg
menyerang pembuluh darah sekitar kolon
Perforasi yg mengakibatkan pembentukan abses
Peritonitis  sepsis yg dapat menimbulkan syok
PENATALAKSANAAN
a. Pembedahan
Tipe pembedahan tergantung lokasi, ukuran tumor,
posedur pembedahan pilihan menurut Doughty &
Jacson (1993) :
• Reseksi segmental dengan anastomosis
 pengangkatan tumor dan porsi usus pd sisi
pertumbuhan, pem. darah dan nodus limfatikus

• Reseksi abdominoperineal dg kolostomi sigmoid


permanen
 pengankatan tumor dan porsi sigmoid dan semua
rektum serta sfinkter ani
 Kolostomi sementara diikuti reseksi segmental dan
anastomosis serta reanastomosis lanjut dari kolostomi
memungkinkan dekompresi usus awal dan
persiapan sebelum reseksi

 Kolostomi permanen atau ileostomi


 untuk menyembuhkan lesi obstruksi yg tidak dapat
direseksi

b. Terapi radiasi
c. kemoterapi
PERAWATAN KANKER KOLON

a. Perioperatif
perawatan perioperatif pertama tdd menyiapkan
kolon agar bebas dari kotoran dan penurunan jumlah
bakteri, tindakan ini dilakukan dengan :
• Diet rendah residu utk beberapa hari disusul dengan
cairan bening pd sehari sebelum operasi
• Membersihkan kolon dengan enema dan laksantif
bbrp hari sebelum operasi
• Terapi antibiotika oral
• Pendidikan pasien meliputi : persiapan pasien utk
prosedur operasi
b. Postoperatif
• Meningkatkan oksigenisasi
• Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
• Meningkatkan eliminasi
• Meningkatkan rasa nyaman
• Pendidikan kesehatan
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
a. Identitas klien
b. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
• Keluhan perubahan defekasi
• Ketidakpuasan dlm defekasi
• Nyeri
• Kembung
• Adanya lendir/darah
• Hemoroid, nyeri pinggang bawah
• Anoreksia, penurunan BB
2. Riwayat kesehatan keluarga
• Riwayat Ca kolorektal, diet
• Riwayat polip familiar

3. Riwayat kesehatan dahulu


• Diet kurang serat, tinggi KH, lemak dan protein

c. Data Dasar Pengkajian


1. Aktivitas & istirahat
gejala : kelemahan, keletihan, perubahan pola tidur
2. Sirkulasi
gejala : palpitasi, nyeri dada
3. Integritas Ego
Gejala : stress
Tanda : menyangkal, menarik diri, marah

4. Eliminasi
Gejala : perubahan pola defekasi, darah pd feses, nyeri
defekasi
Tanda : perubahan pd bising usus, distensi abdomen

5. Neurologis
Gejala : pusing, syncope
6. Nyeri/kenyamanan
Gejala : dari tdk ada nyeri sampai nyeri bervariasi

7. Pernafasan
Gejala : merokok, pemajanan asbes

8. Keamanan
Gejala : pemajanan kimia toksik, karsinogen dll
Tanda : demam, ulserasi
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri b/d kompresi jaringan sekunder akibat obstruksi
2. Ggn eliminasi b/d ….
3. kelelahan b/d penurunan produksi energi metabolik,
meningkatnya kebutuhan energi
4. Perubahan nurtisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
intake yg tidak adekuat, anoreksia, mual
5. Ketakutan/ansietas b/d krisis situasi, perubahan fs
peran, ancaman kematian
6. Gangguan harga diri b/d ancaman kematian, efek
samping kemoterapi
7. Resiko infeksi b/d ketidakadekuatan pertahanan
tubuh, malnutrisi
C. RENCANA TINDAKAN
1. Nyeri b/d kompresi /destruksi jaringan syaraf,
obstruksi jaras syaraf
Rencana Tindakan :
a. Tentukan riwayat nyeri, misalnya : lokasi, frekuensi, durasi,
intensitas dan tindakan penghilang yg digunakan
b. Berikan tindakan kenyaman dasar, misalnya : reposisi,
gosokan/massase punggung dan aktivitas hiburan, musik
c. Dorong penggunaan keterampilan menajeman nyeri mis :
tekhnik relaksasi, sentuhan terapeutik dll
d. Evaluasi penghilang nyeri/kontrol
e. Berikan analgetik sesuai dg order dokter
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
intake inadekuat, anaoreksia, mual, muntah
Rencana Tindakan :
a. Pantau masukan makanan setiap hari
b. Ukur BB setiap hari
c. Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalori, kaya nutrien
dg masukan cairan adekuat
d. Dorong penggunaan suplemen dan makan sering dalam
porsi sedikit
e. Kontrol faktor lingkungan
f. Berikan antiemetik sebelum/selama dan setelah pemberian
obat antiemetik

Anda mungkin juga menyukai