Anda di halaman 1dari 23

Cementing Calculations

Berikut kalkulasi yang harus benar-benar sebagai prioritas dalam


operasi penyemenan:
• Slurry Requirements
• No. of sacks of Cement
• Volume of Mixwater
• Volume of Additives
• Fluid Displacement Volume Duration of Operation
1. Cement Slurry Requirements :
Sufficient cement slurry must be mixed and pumped to fill up the
following :
• A - the annular space between the casing and the borehole wall,
• B - the annular space between the casings (in the case of a two stage
cementation operation)
• C - the openhole below the casing (rathole)
• D - the shoetrack
Single Stage Cementing Operation
Two-Stage Cementing Operation
2. Number of Sacks of Cement
• Jumlah banyaknya semen dari bubuk semen kering umumnya dikutip dari istilah jumlah
sak (sxs) dari semen yang dibutuhkan.
• Setiap sak semen ekifalen dengan 1 ft3.
• Jumlah banyaknya bubur semen (cement slurry) yang dapat diproduksi dari satu sak
semen, dikenal dengan yield of the cement, juga tergantung pada tipe bubuk semen (API
classification) dan banyaknya tercampurnya mixwater dengan bubuk semen.
• Kemudian juga akan tergantung pada tipe semen dan akan bervariasi dengan
temperature dan.
• Jumlah sak semen yang dibutuhkan untuk operation dapat di kalkulasi dengan :
3. Mixwater Requirements
• Mixwater dibutuhkan untuk meng-hidrasi bubuk semen yang akan di
persiapkan dan disimpan dalam cleaned mud tanks khususnya.
• Jumlah banyaknya mixwater dibutuhkan untuk operation yang akan
tergantung pada tipe bubuk semen yang diginakan.
• Volume mixwater dibutuhkan untuk untuk cement slurry dapat
dikalkulasi dengan :

Mixwater Vol. = Mixwater per sack x No. sxs


4. Additive Requirements
• Aditif ini dapat berupa cairan atau kering.
• Jumlah banyaknya aditif biasanya diambil sebagai persentase dari bubuk semen
yang digunakan.
• Dejak setiap sak semen beratnya 94 lbs, jumlah banyaknya aditif dapat diambil
dari berat dari pada volumenya.
• Jumlah sak aditif dapat dikalkulasi dengan :

Number of sacks of additive = No. sxs Cement x % Additive


Weight of additive = No. sxs of Additive x 94(lb/sk)
5. Displacement Volume
• Volume lumpur digunakan untuk menggantikan semen dari cement
stingeratau casing selama operasi penyemenan yang umumnya
dikenal dengan sebagai volume displacement.
• Volume displacement adalah tergantung pada dengan cara apa, yang
mana operasi penyemenan ini dilaksanakan.
a. Stinger Operation :
• Volume displacement dapat dikalkulasi dari kapasitas volumetric
cement stinger dan kedalaman dari casing shoe.

Displacement Vol. = Volumetric capacity of stinger x Depth of Casing - 1bbl


b. Conventional Operation :
• Dalam suatu operasi penyemenan konvensional,volume displacement
dikalkulasi dari kapasitas volumetric dari casing dan kedalaman dan
kedalaman float collar di dalam casing.

Displacement Vol. = Volumetric Capacity of Casing x Depth of Float


Collar
c. Two-stage Cementing Operation:
• Dalam suatu two stage operation, langkah pertama adalah penempatan oleh volume lumpur,
dikalkulasi dengan cara sama seperti operasi semen single stage di atas.
• Langkah kedua displacement adalah kemudian dikalkulasi pada basis kapasitas volumetrik
casing dan kedalaman dari collar langkah kedua(second stage).

Ist Stage :
Displacement Vol. = Volumetric Capacity of Casing x Depth of Float Collar
2nd stage :
Displacement Vol. = Volumetric Capacity of Casing x Depth of Multistage collar
• Jumlah banyaknya lumpur yang akan dipompakan selama opersai displacement
mungkin diambil dari istilah suatu volume (bbls, cuft, etc) atau dalam istilah jumlah
langkah(strokes) dari kebutuhan pompa lumpur untuk memompakan volume
lumpur.
• Hal ini akan oleh karena itu menjadi perlu untuk ditentukan volume fluida yang
dipompakan dengan setiap langkah dari pompa (vol./stroke)
• Jumlah langkah yang dibutuhkan untuk men-displace semen akan dikalkulasi dari:

Number of strokes = Volume of displacement fluid/Vol. of fluid per stroke


6. Duration of Operation
• Durasi operasi akan dikalkulasi berdasarkan basis dari kecepatan
mixing untuk semen, kecepatan pemompaan untuk semen slurry dan
kecepatan pemompaan untuk displacing mud.
• Suatu periode waktu tambahan, dikenal sebagai contingency time,
ditambah untuk masalah-masalh yang terjadi selama operasi.
Biasanya penambahannya 1 jam.
• The duration of the operation can be calculated from:
EXAMPLE OF CEMENT VOLUME CALCULATIONS
The 9 5/8” Casing of a well is to be cemented in place with a single stage cementing
operation. The appropriate calculations are to be conducted prior to the operation.
The details of the operation are as follows:

• 9 5/8" casing set at: 13800',


• 12 1/4" hole: 13810'
• 13 3/8" 68 lb/ft casing set at : 6200'
• TOC outside 9 5/8" casing: 3000' above shoe
• Assume gauge hole, add 20% excess in open hole
The casing is to be cemented with class G cement with the following
additives:
• 0.2% D13R (retarder)
• 1 % D65 (friction reducer)
• Slurry density = 15.9 ppg
Example of Cementing Calculation
1. Slurry Volume Between The Casing and Hole:
• 9 5/8" csg/ 12 1/4" hole capacity = 0.3132 ft3/ft
• annular volume = 3000 x 0.3132
= 939.6 ft3
• plus20% excess =187.9ft3
= 1127.5ft3 => 1128 ft3
2. Slurry Volume Below The Float Collar:
• Cap. of 9 5/8, 47 lb/ft csg = 0.4110 ft3/ft
• shoetrack vol. = 60 x 0.411
• Total = 25 ft3
3. Slurry volume in the rathole
• Cap. of 12 1/4" hole = 0.8185 ft3/ft
• rathole vol. = 10 x 0.8185
= 8.2 ft3
• plus 20% = 1.6 ft3
• Total = 9 .8 ft3 => 10 ft3

• Total cement slurry vol. = 1128 + 25 + 10


• = 1163 ft3

Anda mungkin juga menyukai