Melva Novriana Saragih 15330143 Diah Ayu KPU 15330153 Pencemaran Darmono (2001) menyatakan perubahan faktor abiotik, baik secara alamiah maupun karena ulah manusia yang telah melebihi ambang batas toleransi ekosistem biotik disebut sebagai pencemaran atau polusi. Pencemaran udara adalah perusakan terhadap udara karena disebabkan oleh berbagai sumber yang dapat merusak bagi kesahatan makhluk hidup maupun benda mati. Bioindikator Bioindikator (Biological indicator): organisme/komunitas, yang reaksinya dianggap mampu, mengevaluasi situasi atau kondisi yang memberitahukan adanya “sesuatu” dalam suatu ekosistem. Tidak semua organisme dapat dijadikan biondikator. kriteria indicator, yaitu SMART (Spesific Measureable Attributable Relevant Timely) Menurut (Savic, 1998), bioindikator berguna dalam tiga situasi: • faktor – faktor lingkungan tidak bisa diukur • faktor – faktor indikasi sulit diukur • faktor lingkungan mudah diukur tapi sulit diinterpretasikan Lichen
Lichen merupakan simbiosis antara 2 jenis organisme.
Organisme tersebut yaitu fungi (mikrobion) dan alga (cyanobacteria, protobion). Menurut (Tjitrosoepomo, 1998) dapat dipandang bahwa hubungan antara ganggang dg jamur sebagai suatu hubungan yang helotisme. Keuntungan timbal balik yang didapat hanya sementara ketika di bagian permulaan saja, tapi pada akhirnya ganggang akan dimanfaatkan oleh fungi (seperti hubungan antara majikan dengan pembantunya, helot) sehingga diistilahkan sebagai helotisme. Fungsi Lichen
sebagai bahan obat – obatan
• (Parmelia sulcata) • obat batuk (spesies Usnea) • obat diabetes, paru – paru dan katarak: Cetraria islandica sebagai indikator, misal dari genus Cetraria sebagai indikator adanya marmer atau pualam Lichen sebagai indikator pencemaran udara Komponen jamur penyusun lichenes adalah kelompok Ascomycetes (96%), Basidiomycetes, dan Deuteromycetes. Jamur berperan menyerap air dan mineral dari udara, proteksi dari perubahan fisik, suhu, dan intensitas sinar matahari tinggi. Dengan menyerap mineral dari udara sehingga lichen dapat digunakan untuk indikator biologi pencemaran udara. Karena lichen menyerap udara untuk kelangsungan kehidupannya tetapi udara yang mengandung air telah bercampur dengan polutan yang terlarut, sehingga polutan yang terlarut merusak jaringan pada lichen. Keanekaragaman Lichen spesies yang secara umum ditemukan ada dalam seluruh stasiun pengambilan sampel adalah spesies Dirinaria spp., Lecidella elaeochroma, Arthonia illicina, A. rubrocincta, dan Graphis spp. Dirinaria spp yang memiliki sebaran thalus paling banyak dalam setiap pohon inang Lichen yang ditemukan ada 2 jenis tipe thalus yaitu crustose (thalus kerak) dan foliose (thalus seperti berdaun). Famili dari Dirinaria spp adalah Physciaceae. terdapat 3 genus yang seringkali hidup bersama, yaitu: Genus Dirinaria, Physcia dan Pyxine. Karakteristik, thalus lichen termasuk tipe foliose: • Permukaan atas thalus hijau keabuan, putih keabuan, bentuk tidak teratur. Dirinaria spp. Famili dari Dirinaria spp adalah Physciaceae. terdapat 3 genus yang seringkali hidup bersama, yaitu: Genus Dirinaria, Physcia dan Pyxine. Karakteristik, thalus lichen termasuk tipe foliose: • Permukaan atas thalus hijau keabuan, putih keabuan, bentuk tidak teratur. • Morfologi thalus cenderung membundar Thalus lichen Dirinaria spp yang termasuk • Subsrat tempat tumbuh: kulit batang ke dalam Famili Physciaceae pohon, kayu, batu yang bersifat asam atau lumut Lecidella elaeochroma termasuk memiliki jenis thalus crustose (kerak). Thalus tebal ukuran sekitar >0.5 mm permukaan kuning atau kuning keabuan hingga hitam, hijau, permukaan agak halus.
Thalus lichen Lecidella elaeochroma
Grapis spp Lichen memiliki potensi sebagai bioindikator
Hal ini disebabkan secara morfologi
thalus lichen tidak memiliki kutikula. Tidak memiliki klorofil karena lichen merupakan asosiasi antara alga dan jamur atau jika ada pun jumlahnya sangat rendah. Kondisi organisme seperti ini yaitu akumulasi klorofil rendah, tidak memiliki kutikula, mengabsorbsi air dan nutrien secara langsung dari udara Adanya kuantitasi jumlah polutan di udara menyebabkan terhambatnya pertumbuhan lumut kerak dan penurunan jumlah jenis. Sehingga jika di suatu wilayah dengan tingkat polutan tinggi atau kualitas udara rendah maka keragaman lichen menjadi sangat rendah dan tidak bervariasi. Kandungan senyawa yang terdapat pada polutan khususnya yang terdapat pada zat – zat emisi kendaraan. Kesimpulan Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Jamur berperan menyerap air dan mineral dari udara, proteksi dari perubahan fisik, suhu, dan intensitas sinar matahari tinggi. Dengan menyerap mineral dari udara sehingga lichen dapat digunakan untuk indikator biologi pencemaran udara. Terimakasih