Endapan Skarn
Endapan Skarn
Disusun Oleh:
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 1
Skarn
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 2
Endapan Skarn
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 3
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 4
Terbentuknya Endapan Skarn
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 5
Jenis Endapan Skarn
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 6
Iron skarn Copper skarn
Tipe – Tipe
Tunsten skarn Tin skarn
Endapan
Skarne
Molibdenum skarn
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 7
a.Iron Skarn
Fe-skarn ditambang untuk didapatkan magnetitnya, dan terkadang hadir Cu, Co, Ni,
dan Au dalam jumlah yang sedikit. Kalk Fe-Skarn di busur kepulauan berasosiasi
dengan pluton kaya Fe yg diterobos ke batugamping dan batuan volkanik. Dalam
beberapa endapan, jumlah endoskarn melebihi eksoskarn. Mineral skarn didominasi
oleh garnet dan piroksen, terkadang hadir epidot, ilvaite, dan aktinolit.
b.Tungsten Skarn
W-skarn ditemukan di sebagian besar benua yang berasosiasi dengan pluton kalk-
alkalin di sabuk pegunungan (orogenic belts). Newberry dan Einaudi (1981) membagi
W-skarn menjadi dua, yaitu tipe reduksi dan oksidasi. Pada tipe reduksi, mineral utama
pada timah berupa kassiterit dan stannit, dan mineral utama pada tungsten berupa
wolframit dan scheelite, di mana scheelite menjadi dominan pada tahapan akhir dari
paragenesa. Terdapat dua varietas dari scheelite, yaitu yang kaya dengan miskin Mo.
Molibdenum ditemukan pada proses reduksi pada lingkungan skarn, sedangkan
scheelite miskin Mo terjadi pada proses oksidasi. Proses reduksi skarn tungsten
didominasi oleh hedenbergit-grandit, spessartin, dan garnet almandin. Mineral sulfida
termasuk pirrhotit, molybdenit, kalkopirit, sfalerit, dan arsenopirit. Mineral retrograde
skarn berupa epidote, biotit, dan hornblenda. Skarn tungsten yang teroksidasi
mengandung lebih banyak andradit ketimbang piroksen.
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 8
c.Skarn tembaga
Tipe ini umum dijumpai di samudra maupun benua pada
setting subduksi. Kebanyakan endapan skarn tembaga
berhubungan dengan granodiorit kalk-alkalin yang mengubah
monzogranit di busur kepulauan pada tepi benua. Intrusi ini
merupakan tubuh bijih tembaga yang penting dalam
pembentukan porfiri tembaga yang terbentuk pada busur tepi
benua. Sejumlah endapan skarn tembaga juga terbentuk pada
busur kepulauan kerak samudera yang berasosiasi dengan diorit
kuarsa hingga monzogranit.
d.Zinc skarn
Skarns Zn kebanyakan terjadi pada benua terkait dengan
subduksi atau rifting. Zinc-skarn ditambang untuk bijih Zn, Pb,
dan Ag, meskipun Zn biasanya dominan. Kehadiran mineral
skarn, seperti garnet dan piroksen dalam sistem, ini penting
karena itu menunjukkan lingkungan geokimia yang dibatasi oleh
jenis bijih yang berbeda.
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 9
e.Molibdenum skarn
Kebanyakan skarns Molybdenum berhubungan dengan granit,
dengan kadar tinggi namun tonase kecil. Endapan skarn Molybdenum
skarns mengandung berbagai logam diantaranya W, Cu, Zn, Pb, Bi,
Sn, dan U, dan beberapa logam polimetalik yang dapat dijual secara
ekonomi. Molibdenum-W-Cu adalah asosiasi yang paling umum.
Kebanyakan Mo terdapat pada silty karbonat.
f.Tin skarn
Mineral utama pada timah berupa cassiterite dan stannites. Skarn
timah umumnya terbatas pada granit yang kaya akan silika dan
umumnya berasosiasi dengan alterasi tipe greisen dak aktifitas kaya
kandungan flourine, yang tidak terdapat pada skarn tipe lain. Perlu
dicatat bahwa skarn timah cenderung berkaitan dengan pluton granitik
yang terbentuk oleh proses partial melting pada kerak benua,
umumnya karena proses rifting. Skarn timah umumnya memiliki
asosiasi elemen F-B-Be-Li-W-Mo. Skarn timah dikategorikan dari
yang bersifat calcic hingga magnesian, dari yang kaya akan oksida
hingga yang kaya akan sulfida, skarn yang kaya akan kandungan
timah biasanya yang jauh dari pusat plutonik.
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 10
f.Gold skarn
Pada skarn emas, kandungan emas berkisar 5 hingga 15 gram
per ton. Skarn emas lainnya lebih merupakan hasil oksidasi,
memiliki kandungan emas yang lebih rendah (1 hingga 5 gram
per ton), dan mengandung logam lain seperti Cu, Pb dan Zn.
Beberapa tipe skarn lainnya, khususnya skarn Cu, mengandung
cukup emas (antara 0,01 hingga 1 gram per ton) sebagai hasil
sampingannya. Sebagian besar endapan skarn emas dengan
kandungan tinggi berasosiasi dengan dengan proses reduksi dari
pluton diorit-granodiorit, serta kompleks dike atau sill.
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 11
Fluid Iclusion
Inklusi cairan dan data isotop stabil hanya tersedia untuk sejumlah kecil deposit skarn,
kebanyakan dari tungsten dan timah skarn. Khususnya terbatas adalah data dari besi, emas,
dan skarn molybdenum. Juga, sebagian besar data inklusi fluida berasal dari mineral skarn
(gangue) dari pada mineral biji lainnya. Gambaran mencolok dari inklusi cairan skarn
adalah fraksi mol rendah CO2 biasa <0,1. Sebagai pengganti karbonat disertai volume besar
CO2, sistem pembentuk skarn tampaknya telah terbuka terhadap kehilangan CO2. Untuk
deposit skarn sebagai kelas, rentang suhu homogenisasi inklusi dan salinitas sangat besar
(700 ° -200 ° C; Setara dengan 10-65 wt% NaCl). Rentang yang serupa mungkin juga
berlaku untuk skarn proksimal dari setiap jenis sebelumnya, suhu dan salinitas untuk skarn
distal umumnya pada ujung bawah rentang ini. Namun, banyak endapan skarn individu
menunjukkan pola variasi yang lebih sistematis terutama suhu: penurunan suhu yang
progresif (a) dari tahap pembentuk tempel prograde sampai tahap perubahan retrograde,
baik temporal dan spasial, dan (b) dengan jarak yang semakin jauh dari pluton di kedua
tahap. Penurunan suhu terutama diperlihatkan dengan baik untuk skarn timah dan tungsten
(Gambar 9.8).
Gambar 9.8. Variasi suhu
dengan urutan paragenetik
(dinyatakan sebagai "tahap"
pengembangan skarn)
untuk skut timah dan
tungsten terpilih (setelah
Kwak 1987). Suhu yang
relatif rendah pada bagian
awal skutik prison King
Island mungkin mewakili
pencampuran sejumlah
kecil cairan bijih panas
(awalnya mendekati suhu
magmatik) dengan batuan
negara yang lebih dingin
350 ° C) (Wesolowski
1984).
Proses pembentukan skarn
● Evolusi skarn terjadi melalui tiga tahap proses:
I. Skarn isokimia (prograde isochemical) ekuivalen dengan
pembentukan alterasi potasik-propilitik sebagai respon
atas perpindahan panas konduktif dalam sistem porfiri
tembaga.
II. Skarn metasomatik (prograde metasomatic) dapat dise-
bandingkan dengan pembentukan urat kuarsa stokwork
dan alterasi argilik lanjut suhu tinggi selama eksolusi
larutan magmatik dari kristalisasi tubuh porfiri.
II. Retrograde skarn berhubungan dengan proses pendi-
nginan akibat bercampurnya air meteorik.
Evolusi endapan skarn
Isokimia prograde
● Skarn isokimia terbentuk ketika intrusi menerobos sedimen
karbonatan dengan sedikit atau tanpa penambahan
komponen kimia.
● H2O diperoleh dari air magmatik (intrusi), sedangkan CO2
dari batuan sedimen karbonatan.
● Pembentukan skarn dikontrol secara dominan oleh suhu
dan komposisi batuan dinding serta tekstur (sistem
konduktif)
● Metamorfisme kontak membentuk zonasi termal alterasi
aureole: silikat Ca-Al/hornfels pada serpih karbonatan atau
napal, silikat Ca-Mg pada dolomit, marmer silikat-kalk dan
atau wolastonit pada batugamping.
isokimia prograde
● Zonasi mineralogi yang terbentuk sebagai respon
penurunan suhu, dan penambahan konsentrasi CO2 (e.g.,
progresif menjauh dari intrusi) dapat digeneralisasi
sebagai berikut:
– pada dolomit
garnet → piroksen → tremolit → talc/flogopit
– pada batugamping
garnet → vesuvianit + wolastonit → marmer
● Kandungan Fe pada garnet bertambah searah intrusi, di
mana rasio Fe:Mg pada piroksen berkurang.
Skarn metasomatik prograde
● Pembentukan skarn isokimia diikuti oleh pembentukan
suatu tahap alterasi metasomatik atau hidrotermal yang
dicirikan oleh penggantian H2O, Si, Al, dan Fe, yang
dihasilkan dari pengkristalan intrusi, dengan CO2, Ca, dan
Mg dari batuan sedimen karbonatan.
● Hydrofracturing saat pendinginan pluton dan sebelumnya
terbentuk skarn isokimia/hornfels diikuti oleh pelepasan air
magmatik. Air magmatik mengisi sepanjang kontak intrusi,
rekahan, celah, patahan, kontak sedimen, pre-skarn dikes
dan sills, dan zona-zona permeabel yang lain (Meinert,
1992).
Model endapan skarn
Ertsberg/Irian Jaya
Skarn metasomatik prograde
● Zonasi mineralogi hampir sama dengan skarn isokimia.
Garnet dan piroksen secara progresif mengalami
pengkayaan Fe dan penurunan kadar Mg.
● Mineral-mineral bersuhu rendah umumnya saling
tumbuh dan mengganti kumpulan mineral yang
terbentuk sebelumnya pada suhu yang lebih tinggi (e.g.,
piroksen menggantikan garnet).
● Peningkatan pengendapan oksida dan sulfide terjadi pada
tahap akhir pembentukan skarn metasomatik. Magnetit
lebih dominan dibandingkan sulfida, yang terbentuk
menggantikan garnet atau piroksen.
Skarn retrograde
● Skarn retrograde terbentuk pada fase penurunan suhu
dan komposisi cairan menjadi lebih dominan air
meteorik, khususnya pada skarn yang terbentuk pada
daerah dangkal.
● Alterasi retrograde dicirikan oleh penggantian mineral-
mineral anhydrous yang terbentuk pada fase prograde
oleh mineral-mineral hydrous seperti epidot, amfibol,
klorit, dan lempung (pelepasan Ca yang diganti oleh
volatil).
● Tidak seperti skarn metasomatik, skarn retrograde
memilikai kumpulan mineral fase ganda yang komplek.
Skarn retrograde
● Mineralogi alterasi yang biasa dijumpai pada skarn
retrograde:
– garnet grosularit → low Fe-epidote + klorit + kalsit
– garnet andradit → kuarsa + oksida besi + kalsit
– garnet almandin → biotit + hornblende + plagioklas
– diopsid → tremolit/aktinolit → talc
– forsterit → serpentin
● Kumpulan mineral sulfida pirit-kalkopirit (± magnetit)
terbentuk pada daerah proksimal sedangkan bornit-
kalkopirit dominan pada daerah distal.
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 17
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 18
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 19
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 20
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 22
Ukuran dimana setiap tahap dalam urutan
evolusioner pembentukan skarn
dikembangkan dalam skarn tertentu yang
tergantung pada faktor geologi lokal, seperti
stratigrafi (terutama, ketebalan dan komposisi
unit karbonat) komposisi dan keadaan
oksidasi magma, kedalaman dapur magma
emplasemen, dan pengaturan tektonik.
asosiasi logam dari deposit skarn
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 23
Terbentuknya deposit skarn dalam unit karbonat terutama
disebabkan oleh karbonat yang dengan mudah
menetralisir larutan bijih kaya asam yang menyebabkan
pengendapan unsur-unsur bijih. Skarn sangat baik untuk
berkembang di daerah karbonat yang murni, tetapi karena
permeabilitas batu kapur murni yang relatif rendah,
tingkat pembentukan skarn dan mineralisasi bijih
bergantung pada permeabilitas fraktur atau pada adanya
permeabel berpasir atau hornfels yang diinterupsi.
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 24
Kehadiran mineral, seperti grafit,
hemarit, dan pirit, menentukan
kapasitas penyangga oksigen dari
batuan induk dan memberikan
pengaruh kuat pada kumpulan
mineral skarn.
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 25
Komposisi Skarn- Terkait Pluton
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 26
Diperkuat oleh rasio K2O; Na2O dari jenis skarn
ini (nilai rata-rata perkiraan adalah 0,4 untuk
skarn besi: mendekati 1,0 untuk skutik tungsten,
tembaga, dan seng timah; dan 1,6 untuk skutri
molibdenum dan timah)
(Gambar) variasi kandungan skarn
Kandungan Sioz bervariasi dari yang Data tambahan yang disajikan oleh
rendah sekitar 50% berat sampai tinggi Kwak (1987 menunjukkan rasio K2O
sekitar 78% , batuan yang paling dan Na2O yang lebih luas untuk
berbeda dikaitkan dengan molibdenum granitida (sekitar 0,25 sampai 5,0),
dan timah, dan yang paling sedikit namun deposit terbesar terkait dengan
dibedakan dengan skarn besi (Gambar pluton kaya K2O.
9.10a).
Formasi kedalaman skarn
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 30
Umur Skarn
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 31
Model tektonik lempeng dalam perkembangan berbagai
type skarn, Meinert (1983, 1992)
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 32
Skarns adalah batuan silikat kasar yang terbentuk dari batuan
kaya karbonat, biasanya batu gamping dan dolostones, oleh
proses hidrotermal-metasomatik yang disebabkan oleh
emplasemen plutonik berukuran kecil sampai sedang.
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 33
komponen, dan beberapa mineral yang tidak biasa seperti
johannsenite, ilvaite, dan kumpulan idocrase umumnya relatif
terhadap kontak beku dalam hal pyroxene: rasio garnet yang
dikategorikan dan komposisi kedua mineral ini.
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 34