Anda di halaman 1dari 40

ENDAPAN SKARN

Disusun Oleh:

Muh. Reza Pahlevi (H22114302)


Riatna (H22115013)
Harmita Lestari (H22115026)
Jumatriani (H22115503)

U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 1
Skarn

Skarn merupakan batuan kalk-silikat yang terbentuk


dari penggantian karbonat oleh mineral silikat akibat
metamorfisme regional maupun proses metasomatisme kontak
yang umumnya berhubungan dengan intrusi batuan beku
sehingga banyak berasosiasi dengan sistem porfiri, walaupun
terdapat pula skarn pada zona gerus sesar, sistem geotermal
dangkal, lantai samudra, dan kerak bagian bawah pada terrain
batuan metamorf.

U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 2
Endapan Skarn

Endapan skarn adalah batuan metamorf hasil kontak


antara batuan sedimen karbonatan dengan intrusi magma,
dengan terjadi perubahan kandungan batuan sedimen
yang kaya karbonat, besi, dan magnesium menjadi kaya
akan kandungan Si, Al, Fe dan Mg dimana proses yang
bekerja berupa metasomatisme pada intrusi atau di dekat
intrusi batuan beku (Best 1982).

U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 3
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 4
Terbentuknya Endapan Skarn

a. Endapan skarn terbentuk sebagai efek dari kontak antara larutan


hidrothermal yang kaya silika dengan batuan sedimen yang kaya
kalsium.
b. Proses pembentukannya diawali pada keadaan temperatur 400°C –
650°C
c. mineral-mineral yang terbentuk berupa mineral calc-silicate
seperti diopsid, andradit, dan wollastonit sebagai mineral-mineral
utama pembawa mineral bijih
d. Tapi terkadang dijumpai juga pembentukan endapan skarn juga
terbentuk pada temperatur yang lebih rendah, seperti endapan
skarn yang kaya akan kandungan Pb-Zn
e. Pengaruh tekanan yang bekerja selama pembentukan endapan
skarn bervariasi tergantung pada kedalaman formasi batuan.

U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 5
Jenis Endapan Skarn

• Berdasarkan jenis batuan asalnya (protolit), endapan


skarn dapat dibagi menjadi dua, yaitu eksoskarn dan
endoskarn
• Eksoskarn yaitu skarn yang terbentuk pada batuan
sedimen di sekitar intrusi batuan beku, sedangkan
endoskarn yaitu skarn yang terbentuk pada batas atau di
dalam batuan beku itu sendiri,
• Berdasarkan jenis mineralnya, skarn dapat dibagi
menjadi dua macam, yaitu skarn prograde yang
terbentuk pada fase awal (T tinggi) dan skarn retrograde
yang terbentuk pada fase pendinginan (T rendah).

U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 6
Iron skarn Copper skarn

Tipe – Tipe
Tunsten skarn Tin skarn
Endapan
Skarne

Zinc-lead skarn Gold skarn

Molibdenum skarn

U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 7
a.Iron Skarn
Fe-skarn ditambang untuk didapatkan magnetitnya, dan terkadang hadir Cu, Co, Ni,
dan Au dalam jumlah yang sedikit. Kalk Fe-Skarn di busur kepulauan berasosiasi
dengan pluton kaya Fe yg diterobos ke batugamping dan batuan volkanik. Dalam
beberapa endapan, jumlah endoskarn melebihi eksoskarn. Mineral skarn didominasi
oleh garnet dan piroksen, terkadang hadir epidot, ilvaite, dan aktinolit.

b.Tungsten Skarn
W-skarn ditemukan di sebagian besar benua yang berasosiasi dengan pluton kalk-
alkalin di sabuk pegunungan (orogenic belts). Newberry dan Einaudi (1981) membagi
W-skarn menjadi dua, yaitu tipe reduksi dan oksidasi. Pada tipe reduksi, mineral utama
pada timah berupa kassiterit dan stannit, dan mineral utama pada tungsten berupa
wolframit dan scheelite, di mana scheelite menjadi dominan pada tahapan akhir dari
paragenesa. Terdapat dua varietas dari scheelite, yaitu yang kaya dengan miskin Mo.
Molibdenum ditemukan pada proses reduksi pada lingkungan skarn, sedangkan
scheelite miskin Mo terjadi pada proses oksidasi. Proses reduksi skarn tungsten
didominasi oleh hedenbergit-grandit, spessartin, dan garnet almandin. Mineral sulfida
termasuk pirrhotit, molybdenit, kalkopirit, sfalerit, dan arsenopirit. Mineral retrograde
skarn berupa epidote, biotit, dan hornblenda. Skarn tungsten yang teroksidasi
mengandung lebih banyak andradit ketimbang piroksen.

U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 8
c.Skarn tembaga
Tipe ini umum dijumpai di samudra maupun benua pada
setting subduksi. Kebanyakan endapan skarn tembaga
berhubungan dengan granodiorit kalk-alkalin yang mengubah
monzogranit di busur kepulauan pada tepi benua. Intrusi ini
merupakan tubuh bijih tembaga yang penting dalam
pembentukan porfiri tembaga yang terbentuk pada busur tepi
benua. Sejumlah endapan skarn tembaga juga terbentuk pada
busur kepulauan kerak samudera yang berasosiasi dengan diorit
kuarsa hingga monzogranit.
d.Zinc skarn
Skarns Zn kebanyakan terjadi pada benua terkait dengan
subduksi atau rifting. Zinc-skarn ditambang untuk bijih Zn, Pb,
dan Ag, meskipun Zn biasanya dominan. Kehadiran mineral
skarn, seperti garnet dan piroksen dalam sistem, ini penting
karena itu menunjukkan lingkungan geokimia yang dibatasi oleh
jenis bijih yang berbeda.

U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 9
e.Molibdenum skarn
Kebanyakan skarns Molybdenum berhubungan dengan granit,
dengan kadar tinggi namun tonase kecil. Endapan skarn Molybdenum
skarns mengandung berbagai logam diantaranya W, Cu, Zn, Pb, Bi,
Sn, dan U, dan beberapa logam polimetalik yang dapat dijual secara
ekonomi. Molibdenum-W-Cu adalah asosiasi yang paling umum.
Kebanyakan Mo terdapat pada silty karbonat.

f.Tin skarn
Mineral utama pada timah berupa cassiterite dan stannites. Skarn
timah umumnya terbatas pada granit yang kaya akan silika dan
umumnya berasosiasi dengan alterasi tipe greisen dak aktifitas kaya
kandungan flourine, yang tidak terdapat pada skarn tipe lain. Perlu
dicatat bahwa skarn timah cenderung berkaitan dengan pluton granitik
yang terbentuk oleh proses partial melting pada kerak benua,
umumnya karena proses rifting. Skarn timah umumnya memiliki
asosiasi elemen F-B-Be-Li-W-Mo. Skarn timah dikategorikan dari
yang bersifat calcic hingga magnesian, dari yang kaya akan oksida
hingga yang kaya akan sulfida, skarn yang kaya akan kandungan
timah biasanya yang jauh dari pusat plutonik.

U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 10
f.Gold skarn
Pada skarn emas, kandungan emas berkisar 5 hingga 15 gram
per ton. Skarn emas lainnya lebih merupakan hasil oksidasi,
memiliki kandungan emas yang lebih rendah (1 hingga 5 gram
per ton), dan mengandung logam lain seperti Cu, Pb dan Zn.
Beberapa tipe skarn lainnya, khususnya skarn Cu, mengandung
cukup emas (antara 0,01 hingga 1 gram per ton) sebagai hasil
sampingannya. Sebagian besar endapan skarn emas dengan
kandungan tinggi berasosiasi dengan dengan proses reduksi dari
pluton diorit-granodiorit, serta kompleks dike atau sill.

U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 11
Fluid Iclusion
Inklusi cairan dan data isotop stabil hanya tersedia untuk sejumlah kecil deposit skarn,
kebanyakan dari tungsten dan timah skarn. Khususnya terbatas adalah data dari besi, emas,
dan skarn molybdenum. Juga, sebagian besar data inklusi fluida berasal dari mineral skarn
(gangue) dari pada mineral biji lainnya. Gambaran mencolok dari inklusi cairan skarn
adalah fraksi mol rendah CO2 biasa <0,1. Sebagai pengganti karbonat disertai volume besar
CO2, sistem pembentuk skarn tampaknya telah terbuka terhadap kehilangan CO2. Untuk
deposit skarn sebagai kelas, rentang suhu homogenisasi inklusi dan salinitas sangat besar
(700 ° -200 ° C; Setara dengan 10-65 wt% NaCl). Rentang yang serupa mungkin juga
berlaku untuk skarn proksimal dari setiap jenis sebelumnya, suhu dan salinitas untuk skarn
distal umumnya pada ujung bawah rentang ini. Namun, banyak endapan skarn individu
menunjukkan pola variasi yang lebih sistematis terutama suhu: penurunan suhu yang
progresif (a) dari tahap pembentuk tempel prograde sampai tahap perubahan retrograde,
baik temporal dan spasial, dan (b) dengan jarak yang semakin jauh dari pluton di kedua
tahap. Penurunan suhu terutama diperlihatkan dengan baik untuk skarn timah dan tungsten
(Gambar 9.8).
Gambar 9.8. Variasi suhu
dengan urutan paragenetik
(dinyatakan sebagai "tahap"
pengembangan skarn)
untuk skut timah dan
tungsten terpilih (setelah
Kwak 1987). Suhu yang
relatif rendah pada bagian
awal skutik prison King
Island mungkin mewakili
pencampuran sejumlah
kecil cairan bijih panas
(awalnya mendekati suhu
magmatik) dengan batuan
negara yang lebih dingin
350 ° C) (Wesolowski
1984).
Proses pembentukan skarn
● Evolusi skarn terjadi melalui tiga tahap proses:
I. Skarn isokimia (prograde isochemical) ekuivalen dengan
pembentukan alterasi potasik-propilitik sebagai respon
atas perpindahan panas konduktif dalam sistem porfiri
tembaga.
II. Skarn metasomatik (prograde metasomatic) dapat dise-
bandingkan dengan pembentukan urat kuarsa stokwork
dan alterasi argilik lanjut suhu tinggi selama eksolusi
larutan magmatik dari kristalisasi tubuh porfiri.
II. Retrograde skarn berhubungan dengan proses pendi-
nginan akibat bercampurnya air meteorik.
Evolusi endapan skarn
Isokimia prograde
● Skarn isokimia terbentuk ketika intrusi menerobos sedimen
karbonatan dengan sedikit atau tanpa penambahan
komponen kimia.
● H2O diperoleh dari air magmatik (intrusi), sedangkan CO2
dari batuan sedimen karbonatan.
● Pembentukan skarn dikontrol secara dominan oleh suhu
dan komposisi batuan dinding serta tekstur (sistem
konduktif)
● Metamorfisme kontak membentuk zonasi termal alterasi
aureole: silikat Ca-Al/hornfels pada serpih karbonatan atau
napal, silikat Ca-Mg pada dolomit, marmer silikat-kalk dan
atau wolastonit pada batugamping.
isokimia prograde
● Zonasi mineralogi yang terbentuk sebagai respon
penurunan suhu, dan penambahan konsentrasi CO2 (e.g.,
progresif menjauh dari intrusi) dapat digeneralisasi
sebagai berikut:
– pada dolomit
garnet → piroksen → tremolit → talc/flogopit
– pada batugamping
garnet → vesuvianit + wolastonit → marmer
● Kandungan Fe pada garnet bertambah searah intrusi, di
mana rasio Fe:Mg pada piroksen berkurang.
Skarn metasomatik prograde
● Pembentukan skarn isokimia diikuti oleh pembentukan
suatu tahap alterasi metasomatik atau hidrotermal yang
dicirikan oleh penggantian H2O, Si, Al, dan Fe, yang
dihasilkan dari pengkristalan intrusi, dengan CO2, Ca, dan
Mg dari batuan sedimen karbonatan.
● Hydrofracturing saat pendinginan pluton dan sebelumnya
terbentuk skarn isokimia/hornfels diikuti oleh pelepasan air
magmatik. Air magmatik mengisi sepanjang kontak intrusi,
rekahan, celah, patahan, kontak sedimen, pre-skarn dikes
dan sills, dan zona-zona permeabel yang lain (Meinert,
1992).
Model endapan skarn
Ertsberg/Irian Jaya
Skarn metasomatik prograde
● Zonasi mineralogi hampir sama dengan skarn isokimia.
Garnet dan piroksen secara progresif mengalami
pengkayaan Fe dan penurunan kadar Mg.
● Mineral-mineral bersuhu rendah umumnya saling
tumbuh dan mengganti kumpulan mineral yang
terbentuk sebelumnya pada suhu yang lebih tinggi (e.g.,
piroksen menggantikan garnet).
● Peningkatan pengendapan oksida dan sulfide terjadi pada
tahap akhir pembentukan skarn metasomatik. Magnetit
lebih dominan dibandingkan sulfida, yang terbentuk
menggantikan garnet atau piroksen.
Skarn retrograde
● Skarn retrograde terbentuk pada fase penurunan suhu
dan komposisi cairan menjadi lebih dominan air
meteorik, khususnya pada skarn yang terbentuk pada
daerah dangkal.
● Alterasi retrograde dicirikan oleh penggantian mineral-
mineral anhydrous yang terbentuk pada fase prograde
oleh mineral-mineral hydrous seperti epidot, amfibol,
klorit, dan lempung (pelepasan Ca yang diganti oleh
volatil).
● Tidak seperti skarn metasomatik, skarn retrograde
memilikai kumpulan mineral fase ganda yang komplek.
Skarn retrograde
● Mineralogi alterasi yang biasa dijumpai pada skarn
retrograde:
– garnet grosularit → low Fe-epidote + klorit + kalsit
– garnet andradit → kuarsa + oksida besi + kalsit
– garnet almandin → biotit + hornblende + plagioklas
– diopsid → tremolit/aktinolit → talc
– forsterit → serpentin
● Kumpulan mineral sulfida pirit-kalkopirit (± magnetit)
terbentuk pada daerah proksimal sedangkan bornit-
kalkopirit dominan pada daerah distal.
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 17
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 18
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 19
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 20
U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 22
Ukuran dimana setiap tahap dalam urutan
evolusioner pembentukan skarn
dikembangkan dalam skarn tertentu yang
tergantung pada faktor geologi lokal, seperti
stratigrafi (terutama, ketebalan dan komposisi
unit karbonat) komposisi dan keadaan
oksidasi magma, kedalaman dapur magma
emplasemen, dan pengaturan tektonik.
asosiasi logam dari deposit skarn

Geometri dari deposit skarn

kumpulan mineral dari deposit skarn

U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 23
Terbentuknya deposit skarn dalam unit karbonat terutama
disebabkan oleh karbonat yang dengan mudah
menetralisir larutan bijih kaya asam yang menyebabkan
pengendapan unsur-unsur bijih. Skarn sangat baik untuk
berkembang di daerah karbonat yang murni, tetapi karena
permeabilitas batu kapur murni yang relatif rendah,
tingkat pembentukan skarn dan mineralisasi bijih
bergantung pada permeabilitas fraktur atau pada adanya
permeabel berpasir atau hornfels yang diinterupsi.

U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 24
Kehadiran mineral, seperti grafit,
hemarit, dan pirit, menentukan
kapasitas penyangga oksigen dari
batuan induk dan memberikan
pengaruh kuat pada kumpulan
mineral skarn.

kontak batuan induk


pluton (Kwak 1987)

U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 25
Komposisi Skarn- Terkait Pluton

(Gambar) variasi kandungan skarn

U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 26
Diperkuat oleh rasio K2O; Na2O dari jenis skarn
ini (nilai rata-rata perkiraan adalah 0,4 untuk
skarn besi: mendekati 1,0 untuk skutik tungsten,
tembaga, dan seng timah; dan 1,6 untuk skutri
molibdenum dan timah)
(Gambar) variasi kandungan skarn

Kandungan Sioz bervariasi dari yang Data tambahan yang disajikan oleh
rendah sekitar 50% berat sampai tinggi Kwak (1987 menunjukkan rasio K2O
sekitar 78% , batuan yang paling dan Na2O yang lebih luas untuk
berbeda dikaitkan dengan molibdenum granitida (sekitar 0,25 sampai 5,0),
dan timah, dan yang paling sedikit namun deposit terbesar terkait dengan
dibedakan dengan skarn besi (Gambar pluton kaya K2O.
9.10a).
Formasi kedalaman skarn

Pelepasan sejumlah besar logam yang


diperkaya Cairan magma adalah kondisi yang
diperlukan untuk pembentukan skarns.

jumlah dan kandungan logam dari cairan hidrotermal


magmatik bergantung pada kandungan air awal
magma, parameter yang dikontrol, host rock, dan
waktu pemisahan cairan dari magma
Kontak metamorfosis cenderung lebih bersifat oksidatif
dan kadar yang lebih tinggi di sekitar intrusi yang
ditempatkan pada tingkat kerak dalam dari pada yang
terbentuk pada kedalaman yang relatif dangkal.
Selain itu

Kedalaman emplasemen magma juga


memiliki pengaruh kuat pada tingkat
metamorfosis kontak dan peredaran cairan
pembentuk skarn (Meinert 1983, 1993)
suhu yang lebih tinggi mempengaruhi kedalaman
dan menghasilkan laju pendinginan yang lebih
lambat, dengan demikian akan mempertahankan suhu
metamorf kontak yang tinggi untuk jangka waktu
yang lebih lama.
Skarn yang terbentuk pada tingkat kerak yang relatif dalam (misalnya
banyak skutik tungsten seperti deposit Pine creek dan Strawberry
deposits di California, AS) cenderung kecil dan vertikal dengan
metamorfosis yang luas dan perubahan retrograde yang terbatas,
sedangkan skarn yang terbentuk pada tingkat dangkal (misalnya, terkait
dengan sistem tembaga porfiri) umumnya besar dan masif dengan
metamorfosis terbatas dan perubahan retrograde yang luas.

U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 30
Umur Skarn

Sebagian besar deposit skarn


berumur Mesozoik atau usia
lebih muda; timbunan timah
tembaga dan timah seng, yang
dalam banyak kasus mewakili Beberapa contoh penting
lingkungan yang relatif dangkal, Paleozoik adalah timah dan skutil
dominan Tersier. yang mungkin merupakan
lingkungan formasi yang relatif
dalam.

U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 31
Model tektonik lempeng dalam perkembangan berbagai
type skarn, Meinert (1983, 1992)

U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 32
Skarns adalah batuan silikat kasar yang terbentuk dari batuan
kaya karbonat, biasanya batu gamping dan dolostones, oleh
proses hidrotermal-metasomatik yang disebabkan oleh
emplasemen plutonik berukuran kecil sampai sedang.

Gambaran diagnostik dari skarns adalah mineralogi primer,


yang ditandai oleh silikat Ca-Fe-Mg silikat, terutama
pyroxenes dan garnet (anggota seri grossularite-andradite
dengan jumlah spessantine dan almandine yang bervariasi.

U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 33
komponen, dan beberapa mineral yang tidak biasa seperti
johannsenite, ilvaite, dan kumpulan idocrase umumnya relatif
terhadap kontak beku dalam hal pyroxene: rasio garnet yang
dikategorikan dan komposisi kedua mineral ini.

‘Primer ', umumnya dilepaskan pada kumpulan skarn


yang terbentuk selama tahap retrograde berubah
saat sistem mendingin.

U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N, M A K A S S A R www.unhas.ac.id 34

Anda mungkin juga menyukai