Anda di halaman 1dari 14

Hipermetropia Oculi Dextra pada Laki-laki Usia 17

Tahun

Tutor : dr. Melda

Tessa Carolina 102015091


Skenario 3
Rumusan Masalah
Hipotesis

Laki-laki
Laki-laki berusia
Keluhanberusia 17tahun
penglihatan
17 tahun
jarak datang
dekat kemakin
didiagnosa poli
umum Identifikasi
menderita
lama makin
makin istilah
dengan keluhan
hipermetropi : Tidak ada
penglihatan
kabur kabur
jarak
dandan perlu
dekat lama makin perlu
memicingkan mata
memicingkan mata pada
agar laki-laki
dapat usia 17
melihat
dengan
tahun jelas atau memajukan badan
Anamnesis
-Sejak kapan mengalami gejala sulit melihat
dalam jarak dekat?
-Apakah merasa akhir-akhiri ini sering
memicingkan mata untuk melihat?
-Pernah seperti ini sebelumnya?
-Sebelumnya apakah pernah melakukan
aktivitas yang membahayakan mata seperti
memotong rumput, tertusuk di bagian mata?
-Apakah memiliki gejala lain seperti sakit kepala,
mata merah, sekret di mata, atau mata lemah?
-apakah memililki riwayat anemia, defisiensi
vitamin A?
Pemeriksaan Fisik & Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Kesadaran : CM, tampak sakit
ringan
Visus okuli dextra 6/40 pinhole
6/10 dan dengan koreksi
+3,50:6/6
Visus okuli sinistra 6/40 pinhole
6/10 koreksi +1,50:6/6

Segmen anterior : Palpebra dan bulu mata ODS dalam batas


normal
Kornea ODS : jernih, lensa jernih

Tonometri ODS : 17 mmHg dan fundukskopi ODS dalam batas


normal
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Penunjang
Fisik

-Snellen chart dengan


refraksi subjektif
-Snellen chart dengan
refraksi sikloplegik
Diagnosis Banding
Etiologi Hipermetropi
-kelemahan m.ciliaris
-jarak antara lensa mata dengan retina menurun

Faktor Resiko Hipermetropi


-faktor keturunan
-usia < 8 tahun
-merokok saat hamil
-Prematuritas
-Berat badan lahir rendah
Anatomi dan Histologi Mata
Patofisiologi Hipermetropi
Manifestasi Klinis Hipermetropi

1.Blurred vision at night or later in the day


2.Trouble focusing on near objects
3.Aching eyes, eyestrain and headaches
4.Squinting
5.Difficulty maintaining a clear focus
6.Eye fatigue
7.Irritability or nervousness after sustained
concentration
Komplikasi
-ambliopia
-esotropia/strabismus
Terapi
Profilaksis
-Kacamata
-Lensa kontak
-Operasi Refraktif
Prognosis

Edukasi
Modifikasi kebiasaan dan lingkungan pasien
-Kualitas pencahayaan ditingkatkan
-Posisi ergonomi saat meggunakan laptop
-Menjaga kebersihan mata
-Mengurangi
Anak-anak usiacahaya
0-10 yang
tahunmenyilaukan
dengan hipermetropia ringan hingga sedang
tanpa komplikasi tidak memerlukan intervensi lebih lanjut. Semakin tua,
maka penurunan akomodasi menyebabkan visus menurun dan
hipermetropi semakin memburuk.] Hal ini juga menyebabkan penurunan
kemampuan untuk belajar dan beradaptasi dalam lingkungan ketika
penglihatan rendah. Hipermetropia yang tidak dikompensasi akan
menyebabkan akomodasi memaksa mata untuk melakukan konvergensi dan
terbentuk mata esotropia dan ambiopia.
Kesimpulan
Hipermetropia adalah kelainan refraktif umum yang memiliki
resiko untuk mengalami kehilangan penglihatan lebih tinggi
daripada strabismus dan ambliopia. Gejala yang timbul pada
penderita hipermetropi adalah penglihatan semakin kabur saat
jarak dekat, mata berair, pusing dan sering tampak memicingkan
mata untuk melihat. Gejala ini dapat dikoreksi dengan kacamata
ataupun lensa kontak. Namun, diagnosis dan deteksi dini
hipermetropia adalah dengan melakukan pemeriksaan visus dini
pada anak-anak.

Anda mungkin juga menyukai