Anda di halaman 1dari 36

Psoriasis

Prilly Pricilya Theodorus


10.2013.058

Pembimbing:
Dr. MARIA DWIKARYA, SP.KK, M.KES

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA


KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN
KULIT DAN KELAMIN
RS. HUSADA
15 Desember 2014 – 17 Januari 2015
JAKARTA
Definisi

 Psoriasisialah penyakit yang penyebabnya adalah


autoimun, bersifat kronik dan residif, ditandai
dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas
tegas dengan skuama yang kasar, berlapis-lapis
dan transparan; disertai fenomen tetesan lilin,
Auspitz, dan Kobner.

 Umumnya lesi psoriasis berdistribusi secara simetris


dengan predileksi terutama di daerah siku dan
lutut, kulit kepala, lumbosakral, bokong dan
genitalia.
Epidemologi
 Persebaran penyakit terdapat diseluruh dunia
 Psoriasis menyerang pada semua usia, tetapi
umumnya dewasa
 Sering diderita oleh pria dari pada wanita
 Penyakit ini lebih sering menyerang orang berkulit
putih daripada kulit berwarna
Faktor Resiko
 Family history
Dapat diturunkan dari salah satu orang tua (kalau keduanya 
resiko >> )
 Viral and bacterial infections
Orang dengan HIV  resiko >>
Anak & dewasa muda dgn infeksi berulang (t.u gol. Streptokokus)
 Stress
Stress mempengaruhi sistem imun, stres >> memicu munculnya
psoriasis
 Obesity
Plak yang terbentuk muncul pada area lipatan2 kulit
 Smoking
Merokok tidak hanya meningkatkan resiko psoriasis, tetapi juga
memperparah, juga berperan serta pada perkembangan awal
penyakit
o Luka
o Konsumsi alkohol >>
o Penggunaan obat tertentu; Lithium, Betablocker, Iodida,
Antimalaria
Etiologi

 Belum
diketahui dengan pasti, diduga sebagai
penyakit yang disebabkan oleh autoimun.
Bentuk-bentuk psoriasis
 Psoriasis
gutata
Lesi yang merupakan plak memiliki diameter <1 cm,
timbul mendadak & diseminata, umumnya stlh
ISPA/Morbilli.

 Psoriasis vulgaris
Diameter dari skuama lebih besar dari 1 cm.
predileksi skalp, hairline, ekstremitas ekstensor
terutama siku dan lutut dan daerah lumbosakral.
Disebut juga psoriasis plak, krn bentuknya yg spt plak.
Psoriasis Gutata dan Vulgaris
 PsoriasisEksudativa
Sangat jarang ditemukan. Biasanya kelainan
psoriasis kering, tetapi pada bentuk ini kelainannya
eksudatif seperti dermatitis akut.

 PsoriasisSeboroik
Gabungan antara D. Seboroik & Psoriasis, skuama
berminyak (umum kering) & agak lunak. Berlokasi di
tpt lazim + seboroik
 Psoriasis pustulosa
a. Psoriasis pustulosa palmoplantar (barber)
Kronik residif, mengenai plantar/palmar di
uni/bilateral. Kelainan berupa kelompok pustul kecil
steril dan dalam, diatas kulit yang eritematosa,
disertai rasa gatal.

b. Psoriasis pustulosa generalisata akut (von


Zumbusch)
Gejala awal: kulit nyeri, hiperalgesia disertai gejala
umum (N,M, anoreksia, Demam)
Plak eritem + edem  pustul miliar plak eritem &
edem  lake of pus  eritroderma.
Lab : leukositosis (s/d 20.000), Kultur pus : steril
Psoriasis Pustular
 Psoriasis
inversa (psoriasis fleksural)
Terdapat pada daerah-daerah pada fleksor
 Eritroderma psoriatik
eritema dan skuama (tebal) yang melebar secara
general melampaui 90%, sisik yang mulanya tebal
telah menghilang. Dapat disebabkan pengobatan
topikal yang terlalu kuat/ oleh penyakitnya sendiri
yang meluas.
Patofisiologi
tiga hal yang perlu diperhatikan diantaranya
1. gangguan diferensiasi
2. keratinosit,
3. hiperproliferasi keratinosit
4. imunologis.

Hal tersebut menjadi dasar patologis terjadinya


psoriasis yang multifaktor tersebut, namun
ketiganya tidak bekerja sendiri - sendiri namun
saling berkaitan.
Manifestasi Klinis
 dapat menimbulkan rasa gatal atau tidak
 Predileksi: skalp, hairline, ekstremitas ekstensor
terutama siku dan lutut dan daerah lumbosakral.
 Terjadi kelainan kulit Terdapat fenomena tetesan
lilin, auspitz dan kobner.
 Skuama berlapis-lapis kasar dan berwarna putih
transparan seperti mika
MK/:
 Pada rambut terdapat lesi yaitu plak dengan
skuama yang halus ataupun kasar sulit
dibedakan dengan tinea kapitis
 geographic tongue, sendi dapat menimbulkan
artritis. Serta kuku yang mengalami kelainan
 pada stadium penyembuhan akan terlihat hanya
dipinggirnya saja
Psoriatic Arthritis
Anamnesis
 identitaspasien
 riwayat penyakit sekarang maupun lampau
 riwayat penyakit keluarga
 keluhan yang diderita
 kapan dan lamanya
 keluhan penyerta yang ada seperti demam,
gatal, merah, bersisik, sakit, bau dan lain-lain,
pengobatan yang pernah dilakukan pasien.
Pemeriksaan
 Pemeriksaan fisik
 inspeksi yaitu melihat bentuk ukuran, warna dari
kulit, kuku, skalp
 Palpasi
 fenomena tetesan lilin maupun auspitz.
 Pemeriksaan laboratorium mungkin dapat
dilakukan untuk mengetahui adanya infeksi lain
akibat bakteri maupun virus serta jamur
 kerokan kulit dengan KOH 10%
 Pemeriksaan histopatologi
Diagnosis
 Melalui
anamnesis (stres, obat yang dikonsumsi,
kebiasaan gaya hidup) dan pemeriksaan yang
dilakukan seperti fenomena tetesan lilin
(penggoresan pada kulit di tempat predileksi
dengan menggunakan ujung gelas)
Diagnosis Banding
1. Pitiriasis Rosea
2. Dermatofitosis
Penatalaksanaan
Meliputi pengobatan secara umum dan
pengobatan secara khusus (obat-obatan,
penyinaran).

Pengobatan umum tdd; komunikasi, informasi


(KIE).

KIE  berisi informasi/pemberitahuan kepada


penderita akan hal2 yang harus diketahui
mengenai penyakitnya, seperti nama & sifat
penyakitnya, cara pengobatan & lama
pengobatannya dan hallain yang dianggap
perlu.
 Pengobatan psoriasis secara sistemik dilakukan
apabila pengobatan secara topikal tidak
memberikan perbaikan atau pengobatan secara
sistemik dilakukan pada psoriasis derajat sedang
sampai berat (lesi mengenai lebih dari 25% dari
kulit tubuh atau pada psoriasis non vulgaris).

 Untukmenentukan derajat penyakit psoriasis


dilakukan penghitungan skor Psoriasis Area and
Severity Index (PASI).
PASI - Psoriasis Area and Severity
Index
 Skor
PASI merupakan suatu metode yang
digunakan untuk menilai penyakit psoriasis.

 PASI
merupakan indeks untuk mengukur derajat
keparahan psoriasis yang berelemenkan tingkat
keparahan lesi dan area yang dipengaruhi
dengan rentang skor 0 (tanpa penyakit) s/d 72
(derajat terberat/maks.)
Untuk menghitung, Ada 4 lokasi area tubuh yang
dinilai;
1. kepala (10%) – Head (H)
2. trunkus (20%) – Trunk (T)
3. ektremitas superior (30%) – Arm (A)
4. ekstremitas inferior (40%) – Limb (L)

Ada tiga parameter yaitu eritem (E), infiltrasi (I) dan


deskuamasi (D), tiga parameter ini dikaji dari
keempat area tubuh dan dikonfirmasi masing-
masing konstanta dan kemudian dijumlahkan.
Kemudian perlu diketahui pula persentase
yang mempresentasikan derajat:

0 %  derajat 0
<10 %  derajat 1
10-29 %  derajat 2
30-49 %  derajat 3
50-69 %  derajat 4
70-89 % derajat 5
90-100 %  derajat 6
 Pengobatan Sistemik
1. Kortikosteroid
Prednisolon 30mg/hari  tapper off

2. Obat Sitostatik
Metotrexat  5mg sbg initial dose tipe pustulosa & artritis

3. Levodopa
2x250mg s/d 3x500mg

4. DDS (diaminodifenilsulfon)
2x100mg/hari  tipe barber

5. Etretinat
1-1,5 mg/kgBB  utk psoriasis yg sukar sembuh dgn obat lain (karena
E.S-nya)

6. Siklosporin
6 mg/kgBB/ hari  nefrotoksik, hepatotoksik. Imunosupresif.

7. Terapi Biologik
Efalizumab, Alefasep, TNF Alfa-Antagonist
 Pengobatan Topikal
Pengobatan secara topikal pada psoriasis, perlu
mempertimbngkan beberapa hal; lokasi, berat ringan
penyakit, pengobatan sebelumnya, usia penderita,
gambaran klinik serta penyakit penyerta yang ada.

1. Preparat Ter
2. Kortikosteroid
3. Ditranol (antralin)
4. Penyinaran
5. Calcipotriol
6. Tazaroten
7. Emolien

 PUVA  utk tiper eritroderma dan pustulosa


Bila terlalu lama terkena paparan  resiko Ca Kulit
Komplikasi
 Psoriassis
artritis
 Mata : konjungtivitis, blefaritis, uveitis
 Penyakit kardiovaskular
 Penyakit autoimun lainnya
 Parkinson
 Depresi
 Kurang percaya diri
 Mengisolasikan diri
 Masalah di pekerjaan  dpt mengarah pd
income <<
Edukasi & Prevensi
 Edukasi
- Kepada penderita agar tidak menggaruk, karena
garukan yang kuat dapat menyebabkan timbulnya
lesi baru di tempat garukan dan bisa menjadi
infeksi sekunder.
Hindari faktor-faktor pencetus

 Prevensi
Hindari faktor-faktor pencetus
Prognosis
 Tidakmenyebabkan
kematian, bersifat
keronis dan sering
terjadi kekambuhan
Kesimpulan
 Psoriasis
jarang menimbulkan kematian,
namun sering sekali menyebabkan
masalah kosmetika bagi yang
menderitanya. Penanganan yang baik
dapat sedikit mengurangi masalah
tersebut dan menghindari dari faktor
pencetus seperti stress, merokok, dan
minuman beralkohol. Dengan
pengobatan dapat mengurangi gejala
tersebut.
Selesai

Anda mungkin juga menyukai

  • 02 Bab 1
    02 Bab 1
    Dokumen3 halaman
    02 Bab 1
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat
  • Portofolio Dayung Hiperglikemik Krisis
    Portofolio Dayung Hiperglikemik Krisis
    Dokumen14 halaman
    Portofolio Dayung Hiperglikemik Krisis
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat
  • Vertigo
    Vertigo
    Dokumen50 halaman
    Vertigo
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat
  • Materi Varicella
    Materi Varicella
    Dokumen5 halaman
    Materi Varicella
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat
  • BAB II-dikonversi
    BAB II-dikonversi
    Dokumen9 halaman
    BAB II-dikonversi
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat
  • Dehidrasi Pada Anak
    Dehidrasi Pada Anak
    Dokumen3 halaman
    Dehidrasi Pada Anak
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat
  • Pain Referat
    Pain Referat
    Dokumen39 halaman
    Pain Referat
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat
  • Catatan Bimbingan
    Catatan Bimbingan
    Dokumen4 halaman
    Catatan Bimbingan
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat
  • Preskas DHF
    Preskas DHF
    Dokumen47 halaman
    Preskas DHF
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat
  • Asma
    Asma
    Dokumen12 halaman
    Asma
    Fransiska Oktaviani
    Belum ada peringkat
  • Asma
    Asma
    Dokumen1 halaman
    Asma
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat
  • Herpes Zoster
    Herpes Zoster
    Dokumen13 halaman
    Herpes Zoster
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat
  • Referat Jessi
    Referat Jessi
    Dokumen24 halaman
    Referat Jessi
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat
  • Urinary Tract Infection Pada Stroke
    Urinary Tract Infection Pada Stroke
    Dokumen3 halaman
    Urinary Tract Infection Pada Stroke
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat
  • 572 1881 1 PB
    572 1881 1 PB
    Dokumen8 halaman
    572 1881 1 PB
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat
  • Stroke Dan Ulkus Gaster
    Stroke Dan Ulkus Gaster
    Dokumen2 halaman
    Stroke Dan Ulkus Gaster
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat
  • Cover Referat Nyeri
    Cover Referat Nyeri
    Dokumen1 halaman
    Cover Referat Nyeri
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Jessi
    Lapsus Jessi
    Dokumen7 halaman
    Lapsus Jessi
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat
  • Review Artikel Jessi
    Review Artikel Jessi
    Dokumen7 halaman
    Review Artikel Jessi
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat
  • Review Artikel Jessi
    Review Artikel Jessi
    Dokumen7 halaman
    Review Artikel Jessi
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat
  • Cover Jurnal Anes Jessi
    Cover Jurnal Anes Jessi
    Dokumen1 halaman
    Cover Jurnal Anes Jessi
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat
  • Referat OMSK
    Referat OMSK
    Dokumen25 halaman
    Referat OMSK
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Jessi
    Lapsus Jessi
    Dokumen7 halaman
    Lapsus Jessi
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat
  • Jurding
    Jurding
    Dokumen10 halaman
    Jurding
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat
  • Tinea Pedis
    Tinea Pedis
    Dokumen17 halaman
    Tinea Pedis
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat
  • Morbus Hansen YudiA
    Morbus Hansen YudiA
    Dokumen22 halaman
    Morbus Hansen YudiA
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat
  • DD
    DD
    Dokumen1 halaman
    DD
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat
  • Case Dermatitis Alergi Obat
    Case Dermatitis Alergi Obat
    Dokumen2 halaman
    Case Dermatitis Alergi Obat
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat
  • Kulit
    Kulit
    Dokumen3 halaman
    Kulit
    JessicaVanesa
    Belum ada peringkat