VERTIGO
Oleh :
dr. M. Ihwanul M, dr. Fallaudin DL,
dr. Risky A, dr. Bagus Putra DK,
dr. Aulia C
bag. Instalasi Gawat Darurat
Dokter Pembimbing:
dr. Sugeng, SpS
dr. Anna Rahmawati
dr. Yetty Nusaria Nawa
• Nama : Ny. S
• Umur : 63 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Alamat : Pare
• Tanggal MRS : 02 Oktober 2017
• Tanggal Periksa : 02 Oktober 2017
Keluhan utama
• Pusing
Riwayat penyakit sekarang
• Pasien datang ke IGD pada hari kamis (02 Oktober 2017, jam
08.40) dengan keluhan pusing sejak 1 minggu yll. Pusing
dirasakan seperti berputar. Mual (+), muntah (+).
• Kelemahan anggota gerak tidak ada. Bicara pelo tidak
ditemukan. Makan dan minum menurun.
• Pasien sudah berobat namun tidak membaik.
Riwayat Penyakit Dahulu
• N: 76 x/mnt
• TD: 130/90 mmHg
Vital Sign • T : 36,4’C
• RR: 20 x/mnt
• N. VII (N)
N. Cranialis
• N. XII (N)
Pemeriksaan 5 5
• Tonus (N)
Motorik 5 5
Pemeriksaan Neurologis
• Babinski -/-
Pemeriksaan
Patologis
• Chadok -/-
• Openheim -/-
• BPR +2/+2
Pemeriksaan • TPR +2/+2
Fisiologis • KPR +2/+2
• APR +2/+2
Diagnosa & Planning Dx
Diagnosa •Vertigo
Planning
diagnosa •DL, GDA
Planning Terapi
• Inf. RL 20 tpm
• Inj. Santagesic 3x1 amp
• Inj. Ranitidin 2x1 amp
• Inj. Diphenhidramin 3x1 amp
• Po: Mertigo 3x1 tab
FOLLOW UP
R. Sakura – 03 Oktober 2017
S O A P
Pusing +, bliur+, KU: cukup Vertigo • Inf. RL 16 tpm
mual -, muntah -, • Inj. Santagesic 3x1 amp
GCS: 456
makan minum +, • Inj. Ranitidin 2x1 amp
BAB +, TD: 110/70 mmHg • Inj. Diphenhidramin 3x1
Pasien mengeluh N: 80 x/mnt, t: 36’C amp
sulit BAK sejak • Inj. Ondansetron 3x1 amp
RR: 20 x/mnt
pagi • Po: Flunarizin 2x5 mg
K/L : a/i/c/d : -/-/-/- • Po: Bethahistin 3x2 tab
P KGB: (-) • Pasang kateter
Mata cowong -/-
Tho:
P: ves/ ves, rh -/-, wh -/-
C: S1 S2 tunggal,
murmur (-), gallop (-)
Abd: soepel, BU(+), h/l
ttb
Ext : akral hangat +/+,
oedem -/-, crt < 2 dtk
Pmx Neurologi (N)
Pemeriksaan Darah Lengkap
Pemeriksaan DL Hasil Nilai Normal
WBC 6.700 /uL 4.500-10.500 /uL
RBC 4.730.000/uL 4.000.000-6.000.000 /uL
Hb 13.1 g/dL 11-18 g/dL
Hct 42.0 % 35 - 80 %
Trombosit 162.000/uL 150.000-450.000/uL
GDA 171 mg/dl
R. Sakura – 04 Oktober 2017
S O A P
Sulit tidur, Pusing KU: cukup Vertigo • Terapi lanjut
+, bliur+, mual -, • Po: Clobazam 1x10 mg
GCS: 456
muntah -, makan
minum +, BAB + TD: 140/90 mmHg
N: 86 x/mnt, t: 36,5’C
RR: 20 x/mnt
K/L : a/i/c/d : -/-/-/-
P KGB: (-)
Mata cowong -/-
Tho:
P: ves/ ves, rh -/-, wh -/-
C: S1 S2 tunggal,
murmur (-), gallop (-)
Abd: soepel, BU(+), h/l
ttb
Ext : akral hangat +/+,
oedem -/-, crt < 2 dtk
Pmx Neurologi (N)
R. Sakura – 05 Oktober 2017
S O A P
Pusing +, bliur+, KU: cukup Vertigo • Terapi Lanjut
mual -, muntah -,
GCS: 456
makan minum +,
BAB +, TD: 110/70 mmHg
N: 80 x/mnt, t: 36’C
RR: 20 x/mnt
K/L : a/i/c/d : -/-/-/-
P KGB: (-)
Mata cowong -/-
Tho:
P: ves/ ves, rh -/-, wh -/-
C: S1 S2 tunggal,
murmur (-), gallop (-)
Abd: soepel, BU(+), h/l
ttb
Ext : akral hangat +/+,
oedem -/-, crt < 2 dtk
Pmx Neurologi (N)
R. Sakura – 06 Oktober 2017
S O A P
Keluhan - KU: cukup Vertigo • ACC KRS
• Flunarizin 2x5 mg
GCS: 456
• Bethahistin 3x2 tab
TD: 110/70 mmHg • Mecobalamin 1x1
N: 80 x/mnt, t: 36’C
RR: 20 x/mnt
K/L : a/i/c/d : -/-/-/-
P KGB: (-)
Mata cowong -/-
Tho:
P: ves/ ves, rh -/-, wh -/-
C: S1 S2 tunggal,
murmur (-), gallop (-)
Abd: soepel, BU(+), h/l
ttb
Ext : akral hangat +/+,
oedem -/-, crt < 2 dtk
Pmx Neurologi (N)
Tinjauan Pustaka
VERTIGO
DEFINISI
• Vertigo merupakan adanya sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau
lingkungan sekitarnya dengan gejala lain yang timbul, terutama dari
jaringan otonomik yang disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan
tubuh oleh berbagai keadaan atau penyakit.
• Vertigo merupakan suatu ilusi gerakan, biasanya berupa sensasi berputar
yang akan meningkat dengan perubahan posisi kepala.
VERTIGO
SISTEM KESEIMBANGAN
Batang otak,
SENTRAL serebelum,
VESTIBULER serebrum
SISTEMIK Vertigo
Sentral
OTOLARYNGOS OPHTALMOLOGIK
Perifer
VERTIGO
PENYEBAB UMUM
Berdasarkan anatominya :
1. Vertigo non-sistematis
Yaitu vertigo yang disebabkan oleh kelainan sistem saraf pusat, bukan oleh
kelainan sistem vestibular perifer. Kelainan dapat terjadi pada : mata,
propioseptik, sistem saraf pusat, kelainan endokrin, kelainan psikoneurosis
2. Vertigo sistematis
Yaitu vertigo yang disebabkan oleh kelainan sistem vestibular (yaitu
labirin, nervus VIII atau inti vestibularis). Kelainan dapat terjadi pada telinga,
N.VIII, inti vestibularis.
VERTIGO
PENYEBAB UMUM
• Keadaan lingkungan
– Motion sickness (mabuk darat, mabuk laut)
– Obat-obatan (alkohol, gentamisin)
• Kelainan sirkulasi
– Transient ischemic attack (gangguan fungsi otak sementara karena
berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak) pada arteri
vertebral dan arteri basiler
• Kelainan di telinga
– Endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam
telinga bagian dalam (menyebabkan benign paroxysmal positional
vertigo)
– Infeksi telinga bagian dalam karena bakteri
– Herpes zoster
– Labirintitis (infeksi labirin di dalam telinga)
VERTIGO
PENYEBAB UMUM
– Peradangan saraf vestibuler
– Penyakit Meniere
• Kelainan neurologis
– Sklerosis multipel
– Patah tulang tengkorak yang disertai cedera pada labirin,
persarafannya atau keduanya
– Tumor otak
– Tumor yang menekan saraf vestibularis.
• System saraf pusat
– Trauma
– Epilepsy
– Hipoksia serebri : anemia, arteriosklerosis, hipertensi kronis, dll
– Infeksi : meningitis, encephalitis, dll
VERTIGO
PATOFISIOLOGI
Rasa pusing atau Vertigo disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan tubuh
mengakibatkan ketidakcocokan antara posisi tubuh yang sebenarnya
dengan apa yang dipersepsi oleh susunan saraf pusat.
Teori
Overstimulasi
Patofisiologi
Teori
Neurohumoral
VERTIGO
PATOFISIOLOGI
Teori Overstimulasi :
• Rangsang yang berlebihan hiperemi kanalis semisirkularis fungsinya
terganggu vertigo, nistagmus, mual dan muntah.
Teori Neural Mismatch :
• Pengembangan teori konflik sensorik.
• Otak mempunyai memori/ ingatan tentang pola gerakan tertentu;
• Jika pada suatu saat dirasakan gerakan yang aneh/ tidak sesuai dengan pola
gerakan yang telah tersimpan, timbul reaksi dari susunan saraf otonom.
• Tapi lama kelamaan akan terbiasa.
• Jika pola tersebut dilakukan berulang-ulang akan terjadi mekanisme
adaptasi sehingga berangsur-angsur tidak lagi timbul gejala
VERTIGO
PATOFISIOLOGI
Teori Neurohumoral :
• Di antaranya teori histamin (Takeda), teori dopamin (Kohl) dan teori
serotonin (Lucat) yang masing-masing menekankan peranan
neurotransmiter tertentu dalam mem-pengaruhi sistim saraf otonom yang
menyebabkan timbulnya gejala vertigo.
Teori Otonomik :
• Menekankan perubahan reaksi susunan saraf otonom sebagai usaha
adaptasi gerakan/ perubahan posisi; gejala klinis timbul jika sistim simpatis
terlalu dominan, sebaliknya hilang jika sistim parasimpatis mulai berperan.
VERTIGO
PATOFISIOLOGI
Teori Konflik Sensori :
• Terjadi ketidakcocokan masukan sensorik yang berasal dari berbagai
reseptor sensorik perifer yaitu antara mata/visus, vestibulum dan
proprioseptik, atau ketidakseimbangan/asimetri masukan sensorik dari sisi
kiri dan kanan→kebingungan sensorik di sentral→nistagmus (usaha koreksi
bola mata), ataksia atau sulit berjalan (gangguan vestibuler, serebelum),
berputar (berasal dari sensasi kortikal)
VERTIGO
Perbedaan Klinis Vertigo Vestibular dan Non Vestibular
Vertigo Vastibuler Vertigo Non-vastibuler
Sifat vertigo Rasa berputar(True vertigo) Rasa melayang, sempoyongan
TERAPI
ANTIKOLINERGIK,
ANTIHISTAMIN,
BENZODIAZEPIN.
VERTIGO
Penatalaksanaan (simptomatik)
VERTIGO
Penatalaksanaan
VERTIGO
Penatalaksanaan (rehabilitasi)
• Seseorang menetap pada posisi supine selama 30 detik dan pada posisi duduk tegak
selama 1 menit.
• Dengan demikian siklus ini membutuhkan waktu 2 ½ menit.
• Pada dasarnya 3 siklus hanya mengutamakan untuk beranjak tidur, sangat baik
dilakukan pada malam hari daripada pagi atau siang hari, karena jika seseorang
merasa pusing setelah latihan ini, dapat teratasi sendiri dengan tidur.
VERTIGO
Penatalaksanaan (rehabilitasi)
Latihan CRT / Epley maneuver
• Seseorang menetap pada posisi supine selama 30 detik dan pada posisi duduk tegak
selama 1 menit.
• Dengan demikian siklus ini membutuhkan waktu 2 ½ menit.
• Pada dasarnya 3 siklus hanya mengutamakan untuk beranjak tidur, sangat baik
dilakukan pada malam hari daripada pagi atau siang hari, karena jika seseorang
merasa pusing setelah latihan ini, dapat teratasi sendiri dengan tidur.
VERTIGO
Penatalaksanaan (rehabilitasi)
Metode Brandt Daroff
• Pasien duduk tegak ditepi tempat tidur dengan kedua tungkai tergantung.
• Lalu dengan kedua mata tertutup baringkan tubuh dengan cepat kesalah satu sisi,
pertahankan selama 30 detik, setelah itu duduk tegak kembali.
• Setelah 30 detik baringkan dengan cepat kesisi lain, pertahankan selama 30 detik, lalu
duduk tegak kembali.
• Lakukan latihan ini 3 kali pada pagi hari sebelum bangun tidur, dan 3 kali pada malam
hari sebelum tidur, sampai 2 hari berturut-turut tidak timbul vertigo lagi.
VERTIGO
Pencegahan
• Tidurlah dengan posisi kepala yang agak tinggi
• Bangunlah secara perlahan dan duduk terlebih dahulu sebelum kita berdiri
dari tempat tidur
• Hindari posisi membungkuk bila mengangkat barang
• Hindari posisi mendongakkan kepala, misalnya untuk mengambil suatu
benda dari ketinggian
• Gerakkan kepala secara hati-hati jika kepala kita dalam posisi datar
(horisontal) atau bila leher dalam posisi mendongak.
• Makan secara teratur, tidak berlebihan atau kekurangan dan mengandung
gizi yang lengkap
• Mengurangi beban pikiran (stress psikis) & Istirahat yang cukup (tidur
pulas)
THANK YOU
DRIVE
HOME
SAFELY