Pembimbing
dr. Bambang, Sp.An
Disusun oleh
Jessica Vanesa Yahyadi
11.2016.323
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS PRA-ANESTESI
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
SMF ILMU ANESTESI
RSAU DR. ESNAWAN ANTARIKSA
I. IDENTITAS PASIEN
II. ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis pada tanggal 26 Juni 2018 pukul 10.30 di ruang penerimaan
operasi RSAU dr. Esnawan Antariksa.
Keluhan utama
Keluhan utama : Pasien rencana pelepasan DJ Stent pada ginjal kiri
Keluhan tambahan : -
Saat ini os tidak ada mengeluh batuk, pilek, sesak napas ataupun demam. Makan minum normal
seperti biasa. Os juga tidak ada keluhan mual ataupun muntah. BAK normal 3 kali/hari warna
kuning muda. BAB normal seperti biasa.
Pemeriksaan umum
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Berat badan : 60 kg
Tinggi badan : 155 cm
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Suhu : 36,5°C
Nadi : 82 x/menit
Frekuensi nafas : 20 x/menit
Pemeriksaan sistematis
Kepala : normocephali, tidak ada kelainan
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Mulut : tonsil T1-T1, faring tidak hiperemis, uvula berada ditengah
Leher : tidak ditemukan pembesaran KGB
Toraks
Inspeksi : bentuk dada normal, simetris pada keadaan statis dan dinamis, tidak tampak
pelebaran sela iga.
Palpasi : tidak teraba retraksi sela iga, pergerakan dinding dada simetris pada saat
keadaan statis dan dinamis, vokal fremitus kanan dan kiri simetris dan tidak
mengeras, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru.
Auskultasi : suara nafas vesikuler, whezing -/-, ronkhi -/-
Abdomen
Inspeksi : bentuk abdomen datar, tidak terdapat bekas operasi
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani pada seluruh lapang abdomen
Auskultasi : bising usus (+) normoperistaltik
Tulang belakang : tidak ada kelainan
Faal ginjal:
Ureum: 15 mg/dl
Kreatinin: 0,8 mg/dl
Glukosa sewaktu: 110 mg/dl
PREOPERASI
1. Memastikan identitas pasien sesuai dengan yang tertulis pada rencana operasi.
2. Memastikan pasien sudah mengenakan pakaian operasi dan tutup kepala.
3. Memastikan apakah pasien sudah puasa 6-8 jam.
4. Menanyakan apakah ada alergi obat atau makanan.
5. Menanyakan apakah ada riwayat asma
6. Menanyakan apakah ada riwayat penyakit kronis lainnya (hipertensi, dm, dll)
7. Menanyakan apakah pasien memakai gigi palsu, kacamata, lensa kontak, alat bantu
dengar
8. Lakukan pemeriksaan fisik
9. Memastikan atau memasang IV line yang lancar.
INTRA OPERASI
Lama pembiusan : 45 menit
Lama operasi : 30 menit
Tindakan Anestesi
1. Alat disiapkan dan pasien dalam posis telentang
2. Pasangkan alat tensi dan pengukur saturasi oksigen pada pasien dan pastikan cairan infus
berjalan lancar.
3. Tindakan anestesi spinal dengan pasien pada posisi duduk.
4. Melakukan tindakan aseptik dan antiseptik di daerah penyuntikan pada L3-L4
5. Melakukan anestesi spinal dengan jarum spinal Quincke no. 27
6. Setelah keluar cairan serebrospinal disuntikan Bupivakain HCL 20mg
7. Selanjutnya pasien segera dibaringkan dengan posisi telentang.
8. Melakukan pemberian oksigen sebanyak 2 lpm.
9. Observasi tanda-tanda vital selama operasi.
Cairan masuk :
Ringer laktat : 1000 cc
Cairan keluar :
Pendarahan : sesuai dokter operasi
Urin :-
POST OPERASI
Post Anesthesi Care Unit (PACU)
Keluhan :-
Kesadaran : sadar penuh
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Suhu : 36,3 °C
Pernafasan : spontan
Nadi : 75 kali per menit
Frekuensi nafas : 20 kali per menit
Aldrete Score
Kesadaran :2
Respirasi :2
Sirkulasi :2
Warna kulit :2
Aktivitas :2
Total :10
VAS = 0
IX. PENATALAKSANAAN
Monitor tanda-tanda vital dan perdarahan
Dapat pindah ruangan bila aldrete score > 8 dan VAS < 3
Berikan ketorolac 30 mg/iv dan ondansentron 4 mg/iv secara bolus serta tramadol 100
mg/IV secara drip