Anda di halaman 1dari 48

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM REPRODUKSI
SISTEM REPRODUKSI PRIA
SKROTUM : kantong longgar yg membungkus dan
menopang testis u/ produksi sperma  kulit, fasia, otot
polos
∞ 2 kantong skrotal
∞ Otot dartos
TESTIS : Organ lunak dan oval; p = 4 – 5 cm, d = ± 2,5
cm
∞ Tunika Albuginea
∞ Tunika Seminiferus : Tempat berlangsungnya
spermatogenesis.
sel – sel batang, sel sertoli, sel leydig (sekresi androgen)
Proses perkembangan spermatogonia menjadi
spermatozoa dan berlangsung sekitar ± 64 hari
1. Spermatogonia proliferasi  spermatosit primer
2. Spermatosit primer  2 spermatosit sekunder
 4 spermatid
3. Maturasi spermatosit  spermatozoa
SPERMA: p =60 µm ,kepala (nukleus+akrosom enzim
u/ menembus ovum), badan (memproduksi
ATP u/ pergerakan), flagellum (motilitas)
 Menyokong dan memberi nutrisi dalam proses
maturasi sperma
 Sekresi protein pengikat androgen  stimulasi
spermatogenesis
 Sekresi antigen H-Y  proses diferensiasi testis
SISTEM REPRODUKSI PRIA
Lanjutan…

Duktus pd saluran reproduksi laki2 :


1. Sperma  lumen tubulus seminiferus 
tubulus rekti  rete testis  duktus eferen
2. Epididmis  menyimpan sperma 
melakukan fertilisasi
3. Duktus Deferen  P.D, limfatik, saraf,
kremaster, jar.ikat
4. Duktus Ejakulator
5. Uretra  prostatik, membranosa, penis
Kelenjar Aksesoris
 Vesikel seminalis  Memberi nutrisi dan
melindungi sperma
 Kelenjar prostat  sekresi cairan 
menetralisir aciditas vagina
 Kelenjar bulbouretral (Cowper) 
sekresi cairan basa untuk melumasi dan
melindungi semen
Penis
 Prepusium, corona
 Badan penis : corpus cavernosum, corpus spongiosum,
tunika albuginea
 Ereksi : Stimulus parasimpatis  vasodilatasi arteriol 
distensi sinusoid corpus cavernosum  detumesensi
 Ejakulasi : Impuls simpatis  kontraksi duktus testis,
epididimis, d. deferen
impuls parasimpatis  kontraksi otot bulbokavernosum
Kontraksi vesikel seminalis, prostat, kelenjar bulbouretral 
sekresi sperma
Semen
 Volume = 1-10 ml, ± 3 ml mengandung 50 – 120
juta sperma/ml
 pH 6,8 – 8,8
 Prostaglandin, enzim proteolitik, inhibitor
enzim, vitamin, hormon steroid, gonadotropin
 Usia: 24-72 jam
Pengaturan Hormon
 Hormon testikular: Testosteron &
Dihidrotestosteron
 Fungsi testosteron: Meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan genitalia,
pendistribusian rambut, penebalan pita suara,
penebalan tekstur kulit, peningkatan aktivitas
kelenjar telinga, meningkatkan masa otot
tulang, meningkatkan jumlah sel darah merah.
Pengaturan Hormon
 Hormon Hipofisis: Gonadotropin hipofisis
(FSH, LH)
 Hipotalamus gonadotropin releasing hormon
∞ penurunan testosteron
∞ peningkatan kadar testosteron
Pubertas: Maturasi otak, penurunan sensitivitas
hipotalamus  peningkatan GNRH 
spermatogenesis, produksi testosteron,
karakteristik seks sekunder
Sistem Reproduksi Wanita
GENITALIA EKSTERNA
GENITALIA INTERNA
PAYUDARA
Struktur Genitalia Eksterna
Mons pubis / Mons Veneris
∞ bagian yang menonjol terdiri dari jaringan
lemak subkutan, lunak dan padat yang
ditunbuhi rambut pubis
∞ Banyak mengandung kelenjar sebasea
∞ Berperan dalam sensualitas dan melindungi
symphisis pubis saat koitus
Struktur Genitalia Eksterna
Labia Mayora
∞ Dua lipatan kulit panjang melengkung yang
menutupi lemak dan jaringan ikat yang menyatu
dengan mons pubis, bagian bawah yang
merupakan batas perineum
∞ Bagian luar ditumbuhi rambut pubis dan berwarna
lebih gelap, bagian dalam licin, tebal, banyak
mengandung suplai kelenjar sebase, kel. Keringat,
dan pembuluh darah serta jaringan syaraf
∞ Sensitif terhadap suhu, tekanan, sentuhan
Struktur Genitalia Eksterna
Labia minora
∞ Lipatan kulit panjang, sempit, tidak berambut,
memanjang kearah bawah dari klitoris dan
menyatu dengan fourchette
∞ Banyak terdapat pembuluh darah dan kelenjar
untuk melumasi vulva
∞ Banyak terdapat serabut syaraf
∞ Sensitif terhadap rangsangan emosi dan fisik serta
berfungsi untuk sensualitas
Struktur Genitalia Eksterna
Klitoris
∞ Berbentuk silinder dan erektil, ukuran 6x6 mm, bagian
ujung dinamakan glans. Glans dan klitoris membesar
ketika dirangsang
∞ Kelenjar serbasea sekresi smegma: substansi lemak
yang memiliki aroma khas (feromon) yang merupakan
stimulus erotis pada pria
∞ Banyak terdapat syaraf sensoris, dan pembuluh darah
∞ Fungsi: menstimulasi dan meningkatkan ketegangan
seksual
Struktur Genitalia
Eksterna
Vestibulum
∞ Rongga berbentuk perahu dibatasi oleh labia minora, klitoris,
dan fourchette
∞ Terdapat muara vagina: muara uretra, skene, bartholini
∞ Bagian dari vestibulum:
- kelenjar vestibulum minora (skene) memproduksi lendir
sebagai pelumas
- himen (selaput dara) : bersifat elastis, kuat, berupa lipatan
yang sebagian menutupi introitus vagina. Biasanya
berlubang sebesar ibu jari sehingga darah haid dapat
keluar
Struktur Genitalia Eksterna
- Kelenjar vestibulum mayora (bartholini)
menyekresi sejumlah lendir selama koitus
Perineum
∞ Daerah muskular (fasia, ligamen, diagfragma
pelvis atas bawah) yang ditutupi kulit antara
introitus vagina dan anus
∞ Meregang seiring pergerakan janin melalui jalan
lahir
STRUKTUR GENITALIA INTERNA

Vagina
∞ Saluran muskulo–membranosa yang menghubungkan
uterus dengan vulva memanjang dari introitus sampai
serviks
∞ Panjang dinding anterior 7,5-9 cm, panjang dinding
posterior 9-11 cm. Pd dinding vagina terdapat rugae
∞ Portio: bagian dari serviks yang menonjol kedalam
vagina disekelilingnya terdapat forniks anterior,
posterior, lateral kanan dan kiri
Struktur Genitalia Interna
∞ Fungsi: Saluran keluar dari uterus untuk mengalirkan
darah haid dan sekret, untuk koitus dan jalan lahir
∞ pH vagina 4-4,5 untuk proteksi terhadap mikroorganisme
Serviks
∞ Bagian bawah uterus (leher rahim), p = 2,5-3 cm
∞ Terdiri dari jaringan ikat yang mengandung serabut
elastis dan serabut otot yang mampu meregang saat
persalinan per vagina
Struktur Genitalia Interna
Uterus
∞ Berbentuk seperti buah pir terbalik dengan
berat 60 gr. Ukuran uterus pada anak 2-3 cm,
pada nullipara 6-8 cm, pada multipara 8-9 cm.
∞ Terdiri dari fundus uteri, corpus uteri, dan
istmus
∞ Fungsi: siklus menstruasi, kehamilan, dan
persalinan
STRUKTUR GENITALIA
INTERNA
Struktur Genitalia Interna
 Posisi uterus:
∞ Anteversi: Sumbu vagina dan sumbu uterus
membentuk sudut membuka kedepan. Retroversi
sumu vegina dan sumbu uterus membentuk sudut
membuka kebelakang
∞ Antefleksi sumbu serviks dan sumbu korpus uterus
membentuk sudut membuka kedepan. Retrofleksi
sumbu serviks dan sumbu korpus uteri membentuk
sudut membuka kebelakang.
∞ Positio uterus tidak terletak tepat pada sumbu
panggul, sinistra, dekstra, antero, dan dorso porsitio
∞ Torsio letak uteruk agak terputar
Struktur Genitalia Interna
Dinding uterus:
∞ Endometrium: Banyak mengandung pembuluh dara,
terdiri dari lapisan padat, jaringan ikat berongga, lapisan
basal. tebal endometrium sebelum menstruasi 5-6 mm.
∞ Miometrium: tersusun atas lapisan otot polos
(longitudinal, transversa, dan oblique) yang berfungsi
mengontrol kehilangan darah saat persalinan atau
abortus
∞ Perimetrium: peritonium parietalis merupakan
membran serosa melapisi korpus uteri
Struktur Genitalia Interna
Tuba falopii
∞ Memanjang kearah lateral, mengelilingi ovarium,
panajang 10-12 cm, diameter 3-8 mm
∞ Bagian tuba falopii:
- Infundibulum: Bagian paling distal, terdapat fimbria
yang akan menarik ovum ke tuba dengan silia dan
gerakan peristaltik
- Ampula: Bagian tuba antara isthmus dan
infundibulum, bagian yang paling panjang, tempat
pertemuan antara ovum dan sperma
Struktur Genitalia Interna
- Isthmus: terletak proksimal terhadap
ampula, bagian tuba yang lurus dan sempit
- Pars intramural: berbentuk lumen yang
berukuran paling kecil < 1 cm
∞ Fungsi: membawa ovum yang dilepaskan
ovarium ke uteri
Struktur Genitalia Interna
Ovarium:
∞ Wanita memiliki dua ovarium, masing-masing
berukuran panjang 4 cm, tebal 1,5 cm
∞ Struktur ovarium :
- Korteks
- Medula
∞ Fungsi: menyelenggarakan ovulasi dan memproduksi
hormon
Kelenjar Mammae
Terletak diantara tulang iga kedua dan keenam
Dua pertiga bagian payudara terletak diatas M.pektoralis
mayor, antara sternum dan garis aksilaris tengah
Spertiga bagian bawah terletak diantara M.serratus
anterior
Payudara terdiri dari jaringan kelenjar perenkim, jaringan
penunjang, lemak dan jaringan ikat fibrosa stroma
Payudara tersusun atas 15-20 lobus  lobulus cluster
asini yang merupakan bagian terminal kelenjar seperti
kantong yang mengosongkan isi melalui duktus berupa
lumen yang sempit
Kelenjar Mammae
Asini terdiri dari sel-sel epitel yang mensekresi
kolostrum dan susu. Terdapat miooepitelium
yang berkontraksi untuk mengeluarkan susu
Setelah duktus terisi akan berdilatasi  sinus
laktiferus yang berfungsi sebagai reservoir
susu
Payudara ditopang oleh ligamentum
suspensori fibrosa cooper
Kelenjar Mammae
Puting (Nipple)
 Mengandung 15-20 muara duktus laktiferus
dikelilingi oleh jaringan fibromuskular
 Memiliki pigmen yang lebih gelap, mengandung
kelenjar sebasea ‘tuberkel montgomery’ yang
menyekresi substansi lemak untuk melumasi puting
susu
 Terdapat serabut otot polos yang berkontraksi
untuk memudahkan bayi menghisap
Kelenjar Mammae
Fungsi: laktasi dan perangsangan seksual
Respon terhadap siklus ovarium
 Vaskularisasi meningkat, induksi
perumbuhan duktus asini, retensi air (+)
 Sel-sel epitel berproliferasi, dilatasi duktus,
distensi lobulus, asini membesar  sekresi
Pengaturan Hormonal
Fisiologis estrogen
Merangsang pertumbuhan semua organ
reproduksi
Konfigurasi tubuh total
Efek metabolik
Pengaturan Suhu dan pusat vasomotorik
hipotalamus
Sekresi serviks
Pengaturan Hormonal
Efek fisiologi progresteron:
Merangsang pertumbuhan endometrium uterus
Merangsang pertumbuhan dan diferensiasi sel-
sel alveolar kelenjar mammae
Meningkatkan viskositas mukus serviks
Peningkatan suhu tubuh basal
SIKLUS
MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASI
 Menarche: periode menstruasi pertama
 Menstruasi: pendarahan periodik/bulanan pada
uterus yang dimulai 14 hari setelah ovulasi
terjadi jika bagian endometrium uterus luruh
dan dikeluarkan melalui vagina
 Berlangsung 3-6 hari atau 2-8 hari, rentang
siklus 18-40 hari (normal 28 atau 30 hari)
SIKLUS MENSTRUASI
 Fase Menstruasi/Deskuamosa
 Keluarnya darah haid disertai dengan potongan-
potongan endometrium, lendir, dan serviks.
PEngeluaran hormon-hormon ovarium paling
rendah, berlangsung 3-6 hari
 Fase proliferasi
 Periode pertumbuhan cepat hari kelima s/d ovulasi,
tebal endometrium ± 3,5 mm
 Dipengaruhi estrogen
SIKLUS MENSTRUASI
 Fase sekresi
 Setelah ovulasi s/d 3 hari sebelum menstruasi
 Tebal endometrium 4-6 mm: stratum basale, stratum
spongiosum, stratum kompaktum
 Mempersiap suplai nutrisi dan perkembangan ovum,
dipengaruhi oleh progresteron
 Fase prementruasi
 Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan menyusut,
estrogen dan progresteron menurun  A.spiral spasme
 Suplai darah ke endometrium fungsional berhenti  nekrosis
 lapisan fungsional terpisah dari lapisan basal  siklus
menstruasi berulang
SIKLUS OVARIUM
Setiap 28 hari GnRH akan menstimulasi
pertumbuhan folikel
Hari ke-14 folikel matur atau berovulasi
Setelah ovulasi korpus luteum yang
menghasilkan estrogen dan progresteron
Setelah 2 minggu, korpus luteum akan
degenerasi  estrogen dan progresteron (-)
Terjadi menstruasi
LET US
NOT BECOME TIRED
IN DOING GOOD

Anda mungkin juga menyukai