Anda di halaman 1dari 16

Gangguan Mata Buram Ketika Melihat dekat

Yosua Fernanda
102015162
Skenario
Laki-laki berusia 17 tahun dating ke poli umum dengan keluhan penglihatan jarak dekat makin
lama makin kabur dan perlu memicingkan mata agar dapat melihat dengan jelas atau
memajukan badan

RM Hipotesis

Laki-laki usia 17 tahun mengeluh penglihatan Laki-laki usia 17 tahun menderita kelainan
dekat kabur. refraksi Hipermetropi.
Analisa Masalah
Anamnesis Etiologi

Pemeriksaan fisik Gejala Klinis

Pemeriksaan Penatalaksanaan
penunjang Rumusan masalah

Working Diagnosis Komplikasi

Deferential Diagnosis Pencegahan

Patofisologi Prognosis
Anamnesis

 Identitas pasien
 Keluhan utama : keluhan apa ? sdh sejak kapan?
Sudah berapa lama
 RPS
ada mata merah ? Gatal tidak ? Mata berair ?
Penglihatan ganda ? Penglihatan kabur ? Lihat
jauh ataulihat dekat yang buram ?
 RPD
dulu pernah sakit spt ini ? Ada riwayat
penggunaan kontak lensa ? Riwayat sakit kronis ?
 RPK
keluarga ( kelainan yg sama ?) riwayat pykt
kronis (+/-)
Pemeriksaan Fisik&Penunjang
1 3

Pemeriksaan dapat dilakukan :


 Visus penglihatan jarak jauh ( Snelen chart )
jarak 6 meter dengan 20/20
 Kemudian di Pinhole untuk mengetahui
Pemeriksaan Fisik :
beberapa baris kebawah yang bisa dibaca oleh
Visus :
penderita
Okuli dexstra (OD) 6/40
( lakukan pada--kedua
ph =6/10
matakoreksi -- S+
kanan dan kiri3,50
) : 6/6
Okuli Sinistra
 Dapat (OS) 6/40 –pemeriksaan
lakukan ph 6/10 – koreksi S+ 1,50 : 6/64
segmen–anterior
2 Segmen anterior
( melihat ODS
palpebra dalam batas, iris
, kongjungtiva normal
, COA,
Tonometri ODS pupil , lensa
:17)mmhg
Funduskopi
PemriksanODSsegmen posterior
dalam batas: Funduskopi
normal
 Tonometri ( Tekanan Bola mata )
Normal = 10-21mhg
Media Refraksi

Kornea
COA
Pupil
Lensa
Corpus vitreus
Makula Lutea
Hipermetropia

 Mata hipermetropia lebih pendek daripada normal. Cahaya dari


objek jarak dekat (misalnya ketika membaca buku), tidak dapat
terfokus secara jelas pada retina. Mata terlalu pendek sehingga
objek jarak dekat terlihat kabur.
 Hipermetropia ringan (ʃ + 0.25 s/d ʃ + 3.00 ) ; Hipermetropia sedang
(ʃ + 3.25 s/d ʃ + 6.00 ) ; Hipermetropia berat (lebih dari spheris ʃ +
6.25 )

 Pada pasien ini diberikan kacamata sferis positif terkuat yang


memberikan penglihatan maksimal
Etiologi

 Sumbu utama bola mata yang terlalu pendek


 Daya pembiasan bola mata yang terlalu lemah
 Kelengkungan kornea dan lensa tidak adekuat
Patofisiologi
Kelainan refraksi

Hipermetropia

l
H.aksia H.Refraktif

Sumbu mata lebih Indeks bias optik


pendek berkurang

Sinar sejajar
dibiaskan dibelakang
reina
Resiko Cedera

Melihat kabur
melihat jauh

Ganggugan Aktivitas

Perunahan sensori visual


Usaha pemfokusan
Pandangan
Different Diagnosa
Miopia Hipermetropia Astigmatisme

Panjang bola mata terlalu panjang atau Atau rabun dekat merupakan keadaan gangguan Berkas sinar tidak difokuskan pada satu titik
kekuatan pembiasaan media refraksi terlalu kekuatan pembiasan mata dimana sinar seaajr dengan tajam pada retina akan tetapi pada
kuat . Sehingga titik focus terletak di depan jauh tidak cukucp dibiaskan sehingga titik fokus pada 2 garis titik api yang saling tegak lurus
retina. terletak dibelakang retina. yang trj akibat kelainan kelengkungan kornea

Keluhan : Penglihatan jauh kabur, sakit Gejala: penglihatan dekat kabur,sakit kepala, Gejala : melihat jauh kabur sedang
kepala . Sering disertai dengan mata juling, dan silau, dan kadang juling dan ganda. melihat dekat lebih baik, melihat
celah kelopak mata yang sempit. Orang miopia Pasien sering mengeluhkan matanya lelah dan ganda dengan satu atau kedua mata.
akan sering memicingkan mata untuk sakit karena terus menerus berakomodasi Meliht benda yang bulat menjadi
medptkan efek pinholle lonjong, penglihatan akan kabur untuk
jauh ataupun dekat sakit kepala , sering
menyebabkan ambliopia

Pengobatan : memberikan kacamara sferis Pengobatan: pasien hipermetropia diberikan Pengobatan dengan lensa kontak keras bila
negatif terkecil yang memberikan ketajamn lensa sferispositif yang terkuat dn terbesar epitel tidak rapuh atai lensa kontak lebek
penglihatan. agar memberikan ketajaman maksimal. disebebakn karenainfeksi . Jika
- Dpt terjadi ablasi retina dan juling astigmatisme masih rigan tidk dikoreksi,
jika sdh berat maka diberikan lensa slindirs.
Tatalaksana
 Koreksi Optikal
 Hipermetropia dikoreksi dengan kacamata berlensa plus (konveks) Terbesar
dengan Visus yang maksimal.
 Pada anak kecil dengan kelainan berderajat rendah yang tidak menunjukan
gejala sakit kepala dan keluhan lainnya, tidak perlu diberi kacamata.
 Hanya orang-orang yang derajat hipermetropianya berat dengan atau tanpa
disertai mata juling dianjurkan menggunakan kacamata. Pada anak-anak
dengan mata juling ke dalam (crossed eye) yang disertai hipermetropia,
diharuskan memakai kacamata berlensa positif. Karena kacamata berlensa
plus ini amat bermanfaat untuk menurunkan rangsangan pada otot-otot
yang menarik bolamata juling ke dalam.
Pencegahan

1. duduk dengan posisi tegak ketika menulis.


2. Istirahatkan mata setiap 30-60 menit setelahmenonton TV, komputer
atau setelah membaca.
3. Aturlah jarak baca yang tepat (> 30 cm).
4. Gunakan penerangan yang cukup
5. Jangan membaca dengan posisi tidur.
Komplikasi

 Ambliopia atau mata malas adalah pengurangan


ketajaman penglihatan monocular atau binocular
akibat terganggunya perkembangan penglihatan
selama periode sensitif yaitu dalam tahun
pertama kehidupan, saat sistem penglihatan
memliki plastipasi yang paling besar. Penyebab
ambliopia pada sebagian pasien adalah
strabismus, anisometria, atau deprivasi
Prognosis

 Prognosis jika sedini mungkin ditangani tidak akan


berkomplikasi namun jika terlambat diatas maka dapat
mengakibatkan kelainan yang berkelanjutan.
Kesimpulan

 Mata merupakan organ penting untuk dapat melihat. Mata


dapat mengalami pembiasaan yang tidak tepat pada retina
karena dapat dipengaruhi oleh daya bias, kelengkuangan
kornea, karena panjang bola mata yang berbeda-beda akibat
daya akomodasi yang kuat , hal ini dapat menjadi
hipermetropia/ rabun jauh, dapat dibantu dengan
menggunakan lensa cembung (sferis Positif) agar
penglihatannya dapat kembali normal seperti sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai