Anda di halaman 1dari 11

MODEL - MODEL

PENG EMBANG AN
KURIKULUM
NUR AZIZAH
17070795027
PENDAHULUAN

• Ada peningkatan minat diantara guru/dosen kampus terhadap semua komponen proses
kurikulum dari pada hanya isi suatu program pembelajaran.
• Survei dilakukan di salah satu universitas  kuliah pada umumnya masih dianggap berguna oleh
hampir semua departemen namun dengan cara mengajar yang berbeda-beda.
• Ada beberapa komponen terpisah dari proses kurikulum yaitu tujuan dan sasaran, isi/konten,
pengajaran, pembelajaran, dan penilaian. Sehingga ujian tidak dinilai dari tujuan saja melainkan
mengajar bisa relatif tidak efisien karena pada proses pembelajaran sebagian siswa menjadi
frustasi.
• TUJUAN  untuk menggambarkan hubungan antara komponen proses kurikulum  perhatian
yang ditunjukkan oleh staff kampus untuk berbagai bagian yang dapat dikoordinasikan untuk
membawa perubahan yang efektif bagi keseluruhan program pengajaran.
• Gambar 1 menggambarkan bahwa pendidikan hanya
terdiri dari fakta-fakta yang harus diuji.
• Ada beberapa asumsi yang tersirat diantaranya, MODEL
– Kemampuan untuk lulus ujian adalah kriteria terbaik PENGEMBANGAN
untuk menyeleksi siswa
SEDERHANA
– Evaluasi adalah pendidikan dan pendidikan adalah evaluasi
– Penghimpunan pengetahuan untuk membangun isi dan
informasi
• Pertanyaan yang muncul
– Mengapa saya mengajar ini ?
– Bagaimana saya dapat mengetahui betapa suksesnya saya ?
• Pertanyaan yang muncul dari
gambar 2, • Pertanyaan yang muncul pada
– Mengapa saya mengajarkan ini dengan gambar 3,
cara yang khusus ini ?
– Buku apa yang harus digunakan dalam
– Bagaimana saya harus mengatur isi pelajaran ?
dari mata kuliah saya ?
– Peralatan audio-visual apa yang akan
membantu ?
• Gambar 4 memunculkan pertanyaan,
– Apa yang bisa saya harapkan dari siswa
yang dapat lakukan ?
• Model ini menunjukkan bahwa
pengajaran, isi pelajaran (organisasi) serta
ujian bergantung pada tujuan yang
dirumuskan dengan jelas.
MODEL TYLER
• Di dalam pelajaran yang dibuat oleh RW Tyler tentang “Prinsip-prinsip dasar kurikulum dan instruksi’, Ia mengidentifikasi empat
pertanyaan mendasar yang harus dijawab pada saat mengembangkan kurikulum dan rencana pembelajaran yaitu,
1. Apa tujuan pendidikan yang harus dicapai oleh lembaga pendidikan ?
2. Pengalaman belajar apa yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan ?
3. Bagaimana pengalaman belajar dapat diatur secara efektif ?
4. Bagaimana kita dapat menentukan apakah tujuan-tujuan tersebut sedang dikerjakan ?
• (diilustrasikan) membandingkan proses kurikulum dengan suatu perjalanan
1. Perjalanan apa yang diperlukan ?
2. Kemana kita akan pergi (tujuan dan sasaran)
3. Jalan mana yang harus kita ambil (model subjek)
4. Kendaraan apa yang akan kita kendarai (konten)
5. Bagaimana kita akan mengendarai kendaraan (pendekatan untuk belajar)
6. Peta seperti apa yang harus kita sediakan (pendidikan teknologi)
7. Siapa teman seperjalanan kita (bagian lain dari kurikulum)
8. Apakah kita tahu apakah kita berada di jalur yang benar ? (evaluasi)
9. Dapatkah kita katakan jika kita sudah sampai (penilaian)
10. Tidakkah kita memberitahu orang lain ? (diseminasi)
11. Kesalahan apa yang kita perbuat ? (umpan balik)
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM LAINNYA

• Model Kerr dan Halliwell adalah model yang diturunkan dari model Tyler
• Model tersebut sangat menarik karena pengembang kurikulum tidak perlu memulai dengan
tujuan.
• Kelemahan kedua model adalah implikasi bahwa semua hasil dari proses pendidikan dapat
diterima untuk evaluasi (penilaian)
• Gambar 7 mengasumsikan bahwa tujuan adalah hasil umum dari suatu program studi.
• Dalam kebanyakan program pengajaran tujuan khusus jarang secara formal dikaji sedangkan
untuk tujuan praktis posisi tujuan membentuk dasar dari suatu pemeriksaan.
TUJUAN DARI PELAJARAN
• Ketika tujuan dipilih, pengembang kurikulum harus mempertimbangkan sejumlah ‘tekanan’
diantaranya,
a. Pengembangan sosial, psikologis, fisik, dan emosional siswa
b. Sifat subjek yang diajarkan
c. Syarat-syarat konsumen (industri dan bisnis)
d. Pengekangan (budaya dan ekonomi) yang dipaksakan oleh sumber daya
e. Kompetensi staf pengajar
TUJUAN
• Menunjukkan ‘apakah siswa harus bisa melakukan sebagai hasil dari pengalaman belajar’
• Istilah yang lebih cocok dan terbuka untuk interpretasi yaitu menulis, mengingat, memecahkan.
• Karakteristik tujuan dari prilaku;
– Mereka menentukan jenis prilaku yang akan diterima sebagai bukti bahwa pembelajar telah mencapai
tujuan
– Mereka menggambarkan kondisi-kondisi penting dasar prilaku yang diharapkan terjadi
– Mereka menggambarkan seberapa baik pembelajar harus melakukan agar perilakunya dianggap dapat
diterima
• Ada 3 keberatan menurut Eisner;
1. Berasal dari teori kurikulum
2. Berbagai subjek menempatkan kendala pada tujuan
3. Tidak semua hasil kurikulum cocok untuk pengukuran
• Jika berasal dari tujuan dari pelajaran maka klasifikasi tujuan sudah ada. Pengelompokan tujuan ke
dalam klasifikasi disebut sebagai ‘taksonomi tujuan pendidikan’
Sangat penting untuk memahami bahwa
setiap keputusan mengenai satu bidang dari
proses kurikulum hampir pasti
mempengaruhi area lain. Hanya untuk
mempertimbangkan tujuan, konten,
pengajaran, pembelajaran dan penilaian
secara terpisah akan menyebabkan KESIMPULAN
kesulitan besar. Untuk mengabaikan tujuan
saja akan menciptakan masalah yang sama
besarnya. Model dapat berguna ketika
mengembangkan kurikulum dan beberapa
diantaranya telah digariskan dalam artikel
ini.

Anda mungkin juga menyukai