Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

M
DENGAN GASTRITIS DI RUANG AL-FARABI
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARMASIN

OLEH;
RAHMADI
NPM: 11023171070
BAB I
PENDAHULUAN

Menurut WHO (World Health Organisation) yang dikutip


oleh Kurnia (2010) angka kejadian gastritis di dunia
sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahun.

Persentase angka kejadian penyakit gastritis di Indonesia


adalah 40,8%. Angka kejadian gastritis pada beberapa
daerah di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi
274,396 kasus dari 238,452,952 jiwa penduduk.
Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2013,
gastritis merupakan salah satu penyakit di dalam sepuluh
penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit
di Indonesia dengan jumlah penderita penyakit gastritis
30.154 kasus (4,9%).
Berdasarkan data Dinas
Kesehatan Propinsi Kalimantan
Selatan (2015), gastritis berada
diurutan ke 5 dengan jumlah
penderita penyakit gastritis di
Kota Banjarmasin adalah 25.950
kasus. Sedangkan penderita
gastritis di Rumah Sakit Islam
Banjarmasin tahun 2016 ada
195 kasus, tahun 2017 ada 216
kasus (Data Rekam Medik RSU
Islam Banjarmasin).
Tujuan Umum Tujuan Khusus

1. Melakukan
pengkajian
keperawatan
Mengidentifikasi asuhan
2. Merumuskan
keperawatan pada klien
diagnosa
dengan Gastritis di
keperawatan
ruang Al Farabi Rumah
3. Merencanakan
Sakit Islam Banjarmasin.
asuhan keperawatan
4. Melaksanakan
asuhan keperawatan
5. Mengevaluasi klien
dengan Gastritis
Manfaat Penulisan

1. Bagi Akademis.
2. Pelayanan keperawatan di
Rumah Sakit.
3. Bagi Profesi kesehatan.
4. Bagi Peneliti.
BAB 2
Tinjauan teoritis

Definisi Penyakit

Gastritis merupakan suatu proses inflamasi pada


lapisan mukosa dan sub-mukosa lambung. Secara
histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya
infiltrasi sel-sel radang pada daerah tersebut (Syam,
2014).
Etiologi

Menurut Misnadiarly (2009), penyebab gastritis yaitu


obat- obatan seperti aspirin, alkohol, trauma pada
lambung, kelainan pembuluh darah pada lambung, luka
akibat operasi/bedah lambung, autoimun pada anemia
pernisiosa, adanya tumor pada lambung. Selain itu
faktor kejiwaan atau stressjuga berperan terhadap
timbulnya serangan ulang penyakit tersebut, kemudian
juga gastropati reaktif dan infeksi khususnya pada
helicobacter pylori.
Tanda Dan Gejala

1. Rasa terbakar di lambung


2. Nyeri ulu hati
3. Mual dan sering muntah
4. Tekanan darah menurun dan pusing
5. Keringat dingin dan nadi cepat
6. Kadang berat badan menurun disertai dengan nasfu
makan menurun secara drastis, wajah pucat, suhu
badan naik
7. Kembung dan sesak di bagian atas perut (ulu hati)
8. Merasa lambung sangat penuh ketika sehabis makan

(Brunner &Suddarth, 2005)


Tinjauan Teoritis
Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian
2. Analisa Data
3. Diagnosa Keperawatan
4. Intervensi Keperawatan
5. Implementasi Keperawatan
6. Evaluasi Keperawatan
BAB 3
Asuhan Keperawatan

Studi kasus gastritis yang dilakukan di ruang Al-Farabi


Rumah Sakit Islam Banjarmasin dilakukan pada
seorang perempuan yang bernama Ny. M yang berusia
37 tahun dengan nomor reg 204834 yang beralamat di
HKSN Gang Al-Asri kelurahan Alalak Selatan. Ny. M
beragama islam dengan statusnya yang sudah menikah
dan Ny.M berasal dari suku banjar yang berpendidikan
S1 dengan diagnosa Obs. Dyspepsia, Cefalgia dan
Gastritis.
Riwayat Penyakit

Keluhan utama Ny. M masuk Rumah Sakit pada tanggal


04 Maret 2018 adalah muntah 4x, mual, nyeri ulu hati,
demam turun naik, pusing dari 4 hari yang lalu,
meriang dan tidak nafsu makan. Keluhan saat
pengkajian pada tanggal 05 Maret 2018, Ny. M
mengatakan muntah sudah mulai berkurang hanya 1
kali, mual, nyeri ulu hati dengan skala sedang yaitu 4(0-
10), kepala terasa pusing dan tidak nafsu makan.
Riwayat Pengkajian
Sekarang

Pasien mengeluh muntah 4x, mual, tidak nafsu makan,


nyeri ulu hati, nyeri yang dirasakan hilang timbul
dengan skala 4 (0-10) seperti ditusuk-tusuk.

Pasien terlihat lemah, gelisah dan wajah terlihat


menahan nyeri, nyeri timbul saat di isi makan maupun
saat tidak di isi makan, porsi makan pasien menurun
hanya mampu menghabiskan ¼ dari porsi yang
disediakan serta muntah yang dikelarkan ± 15 cc
dengan isi yang dimuntahkan nasi yang sudah dimakan
dan kunjunctiva anemis.
Data Penunjang

Darah Lengkap Hasil Nilai Normal


Darah rutin
Hb 11,6 gr/dl 12-18 gr/dl
Leukosit 11.000/ 4000-10.000
Trombosit 208.000 / 100.000-400.000
Hematokrit 35% 36-55%
LED 40 mm/jam 0-20mm/jam
Hitung jenis/Difficount
Basofil 0 0-1%
Eosinofil 0 1-4%
Staf/batang 0 2-6%
Segmen 85 35-80%
Limfosit 11 15-50%
Monosit 4 2-8%
Jenis Pengobatan

o Obat/Caira Tanggal Rate Dosis Indikasi


. n Pemberian
1. Infuse RL 05 Maret 8 jam 20 Sebagai sumber
2018 tetes/menit elektrolit dan air
untuk hidrasi
2. Injeksi 05 Maret 24 jam 40 mg Mengurangi
Pantoprazo 2018 produksi asam
le lambung
3. Injeksi 05 Maret 12 jam 2 x 8 mg Sebagai anti mual
Ondansetro 2018 dan muntah
n
4. Injeksi 05 Maret 12 jam 2 x 1 Mengurangi jumlah
Pumpisel 2018 asam yang
diproduksi di perut
Analisa Data

No Hari/tangg Data Etiologi Masalah


al
1. 05 maret DS:Pasien mengatakan nyeri pada ulu hati Agen cedera Nyeri akut
2018 DO:Pasien terlihat lemah, gelisah, dan biologis
wajah terlihat menahan nyeri.
PQRST:
P: Nyeri timbul saat diisi makan maupun
tidak
Q: Seperti ditusuk-tusuk
R: Ulu hati
S: 4(0-10)
T: Hilang timbul
TTV
TD:110/78 x/menit
N :80 x/menit
R : 20x/menit
T :36,4o C
2. 05 Maret DS: Pasien mengatakan mual, Asupan nutrisi Ketidakseimbangan
2018 muntah ±4 kali dan tidak nafsu tidak adekuat nutrisi kurang dari
makan kebutuhan tubuh
DO: Pasien terlihat lemas dan lesu,
porsi makan menurun hanya
mmpu menghabiskan ¼ porsi
yang disediakan. Muntah yang
dikeluarkan ± 15 cc dengan isi
yang dimuntahkan nasi yang
sudah dimakan dan
kunjunctiva anemis.
BB : 47 kg (ideal)
TB : 150 cm
LLA : 25 cm
Hasil Lab
HB : 11,6 gr/dl
Infus : RL 20 tpm
Infus futrolit 20 tpm
Injeksi ondansetron 2x8 mg
Injeksi pumpisel 2x1
Prioritas Masalah

1. Nyeri akut b.d agen cedera biologis.


2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh b.d intake
yang tidak adekuat.
Rencana Keperawatan

Diagnosa Rencana

Tujuan Itervensi Rasional

Nyeri akut Setelah dilkukan asuhan a. Kaji tanda-tanda vital a. Untuk menentukan
b.d agen keperawatan 3x /24 jam. dan catat keluhan nyeri intervensi dan
cedera Terjadi pengurangan termasuk lokasi, mengetahui efek
biologis nyeri dengan kriteria lamanya intensitas terapi.
hasil: skala nyeri. b. Dapat menunjukkan
a. Mampu mengontrol b. Kaji ulang faktor yang dengan tepat pencetus
nyeri. meningkatkan atau nyeri.
b. Melaporkan bahwa menghilangkan nyeri. c. Posisi yang nyaman
nyeri berkurang c. Atur posisi senyaman dapat menurunkan
c. Pasien tampa rileks mungkin. nyeri.
d. Skala nyeri 0-1 d. Ajarkan tekhnik d. Untuk mengurangi
relaksasi. rasa nyeri.
e. Kolaborasi pemberian e. Untuk mblok lokasi
anlgesik. nyeri.
Ketidakseimba Setelah dilakukan a. Kaji status a. Sebagai dasar untuk
ngan nutrisi asuhan keperawatan nutrisi dan menentukan
kurang dari 3x/24 jam, gangguan pola makan intervensi.
kebutuhan pemenuhan kebutuhan pasien. b. Menjaga nutisi pasien
tubuh b.d nutisi teratasi dengan b. Anjurkan tetap stabil dan
intake yang kriteria hasil: makan sedikit mencegah rasa mual
tidak adekuat a. Intake nutrisi pasien tapi sering. dan muntah.
meningkat. c. Anjurkan c. Menenangkan
b. Tidak ada mual dan untuk peristaltik dan
muntah. menghindari meningkatkan energi
c. Makan habis ½-1 makanan yang makanan.
porsi merangsang d. Untuk mempermudah
d. Berat badan lambung. pasien menelan.
meningkat. d. Berikan e. Mengetahui
e. Hb 12-18 gr/dl makanan keseimbangan nutrisi
f. Konjungtiva tidak lunak. pasien.
anemis e. Observasi
intake dan
output pasien.
BAB 4
Kesimpulan Dan Saran
1. Pada pengkajian dalam studi kasus di dapatkan
bahwa Ny.M mengalami nyeri ulu hati dengan skala
sedang, mual dan muntah serta tidak nafsu makan.
Hal tersebut diakibatkan karena Ny.M kurang
memperhatikan makanan yang baik untuk
lambungnya.

2. Penentuan diagnosa keperawatan diambil


berdasarkan analisa data yang timbul yaitu nyeri akut
berhubungan dengan agen cedera biologis dan
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat.
3. Perencanaan dibuat mengacu pada fokus diagnosa
yang timbul dari analisa data untuk mengatasi
masalah yang timbul untuk kesembuhan pasien.

4. Tindakan dilakukan berdasarkan Intervensi dan


dilakukan selama 4 hari berdasarkan masing-
masing shift perawat jaga di Rumah Sakit.

5. Evaluasi selama 4 hari berdasarkan tindakan yang


dilakukan menghasilkan klien sembuh pada hari
ke-4 dan diperbolehkan untuk pulang.
Saran

1. Bagi akademi keperawatan


2. Pelayanan Rumah Sakit
3. Bagi Profesi Kesehatan
4. Bagi peneliti selanjutnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai