NORHAIRIAH,A.Md.Kes
NIP : 19720906 199503 2 004
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelatihan Jafung ATLM di Laboratorium Kesehatan Prov Kal Sel memerlukan
keterampilan teknis yang memadai agar memiliki kompetensi sebagai petugas
laboratorium di Laboratorium Kesehatan Prov Kal Sel, oleh karena itu diperlukan suatu
bentuk orientasi lapangan untuk menggabungkan teori dengan kondisi sebenarnya
dilapangan serta mampu melaksanakan prosedur pelayanan laboratorium sesuai dengan
standar, baik pada saat tahapan pra analitik, analitik dan pasca analitik yang dilakukan di
Laboratorium Kesehatan Prov Kal Sel tugas dan tanggung-jawab peserta latih.
Mencermati hal tersebut di atas dan didorong oleh adanya kebutuhan akan
standarisasi petugas laboratorium, maka diperlukan upaya inisiasi dan intervensi dasar
bagi para petugas laboratorium di Laboratorium Kesehatan Prov Kal Sel, berupa
Pelatihan Teknis Petugas Laboratorium di Laboratorium Kesehatan Prov Kal Sel.
Pelatihan tersebut ditujukan untuk mendorong kemampuan SDM (para petugas) dalam
mencapai upaya standarisasi petugas laboratorium diberbagai simpul. Untuk menjamin
standarisasi pemeriksaan pelatihan disusun kurikulum pelatihan promosi kesehatan bagi
petugas Laboratorium Kesehatan Prov Kal Sel di Laboratorium Kesehatan Prov Kal Sel
kab/kota se Kalimantan Selatan.
B. Tujuan
Orientasi lapangan bertujuan agar peserta diklat dapat mengaplikasikan
kompetensi yang telah diperoleh selama mengikuti pelatihan pada lahan praktek sesuai
dengan standar yang ditentukan
C. Pengertian
Orientasi lapangan adalah bagian dari struktur pelatihan teknis petugas
laboratorium di Laboratorium Kesehatan Prov Kal Sel, untuk memperoleh pengalaman
orientasi lapangan tentang tahapan pra analitik, analitik dan pasca analitik di
laboratorium Laboratorium Kesehatan Prov Kal Sel.
BAB II
PERSIAPAN
A. Administrasi
Persiapan administrasi dalam penyelenggaraan OL meliputi :
1. Pengorganisasian
Penyelenggaraan OL dapat berupa tim yang komposisinya dapat diganti setiap
kegiatan OL atau dibuatkan wadah tetap di dalam struktur Administrasi pelatihan
sebagai penanggungjawab kegiatan OL yang ditetapkan oleh Kepala Bapelkes
dengan susunan sebagai berikut :
Susunan Tim Kerja OL terdiri atas: Ketua Tim, dan anggota (fasilitator)
2. Permohonan kerja sama
Permohonan kerja sama praktik kerja lapangan tergantung dari jenis lahan OL dan
disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing. Kegiatan OL diawali dengan
mengajukan surat permohonan izin menjadi tempat/lahan OL kepada pimpinan
Laboratorium Kesehatan Prov Kal Sel yang dituju
3. Penjajagan/Survei.
Penjajagan atau survei pendahuluan dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh
kepastian tentang waktu penyelenggaraan OL, kesiapan pembimbing/instruktur lahan
OL, kepastian lahan OL dan akomodasi peserta OL serta rencana acara/kegiatan OL.
4. Pembiayaan
Sumber biaya berasal dari Anggaran DIPA Bapelkes Prov. Kalsel Tahun 2019
B. Materi
Materi Orientasi lapangan merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta
pelatihan dalam melaksanakan promosi kesehatan serta untuk mencapai tujuan OL, maka
pada akhir proses pembelajaran OL peserta pelatihan diharapkan mampu :
1. Melakukan tahapan pra analitik
2. Melakukan tahapan analitik
3. Melakukan tahapan pasca analitik
4. Melakukan pemantapan mutu
5. Melakukan upaya kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium
C. Teknis
1. Jadwal
Jadwal kegiatan OL disusun oleh Pengendali Diklat dan dikonsultasikan kepada
kepala Laboratorium Kesehatan Prov Kal Sel. Pelaksanaannya berlangsung pada
tanggal 20 Juli 2019
2. Instruktur OL
Instruktur OL berasal dari Tim Fasilitator dan lahan praktik yaitu karyawan
Laboratorium Provinsi Kalimantan Selatan
3. Peserta OL
Peserta OL adalah peserta pelatihan. Jumlah peserta pelatihan yang melaksanakan
Orientasi lapangan seluruhnya yang berasal dari 13 kabupaten kota yang ada di
wilayah Provini Kalimantan Selatan.
4. Penentuan Lahan OL
a. Disetujui sebagai lahan OL oleh institusi yang dituju.
b. Laboratorium Kesehatan Prov Kal Sel yang ditunjuk untuk melakukan
pelayanan laboratorium
5. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan OL adalah rencana kegiatan menyeluruh dan rencana kegiatan
harian yang disusun dalam bentuk tabulasi
6. Tata Tertib
Peserta OL mematuhi tata tertib yang berlaku di Bapelkes serlama pelatihan dan tata
tertib yang berlaku di tempat pelaksanaan OL
7. Supervisi OL
Supervisi dilakukan oleh pembimbing dari Bapelkes dan bertanggung jawab atas
keberlangsungan OL secara optimal
8. Seminar dan Penialaian
Seminar OL dilakukan pada akhir pelaksanaan OL dan dinilai oleh fasilitator dari
Bapelkes dan lahan OL.
BAB III
PELAKSANAAN
B. Pelaksanaan OL
Pelaksanaan OL adalah seluruh kegiatan praktek kerja yang terdiri dari :
1. Kegiatan di lahan OL.
(Kehadiran, pengamatan/pelaksanaan jadwal harian/ jadwal keseluruhan, diskusi,
kerjasama, pencatatan)
2. Pembimbingan oleh fasilitator teknis/instruktur lahan OL (sebelum dan selama OL)
3. Seminar / diskusi hasil OL (Penilaian)
4. Pembuatan Laporan hasil OL
5. Kegiatan OL dilaksanakan selama 1 (satu) hari pada Laboratorium Kesehatan Prov Kal
Sel yang ditunjuk sebagai tempat promosi kesehatan.
BAB IV
HASIL KEGIATAN PRAKTIK LAPANGAN
b. Analitik :
1. SOP Pengujian
Dokumen SOP pengujian terarsipkan pada ruang dokumen manajemen . Instruksi
kerja terdapat pada setiap ruangan. Semua proses perngerjaan sesuai dengan standar
ISO 17025, ISO 15189, dan KALK (Komite Akreditasi Laboratorium)
2. Persiapan pemeriksaan alat dan bahan penunjang
Penggunaan alat sesuai dengan SOP alat dan bahan sebagai contoh sebelum
digunakan,alat akan dipanaskan,mkemudian dilakukan background dan seterusnya.
Sebelum pemeriksaan sampel selalu dilakukan Quality Control (QC).
3. Metode pemeriksaan
Metode pemeriksaan tertulis dalam Instruksi Kerja Metode yang sesuai dengan
parameter pemeriksaan.
4. Quality Control
Quality Control (QC) pada seksi kimia patologi selalu dikerjakan sebelum melakukan
pemeriksaan setiap hari yang dimulai dari periode pendahuluan dan periode kontrol.
Quality Control (QC) pada seksi Imunoserologi dan Mikrobiologi dilakukan setiap
kali ada pemeriksaan.
5. Pengelolaan limbah infeksius
Limbah padat dikumpulkan setiap hari dari tiap ruangan kemudian disimpan pada
ruang penyimpanan limbah B3 yang kemudian diambil secara berkala oleh pihak
ketiga untuk dimusnahkan.
Limbah cair dialirkan ke IPAL. Limbah mikrobiologi ditambahkan desinfektan
kemudian akan dialirkan ke saluran IPAL.
c. Pasca analitik :
1. SOP Pemantapan Mutu
Dokumen SOP pemantapan mutu terarsipkan pada ruang dokumen manajemen.
2. Validasi dan verifikasi hasil pemeriksaan
Setiap hasil pemeriksaan akan dilakukan verifikasi oleh verifikator dan divalidasi
oleh validator sebelum hasil dikeluarkan sehingga hasil yang diberikan benar-benar
melewati tahapan yang sesuai dengan SOP.
3. PME dan PMI
PMI dilakukan Quality Control ,pengontrolan suhu ruangan,pengontrolan suhu kulkas,
rutin melakukan kalibrasi alatdan pencatatan perawatan alat.
PME dilakukan dengan melakukan uji banding ke luar instansi dan ikut dalam uji
profisiensi oleh BBLK Surabaya secara berkala.
4. Control Chart
Control chart dilakukan setiap hari dan mengikuti aturan dari Westgard’s Rule pada
bagian Kimia Patologi.
BAB V
PENUTUP