Anda di halaman 1dari 20

RTRW PROVINSI SUMATERA UTARA 2012-2031

OLEH KELOMPOK 3 (ANITA, SUPARDI, NAVISA, DAVID)

1. POLA RUANG

2. STRUKTUR RUANG

3. KAWASAN STRATEGIS

4. KAWASAN ALUR
LATAR BELAKANG
No. Sektor Isu Strategis
1. Geografis  Letaknya yang berbatasan dengan negara Malaysia dan Singapura
menjadikan Sumatera Utara sebagai pintu gerbang perdagangan
internasional di wilayah Indonesia bagian barat
 Dilewati oleh jalur pelayaran internasional (ALKI I)

2. Administratif  Belum jelasnya batas-batas administratif Kabupaten/Kota yang ada di


Provinsi Sumatera Utara karena belum dibuatnya penataan batas
antar wilayah
3. Sumber Daya Alam  Kaya akan potensi bahan tambang dan galian yang tersebar di
(Geologi, Topografi, seluruh wilayah Provinsi Sumatera Utara
Tanah dan hidrologi)  Jenis tanah dan iklim yang sangat sesuai untuk kegiatan pertanian
dan pekebunan, terutama komoditas kelapa sawit, karet, kakao, dan
coklat.
 Limitasi fisik wilayah berupa daerah rawan bencana gempa bumi di
pesisir barat Sumatera Utara dan Nias
 Limitasi fisik wilayah berupa daerah rawan bencana gunung berapi di
deerah sekitar bukit barisan
 Limitasi fisik wilayah berupa daerah rawan bencana banjir di pesisir
timur yang
 Limitasi fisik wilayah berupa topografi alam dengan kemiringan lereng
yang sangat curan sehingga tidak dapat dimanfaatkan untuk
pengembangan kawasan budidaya
 Ancaman Abrasi Pantai dan Intrusi Air Laut
 Meningkatnya Das lahan kritis
4. Sosial Budaya  Tingginya laju pertumbuhan penduduk perkotaan yang perlu
diantisipasi oleh kebutuhan ruang pedesaan dan perkotaannya
 Rendahnya Kualitas Sumberdaya Manusia
 Budaya masyarakat yang memiliki daya saing produktivitas yang tinggi

5. Ekonomi  Ketimpangan perkembangan wilayah dan perekonomian antara pantai


timur dan pantai barat
 Penurunan Produksi Perikanan Tangkap dan Perikanan Budidaya
 Potensi dan Objek Wisata Bahari Belum Dikembangkan Secara
Optimal
6. Infrastruktur Wilayah  Pembangunan infrastruktur yang belum merata, Sumatera Utara
bagian timur lebih lengkap fasilitas infrastrukturnya dibandingkan
Sumatera Utara bagian barat
 Banyaknya rencana pembangunan infrastruktur yang belum
terealisasi, seperti pembangunan Bandara Internasional Kuala Namu,
Jaringan Kereta Api, dan pembangunan PLTA.
7. Lingkungan Hidup  Degradasi Habitat Wilayah Pesisir (Mangrove, Terumbu Karang dan
Pantai Berpasir)
 Pencemaran Wilayah Pesisir dan Laut
 Alih Fungsi Hutan Mangrove menjadi Kawasan Industri dan
Pemukiman
 Pencemaran Wilayah Pesisir dan Laut oleh Limbah Industri dan
Rumah Tangga
 Penurunan kualitas lingkungan yang disebabkan alih fungsi lahan dan
perambahan hutan
 Sedimentasi yang Cukup Tinggi di Wilayah Pesisir Timur Sumatera
Utara
8. Kelembagaan  Kurangya Fungsi Kelembagaan dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir
 Rendahnya Penataan dan Penegakan Hukum
 Perda2 tentang pengelolaan kawasan dan infrastruktur
 Kelembagaan pengelolaan kawasan perkotaan dan perdesaan
POLA RUANG
Kawasan Lindung
Kawasan yang berfungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup
yang mencakup sumberdaya alam dan sumber daya buatan.

Kawasan Budidaya
kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan
atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya binaan,
dan sumberdaya manusia
Rencana Kawasan Lindung
Rencana Pengembangan Kawasan Hutan Lindung
Rencana Pengembangan Kawasan yang Memberikan Perlindungan di Bawahnya
Rencana Pengembangan Kawasan Perlindungan Setempat
Rencana Pengembangan Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya
Rencana Pengembangan Kawasan Rawan Bencana
Rencana Pengembangan Kawasan Lindung Geologi
Rencana Pengembangan Kawasan Lindung Lainnya

Rencana Kawasan Andalan Nasional


bagian dari kawasan budi daya, baik di ruang darat maupun ruang laut yang pengembangannya
diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut dan kawasan di
sekitarnya.

Rencana Pengembangan Pola Kawasan Budidaya


Rencana Pengembangan Kawasan Hutan Produksi
Rencana Pengembangan Kawasan Peruntukan Pertanian
Rencana Pengembangan Kawasan Peruntukan Perkebunan
Rencana Pengembangan Kawasan Peruntukan Peternakan
Rencana Pengembangan Kawasan Peruntukan Perikanan dan Kelautan
Rencana Pengembangan Kawasan Peruntukan Pertambangan
Rencana Pengembangan Kawasan Peruntukan Industri
Rencana Pengembangan Kawasan Peruntukan Pariwisata
Rencana Pengembangan Kawasan Peruntukan Permukiman
Penetapan kawasan lindung
sebesar minimal 30 % dari luas
wilayah DAS meliputi kawasan yang
berfungsi lindung baik di dalam
maupun luar kawasan hutan
termasuk kawasan konservasi,
kawasan rawan bencana alam dan
kawasan lindung geologi.
STRUKTUR RUANG
Rencana sistem jaringan terdiri dari :
• rencana sistem perkotaan,
• sistem jaringan transportasi,
• sistem jaringan energi,
• sistem jaringan telekomunikasi,
• sistem jaringan sumber daya,
• sistem jaringan prasarana dan sarana lainnya seperti sistem
jaringan persampahan, penyediaan air minum, drainase dan air
limbah.
Sistem perkotaan terdiri atas
PKN, PKW, PKL, dan PKWp.

Tujuan pengembangan sistem


perkotaan untuk mendorong
proses pertumbuhan pada
kota-kota yang berpotensi
untuk berkembang dengan
menghindari terjadinya
ketidakefisienan kota-kota
yang berperan sebagai pusat
pertumbuhan wilayah.
~Sistem jaringan transportasi
darat meliputi:
jaringan jalan;
jaringan jalur kereta api;
jaringan transportasi sungai,
danau, dan penyeberangan;
dan
jaringan angkutan barang dan
penumpang.

~Sistem jaringan transportasi


laut meliputi:
tatanan kepelabuhanan; dan
alur pelayaran.

~Sistem jaringan transportasi


udara meliputi:
tatanan kebandarudaraan;
dan
ruang udara untuk
penerbangan.

Rencana sistem jaringan


transportasi bertujuan untuk
optimalisasi dan
pengembangan struktur
jaringan transportasi.
Rencana Sistem Jaringan
Energi di Sumatera Utara
terdiri dari energi listrik,
minyak dan gas bumi serta
batubara dan jenis energi
lainnya

Bertujuan sbg penyediaan


dan pemanfaatan energi
listrik bagi kebutuhan
aktifitas sosial dan ekonomi
skala mikro hingga makro
yang terjamin keandalan
dan keseimbangan
pengelolaannya.
Bertujuan untuk mendukung ketahanan
pangan, ketersediaan air baku,
pengendalian banjir dan pengamanan
pantai.

Rencana pengembangan jaringan sumber


daya air meliputi :
- Pengembangan jaringan sumber daya air
permukaan,
- Pengembangan sumber daya badan air,
- Cekungan air tanah (CAT) ,
- Pengembangan sumber daya air padav
kawasan rawa, mata air dan prasarana
- Pengembangan prasarana sumber daya
air mencakup sistem jaringan prasarana
irigasi
KAWASAN STRATEGIS
terdapat kawasan strategis Provinsi Sumatera Utara yang ditetapkan berdasarkan
kepentingan:
1. Pertumbuhan ekonomi;
2. Sosial dan budaya;
3. Sumber daya alam dan atau teknologi tinggi;
4. Fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
Berdasarkan kepentingan pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :

Kawasan agropolitan dataran tinggi Bukit Barisan, meliputi sentra produksi;


Merek, Kabupaten Karo;
Siborong borong, Kabupaten Tapanuli Utara;
Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan;
Lumban Julu, Kabupaten Toba Samosir;
Harian, Kabupaten Samosir;
Silimakuta, Kabupaten Simalungun;
Sitinjo, Kabupaten Dairi;
Siempat Rube, Kabupaten Pakpak Barat; dan
Siantar Martoba, Kota Pematangsiantar
Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Kepulauan Nias;
Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Labuhanbatu dan sekitarnya;
Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Pantai Barat dan sekitarnya meliputi ;
Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Labuan Angin – Sibolga
Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Mandailing Natal – Tapanuli Selatan
Kawasan Pengembangan Ekonomi Perkotaan Padangsidimpuan dan sekitarnya
Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Simalungun – Batubara – Asahan meliputi;
Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Tanjungbalai – Asahan
Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Simalungun - Batubara
Kawasan Pengembangan Ekonomi Khusus Sei Mangke
Kawasan strategis yang ditetapkan berdasarkan kepentingan sosial dan budaya
adalah sebagai berikut :
1. Kawasan situs dan bangunan bersejarah di kawasan perkotaan Mebidangro,
Meliputi:
a. Situs dan peninggalan bersejarah di Kota Cina di Kota Medan dan Kota Rantang
di Kabupaten Deli Serdang
b. Bangunan bersejarah di Koridor Kota Lama Belawan dan Kota Lama Kesawan
di Kota Medan;
c. Bangunan bersejarah budaya Kesultanan Deli di Kota Medan dan Kabupaten
Deli Serdang.
2. Kawasan religi dan situs candi/Biara di Kabupaten Padanglawas dan
Padanglawas Utara;
3. Kawasan Tradisional Bawomataluo Kabupaten Nias Selatan dan sekitarnya;
4. Kawasan religi dan situs bersejarah di Barus Kabupaten Tapanuli Tengah;
5. Kawasan religi dan situs bersejarah suku Batak di Pusuk Buhit.
Kawasan strategis yang ditetapkan berdasarkan sudut kepentingan fungsi dan daya
dukung lingkungan hidup adalah sebagai berikut :
1. Kawasan Ekosistem Leuser dan Bahorok;
2. Kawasan Konservasi Hutan Batang Toru;
3. Kawasan Konservasi Taman Nasional Batang Gadis; dan
RENCANA KAWASAN STRATEGIS NASIONAL
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai