Anda di halaman 1dari 63

Case Report

TB Paru
P e m b i m b i n g : d r. S i l m a n H u d o r i , S p . R a d , M H , . K e s
Penyaji: Dwi Ruth Rahayuning Asih Budi, S.Ked

Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu Radiologi


Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Husada
Bandar Lampung
2018
IDENTIFIKASI PASIEN

Identitas
 Nama : Tn. A
 Umur : 60 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Wiraswasta
 Alamat : Teluk Betung
 Jenis Rawat : Rawat Inap Kelas III
 No. RM : 05.79.40
 Tanggal Pemeriksaan : 16 Januari 2018
ANAMNESIS

 Diambil dari : Autoanamnesa dan Alloanamnesa


 MRS : 14 Januari 2018
 Jam : 02.03 WIB
 Keluhan utama : Pasien datang ke IGD RSPBA dengan keluhan sesak napas berat +
1bln yll
 Keluhan tambahan :
o batuk berdahak berwarna putih sejak 3 bulan yang lalu,
o nyeri dada pada saat batuk
o mual (-) muntah (-)
o perut terasa sakit
o malaise,
o nafsu makan berkurang
o Penurunan BB
Riwayat perjalanan penyakit:

 Os datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1 bulan yang lalu dan
memberat ± 3 hari SMRS. Sesak dirasakan semakin memberat sejak tadi
malam. Sesak tidak dipengaruhi cuaca atau keadaaan apapun. sesak
hilang timbul dan bertambah berat jika pasien batuk. Keluhan sesak
disertai nafas berbunyi atau terbangun pada malam hari karena sesak
disangkal. Os masih dapat tidur dengan menggunakan 1 bantal. Keluhan
disertai dengan bengkak di kaki juga disangkal.
 Selain itu, os mengeluh batuk sejak ± 3 bulan yang lalu, batuk
disertai dengan dahak berwarna putih dan dirasakan setiap hari dan
tidak dipicu oleh keadaan apapun. Batuk disertai darah disangkal.
Nafsu makan berkurang dan BB mengalami penurunan. Os
mengaku suka keringat di malam hari tidak dipengaruhi oleh
cuaca atau keadaan apapun. Demam disangkal . BAB dan BAK tidak
ada keluhan.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Batu ginjal/saluran
Cacar Malaria
kemih
Cacar air Disentri Burut (hernia)
Difteri Hepatitis Penyakit prostat
Batuk rejan Tifus abdomen Wasir
Campak Hipotensi Diabetes
Influenza Sifilis Alergi
Tonsilitis Gonore Tumor
√ Paru paru Penyakit pembuluh
Hipertensi
darah
Demam rematik akut Ulkus ventrikulus Asma Bronkhial
Pneumonia Ulkus duodeni CKD
Pleuritis Gastritis Serosis Hepatis
Kholera Batu empedu ITP
ANAMNESIS SISTEM

Kulit
- Nyeri - Perdarahan
- Sekret
- Ikterus

Kepala
- Trauma + Sakit kepala

- Sinkop - Nyeri sinus


Mata

- Nyeri - Perdarahan
- Sekret - Gangguan penglihatan
- Ikterus - Ketajaman penglihatan

Telinga

- Nyeri - Tinitus
- Sekret - Gangguan pendengaran
- Kehilangan pendengaran
Hidung

- Trauma - Gejala penyumbatan


- Nyeri - Gangguan penciuman
- Sekret - Pilek
- Epistaksis

Mulut

- Bibir (sariawan) - Lidah


- Gusi - Gangguan pengecapan
- Selaput - Stomatitis
Tenggorokan

- Benjolan kanan - Nyeri leher

Leher

- Nyeri tenggorokan - Perubahan suara


)

Data (Jantung/Paru)

- Nyeri dada √ Sesak nafas


- Berdebar - Batuk darah
- Ortopnoe √ Batuk

Abdomen (Lambung/Usus
- Rasa kembung - Perut membesar
- Mual - Wasir
- Muntah - Mencret
- Muntah darah - Tinja berdarah
- Sukar menelan - Tinja berwarna dempul
- Nyeri perut - Tinja berwarna aspal
- Nyeri ulu hati - Benjolan
Saluran kemih/ Alamat kelaminSaluran
- Disuria - Kencing nanah
- Stranguri - Kolik
- Poliuri - Oliguria
- Polaksuria - Anuria
- Hematuria - Retensi urin
- Kencing batu - Kencing menetes
- Ngompol - Penyakit prostat

Saraf dan Otot

- Anestesi - Sukar menggigit


- Parastesi (kedua tangan) - Ataksia
- Otot lemah - Hipo/ hiper-esthesia
- Kejang - Pingsan
- Afasia - Kedutan (tiek)
- Amnesia - Pusing (vertigo)
- Lain-lain - Gangguan bicara (disartri)
Ektremitas

- Bengkak - Deformitas
- Nyeri sendi - Sianosis
- Ptekie
PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan umum : Tampak sakit sedang


 Kesadaran : Kompos Mentis
 Tekanan Darah : 120/80 mmHg
 Suhu : 36,5 ºC
 Nadi : 100 x/ menit, regular, isi cukup, equal
 Pernafasan : 27 x/ menit, regular, kedalaman cukup
 Keadaan Gizi : Normal
 Berat badan : 45 kg
 Tinggi badan : 170 cm
 IMT : 16,8
 Kooperasi : Kooperatif
 BERAT BADAN
 Berat badan rata-rata (kg) : 45 kg
 Tinggi badan (cm) : 160 cm
 IMT : 16.8 kg/M2
 (Bila pasien tidak tahu dengan pasti)
 Tetap ( )
 Turun ( √ )
 Naik ( )

 RIWAYAT MAKANAN
 Frekuensi/ hari : 3 x/ hari
 Jumlah/ hari : satu porsi
 Variasi/ hari : bervariasi
 Nafsu makan : menurun
 Aspek Kejiwaan
 Tingkah laku :
wajar/gelisah/tenang/hipoaktif/hiperaktif
 Alam perasaan :
biasa/sedih/gembira/cemas/takut/marah
 Proses pikir : wajar/cepat/gangguan
waham/fobia/obsesi
STATUS GENERALIS
KULIT
 Warna : sawo matang
 Efloresensi : tidak ada
 Jaringan parut : tidak ada
 Pigmentasi : tidak ada
 Pertumbuhan rambut : normal
 Pembuluh darah : normal
 Suhu raba : 37,3 ⁰C
 Lembab/kering : normal
 Keringat, umum : tidak ada
 Turgor : normal
LEHER

Tekanan vena jugularis : 5 - 2 cm


Kelenjar tiroid : normal, tidak ada pembesaran
Kelenjar limfe : normal, tidak ada pembesaran

 Leher
 Inspeksi : Tidak terdapat tanda trauma maupun massa.

 Palpasi : Tidak terdapat pembesaran KGB maupun kelenjar


tiroid
Paru
 Inspeksi : Dinding toraks simetris pada saat statis
maupun dinamis, retraksi otot-otot pernapasan (-)
 Palpasi : Simetris, vocal fremitus sama kuat
kanan dan kiri
 Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
 Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+),
ronkhi(+/+), wheezing(-/-)
Toraks
Jantung
 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
 Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
 Perkusi :
 Batas atas kiri : ICS II garis parasternal sinsitra dengan bunyi
redup
 Batas atas kanan : ICS II garis parasternal dekstra dengan bunyi
redup
 Batas bawah kiri : ICS V ± 1cm medial garis midklavikula sinistra
dengan bunyi redup
 Batas bawah kanan : ICS IV garis parasternal dekstra dengan bunyi
redup
 Auskultasi: Bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
 Inspeksi : Perut datar, massa (-), pulsasi
abnormal (-)
 Auskultasi : Bising usus (+) normal
 Perkusi : Timpani pada seluruh lapang
abdomen
 Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba,
nyeri tekan (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
14/01/2018

HEMATOLOGI
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL
Lk: 14-18 gr%
Hemoglobin 11,9 Wn: 12-16 gr%
Leukosit 20.100 4500-10.700 ul
Hitung jenis leukosit
 Basofil 0 0-1 %
 Eosinofil 0 1-3%
 Batang 1 2-6 %
 Segmen 76 50-70 %
 Limposit 16 20-40 %
 Monosit 7 2-8 %
Lk: 4.6- 6.2 ul
Eritrosit 4,6
Wn: 4.2- 5,4 ul
Lk: 40-54 %
Hematokrit 34
Wn: 38-47 %
Trombosit 452.000 159-400 ul
MCV 81 80-96
MCH 26 27-31 pg
MCHC 32 32-36 g/dl
14/01/2018
Ekspertise
 Posisi trakea ditengah
 Mediastinum superior tidak melebar
 Jantung tidak membesar (CTR < 50 %)
 Aorta masih tampak normal
 Sinus costophrenicus bilateral normal
 Sinus cardiophrenicus bilateral normal
 Diafragma bilateral normal
Ekspertise
 Pulmo :
Hilus kanan dan kiri kabur
Corakan bronkovaskuler meningkat
Tampak perbercakan lunak di semua lapang kedua paru
Kranialisasi (-)
 Skeletal : dalam batas normal
 Kesan :

Radiografi thorax PA saat ini menunjukkan


adanya KP duplex aktif perlu dipertimbangkan
(bagaimana klinis dan lab ?)
Tidak tampak kardiomegali
Diagnosis sementara

Obs dispneu e.c TB Paru


Defferensial Diagnosis

 PPOK
 Sindrom Obstruksi Post Tuberculosis
Prognosis

 Quo ad vitam : dubia ad bonam


 Quo ad functionam : dubia ad malam
 Quo ad Sanactionam : dubia ad bonam
RENCANA PEMERIKSAAN

 Sputum BTA
Terapi Non Farmakologi :
 Istirahat cukup
 Makan - makanan yang bergizi
Terapi Farmakologi :
 Pasang O2 3 liter
 IVFD Ringer Laktat 20 tpm
 Drip aminophilin 1 amp
 Nebulizer combivent 3x1
 Salbutamol 2g 3x1
 Ambroxol syr 3x1c
 PCT 500gr 3x1
 Dexamethason 2x1 amp
 Ranitidine 2x1 amp
 Ulsafat syr 3x1
 Ceftriaxone 2x1 amp (skin test)
 OAT INH 3x100mg + Etambutol 2x250mg
Edukasi
 Edukasi kepada pasien mengenai penyakit yang
diderita oleh pasien
 Edukasi rencana pengobatan dan keteraturan dalam
minum obat
 Menjelaskan efek samping obat yang diminum
 Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Analisis kasus

Temuan kasus Teori


1. Pada kasus ini dijumpai sesak Pada sebagian besar pasien (50%) kasus
nafas ditemukan keluhan sesak nafas apabila
infiltrasinya sudah meliputi setengah bagian
paru.

2. Pada kasus ini dijumpai batuk Batuk terjadi karena adanya iritasi pada
berdahak ± 3 bulan dan bronkus, batuk produktif menandakan telah
jumlah dahak paling banyak terjadi proses peradangan akibat infeksi kumat
ketika pagi hari TB.
Analisis kasus

3. Pada kasus ini dijumpai Pada penyakit TB bersifat radang yang


lemas, tidak nafsu makan, menahun. Gejala malaise sering ditemukan
berat badan menurun dan berupa anoreksia, tidak nafsu makan, badan
keringat malam. makin kurus, sakit kepala, nyeri otot dan
keringat malam.

4. Ronkhi +/+ Suara nafas terputus, bersifat non musical biasanya


terdengar pada saat inspirasi akibat udara melewati
cairan dalam saluran nafas.
Analisis kasus
5. Pada foto thorax ditemukan Pada TB perbercakan yang terlihat pada roentgen
perbercakan lunak biasanya berkedudukan di lapangan atas dan segmen
apikal lobus bawah, karena kuman ini bersifat aerob
dalam hal ini tekanan bagian apikal paru lebih tinggi
dari bagian lain.

6. Hemoglobin , Hematokrit dan Kelainan laboratorium pada pasien ini


Eritrosit menurun umumnya tidak khas. Bila penyakitnya ringan
gambaran darahnya normal. Sering kali
ditemukan anemia yang menunjukkan adanya
infeksi kronis atau ditemukan leukositosis yang
menunjukkan adanya infeksi supuratif. Dan
penurunan kadar Hb, Ht, dan eritrosit terjadi
karena gangguan pada proses eritropoesis oleh
DIAGNOSA KERJA

Sindrom obstruksi post


TBC PPOK
tuberkulosis
• Gejala klinis mengarah • Pemeriksaan fisik • Sesak nafas (+)
pada TB ( sesak nafas, • Sesak nafas (+) • Tapi pada PF ( gerakan
batuk±1bulan, bb, keringat • Batuk berdahak± 1bulan nafas teringgal (-)
malam (+), malaise • Riwayat merokok (+) • Tetapi gejala klinis
• Gambaran radiologis • Usia 68 th mengarah pada TB dan
menunjukkan KP Duplek gambaran RO
aktif • Pursed lip breathing(-) menunjukkan TB lama
• Riwayat TB sebelumnya • Barrel chest(-) aktif sedangkan pada
• Sianosis (-) sindrom post tb biasanya
• Pemeriksaan  RO gmbrn gejala klinis TB (-) dan RO
Bronkitis kronik menunjukkan gambaran
destroyed lung
(penyusutan volum
paru,bronkiektasis, bagian
paru yang masih baik
berkompensasi menjadi
besar.
Definisi dan Etiologi

 Tuberkulosis adalah
penyakit yang di
sebabkan oleh infeksi
Mycobacterium
Tuberculosis
Cara penularan
Diagnosis TB

Pemeriksaan klinis

Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan darah
• Pemeriksaan bakteriologis

Tes tuberkulin
Pemeriksaan BTA
Pemeriksaan radiologis
Pemeriksaan radiologis
TB primer

TB post Primer
Tb primer
Tuberkulosis dengan komplek primer (hanya hilus
kiri membesar). Foto toraks PA dan lateral
TB sekunder (reaktifasi)
Tuberkulosis dengan
cavitas
Tuberkulosis dengan
kalsifikasi
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai