Anda di halaman 1dari 41

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MALAHAYATI

Case Report
Hiperemesis Gravidarum
(HEG)

Oleh:

Dwi Woro Pangesti Nurul Aulia Khairunnisa S.Ked.

Pembimbing :
dr. Bambang Kurniawan Sp. OG.
Pendahuluan

definisi

Etiologi
HEG
Klasifikasi
Identifikasi
• Nama : Ny.N
• Med.Rec/Reg : 111322
• Umur : 33 Tahun
• Suku bangsa : Lampung, Indonesia
• Agama : Islam
• Pendidikan : SMP
• Pekerjaan : IRT
• Alamat : Kota Jawa, Kec. Waykhilau, Kab.
Pesawaran, Lampung
• MRS : Poli IGD RSPBA 07/07/2018 pukul 19.04
WIB
Keluhan utama:
Mual muntah sejak 2 minggu yang lalu.
Riwayat perjalanan Penyakit
Pasien datang ke IGD RSPBA Selain itu pasien juga mengeluh badan
dirujuk oleh bidan dengan diagnosa terasa lemas sehingga tak mampu
G3P2A0 hamil 6 minggu dengan melakukan aktivitas sehari-hari seperti
Hiperemesis Gravidarum, mengeluh biasanya, bibir terasa kering, nafsu
mual muntah terus menerus sejak 2 makan dirasakan menurun karena
minggu yang lalu. Awalnya pada satu pasien takut muntah, keluhan demam
minggu pertama mual muntah hanya disangkal. BAB dan BAK dirasakan
terjadi pada pagi hari saja dan terjadi semakin menurun. Pasien juga
setelah makan dan minum, namun mengeluh nyeri ulu hati dan berat
satu minggu terakhir Mual dan badan menurun. Sebelumnya os telah
di rawat di klinik bidan selama 3 hari
muntah memberat kira-kira >10 kali dan diberikan terapi IVFD RL + D5%
dalam sehari, dengan volume kurang sebanyak 9 plabot + injeksi
lebih 1/2 - 3/4 gelas besar. Isi yang ondancentron, namun belum
dimuntahkan berupa makanan dan mengalami perbaikan sehingga os
minuman yang dikonsumsi segera dirujuk ke IGD RSPBA. Os hamil
sebelumnya, pada muntahan tidak anak ke-3, os mulai mengalami tanda-
terdapat darah. Keluhan mual dan tanda kehamilan dengan tidak
muntah semakin bertambah berat mengalami menstruasi dengan HPHT
bila setelah makan dan minum, dan 20/05/2018 dan sebelumnya sudah
berkurang saat istirahat. pernah cek kehamilan ke bidan.
•Riwayat Perkawinan :
Menikah, 1 kali, usia perkawinan 11 tahun (usia 33 tahun).
•Riwayat Reproduksi :
G3P2A0, Riwayat menarche usia 16 tahun, siklus teratur dengan lama
haid 5 hari, banyaknya 3-4 pembalut perhari, disminore (+), HPHT :
20/05/2018.
•Riwayat kehamilan/melahirkan :
No. Tahun Lamanya Komplikasi Persalinan Bayi/anak

Hamil Kehamilan

spontan tindakan komplikasi sex berat keadaan

1 2009 Aterm - + ♂ 2800g Sehat

2 2014 Aterm - + ♂ 2800g sehat

3 2018 Hamil ini


• Riwayat Ante Natal Care (ANC) :
Pasien memeriksakan kehamilannya di bidan 2 kali,
belum mendapatkan imunisasi TT.
• Riwayat Kontrasepsi :
Pasien menggunakan KB suntik 3 bulanan, sudah
berhenti 2,5 tahun yang lalu.
• Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mengaku tidak pernah menderita suatu
penyakit atau dilakukan perawatan di Rumah Sakit.
• Riwayat Penyakit Keluarga :
Pasien mengatakan tidak ada penyakit yang diderita pada
keluarga kandung.
Riwayat Kebiasaan :
• Pasien mengaku tidak mempunyai kebiasaan mengkonsumsi alkohol, obat-
obatan atau merokok.
Riwayat Gizi / Sosioekonomi :
• Berat Badan : 55kg
• Tinggi Badan : 157cm
• Status Gizi : Ideal
Riwayat Alergi : -
Riwayat Sosial Ekonomi
• Pasien merupakan ibu rumah tangga, sedangkan suami bekerja sebagai
wiraswasta, mempunyai 2 orang anak. Biaya pengobatan menggunakan Tunai
dikarenakan os tidak memiliki BPJS. Kesan ekonomi: sedang.
Status Generalis
1. Keadaan umum : Tampak Sakit Sedang
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Tanda Vital
• Tekanan darah : 110/70 mmHg
• Nadi : 103x/mnt, reguler, isi dan tegangan
kurang.
• Pernafasan : 23x/mnt
• Suhu : 36,2°C, aksiler.
4. Pemeriksaan Fisik Umum

• Kepala

• Bentuk kepala : Normosefali, Tidak ada deformitas

• Rambut : Warna hitam, Distribusi merata, Tidak mudah dicabut

• Wajah : Simetris, Tidak ada deformitas

• Mata : Mata cekung (+/+), kelopak mata oedem (-), Konjungtiva anemis (-/-),
Sklera ikterik (-/-), Pupil isokor (+/+), Refleks cahaya langsung (+/+)

• Telinga : Normotia, Deformitas (-), Nyeri tekan tragus (-), Nyeri tekan mastoid
(-), Sekret (-)

• Hidung : Pernafasan cuping hidung (-), Sekret (-), Septum deviasi (-), Mukosa
hiperemis (-)

• Bibir : Simetris, Sianosis (-), bibir kering (+)

• Mulut : Tonsil tenang T1-T1, Faring tidak hiperemis, Uvula ditengah, Oral
hygiene baik
Leher

• Bentuk : Simetris, normal

• KGB : Tidak teraba membesar

• Trachea : Lurus ditengah

• Kelenjar tiroid : Tidak teraba membesar

Toraks

• Dinding dada : Simetris dalam keadaan statis dan dinamis

Paru-paru

• Inspeksi : Gerakan kedua hemitorak simetris saat inspirasi dan ekspirasi

• Palpasi : Gerakan dada simetris, Hemithoraks tidak tertinggal, Vokal


fremitus kedua hemithoraks sama, Krepitas (-), Nyeri tekan (-)

• Perkusi : sonor kedua lapang paru

• Auskultasi : suara nafas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-, irama teratur,
kedalaman normal
• Jantung

• Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis, Tidak ada tanda radang

• Palpasi : Ictus cordis teraba di sela iga V, 2 cm sebelah medial garis


midklavikularis sinistra

• Perkusi : Batas jantung kesan tidak melebar

• Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, Murmur (-), Gallop (-)

• Abdomen

• Inspeksi: : Tampak cembung, Simestris, Tidak tampak tanda radang, Benjolan (-),
Jejas (-), Linea nigra (-), Striae alba (-).

• Palpasi : Fundus uteri tidak teraba, defans muskular -/-, nyeri tekan -/-, nyeri lepas -
/-

• Perkusi : Timpani

• Auskultasi : Bising usus (+) 3 kali/menit.


Ekstremitas
• Akral hangat pada ujung-ujung jari tangan dan kaki, Oedem
tungkai -/-, Varises (-), Refleks fisiologis +/+, Refleks patologis -
/-.
STATUS GINEKOLOGI
• Pemeriksaan obstetri saat masuk rumah sakit tanggal 07/07/2018 pukul
19.04 WIB didapatkan :
1. Pemeriksaan Luar
a. Abdomen
• Inspeksi :Tampak cembung, Simestris, Tidak tampak tanda
radang, Benjolan (-), Jejas (-), Linea nigra (-), Striae alba (-).
• Palpasi : Fundus uteri tidak teraba, defans muskular -/-,
nyeri tekan -/-, nyeri lepas -/-, ballotement (+)
• Perkusi : Timpani
• Auskultasi : Bising usus (+) 3 kali/menit.
b. Genitalia Eksterna
• Inspeksi : Benjolan (-), Lesi (-)
• Palpasi : Nyeri (-), Rasa Panas (-)
c. Inspekulo
• Tidak dilakukan pemeriksaan
2. Pemeriksaan Dalam (VT)
• Tidak dilakukan pemeriksaan
3. Pemeriksaan Panggul
• Tidak dilakukan pemeriksaan
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• USG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM DARAH
HEMATOLOGI
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL
Lk: 14-18 gr%
Hemoglobin 15,0
Wn: 12-16 gr%
Leukosit 11.900 ul 4500-10.700 ul
Hitung jenis leukosit
 Basofil 0 0-1 %
 Eosinofil 0 1-3%
 Batang 1 2-6 %
 Segmen 79 50-70 %
 Limposit 16 20-40 %
 Monosit 4 2-8 %
Lk: 4.6- 6.2 ul
Eritrosit 5,2
Wn: 4.2- 5,4 ul
Lk: 40-54 %
Hematokrit 44%
Wn: 38-47 %
Trombosit 308.000 159-400 ul
MCV 84 80-96
MCH 28 27-31 pg
MCHC 34 32-36 g/dl
Px. Laboratorium
Kimia Darah
• Natrium :135
• Kalium : 3,9
• Chloride : 104
Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan Hasil

Kehamilan Positif
Pemeriksaan Hasil Normal

Warna Kuning Tua Kuning

Kejernihan Keruh Jernih

Berat jenis 1. 025 1.005 – 1.030

pH 6 5-8

Leukosit Negatif Negatif (<10 leuko/ui)

Nitrit Negatif Negatif

Protein 100/(++) Negatif (<30 mg/dl)

Glukosa Negatif Negatif (<30 mg/dl)

Urin Keton 156/+++ Negatif (<50 mg/dl)

Urobilinogen Negatif Negatif (<1 mg/dl)

Bilirubin Negatif Negatif (<2 mg/dl)

Darah Samar Negatif Negatif (<10 ery/dl)

Sedimen Leukosit 3-5 10/LBP

Sedimen Eritrosit 1-5 5/LBP

Sedimen Epitel Beberapa

Sedimen Bakteri Sedikit

Sedimen Kristal Negatif


• Diagnosa Banding :
1. Hiperemesis Gravidarum
2. Appendicitis akut
3. Gastritis dan ulkus peptikum
• Diagnosa kerja :
G3P2AO hamil 6 minggu dengan Hiperemersis
Gravidarum.
Terapi:
– IVFD RL gtt xx tpm + 1 amp damaben + 1 amp
neurobion 25 tpm gtt
– Inj. Ondancentron 2x1 amp.
– Antasid 3x1 cth/oral.
– Cek Lab : PP Test, elektrolit, DL, UL
– Obs. KU, TTV, Skala Nyeri, GCS
– Informed Concent
Prognosis:
• Quo Ad Vitam : ad Bonam
• Quo Ad Functionam : ad Bonam
• Quo Ad Sanationam : ad Bonam
Tanggal Waktu Pemeriksaan Tindakan
08/07/2018 06.00 WIB S : Mual muntah kurang lebih 8 a. IVFD RL gtt xx
kali. Os belum bisa makan tpm + 1 amp
minum. damaben + 1 amp
O : KU : tampak sakit sedang, neurobiun 25 tpm gtt.
Kesadaran : CM, TD 100/70 b. Inj. Ondancentron
mmHg, N 89x/mnt, RR 23/mnt, 2x1 amp.
T 36,2°C c. Antasid 3x1
A : G3P2A0 hamil 6 minggu dg cth/oral.
HEG, rencana USG siang pukul d. Anjurkan makan
14.00 sedikit demi tapi
sering.
13.00 WIB
S : Mual muntah berkurang
menjadi 5 kali. Os belum bisa
makan minum.
O : KU : tampak sakit sedang,
Kesadaran : CM, TD 100/70 Dilakukan
mmHg, N 89x/mnt, RR 23/mnt, pemeriksaan USG di
T 36,2°C poli Obgyn oleh dr.
A : G3P2A0 hamil 6 minggu dg Bambang Sp. OG.
HEG Hasil USG
menunjukkan os
hamil dg usia
kehamilan 6 minggu.
Advice:Terapi
diteruskan
diteruskan
09/07/2018 06.00 WIB S : masih mual dan sudah tidak a. IVFD RL gtt xx
muntah lagi. Os sudah mulai tpm + 1 amp
bisa makan dan minum, nyeri damaben + 1 amp
ulu hati (-) neurobiun 25 tpm gtt.
O : KU : baik, Kesadaran : CM, b. Inj. Ondancentron
TD 120/80 mmHg, N 86x/mnt, 2x1 amp.
RR 22/mnt, T 36,2°C c. Antasid 3x1
A : G3P2A0 hamil 6 minggu dg cth/oral.
HEG
DIAGNOSA AKHIR
• G3P2A0 hamil 6 minggu dengan HEG
PERMASALAHAN :
• Apakah diagnosis pada pasien ini sudah tepat?
• Apakah penatalaksanaan pada pasien ini
sudah tepat?
• Bagaimanakah prognosis pada pasien ini ?
Apakah diagnosis pada pasien ini
sudah tepat?
• Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi
pada awal kehamilan sampai umur kehamilan 20
minggu. Keluhan muntah kadang begitu hebatnya
sehingga segala apa yang dimakan dan diminum
dimuntahkan sehingga dapat mempengaruhi keadaan
umum dan mengganggu pekerjaan sehari-hari, berat
badan menurun, dehidrasi dan terdapat aseton dalam
urin. (Sarwono 2014)
• pemeriksaan
Pada Dari anamnesa
fisik : didapatkan
ANAMNESA & PEMERIKSAAN FISIK
pasien
keadaan mengalami
umum: tampak sakitmual
sedang,dan
TD :100 / 70 mmHg,
muntah yang HR berat
: 103 x / sebanyak
menit, frekuensi
>10
RR: 23x/menit, teratur, T: 36,2 0C, mata cekung
DIAGNOSA x sehari, dimana keluhan
(+/+), nyeri ulu hati (+) dan bibir kering (+).
1. Hiperemesis Gravidarum
BANDING
2. Appendicitis akut tersebut sampai menggangu
3. Gastritis dan ulkusaktivitas
peptikum sehari-hari sampai
PEMERIKSAAN
PENUNJANG pekerjaanya. Muntah tersebut
juga menimbulkan komplikasi
dehidrasi karena kekurangan
cairan yang
-Hasil USG didapatkan janindiminum dan
dengan perkiraan
kehamilan 6 minggu 4 hari cairan
kehilangan dengankarena
ukuran 2,31
PENEGAKAN cm. “Hiperemesis Gravidarum”
DIAGNOSA muntah.
- Pemeriksaan Laboratorium urin didapatkan
Keton 156/(+++)
Dari analisis di atas, dapat
disimpulkan bahwa pasien ini di diagnosis
Hiperemesis Gravidarum sudah tepat, dilihat
dari gejala yang dialami pasien, faktor resiko
yang didimiliki pasien, dan hasik pemeriksaan
yang didapat maka mengawah pada
diagnosis Hiperemesis Gravidarum.
• Pada kasus ini, pasien didiagnosis
dengan hiperemesis gravidarum
karena berdasarkan anamnesis
pada pasien ini ditemukan adanya
gejala mual dan muntah yang
berat, dimana keluhan tersebut • Dimana hiperemesis gravidarum
sampai menggangu aktivitas adalah muntah yang terjadi pada
sehari-hari sampai pekerjaanya. awal kehamilan sampai umur
Muntah tersebut juga kehamilan 20 minggu. Keluhan
menimbulkan komplikasi muntah kadang begitu hebatnya
dehidrasi karena kekurangan sehingga segala apa yang
cairan yang diminum dan dimakan dan diminum
kehilangan cairan karena muntah. dimuntahkan sehingga dapat
Pada pemeriksaan fisik mempengaruhi keadaan umum
didapatkan keadaan umum dan mengganggu pekerjaan
tampak lemas, tekanan darah 100 sehari-hari, berat badan
/ 70 mmHg, nadi 103 x / menit, menurun, dan dehidrasi dan
frekuensi pernapasan 23x/menit, terdapat aseton dalam urin.
teratur, suhu 36,2 0C, mata
cekung (+/+), nyeri ulu hati (+)
dan bibir kering (+).
• Pasien termasuk dalam hiperemesis
gravidarum tingkat II, karena muntah semakin
berat, penderita tampak lemah, mata cekung,
turgor kulit menurun dan bibir kering, frekuensi
nadi cepat (103x/menit), pernafasan (23
x/menit). Namun dalam penegakan diagnosis ini
perlu dilakukan pemeriksaan darah rutin, kimia
urin, elektrolit, gula darah dan USG.
Apakah penatalaksanaan pada pasien
ini sudah tepat?
Prosedur pelaksanaan • Cairan parenteral
pengelolaan pada pasien ini Berikan cairan parenteral
sudah benar, yaitu yang cukup elektrolit, karbohidrat
• Obat-obatan. dan protein dengan glukosa 5%
Apabila keluhan dan gejala tidak dalam cairan fisiologis sebanyak
mengurang maka diperlukan 2-3 liter sehari. Bila perlu dapat
pengobatan. Sedativa yang sering ditambah kalium dan vitamin,
diberikan adalah phenobarbital, khususnya vitamin B komplek dan
vitamin yang dianjurkan yaitu vitamin C dan bila ada
vitamin B1 dan B6, antihistamin kekurangan protein, dapat
juga dianjurkan. Pada keadaan diberikan pula asam amino secara
lebih berat diberikan antiemetik intra vena.
seperti prometazin (avopreg),
proklorperazin, atau mediamer
B 6.
Penatalaksanaan pada Kasus Ini
Farmakologi NON FARMAKOLOGI
• 1 amp damaben + 1 amp 1. Bedrest
neurobion 25 tpm gtt 2. Jangan mengangkat beban
berat
dalam infus RL. Injeksi
3. Makan sedikit namun sering
• Ondancentron 2x1 amp, untuk menghindari mual
• Antasid 3x1 C/oral. 4. Makan makanan bergizi

Obat Pulang :
• Ondancentron 3x1 tab
• Antacid 3x1 c
• Uterogestan 100 mg 1x1
• Damaben injeksi merupakan obat untuk mengatasi mual dan
muntah pada pasien HEG,
• injeksi Neurobion memiliki komposisi vitamin B yaitu B1,B6 dan
B12, yang digunakan untuk memperbaiki metabolisme tubuh dan
memenuhi kebutuhan sehari-hari akan vitamin B kompleks. Khusus
pada vitamin B6 dan B12, vitamin ini diperlukan dalam
pembentukan dan kematangan sel darah merah. Keuntungan-
keuntungan dari pemakaian neurobion, yaitu mengatur metabolisme
saraf terutama pada saraf tepi, membantu proses pembentukan
energi, memaksimalkan kinerja, menjaga kerja jantung dan nafsu
makan.
• injeksi ondancentron untuk mengurangi mual dan muntah, pasien
juga diberikan terapi oral berupa obat antasid sirup untuk
menetralisir asam lambung.
• Terapi pulang diberikan Uterogestan. Uterogestan merupakan obat
mengandung progesterone termikronisasi. Dimana pada kasus
pasien ini bertujuan untuk memperkuat kandungan dan menjaga
kehamilan.
Prognosis
• Ad vitam : Ad bonam
• Ad fungsionam : Ad bonam
• Ad sanationam : Dubia ad bonam
KESIMPULAN
• Diagnosis pada pasien ini sudah tepat
• Penatalaksanaan pada pasien ini sudah tepat
yaitu dengan diberikannya terapi cairan
parenteral, neurobion dan antiemetik.

Anda mungkin juga menyukai