Otitis Media Supuratif

Kronik
Ester Marcelia Anastasia
112017167
Pembimbing : dr. Arroyan Wardhana, Sp. THT
Anatomi Telinga Tengah
Otitis Media Supuratif
Kronik
OMSK

Penyakit telinga tengah dan sangat sering (94%) sering terjadi di

negara berkembang.
Epidemiologi
Data dari poliklinik TTHT di RSUP H.Adam Malik tahun 2006 pasien
OMSK merupakan 26% dari keseluruhan kunjungan pasien ke poli
klinik THT.

Di Indonesia OMSK dikenal dengan congek.

OMSK adalah

radang kronis telinga tengah

dengan adanya perforasi
pada membran timpani dan
riwayat keluarnya sekret
dari telinga (otore) lebih
dari 2 bulan, baik terus
menerus atau hilang timbul.
Letak Perforasi

Perforasi Perforasi
Perforasi atik
sentral marginal
• Di pars tensa • Sebagian tepi • Perforasi
• Seluruh tepi perforasi yang terletak
perforasi langsung di pars
masih ada sisa berhubungan flaksida
membran dengan
timpani annulus sulkus
timpanikum
 Otitis
media akut > 2 bulan OMSK
dengan
perforasi Otitis media
membran < 2 bulan supuratif
timpani subakut
Jenis OMSK

OMSK tipe aman OMSK tipe bahaya

/ benigna ( tipe / maligna
mukosa ) ( tipe tulang )

Terletak di
Terletak di
marginal atau
sentral
atik

Kolesteatoma Kolesteatoma
(-) (+)

Jarang
Komplikasi yang
menimbulkan
berbahaya
komplikasi
hingga fatal
bahaya
Kolesteatoma

 Kolesteatom adalah suatu massa amorf, konsistensi seperti mentega,

berwarna putih, terdiri dari lapisan epitel bertatah yang telah mengalami
nekrotik
Tabel Perbedaan Antara Otitis Media Supuratif
Kronik (OMSK)
Benigna & Maligna
Etiologi

Otitis media
lingkungan genetik
sebelumnya

Gangguan
Infeksi sal. Autoimun,
tuba
napas Alergi
eustachius
Patogenesis
Penegakkan diagnosa

Anamnesis
 Telinga berair (otorrhoe)
 Gangguan pendengaran
 Otalgia
 Vertigo
Tanda-tanda klinis OMSK tipe maligna :
 Adanya Abses atau fistel retroaurikular
 Jaringan granulasi atau polip diliang telinga yang berasal dari kavum timpani.
 Pus yang selalu aktif atau berbau busuk ( aroma kolesteatom)
 Foto rontgen mastoid adanya gambaran kolesteatom.
Penegakkan diagnosa

Pemeriksaan Otoskopi
 Ditemukannya ada nya perforasi pada membran timpani
Pemeriksaan Radiologi
 Untuk menilai ada tidaknya keruksakan tulang yang disebabkan oleh
koleastom
Pemeriksaan Bakteriologi
 Untuk membantu proses pemilihan pemberian terapi medikamentosa .
Terapi OMSK Tipe Aman

 Konservatif
 Sekret keluar terus menerus  Obat pencuci telinga ( larutan H2O2 3% selama
3-5 hari
 Sekret berkurang  Antibiotika dan kortikosteroid
 Infeksi yang dicurigai resisten terhadap ampisilin  ampisilin as. Klavulanat
 Sekret kering  perforasi masih ada setelah 2 bulan  miringoplasti /
timpanoplasti
 Terjadi infeksi berulang  infeksi diobati dahulu  mungkin perlu
pembedahan  adenoidektomi dan tonsilektomi
Terapi OMSK Tipe Bahaya

 Pembedahan  mastoidektomi dengan atau tanpa timpanoplasti

PEDOMAN TATALAKSANA OMSK
PEDOMAN TATALAKSANA OMSK
Jenis Pembedahan pada OMSK

Mastoidektomi
sederhana

Pendekatan
Mastoidektomi
ganda
total
timpanoplasti

Mastoidektomi
Timpanoplasti radikal dng
modifikasi

Miringoplasti
Mastoidektomi Sederhana

 OMSK tipe aman dengan pengobatan konservatif tidak sembuh

 Pembersihan ruang mastoid dari jaringan patologik
 Supaya infeksi tenang dan telinga tidak berair lagi
 Fungsi pendengaran tidak diperbaiki
Mastoidektomi Radikal

 OMSK tipe bahaya dng infeksi / kolesteatoma yng meluas

 Rongga mastoid dan kavum timpani dibersihkan, dinding batas antara liang
telinga luar dan tengah dng rongga mastoid diruntuhkan  ketiga daerah
menjadi satu ruangan
 Membuang semua jaringan patologik dan mencegah komplikasi ke intrakranial
 Fungsi pendengaran tidak diperbaiki
 Pasien tidak diperbolehkan berenang seumur hidupnya, datang untuk kontrol.
Mastodiektomi Radikal dengan Modifikasi
(Operasi Bondy)
 Dilakukan pada kolesteatoma di daerah atik tapi belum merusak kavum
timpani
 Seluruh rongga mastoid dibersihkan dan dinding posterior liang telinga
direndahkan
 Untuk membuang semua jaringan patologik dari rongga mastoid dan
mempertahankan pendengaran yang masih ada
Miringoplasti

 Pada OMSK tipe aman yg sudah tenang dengan ketulian ringan karena
perforasi membran timpani
 Rekonstruksi hanya pada membrane timpani
 Untuk mencegah berulangnya infeksi telinga tengah pada OMSK tipe aman dng
perforasi yang menetap
Timpanoplasti

 Pada OMSK tipe aman dng kerusakan yang lebih berat atau OMSK tipe aman
yang gagal dengan medikamentosa
 Rekonsturuksi membran timpani dan tulang pendengaran
 Sebelum rekonstruksi  eksplorasi kavum timpani untuk membersihkan
jaringan patologis
Timpanoplasti dengan Pendekatan
Ganda
 Pada OMSK tipe bahaya atau OMSK tipe aman dng jaringan granulasi yang luas
 Untuk menyembuhkan penyakit serta memperbaiki pendengaran tanpa
melakukan teknik mastoidektomi radikal
 Memberishkan kolesteatoma dan jaringan granulasi di kavum timpani, melalui
2 jalan dengan melalukan timpanotomi posterior :
 - melalui liang telinga
 - Melalui rongga mastoid
Komplikasi

 Adam dkk (1989) mengemukakan klasifikasi komplikasi OMSK sebagai berikut:

Komplikasi di telinga Komlikasi di telinga dalam Komplikasi ekstradural Komplikasi sususan saraf
tengah pusat

-Perforasi membrane -Fistula labirin -Abses ekstradural -Meningitis

timpani persisten

-Erosi tulang pendengaran -Labirinitis supuratif -Trombosis sinus lateralis -Abses otak

-Paralisis nervus fasialis -Tuli saraf sensorineural -Petrositis -Hidrosefalus otitis

Kesimpulan

 Otitis media supuratif kronik (OMSK) adalah infeksi kronis di telinga tengah
dengan perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah
terus menerus atau hilang timbul. Jenis OMSK dapat terbagi menjadi 2 jenis,
OMSK tipe aman atau benigna (tipe mukosa) dan OMSK tipe bahaya atau
maligna (tipe tulang). Beberapa faktor yang dapat menyebabkan OMSK yaitu
terapi yang terlambat diberikan, terapi tidak adekuat, virulensi kuman yang
tinggi, daya tahan tubuh rendah atau higene buruk. Gejala OMSK antara lain
otorrhoe yang bersifat purulent atau mukoid, gangguan pendengaran, otalgia,
tinitus, rasa penuh di telinga dan vertigo.